• (GFD-2024-22545) [HOAKS] Paus Fransiskus ke Indonesia untuk Sarankan Berkati Pernikahan Sesama Jenis

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis. 

    Setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar, dan tidak ada agenda Paus ke Indonesia yang terkait pasangan sesama jenis.

    Narasi yang mengeklaim, Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis muncul di media sosial. Unggahan dengan narasi itu disebar oleh akun Faceboook ini, ini dan ini. 

    Akun tersebut membagikan judul artikel media Sindonews berjudul:

    Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui.

    Berikut salah satu keterangan yang disampaikan dalam unggahan:

    Inilah misi paus datang ke IndonesiaMelegalkan pernikahan sesama jenis(homo)Dan para munafikun beramai ramai cium tangan paus.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk meminta gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri artikel tersebut di laman Sindonews, ditemukan artikel mirip yang diunggah pada 7 Oktober 2023 dengan judul "Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Bisa Berkati Pasangan Sesama Jenis".

    Dalam artikel tersebut Paus memberikan komentar soal pernikahan sesama jenis, sebagai berikut:

    “Kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya mengingkari, menolak dan mengecualikan,” ujar Paus. 

    Namun, Puas mengatakan gereja masih menganggap hubungan sesama jenis “secara objektif berdosa” dan tidak akan diakui.

    Adapun pernyataan Paus itu tidak terkait dengan kunjungan ke Indonesia pada pada 3-6 September 2024. 

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com selama kunjungan ke Indonesia, tidak ada pernyataan Paus Fransiskus soal pernikahan sesama jenis.

    Diberitakan Kompas.com, kedatangan Paus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 yakni untuk kunjungan apostolik

    Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo Thomas Ulun Ismoyo mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus didasari oleh hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Vatikan.

    Romo Thomas juga mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus merupakan kunjungan persahabatan yang diharapkan dapat menyebarkan semangat keberagaman ke seluruh dunia.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim, Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis tidak benar atau hoaks.

    Dalam artikel di Sindonews, Paus Fransiskus mengatakan bahwa tidak bisa menghakimi orang yang menikah sesama jenis. Namun, menurut Paus, Gereja masih menganggap hubungan tersebut berdosa dan tidak akan diakui. 

    Artikel tersebut terbit pada tahun 2023 dan tidak terkait dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Selama kunjungan ke Indonesia, tidak ditemukan pernyataan Paus Fransiskus soal pernikahan sesama jenis.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22544) [KLARIFIKASI] Video Gempa Jepang pada Januari 2024 Dinarasikan Terjadi Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan kondisi di Jepang saat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada 8 Agustus 2024.

    Namun video tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim menampilkan kondisi di Jepang saat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada 8 Agustus 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Video tersebut menampilkan bangunan dan mobil yang bergoyang ketika diguncang gempa. Berikut keterangan tertulis yang disampaikan:

    BREAKING NEWS

    Wilayah Jepang diguncang dua gempa bumi kuat dalam waktu berurutan hari ini Kamis (8/8) waktu setempat. Gempa pertama tercatat berkekuatan Magnitudo 6,9, gempa kedua berkekuatan Magnitudo 7,1. Kedua gempa bumi itu mengguncang lepas pantai Pulau Kyushu.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim terjadi di Jepang pada 8 Agustus 2024

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video dalam unggahan identik dengan yang unggahan di laman NHK dan kanal YouTube IndianYug. 

    Dalam keterangannya, video menampilkan momen ketika Jepang diguncang gempa pada 1 Januari 2024, bukan 8 Agustus 2024. 

    Dikutip dari Kompas.id, pada 1 Januari 2024 gempa diguncang gempa dengan magnitudo 7,6. 

    Gempa susulan yang kuat menghantam Semenanjung Noto di pesisir Laut Jepang hingga menewaskan 318 orang, merobohkan bangunan, dan menghancurkan jalan.

    Sementara pada 8 Agustus 2024 gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang perairan di lepas pantai Prefektur Miyazaki, Jepang barat daya. 

