• (GFD-2025-27057) [PENIPUAN] Raffi Ahmad Bagi-Bagi Uang untuk Warga Timor Leste

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/05/2025

    Berita

    Akun Facebook “Giveaway Info Terkini 460” pada Kamis (1/5/2025) membagikan foto [arsip] disertai narasi:
    “BANTUAN 10.000 DOLAR RAFFI AHMAD DAN NAGITA SLAVINA KE TIMOR TIMUR. SILAHKAN JAWAB KUIS DI BAWA INI
    SIAPA NAMA ISTRI RAFFI AHMAD
    (A}. NAGITA SLAVINA
    (B). AYU TING TING
    KIRIM JAWABAN ANDA DI MASENGGER"
    Unggahan disertai takarir:
    “BOM DIA
    BOA TARDE
    BOA NOITE
    *RANS ENTERTAIMENT*
    KHUSUS TAHUN 2025 RANS ENTERTAIMENT MENYELENGGARAKAN GIVE AWAY UNTUK SAUDARA/SAUDARI YANG BERADA DI TIMOR LESTE SEBESAR $10.000
    Silahkan jawab kuis di bawa ini
    SIAPA NAMA ISTRI RAFFI AHMAD
    (A). NAGITA SLAVINA
    (B). AYU TING TING
    Kirim jawaban anda di masengger
    SEMUA WARGA TIMOR LESTE BERKESEMPATAN MENDAPATKAN HADIAH TANPA TERKECUALI”
    Per Selasa (20/5/2025), konten tersebut telah mendapat 104 tanda suka dan 47 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri akun Instagram resmi milik RANS Entertainment “rans.entertainment”. Dalam profil Instagram tersebut, tertulis bahwa akun Facebook resmi milik Raffi Ahmad hanyalah “Raffi Ahmad Lagi” dan “RANS ENTERTAINMENT”.
    TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “Raffi Ahmad bagi uang ke warga Timor Leste” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi kredibel mengenai Raffi Ahmad yang membagi-bagikan uang 10.000 dolar untuk warga Timor Leste.
    Dalam artikel kompas.com “[HOAKS] Video Raffi Ahmad Beri Bantuan Dana untuk Pekerja Migran” yang tayang Maret 2025 disebutkan bahwa konten seperti itu dapat diindikasikan sebagai modus penipuan karena menghadirkan tautan untuk bertukar pesan melalui Facebook Messenger.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Raffi Ahmad bagi-bagi uang untuk warga Timor Leste” merupakan konten palsu (fabricated content).
    (Ditulis oleh ‘Ainayya)

    Rujukan

  • (GFD-2025-27056) Hoaks! Hakim akui ijazah Jokowi palsu pada 17 Mei 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan bahwa hakim yang menangani kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan bahwa ijazah Jokowi terbukti palsu.

    Unggahan tersebut mengaitkan pernyataan tersebut dengan Majelis Hakim yang menangani kasus ini, yakni Ketua Majelis Hakim Putu Gde Hariadi serta Hakim Anggota Sutikna dan Wahyuni Prasetyaningsih.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “HAKIM MENGAKUI IJAZAH JOKO WIDODO PALSU.

    VIRALKAN NEWS INI SE INDONESIA RAYA

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Semoga tercipta negara yg damai

    HIDUP RAKYAT INDONESIA

    #JokowiPresidenPalsu

    #JokowiPresidenPalsu”

    Namun, benarkah hakim akui ijazah Jokowi palsu pada 17 Mei?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, tidak ditemukan pernyataan resmi yang menyatakan ijazah Jokowi palsu. Hingga saat ini, Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak 24 saksi terkait laporan Jokowi mengenai tuduhan ijazah palsu tersebut.

    Beberapa saksi yang telah diperiksa antara lain Rizal Fadillah, Damai Hari Lubis, Kurnia Tri Royani, Rustam Effendi, Mikhael Benyamin Sinaga, Roy Suryo, dan Tifauzia Tyassuma.

    Sebelumnya, pada Jumat (9/5), Jokowi melalui tim kuasa hukumnya telah menyerahkan ijazah asli SMA dan universitasnya kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri sebagai bentuk klarifikasi atas aduan yang dilayangkan oleh Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Eggi Sudjana, yang menuding ijazah S1 Jokowi palsu.

    Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi terkait kebenaran tuduhan ijazah palsu Jokowi, dan proses hukum masih berjalan.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-27055) [KLARIFIKASI] Tidak Benar TNI Bunuh 1.200 Tentara Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim TNI dibantu militer Rusia membunuh 1.200 tentara Israel di Gaza, Palestina.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Narasi yang mengeklaim TNI dibantu militer Rusia membunuh 1.200 tentara Israel dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada Mei 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Berita dunia Pasukan israel pupus harapan

    TNI membunuh 1200 tentara israel dalam 24 jam dibantu rusia

    Narasi itu disertai video berita dengan judul "Israel Pupus Harapan, Hampir Seribu Tentara Lenyap dalam Tragedi Gaza Selatan".

