• (GFD-2024-19866) Cek Fakta: Hoaks Video Eks Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Februari 2024.
    Dalam postingannya terdapat video Siti Fadilah Supari berbicara terkait obat yang ia promosikan membantu mengatasi nyeri sendi. Hingga saat ini video tersebut telah dilihat lebih dari 346,8 ribu kali, mendapat 73 ribu likes dan 4,6 ribu kali dibagikan.
    Lalu benarkah postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan Google Lens. Hasilnya ada video yang identik dengan postingan.
    Video itu diunggah di akun @siti_fadilah_supari di Tiktok pada 15 September 2023. Namun dalam video tersebut tidak berbicara terkait promosi obat nyeri sendiri.
    Namun dalam video tersebut Siti Fadilah Supari terkait pengalaman seseorang untuk memperhatikan anjuran dokter jika ada keluhan. Video asli itu sendiri berdurasi 3 menit 6 detik.
     
    Selain itu penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan website pendeteksi konten video AI, deepware.ai. Di sana ditemukan bahwa video dalam postingan merupakan buatan AI.

    Kesimpulan


    Postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19865) [SALAH] Video Sri Mulyani Mempromosikan Obat Hipertensi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 16/05/2024

    Berita

    Sri Mulyani: “Hipertensi telah merenggut nyawa semua kerabat saya, dan saya merasa bahwa saya akan segera mati juga. Namun berkat obat ini, saya lupa akan tekanan darah tinggi, nyeri dada, dan kelelahan kronis.”

    “STOP Hipertensi! Rahasia Alami Ini Bisa”

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Tempo.

    Beredar sebuah video yang menunjukkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan testimoni sekaligus mempromosikan obat hipertensi yang ia konsumsi. Disebutkan juga bahwa obat tersebut adalah rekomendasi dari dr. Terawan, mantan Menteri Kesehatan, yang tidak dijual di apotek.

    Namun setelah ditelusuri oleh Tempo, video tersebut merupakan hasil manipulasi deepfake dengan menggunakan AI. Tim Cek Fakta Tempo menjelaskan dalam analisa gerakan bibir dan wajah Sri Mulyani terlihat gerakan yang terputus-putus setiap ganti kata, gerakan bibir yang tidak wajar tersebut adalah salah satu indikasi deepfake.

    Video asli Sri Mulyani yang digunakan dalam video tersebut merupakan momen saat dirinya diwawancara oleh VOA yang membahas mengenai kondisi geopolitik dan ketegangan yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G-20 di Bali pada November 2022.

    Dengan demikian, Sri Mulyani mempromosikan obat hipertensi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya suara dalam video tersebut adalah hasil manipulasi AI, video asli menunjukkan wawancara VOA dengan Sri Mulyani yang membahas tentang kondisi geopolitik dan ketegangan yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G-20 di Bali.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19864) [SALAH] SURAT REKRUTMEN KERJA OLEH PT KAI PERIODE MEI 2024

    Sumber: Tangkapan Layar Surat
    Tanggal publish: 15/05/2024

    Berita

    Beredar sebuah tangkapan layar surat rekrutmen yang mencatut nama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pada surat tersebut terdapat narasi yang menjelaskan seputar jadwal yang harus diikuti oleh para pelamar kerja. Disebutkan bahwa calon pekerja diharapkan hadir pada tanggal 7 dan 8 Mei 2024 di tempat yang telah ditentukan oleh PT KAI.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui jika surat tersebut merupakan surat palsu. Melansir dari idxchannel.com, PT KAI melalui VP Public Relations KAI, Joni Martinus menegaskan jika surat tersebut HOAKS. Joni bahkan mengimbau masyarakat agar senantiasa berhati-hati terhadap segala jenis informasi yang mencatut nama PT KAI, dan mencari informasi seputar PT KAI melalui situs-situs resmi.

    “Kami menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen ataupun undangan melakukan seleksi dengan persyaratan tambahan seperti penyediaan akomodasi dan transportasi,” tegas Joni.

    Berdasar seluruh referensi diketahui jika surat perihal rekrutmen kerja oleh PT KAI tidak benar. Surat tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori imposter content atau konten tiruan.

    Artikel ini disadur dari idxchannel.com.

    Kesimpulan

    Surat tersebut PALSU. Hal ini telah diklarifikasi langsung oleh pihak PT KAI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19863) [SALAH] EMAIL IMBAUAN VERIFIKASI DATA PENGGUNA OLEH SATUSEHAT

    Sumber: Tangkapan Layar Surat
    Tanggal publish: 15/05/2024

    Berita

    Beredar informasi yang mengatasnamakan SATUSEHAT Kemenkes RI, dengan narasi yang meminta para pengguna Aplikasi SATUSEHAT mengklik tautan dan berkunjung ke situs yang telah disematkan pada badan email. Disebutkan pula pada narasi agar pengguna aplikasi bisa segera melakukan tindakan tersebut demi kelancaran penggunaan aplikasi.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui jika informasi tersebut tidak benar. Melansir dari kemke.go.id, Staf Ahli Bidang Teknologi Keseehatan sekaligus Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji mengajak seluruh pihak agar waspada terhadap berbagai praktik kejahatan siber yang dapat mengganggu pemanfaatan program transformasi digital kesehatan.

    “Saya mengimbau kepada fasyankes dan masyarakat secara umum untuk tidak mengakses link (tautan) yang dianggap mencurigakan, termasuk memberikan informasi pribadi melalui email maupun kanal komunikasi lainnya,” kata Setiaji.

    Setiaji juga menambahkan jika setiap situs web maupun email yang terafiliasi resmi dengan Kemenkes RI hanya menggunakan domain kemkes.go.id. Sementara untuk akun media sosial resmi, baik Instagram maupun X masing-masing memiliki tanda verifikasi dengan centang biru di setiap profilnya.

    Berdasar seluruh referensi, Email imbauan verifikasi data oleh satusehat Kemenkes RI adalah tidak benar. Email tersebut masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.

    Artikel ini disadur dari kemkes.go.id.

    Kesimpulan

    Email tersebut PALSU. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui kemkes.go.id menyatakan jika tidak benar pihaknya telah mengirim email seperti halnya yang tengah beredar.

    Rujukan