• (GFD-2024-22555) [HOAKS] Bupati Brebes Terkena Cacar Monyet

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan dengan narasi yang mengeklaim Bupati Brebes, Jawa Tengah terkena cacar monyet.

    Unggahan itu tidak menyebut nama, sedangkan saat ini Penjabat Bupati Brebes dipegang oleh Iwanuddin Iskandar.

    Setelah ditelusuri, unggahan yang menyebut Bupati Brebes mengidap cacar monyet atau Mpox tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Bupati Brebes terkena cacar monyet muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto seorang pria yang terkena penyakit kulit dan diberi keterangan:

    Hari hati teman teman virus cacar monyet udh smpe ke Indonesia waspada bisa mengakibatkan kematian

    Jaga Kesehatan utk rekan2 Virus Monyet adh sampai Brebes, ini bupati Brebes korban pertama

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bupati Brebes terkena cacar monyet

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari laman, Brebeskab.go.id, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan statistik (Dinkominfotik) Kabupaten Brebes Tatag Koes Adianto memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    Penjabat Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar dipastikan tidak terkena cacar monyet. 

    "Informasi yang tersebar di WA maupun medsos lainnya yang menyatakan Pj Bupati Brebes terserang cacar monyet atau monkeypox tidak benar atau hoaks," kata Tatag Sabtu (7/9/2024).

    Ia meminta masyarakat untuk jeli dalam menerima informasi. 

    Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowaty. Menurut Ineke, belum ada laporan terkait kasus cacar monyet di wilayahnya. 

    "Saya tandaskan, di Kabupaten Brebes sampai dengan saat ini tidak ada monkeypox, Brebes zero Mpox atau cacar monyet," kata Ineke.

    Sebelumnya di Kabupaten Brebes sempat muncul pasien yang diduga mengalami cacar monyet dan kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien tersebut dinyatakan hanya terkena cacar air.  

    "Terkait pasien terduga Mpox yang dirawat di RSUD Brebes, setelah mendapatkan pemeriksaan dokter spesialis kulit hanya menderita cacar air atau varicella. Pasien pada Jumat 6 September 2024 kondisinya sudah baik dan diperbolehkan pulang," ucap Ineke.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Bupati Brebes terkena cacar monyet tidak benar atau hoaks. Pemkab Brebes memastikan Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar tidak terkena cacar monyet.

    Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, belum ada laporan terkait kasus cacar monyet di wilayahnya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22554) Cek Fakta: Tidak Benar BRI Bagikan Rp 1 Juta dengan Mendaftar Poin BRImo Festival

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim BRI bagaikan uang Rp 1 juta dengan mendaftar Poin BRImo Festival, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 September 2024.
    Berikut klaim BRI bagaikan uang Rp 1 juta dengan mendaftar Poin BRImo Festival.
    "*Khusus Nasabah Bank BRI yang sudah menggunakan BRImo*
    Ayo Daftar dan Tukarkan Poin BRImo Festival mu dapatkan uang tunai Rp1.000.000 bagi setiap pendaftar dan ambil Kupon Undiannya agar kamu berkesempatan mendapatkan Grand Prize 4 unit Mobil Toyota Fortuner 2.8 GR Sport, 5 unit Mobil Honda Brio RS, dan masih banyak berbagai hadiah mewah lainnya
    Ayo Buruan Daftar dan Ambil Kupon Undiannya sekarang juga (Gratis)
    *Saksikan Pengundiannya pada tanggal 10 September 2024*"
    Informasi tersebut mengarahkan penerima informasi untuk mendaftar lewat tautan berikut "https://nvd.biz.id/fstvl/?fbclid=IwY2xjawFMm-1leHRuA2FlbQIxMQABHTdJB0BIssYuf0d3zKKyGS8LEe1rdiKzjx7m6ywnW1Z3NeEUwsvEQxPICA_aem_M8KMRwdxHSR_iVV845eK1w".
    Jika tautan tersebut diklik mengarah pada halaman situs yang meminta data pribadi, seperti nama lengkap dan nomor telepon.
    Benarkah klaim BRI bagaikan uang Rp 1 juta dengan mendaftar Poin BRImo Festival? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri  klaim BRI bagaikan uang Rp 1 juta dengan mendaftar Poin BRImo Festival, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Waspada Penipuan Online Mencatut BRI di Media Sosial, Simak Cara Lindungi Diri Anda" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 1 September 2024.
    Dalam artikel Liputan6.com, Direktur BRI, Andrijanto, mengingatkan agar nasabah tetap waspada dan tidak memberikan informasi pribadi atau data perbankan kepada pihak yang tidak jelas atau tidak resmi.
    "Hindari memberikan data pribadi seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, username dan password internet banking, OTP, dan informasi sensitif lainnya melalui tautan atau situs yang tidak terverifikasi," tegasnya.
    Belakangan ada pihak yang memanfaatkan nama besar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) untuk menjerat korban, dengan berbagai modus yang sulit dibedakan dari komunikasi resmi.
    Modus yang sering digunakan adalah melalui pesan-pesan yang mengklaim berasal dari BRI, baik melalui email, SMS, maupun media sosial seperti Facebook, X, dan Instagram. Salah satu taktik favorit mereka adalah menawarkan undian berhadiah menggiurkan, mulai dari uang tunai hingga mobil mewah.
    Contohnya, bulan lalu, muncul penipuan online yang mengatasnamakan BRImo FSTVL di media sosial. Mereka mengiming-iming hadiah fantastis, namun ternyata itu semua hanyalah jebakan. Link yang mereka bagikan, bukanlah situs resmi BRI.
    Ingat, situs resmi BRI hanya dapat diakses melalui https://bri.co.id/. Jika mengecek akun media sosial resmi BRI, khususnya di Instagram @bankbri_id, kamu tidak akan menemukan informasi mengenai BRImo FSTVL.
    Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya dan selalu memverifikasi keabsahan informasi dari sumber yang terpercaya atau saluran komunikasi resmi BRI.
    Saluran resmi BRI meliputi Instagram: @bankbri_id, Facebook: Bank BRI, X: @BankBRI_id, @promo_BRI, dan @kontakBRI, serta TikTok: bankbri_id. Nasabah juga dapat menghubungi Sabrina di nomor 0812 1214 017, melalui email di call@bri.co.id, atau kontak BRI di 1500017, serta mengunjungi www.bri.co.id. #BRI #Sabrina #TanyaSabrinaAja

