• (GFD-2024-22547) [SALAH] PM Singapura Sebut: Negara Gila Agama, Negara Yang Tidak Akan Maju ContohNya Indonesia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita

    PM Singapura Sebut: Negara Gila Agama, Negara Yang Tidak Akan Maju ContohNya Indonesia
    Arsip: https://archive.md/6A4Zt

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook dengan nama Kasan mengunggah sebuah tangkapan layar berita di CNN dengan judul “PM Singapura Sebut: Negara Gila Agama, Negara Yang Tidak Akan Maju ContohNya Indonesia.”

    Penelusuran fakta dilakukan dengan memanfaatkan fitur pencarian lanjutan di web CNBC. Pertama-tama di kolom search, masukkan kata kunci “PM Singapura”, kemudian atur tanggal berita dimuat sesuai yang tertera pada tangkapan layar yang beredar, yakni 19 Agustus 2024.

    Dari pencarian tersebut, terdapat 2 berita yang memiliki thumbnail sama dengan tangkapan layar yang beredar, namun diterbitkan pada waktu yang berbeda.

    Langkah selanjutnya, dari 2 berita tersebut, cocokkan berita yang terbit pada waktu yang sama dengan tangkapan layar yang beredar, yakni pukul 06.40. Hasilnya dari kedua temuan tersebut, sumber berita yang asli berjudul “Siaga Ekonomi ASEAN, PM Singapura Beri Peringatan. ”

    Tangkapan layar judul berita CNBC “PM Singapura Sebut: Negara Gila Agama, Negara Yang Tidak Akan Maju ContohNya Indonesia” merupakan hasil suntingan menggunakan inspect element, yakni dengan mengedit judul berita pada sebuah web tanpa mengubah tampilan aslinya. Sehingga ketika discreenshot, judul berita pada sebuah web tampak nyata.

    Beberapa konten hasil suntingan menggunakan inspect element yang sebelumnya pernah beredar seperti artikel hasil periksa fakta turnbackhoax.id berjudul [SALAH] Tangkapan Layar Judul Berita Detik: Prabowo Subianto siap terjunkan 80 Kopasus untuk penjagaan Kejagung Dan keluarga dan “[SALAH] Tangkapan Layar Berita Detik Jabar, Kemunculan hacker bjorka menanggapi kasus “Vina_Cirebon”.”

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak ditemukan berita dengan judul demikian di situs CNBC. Judul berita merupakan hasil suntingan menggunakan inspect element dari berita aslinya yang terbit di tanggal dan waktu yang sama, dengan judul “Siaga Ekonomi ASEAN, PM Singapura Beri Peringatan.”

    Rujukan

  • (GFD-2024-22546) [HOAKS] Bantuan Dana untuk Pekerja Migran Mengatasnamakan BP2MI

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial dengan klaim adanya bantuan dana untuk pekerja migran mengatasnamakan Badan Pelindungan Peerja Migran Indonesia (BP2MI).

    Narasi itu disertai video Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengumumkan soal pemberian bantuan dana Rp 1,5 miliar untuk 20 pekerja migran.

    Berdasaran penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi bantuan dana mengatasnamakan BP2MI dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini, pada 30 Agustus 2024 dan 3 September 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    BANTUAN DANA TKI

    Assalamu Alaikum, Kami dari kantor BP2MI memberikan dana bantuan khususnya seluruh warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri.

    Bagi yang belum menerima dana bantuan tersebut diwajibkan untuk menghubungi kami secepatnya supaya segera kami cairkan.

    Dana bantuan dari Kantor BP2MI resmi diberikan kepada seluruh TKI sebesar Rp.75.000.000Dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Dalam rangka program kesehatan kedisiplinan mentaati aturan dalam rangka pekerja sebagai TKI berasal dari Indonesia.

    Untuk info penerimaan dana bantuan segera

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Biro Hukum dan Humas BP2MI Hadi Wahyuningrum membantah narasi bantuan dana Rp 1,5 miliar mengatasnamakan BP2MI.

    "Video yang diedarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab di media sosial Facebook dapat dipastikan adalah video palsu atau hoaks yang dibuat secara manipulatif menggunakan teknologi deepfake," kata Yayuk pada 6 September 2024, dikutip dari situs BP2MI.

    Ia menjelaskan, BP2MI tidak pernah memberikan sejumlah uang sebagaimana video yang beredar dan apabila masyarakat menemukan video atau informasi serupa, maka dipastikan bahwa hal tersebut adalah hoaks.

    "Kami mengimbau kepada para pekerja migran Indonesia untuk berhati-hati terhadap informasi mencurigakan yang berisi penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan BP2MI," ujar Yayuk.

