• (GFD-2025-25686) Hoaks Tautan Pendaftaran Program Cek Kesehatan Gratis

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    tirto.id - Pemerintah Indonesia resmi membuka Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada Senin (10/2/2025). Program ini mencakup 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik, di tingkat nasional.

    Program penunjang kesehatan gratis ini tentu menarik atensi dan ketertarikan masyarakat, tak terkecuali di media sosial. Sayangnya, muncul juga sekelompok orang yang mencoba mencari keuntungan pribadi serta berupaya melakukan penipuan mengatasnamakan program CKG ini.

    Tirto menemukan sebuah unggahan yang mencurigakan tersebar di Facebook. Unggahan akun "Master Loker Indonesia", pada Senin (17/2/20225), berisikan tautan yang mengarahkan pendaftaran medical chek-up gratis.

    "Pemerintah akan meluncurkan program medical check up (MCU) gratis mulai Februari 2025. Daftar sekarang," begitu tulis teks dalam unggahan tersebut.

    Dalam poster tersebut, selain keterangan teks, ada pula foto Prabowo Subianto dan logo Partai Gerindra. Di bagian akhir unggahan, terdapat tautan ke situs lain dengan ajakan untuk mendaftar.

    Sekitar 12 jam sejak pertama kali diunggah, informasi tersebut telah mengumpulkan 261 tanda suka (likes), 47 komentar, dan dibagikan ulang 12 kali. Kami juga mendapat kan unggahan tersebut dipromosikan (sponsored) di Facebook.

    Tirto juga menemukan unggahan serupa dari unggahan akun “Info Terupdate 2025” pada 24 Januari 2025. Isi unggahan ini serupa dengan unggahan sebelumnya, hanya dengan tautan situs berbeda.

    Lalu, apakah benar terdapat tautan pendaftaran CKG yang tersebar di Facebook?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mengakses dua tautan yang ada di bagian akhir unggahan. Keduanya mengarahkan ke halaman lain dengan narasi pendaftaran yang meminta data pribadi seperti nama dan nomor telepon. Ada indikasi pengambilan data pribadi phising dalam model unggahan seperti ini.

    Kami mencoba melakukan analisis lebih jauh untuk mendapatkan informasi soal situs pendaftaran tersebut. Hasil pemindaian URLScan.io, kami mendapat informasi kalau kedua situs tersebut (tautan 1, tautan 2) mengarah ke situs vercel.app. Ini adalah salah satu penyedia layanan hosting, layanan penyimpanan dan pengelolaan data website.

    Kedua situs dari tautan vercel tersebut juga tidak terkait dengan situs Kemenkes ataupun badan pemerintah lainnya, yang alamatnya seharusnya berakhiran ‘.go.id’.

    Cara pendaftaran lewat tautan di media sosial juga tidak termasuk dalam salah satu cara yang diinformasikan pemerintah. Mengutip informasi dari situs resmi Kemenkes, terdapat tiga cara untuk masyarakat bisa mendaftar layanan Cek Kesehatan Gratis, yakni:

    1.⁠ ⁠Melalui aplikasi Satu Sehat Mobile – Masyarakat dapat mengetahui jadwal dan lokasi Puskesmas untuk cek kesehatan gratis.

    2.⁠ ⁠Melalui chatbot WhatsApp di nomor 081110500567 – Chatbot ini akan memandu masyarakat dalam proses pendaftaran dengan cara yang mudah dan praktis.

    3.⁠ ⁠Datang langsung ke Puskesmas terdekat. Bagi masyarakat di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses internet, cukup membawa KTP atau KK, dan petugas Puskesmas akan membantu proses pendaftaran.

    Berdasar informasi yang Tirto dapatkan, ada tiga momentum pelaksanaan CKG ini, yakni CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.

    Dalam keterangannya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, CKG tidak serupa dengan MCU yang ada di rumah sakit. Nantinya, kata dia, skrining ini akan mengarah pada cek kesehatan untuk menekan angka kematian dan akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia secara merata.

    “Kita kematian tertinggi kan stroke sama jantung. Stroke sama jantung. Itu yang harus diskrining tiga sebenarnya, tekanan darah, gula darah, sama lemak darah atau kolesterol. Ini kalau ini diukur, ini puluhan juta rakyat Indonesia yang punya problem ini,” ujarnya dikutip Tirto, 9 Februari 2025 lalu.

    A post shared by tirto.id (@tirtoid)

    Program CKG juga tidak mewajibkan masyarakat untuk memiliki kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial alias BPJS. Masyarakat hanya dianjurkan tetap mengaktifkan keanggotaan, sebagai antisipasi dalam tata laksananya, apabila ternyata, menurut hasil CKG, ada masalah kesehatan serius.

    Tirto juga sempat melakukan penelusuran gambar terbalik (reverse image search) pada gambar Prabowo dalam poster. Hasil pencarian mengarahkan ke poster berikut dengan tampilan desain yang hampir sama. Perbedaan terlihat hanya di bagian teks dalam poster.

    Alih-alih ajakan mendaftar CKG, poster unggahan akun Facebook resmi bercentang biru Gerindra tersebut berisi rencana program MCU gratis pada Februari 2025, "sebagai hadiah ulang tahun bagi masyarakat tanpa dipungut biaya."

    Unggahan tersebut berasal dari akun resmi Partai Gerindra, yang dipublikasikan pada 14 Januari 2025, sebagai pengumuman tentang rencana implementasi CKG. Unggahan asli ini juga tidak memuat tautan ke halaman pendaftaran lain.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan tautan pendaftaran CKG yang tersebar di Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Unggahan yang tersebar di Facebook mengarahkan ke situs pendaftaran yang tidak terkait dengan situs resmi pemerintah. Situs tersebut juga memintakan data pribadi yang berpotensi phising.