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim BRI bagaikan uang Rp 1 juta dengan mendaftar Poin BRImo Festival tidak benar.
    Belakangan ada pihak yang memanfaatkan nama besar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) untuk menjerat korban, dengan berbagai modus yang sulit dibedakan dari komunikasi resmi.
    Modus yang sering digunakan adalah melalui pesan-pesan yang mengklaim berasal dari BRI, baik melalui email, SMS, maupun media sosial seperti Facebook, X, dan Instagram. Salah satu taktik favorit mereka adalah menawarkan undian berhadiah menggiurkan, mulai dari uang tunai hingga mobil mewah.
  • (GFD-2024-22553) Keliru, Video Berisi Klaim Ikan Berloncatan Tanda Tsunami dan Gempa

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita



    Video puluhan orang sedang menangkap ribuan ikan yang menuju ke pantai dibagikan di salah satu akun media sosial Threads [ arsip ] pada Kamis, 5 September 2024.

    Pengunggah konten kemudian menuliskan keterangan sebagai berikut:Pertanda apa nih bbrp pantai selatan indo, ikan pada berloncatan ke darat? Apakah akan gempa atau tsunami?



    Sejak dibagikan, unggahan ini mendapat 25 komentar, 72 suka, 2 repost dan 31 kali dibagikan ulang. Namun, benarkah ikan berloncatan tanda tsunami dan gempa?

    Hasil Cek Fakta



    Penelusuran Tempo menemukan, video tersebut bukan di Indonesia, tapi terjadi di pesisir Pantai Barangay Tinoto, Kota Madya Maasim, Provinsi Sarangani,  Pulau Mindanao, Filipina, Minggu, 7 Januari 2024.

    Video yang identik pernah dipublikasikan  oleh media di Davao, Filipina, Sun Star Davao berjudul "Rely on science amid fish phenomenon, earthquake" pada 10 Januari 2024. Situs berita ini menyatakan bahwa kemunculan ikan-ikan tersebut tidak berkaitan dengan gempa dan tsunami.

    Dalam tangkapan layar berikut, Tempo membandingkan bagian-bagian yang sama antara video di Threads yang diklaim terjadi di Indonesia dengan video sebenarnya terjadi di Filipina. Lingkaran merah menunjukkan bagian-bagian yang sama tersebut mulai dari dermaga berwarna putih, seorang remaja berkaus kuning, warna langit, dan lampu-lampu pantai yang terlihat dari jarak jauh.



    Dalam artikel Sun Star Davao itu dijelaskan bahwa sekumpulan ikan, yang diidentifikasi sebagai ikan sarden muda atau dikenal sebagai lupoy itu terjadi di Pantai Barangay Tinoto di Maasim, Provinsi Sarangani, pada hari Minggu, 7 Januari 2024.

    Zenaida A. Dangkalan, pejabat perikanan Provinsi Sarangani mengatakan bahwa fenomena tersebut adalah normal dan ada tiga alasan untuk menjelaskan penyebabnya.   

    “Pertama, mungkin terkait dengan musim lupoy saat ini. Kedua, ikan yang lebih besar mungkin mengejar gerombolan tersebut ke arah pantai karena mereka tidak bisa mengakses daerah dangkal. Terakhir, mereka mungkin tertarik pada cahaya dari resor pantai,” kata Dangkalan.

    Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina-Wilayah Davao (Phivolcs-Davao) mengimbau masyarakat untuk mengandalkan informasi ilmiah daripada mitos, terutama mengenai bencana dan fenomena alam.