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, narasi yang mengeklaim TNI membunuh ribuan tentara Israel mencatut video berita yang diunggah kanal YouTube Serambinews pada 5 Mei 2025.

    Video itu memberitakan pengumuman dari militer Israel pada 4 Mei 2025 tentang tewasnya perwira mereka dalam pertempuran di Gaza selatan.

    Perwira itu antara lain Kapten Noam Ravid (23) dari Sha'arei Tikva, seorang perwira di unit Yahalom, dan Sersan Staf Yaly Seror (20) dari Omer, seorang prajurit di unit tersebut.

    Selama operasi yang dilakukan Brigade Golani di lingkungan Jenina, Rafah, sebuah terowongan ditemukan di dalam sebuah gedung selama pencarian dan pengepungan di area tersebut.

    Para pejuang Yahalom, yang dilatih untuk operasi bawah tanah, dipanggil ke tempat kejadian.

    Selama pemeriksaan terowongan, sebuah alat peledak yang kuat meledak. Ravid dan Seror tewas; dua tentara lainnya terluka parah dan sedang.

    Pemberitaan Serambinews tersebut tidak menyebutkan keterlibatan TNI atau militer Rusia sebagai penyebab tewasnya ribuan tentara Israel.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim TNI dibantu militer Rusia membunuh 1.200 tentara Israel perlu diluruskan.

    Setelah ditelusuri, narasi tersebut mencatut video berita yang diunggah kanal YouTube Serambinews pada 5 Mei 2025.

    Namun, pemberitaan Serambinews tersebut tidak menyebutkan keterlibatan TNI atau militer Rusia sebagai penyebab tewasnya ribuan tentara Israel.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27054) [KLARIFIKASI] Kejagung Bantah Pelengseran ST Burhanuddin

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kabar mengenai pergantian jabatan tertinggi Kejaksaan Agung yang kini dipegang oleh ST Burhanuddin.

    Narasi yang beredar menyebutkan, pelengseran Jaksa Agung ST Burhanuddin akan dilakukan pekan depan atau akhir Mei 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut keliru.

    Kabar pergantian Jaksa Agung ST Burhanuddin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (18/5/2025):

    Kabar Hangat dari Gedung Bundar: Jaksa Agung ST Burhanuddin Dikabarkan Akan Diganti

    ST Burhanuddin, yang menjabat sebagai Jaksa Agung sejak 2019, dikabarkan akan segera digantikan. Menurut laporan, beliau telah berpamitan kepada internal Kejaksaan Agung pada Sabtu, 17 Mei 2025 .

    Sosok pengganti yang disebut-sebut adalah jaksa senior dengan pengalaman di Kejati DKI Jakarta, Banten, dan Sulawesi Selatan.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Minggu (18/5/2025), mengenai pergantian Jaksa Agung ST Burhanuddin.

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar membantah kabar mengenai pergantian jabatan jaksa agung.

    “Enggak benar, itu hoaks,” ujar Harli dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

    Ia mengonfirmasi, pada Senin (19/5/2025), ST Burhanuddin berangkat ke kantor dan bekerja seperti biasa.

    Reporter Kompas.com di lokasi juga melihat rombongan mobil Jaksa Agung terlihat masuk ke kawasan Kejaksaan Agung sekitar pukul 09.08 WIB.

    Burhanuddin diketahui menaiki mobil hitam bernomor pelat 1-00 yang berwarna hijau khas Kejaksaan.

    Isu mengenai pergantian jabatan tertinggi di institusi kejaksaan tersebut mencuat usai kawasan Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) dijaga oleh personel TNI.

    Hari menjelaskan, pengamanan tersebut merupakan wujud dari nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara TNI dan Kejagung.

    "Terkait pengamanan itu sebagai wujud jabaran dari MoU yang sudah ada," ujar Harli seperti diwartakan Kompas.com, Kamis (15/5/2025).

    Nota kesepahaman yang dimaksud bernomor NK/6/IV/2023/TNI tanggal 6 April 2023 dan diteken kedua lembaga.

    MoU tersebut mencakup delapan ruang lingkup kerja sama.

    Termasuk pendidikan dan pelatihan bersama, pertukaran informasi untuk kepentingan penegakan hukum, penugasan prajurit TNI di lingkungan Kejaksaan RI, penugasan jaksa sebagai supervisor di Oditurat Jenderal TNI.

    Ada pula dukungan dan bantuan personel TNI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kejaksaan, bantuan TNI di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara termasuk pendampingan hukum dan litigasi.

    Kemudian pemanfaatan sarana dan prasarana bersama sesuai kebutuhan, serta koordinasi teknis penyidikan, penuntutan, dan penanganan perkara koneksitas.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai pergantian Jaksa Agung ST Burhanuddin tidak benar.

    Kejaksaan Agung membantah isu pergantian jabatan tertinggi di institusi kejaksaan tersebut, dan memastikan ST Burhanuddin berkantor seperti biasa.

    Rujukan