    Dalam siaran resmi Kemenkes, dijelaskan kalau pendaftaran CKG dapat melalui tiga kanal, yakni aplikasi Satu Sehat Mobile, chatbot WhatsApp 081110500567, dan datang langsung ke Puskesmas terdekat.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25685) Hoaks satire, foto gas LPG kemasan saset

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan gambar gas berwarna hijau dengan tulisan mini saset dan tertulis berat 3 miligram.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Gas 3kg masih langka,tenang masih ada gas kemasan saset”

    Namun, benarkah foto gas LPG kemasan saset 3 miligram tersebut?



    Hasil Cek Fakta

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi foto tersebut merupakan hasil Artificial Intelligence (AI) atau bukan. Hasilnya, foto tersebut 72,8 persen merupakan hasil AI atau kecerdasan buatan.



    Selain itu, dilansir dari laman Pertamina, terdapat empat jenis gas LPG yang dikeluarkan, yaitu Bright Gas 220 gram, Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan LPG kg.



    Diketahui, hoaks satire tersebut ramai setelah terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg. Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang melarang warung pengecer menjual LPG 3 kg. Hal ini diharapkan bisa memangkas mata rantai ongkos distribusi dari tingkat agen hingga pengecer, yang selama ini memicu kenaikan harga.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-25684) Cek fakta, Prabowo minta seluruh TV siarkan lagu keroncong jam 6 pagi

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan Presiden Prabowo meminta seluruh stasiun televisi menyiarkan lagu keroncong jam 6 pagi dan disusul menyiarkan lagu Indonesia Raya di jam 7 pagi.

    Komentar tersebut bermula dari seorang pengunggah yang menampilkan tangkapan layar dari laman media sosial suatu media massa yang menarasikan Prabowo meminta seluruh TV putar lagu keroncong agar menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Prabowo minta semua TV putar Musik Keroncong jam 6 pagi, tumbunhkan rasa cinta tanah air.”

    Namun, benarkah unggahan tersebut?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    ANTARA menggunakan kata kunci “Prabowo minta semua tv putar musik keroncong jam 6 pagi” pada mesin pencarian dan menemukan unggahan dari media Kumparan yang berjudul “Prabowo Perintahkan Seluruh TV Putar Lagu Indonesia Raya Tiap Pukul 6 Pagi”.

    Dalam laman tersebut, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kepada seluruh stasiun TV di Indonesia untuk memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lagu ini harus diputar pada pukul 06.00 pagi.

    Informasi tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo. Namun belum disebut kapan himbauan itu akan dilakukan.

    Selain itu, tidak ada informasi resmi mengenai Prabowo minta seluruh TV siarkan lagu keroncong jam 6 pagi.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-25683) [KLARIFIKASI] Tidak Benar di Gorontalo Turun Hujan Jeli

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara pada Sabtu (15/02/2025).

    Informasi ini muncul setelah video yang diklaim memperlihatkan jeli yang tersebar di jalan, viral di media sosial.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.

    Narasi yang mengeklaim terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara dibagikan sejumlah akun Facebook, misalnya ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan seseorang sedang menunjukkan butiran mirip jeli.

    Berikut narasi yang dihadirkan dalam keterangan teks:

    FENOMENA HUJAN JELI DI GORONTALO 

    Warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dihebohkan dengan fenomena yang disebut sebagai hujan jeli.

    Fenomena disebut terjadi pada Sabtu (15/2/2025) malam sekitar pukul 20.00 Wita.

    Hasil Cek Fakta

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, kabar soal hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara merupakan informasi yang tidak benar.

    Santi Malahedi (31), warga Desa Leyao yang pertama kali menyiarkan informasi tersebut mengatakan, di desanya tidak pernah turun hujan jeli.

    Menurut dia, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak yang berbentuk serbuk. 

    "Ternyata siangnya ada anak-anak yang membuang serbuk mainan di jalan. Malam turun hujan, yang mengakibatkan serbuk menjadi jeli," kata Santi, Senin (17/2/2025).

    Santi membantah anggapan bahwa dirinya adalah orang yang meramaikan video dengan narasi hujan jeli turun di Desa Leyao.

    Lewat tayangan langsung di Facebook pada Sabtu (15/02/2025), ia justru bermaksud mengonfirmasi ke temannya apakah di daerah lain terdapat fenomena seperti di tempatnya. 

    Namun, saat sedang melakukan siaran langsung, jaringan wifi-nya terputus. Sehingga, ia  tidak tersambung internet selama satu jam.

    Karena penasaran, keesokan harinya Santi mencari informasi di sekitar rumahnya untuk memastikan asal muasal jeli tersebut.

    Hasilnya ditemukan fakta bahwa jeli itu berasal dari mainan anak-anak. 

    Informasi itu diperoleh setelah ia menanyakan ke seorang anak yang juga masih kerabatnya, Marsya (9).

    Ternyata Marsya dan teman-temannya lah yang menghamburkan serbuk mainan itu pada Sabtu (15/02/2025) siang, sebelum Desa Leyao diguyur hujan.

    Malam harinya, ketika serbuk itu terkena air hujan bentuknya berubah menjadi butiran menyerupai jeli dan disalahartikan oleh beberapa warga. 

    Sementara itu, stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo juga memastikan bahwa tidak pernah ada hujan jeli di wilayahnya. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan.

    Faktanya, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak berbentuk serbuk yang dihamburkan pada Sabtu (15/02/2025) siang. 

    Mainan anak-anak itu berubah bentuk menjadi butiran mirip jeli ketika terkena air hujan pada Sabtu (15/02/2025) malam.

    Stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo memastikan tidak pernah ada hujan jeli di wilayah itu. 

    Rujukan