    Informasi dari BP2MI dapat diakses melalui saluran komunikasi resmi, antara lain:

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Narasi bantuan dana mengatasnamakan BP2MI yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Kepala Biro Hukum dan Humas BP2MI Hadi Wahyuningrum mengatakan, video yang beredar adalah hasil manipulasi dan dihasilkan dengan teknik deepfake.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22545) [HOAKS] Paus Fransiskus ke Indonesia untuk Sarankan Berkati Pernikahan Sesama Jenis

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis. 

    Setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar, dan tidak ada agenda Paus ke Indonesia yang terkait pasangan sesama jenis.

    Narasi yang mengeklaim, Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis muncul di media sosial. Unggahan dengan narasi itu disebar oleh akun Faceboook ini, ini dan ini. 

    Akun tersebut membagikan judul artikel media Sindonews berjudul:

    Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui.

    Berikut salah satu keterangan yang disampaikan dalam unggahan:

    Inilah misi paus datang ke IndonesiaMelegalkan pernikahan sesama jenis(homo)Dan para munafikun beramai ramai cium tangan paus.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk meminta gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri artikel tersebut di laman Sindonews, ditemukan artikel mirip yang diunggah pada 7 Oktober 2023 dengan judul "Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Bisa Berkati Pasangan Sesama Jenis".

    Dalam artikel tersebut Paus memberikan komentar soal pernikahan sesama jenis, sebagai berikut:

    “Kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya mengingkari, menolak dan mengecualikan,” ujar Paus. 

    Namun, Puas mengatakan gereja masih menganggap hubungan sesama jenis “secara objektif berdosa” dan tidak akan diakui.

    Adapun pernyataan Paus itu tidak terkait dengan kunjungan ke Indonesia pada pada 3-6 September 2024. 

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com selama kunjungan ke Indonesia, tidak ada pernyataan Paus Fransiskus soal pernikahan sesama jenis.

    Diberitakan Kompas.com, kedatangan Paus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 yakni untuk kunjungan apostolik

    Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo Thomas Ulun Ismoyo mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus didasari oleh hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Vatikan.

    Romo Thomas juga mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus merupakan kunjungan persahabatan yang diharapkan dapat menyebarkan semangat keberagaman ke seluruh dunia.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim, Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis tidak benar atau hoaks.

    Dalam artikel di Sindonews, Paus Fransiskus mengatakan bahwa tidak bisa menghakimi orang yang menikah sesama jenis. Namun, menurut Paus, Gereja masih menganggap hubungan tersebut berdosa dan tidak akan diakui. 

    Artikel tersebut terbit pada tahun 2023 dan tidak terkait dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Selama kunjungan ke Indonesia, tidak ditemukan pernyataan Paus Fransiskus soal pernikahan sesama jenis.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22544) [KLARIFIKASI] Video Gempa Jepang pada Januari 2024 Dinarasikan Terjadi Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan kondisi di Jepang saat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada 8 Agustus 2024.

    Namun video tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim menampilkan kondisi di Jepang saat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada 8 Agustus 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Video tersebut menampilkan bangunan dan mobil yang bergoyang ketika diguncang gempa. Berikut keterangan tertulis yang disampaikan:

    BREAKING NEWS

    Wilayah Jepang diguncang dua gempa bumi kuat dalam waktu berurutan hari ini Kamis (8/8) waktu setempat. Gempa pertama tercatat berkekuatan Magnitudo 6,9, gempa kedua berkekuatan Magnitudo 7,1. Kedua gempa bumi itu mengguncang lepas pantai Pulau Kyushu.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim terjadi di Jepang pada 8 Agustus 2024

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video dalam unggahan identik dengan yang unggahan di laman NHK dan kanal YouTube IndianYug. 

    Dalam keterangannya, video menampilkan momen ketika Jepang diguncang gempa pada 1 Januari 2024, bukan 8 Agustus 2024. 

    Dikutip dari Kompas.id, pada 1 Januari 2024 gempa diguncang gempa dengan magnitudo 7,6. 

    Gempa susulan yang kuat menghantam Semenanjung Noto di pesisir Laut Jepang hingga menewaskan 318 orang, merobohkan bangunan, dan menghancurkan jalan.

    Sementara pada 8 Agustus 2024 gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang perairan di lepas pantai Prefektur Miyazaki, Jepang barat daya. 

    Delapan orang terluka akibat tertimpa barang-barang yang jatuh saat gempa.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan kondisi di Jepang saat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada 8 Agustus 2024 dibagikan dengan konteks keliru.

    Video aslinya adalah momen ketika Jepang diguncang gempa dengan magnitudo 7,6 pada 1 Januari 2024. 

    Rujukan