    Eduardo Lauron, seorang peneliti dari Phivolcs-Davao, membantah unggahan yang beredar terkait dengan gempa bumi yang tidak dapat diprediksi. Sama dengan Dangkalan, Lauron juga mengatakan fenomena ikan tersebut merupakan perilaku normal yang berkaitan dengan kepekaan hewan.

    “Anomali perilaku hewan sangat sensitif dibandingkan dengan manusia. Kami memiliki studi mendalam tentang anomali perilaku ikan. Hewan cenderung bereaksi sangat sensitif dibandingkan dengan manusia," kata Lauron.

    Fenomena yang sama juga terjadi Indonesia di pesisir pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya, dan dikait-kaitkan akan terjadi gempa bumi.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraididin, menyebut bahwa fenomena itu bukan pertanda bencana besar.

    Menurutnya, hal ini merupakan siklus biasa yang sering terjadi, setiap kemarau. Kemunculan ikan mendekati bibir pantai atau muara karena terjadi arus dingin di bawah laut karena cuaca. Ikan muncul ke permukaan untuk mendekati arus air yang lebih hangat.

    "Ini kan siklus rutin, siklus yang biasa tiap tahun karena cuaca kemarau. Jadi kami sebut bukan pertanda bencana besar. Tapi masyarakat tetap harus waspada," kata Nuraididin seperti yang dilaporkan Detik.com, 2 September 2024.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim ikan berloncatan tanda tsunami dan gempa di Indonesia adalahkeliru.

    Video itu terjadi di Filipina pada Januari 2024 lalu. Pejabat dan peneliti setempat menjelaskan bahwa fenomena tersebut normal, bukan pertanda akan terjadinya gempa bumi yang belum bisa diprediksi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22552) Cek Fakta: BPJS Beri Bantuan Rp150 Juta Dana Kesehatan Hubungi Kontak Ini buat Isi Biodata Diri

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita

    Cek Fakta: BPJS Beri Bantuan Rp150 Juta Dana Kesehatan Hubungi Kontak Ini buat Isi Biodata Diri

    Kemudian, untuk memperoleh bantuan tersebut, masyarakat perlu menghubungi kontak WhatsApp yang tertera pada postingan, yakni 0853-1856-8923.

    Beredar sebuah postingan yang mengklaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan dana bantuan kepada masyarakat.

    Postingan yang diunggah pada media sosial Facebook oleh akun @Lia Supriana ini menerangkan bahwa Direktur BPJS Kesehatan Prof. Dr. Fahmi Idris, M.Kes memutuskan untuk memberikan program bantuan BPJS Kesehatan yang nantinya ditukar dengan uang tunai sebesar Rp10 juta hingga Rp150 juta.

    Kemudian, untuk memperoleh bantuan tersebut, masyarakat perlu menghubungi kontak WhatsApp yang tertera pada postingan, yakni 0853-1856-8923.

    Lalu, benarkah BPJS Kesehatan memberikan bantuan dana kesehatan hingga 150 juta? Simak penelusurannya.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dengan mengonfirmasi kebenaran kontak WhatsApp yang tercantum pada postingan tersebut merupakan kontak resmi milik BPJS Kesehatan melalui aplikasi pencari nomor telepon.

    Hasilnya, kontak WhatsApp dengan nomor 0853-1856-8923 bukanlah milik BPJS Kesehatan melainkan nama yang terdaftar adalah Agitpermana.

    Kemudian, berdasarkan penelusuran pada website resmi BPJS Kesehatan, sejak April lalu seluruh layanan terkait BPJS Kesehatan hanya melalui WhatsApp Pandawa milik BPJS Kesehatan dengan nomor 0811-8-165-165.

    Selain itu, jika menghubungi nomor yang tertera pada postingan tersebut, akan dikirimkan sebuah link yang mengharuskan kita mengisi data diri seperti nama, usia, provinsi, serta alamat sesuai yang terdata pada e-KTP.

    Sementara, pada WhatsApp Pandawa milik BPJS Kesehatan kita akan diarahkan untuk memilih menu layanan yang ingin dipilih berdasarkan keperluan pengguna BPJS Kesehatan.

    Kesimpulan

    Informasi yang beredar di media sosial Facebook terkait pemberian bantuan dana kesehatan senilai Rp10 juta hingga Rp150 juta yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan merupakan penipuan.

    Faktanya, nomor WhatsApp yang tercantum pada postingan tersebut bukan nomor resmi milik BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan hanya memiliki WhatsApp Pandawa dengan nomor 0811-8-165-165 yang terverifikasi oleh WhatsApp.

    WhatsApp Pandawa ini merupakan kontak resmi untuk mengurus segala bentuk administrasi mengenai pembuatan BPJS Kesehatan.

    Jangan mudah percaya dan periksa setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Referensi:

    https://www.facebook.com/groups/705543374810930/permalink/887984783233454/?rdid=AKhhA1yes5UVTTFF&share_url=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fshare%2Fp%2FXjLhTqGsKKuLMLfa%2F

    https://bpjs-kesehatan.go.id/#/

    BANTUAN BPJS KESEHATAN ✅ (us.to)

    Reporter Magang : Maria Hermina Kristin

    Rujukan