    Delapan orang terluka akibat tertimpa barang-barang yang jatuh saat gempa.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan kondisi di Jepang saat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada 8 Agustus 2024 dibagikan dengan konteks keliru.

    Video aslinya adalah momen ketika Jepang diguncang gempa dengan magnitudo 7,6 pada 1 Januari 2024. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-22543) [BELUM TERBUKTI] Seorang Pasien di RSUD Abepura Terinfeksi Mpox

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita

    Syalom Selamat pagi semua keluarga besar .
    Jgn lupa keluar aktivitas menggunakan masker karena Hari ini saya Angela Pagawak bertugas di RS Abe sudah ada 1 pasien yg terdiagnosa Cacar monyat.
    Virus ini sendiri menyebar melalui udara dgn cepat mengakibatkan gangguan pada pernafasan dan melepuh seluruh kulit manusia seperti bentol2 pada kulit yg sangat nyeri hebat, paling fatal bisa membuat orang sampai meninggal dalam waktu singkat, dan virus ini lebih mengerikan dari COVID-19.
    Sekian dan Terimakasih
    Tuhan melindungi kita Semua Wawa

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Kompas.
    Beredar unggahan di media sosial Facebook mengklaim bahwa penyakit cacar monyet atau Mpox telah teridentifikasi pada seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Papua.

    Faktanya, klaim yang menyebut tidak benar. Dilansir dari Kompas, Kapolsek Abepura Kompol Komarul Huda memastikan kabar seorang pasien di RSUD Abepura terinfeksi Mpox adalah hoaks. Ia mengatakan, pihak rumah sakit mengkonfirmasi bahwa memang ada pasien yang menderita cacar air, namun pihak rumah sakit belum bisa memastikan apakah pasien tersebut mengidap penyakit Mpox. Pihak rumah sakit telah melakukan pengambilan sampel untuk diuji di Laboratorium Kesehatan RSUD Dok II Jayapura. Untuk foto yang viral tersebar di masyarakat adalah bukan pasien sebenarnya. Diduga foto tersebut sengaja dipajang guna menimbulkan kepanikan dan keresahan di tengah-tengah masyarakat.

    Selain itu, Huda juga memastikan bahwa di RSUD Abepura tidak ada petugas bernama “Angela Pagawak” seperti dalam narasi yang beredar. Pihak Kepolisian akan menelusuri dengan melakukan penyelidikan terhadap penyebar informasi yang tidak benar tersebut tentang pasien pengidap Mpox sedang di rawat di RSUD Abepura. Masyarakat dihimbau untuk tidak mudah percaya dengan informasi belum jelas sumbernya atau tidak bisa dipastikan kebenarannya.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut bahwa penyakit cacar monyet atau Mpox telah teridentifikasi pada seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Papua adala tidak benar. Narasi tersebut memuat keterangan sosok fiktif yang tidak bekerja di RSUD Abepura. Selain itu, pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa pasien bersangkutan terinfeksi cacar air.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22542) [HOAKS] Video Pose Duduk Harimau Mirip Manusia

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dalam unggahan media sosial yang menampilkan harimau dengan pose duduknya yang menyerupai manusia.

    Ketika duduk, kaki belakang harimau dalam video ditekuk kemudian kaki depannya berpangku pada kaki depan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video pose duduk harimau mirip manusia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Harimau duduk dengan posisi yang unik

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar gambar, lalu menggunakan metode reverse image search untuk menelusuri jejak digitalnya.

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke video serupa di kanal YouTube ini, yang diunggah pada 7 Juli 2024.

    Pada bagian kanan bawah video terera watermark KLING AI yang tertulis dalam aksara Mandarin.

    KLING AI merupakan platform untuk membuat gambar dan video dengan metode AI generatif.

    Lighthouse Journalism mengecek video serupa dengan Itisaar.ai, detektor AI yang dibuat bekerja sama dengan Institut Teknologi Jodhpur.

    Video yang beredar terindikasi sebagai video manipulatif yang dibuat dengan AI.

    Kesimpulan

    Video pose duduk harimau mirip manusia merupakan konten manipulatif berbasis AI. Video AI dibuat dengan platform KLING AI.

    Rujukan