• (GFD-2024-17571) [KLARIFIKASI] Fenomena Alam di Grobogan Pascagempa Bawean Bukan Gunung Api

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,0 di Laut Jawa terjadi pada Jumat (22/3/2024), pukul 11.22 WIB.

    Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer pada jarak 37 kilometer arah barat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, dan 126 kilometer arah timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    Pascagempa, beredar narasi mengenai munculnya gunung api aktif di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    Video dengan narasi soal kemunculan gunung api aktif di Kabupaten Grobogan pascagempa Gresik dan Tuban dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan gundukan tanah menyerupai gunung di area persawahan. Video diberi keterangan demikian:

    Mendadak viral??Kemunculan gunung api aktif di Grobogan Jawa Tengah setelah gempa di Gresik dan tuban#gunungapi #bledukkuwu #groboganviral

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut muncul gunung api aktif di Grobogan pasca gempa Gresik dan Tuban

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, gundukan tanah tersebut memang berlokasi di Kabupaten Grobogan.

    Seperti Diberitakan Kompas.com, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid AN mengatakan, fenomena itu adalah gunung lumpur atau mud volcano. 

    Semburan gunung lumpur meningkat pascagempa Bawean, Gresik, pada Jumat (22/3/2024) dengan magnitudo 6,5.  

    Ia mengatakan, gempa tersebut menyebabkan terbukanya rekahan-rekahan yang dilewati oleh material lumpur dari dalam Bumi.

    Kemudian, material mud diapir mengalami pergerakan naik dan ada penambahan debit material.

    Wafid memastikan, fenomena gunung lumpur merupakan hal yang biasa terjadi karena lokasinya berada di Bledug Kramesan. 

    Bledug Kramesan berlokasi di Dusun Medang, Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan. 

    "Fenomena terjadinya Bledug Kramesan di daerah Grobogan tersebut bukanlah suatu fenomena yang luar biasa," kata Wafid.

    Bledug Kramesan memiliki ketinggian 25 meter dari permukaan tanah. Kemudian, tidak jauh dari Bledug Kramesan, terdapat pula Bledug Kuwu. 

    Kedua bledug itu merupakan material dari mud diapir yang lolos ke permukaan melalui rekahan-rekahan maupun struktur sesar.

    Lebih lanjut, Wafid menerangkan, fenomena gunung lumpur tidak mengindikasikan munculnya gunung api, mengingat, lokasi gunung lumpur tidak berada dalam tatanan gunung api. 

    Wafid menambahkan, fenomena gunung lumpur sudah ada sejak lama, bahkan bisa dijumpai dalam beberapa naskah dari kerajaan-kerajaan di Jawa.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai munculnya gunung api aktif di Grobogan pascagempa Bawean tidak benar dan salah konteks.

    Gundukan tanah dalam video merupakan gunung lumpur atau mud volcano yang di Bledug Kramesan, Grobogan.  

    Semburan gunung lumpur tersebut meningkat pascagempa Bawean, Gresik, pada Jumat (22/3/2024) dengan magnitudo 6,5.

    Gempa itu menyebabkan terbukanya rekahan-rekahan yang dilewati oleh material lumpur dari dalam Bumi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17570) [HOAKS] Jepang Larang Vaksinasi Covid-19 Berbasis mRNA

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Jepang melarang penyuntikan vaksin Covid-19 berbasis mRNA.

    Pelarangan itu dikaitkan dengan angka kematian mendadak yang meningkat di Jepang sejak 2021.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Informasi soal Jepang melarang vaksinasi Covid-19 berbasis mRNA disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (27/3/2024):

    Berita Terkini: Jepang melarang suntikan mRNA Covid

    Jepang baru saja melarang suntikan vaksin mRNA untuk penggunaan umum dan meminta negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya setelah penelitian resmi pemerintah mengaitkan suntikan tersebut dengan melonjaknya kematian mendadak di negara tersebut.

    Seperti banyak negara lain di dunia, Jepang sedang berjuang melawan krisis kematian mendadak dan tidak terduga yang meroket sejak tahun 2021.

    Permasalahan ini menjadi sangat mengerikan di Jepang sehingga negara tersebut kini menghadapi keruntuhan populasi karena lebih banyak warga yang meninggal dibandingkan yang dilahirkan.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Rabu (27/3/2024), Jepang melarang suntikan vaksin Covid-19 berbasis mRNA.

    Hasil Cek Fakta

    Jepang memang pernah menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang diproduksi Moderna pada Agustus 2021.

    Dilansir Reuters, seminggu setelah pengiriman vaksin, distributor dalam negeri menerima laporan adanya kontaminasi di botol.

    Meskipun beberapa perusahaan membatalkan rencana vaksinasi, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan, rencana vaksinasi tidak akan banyak terpengaruh oleh masalah ini.

    Usai masalah dugaan kontaminasi teratasi, Jepang tetap melanjutkan program vaksinasinya.

    Dikutip dari Reuters, 19 Oktober 2023, Jepang kembali membeli tambahan 1 juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna.

    Sampai Maret 2024, Jepang memberikan vaksin Covid-19 secara gratis. Namun, Kementerian Kesehatan Jepang akan menerapkan vaksinasi berbayar mulai April 2024.

    Vaksin tersebut akan diperlakukan sama seperti vaksin influenza musiman, artinya penerima akan diminta membayar.

    Dikutip dari NHK, pemerintah Jepang akan menarik biaya 7.000 yen atau sekitar Rp 730.000.

    Sejauh ini tidak ada keputusan dari pemerintah Jepang untuk menghentikan vaksinasi Covid-19.

    Kesimpulan

    Narasi soal Jepang melarang penyuntikan vaksin Covid-19 berbasis mRNA adalah hoaks. Program vaksinasi Covid-19 di Jepang terus berjalan, tetapi mulai berbayar pada April 2024.

    Pada Oktober 2023 lalu, pemerintah Jepang membeli 1 juta dosis vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang diproduksi Moderna.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17569) [KLARIFIKASI] Fenomena Alam Gunung Lumpur Dinarasikan Bumi Meledak Setelah Gempa Tuban

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video semburan lumpur dari perut Bumi yang diklaim terjadi setelah gempa mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 22 Maret 2024.

    Narasi video menyebutkan, Bumi tiba-tiba meledak setelah gempa mengguncang Tuban.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut perlu diluruskan.

    Video semburan lumpur yang dinarasikan Bumi meledak setelah gempa Tuban dibagikan oleh akun Facebook ini dan akun YouTube ini pada 22 Maret 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Gempar !! Pertanda Apa ini...?Setelah Gempa Bumi Di Tuban.Bumi Tiba-tiba Meledak Sangat Dahsyat.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video itu menunjukkan aktivitas gunung lumpur atau mud volcano di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Dilansir Kompas.com, gunung lumpur tersebut biasa disebut "bledug kuwu", dan terjadi akibat fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti metana.

    Ekstrusi adalah gerakan cairan dari dalam perut Bumi untuk mencapai permukaan. Sehingga, muncul letupan-letupan lumpur di permukaan tanah.

    Sementara itu, Ketua Komite Shifting Energy dan EBTKE Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Handoko Teguh Wibowo, memberikan penjelasan terkait fenomena semburan lumpur dari mud volcano di Grobogan.

    Selain Bledug Kuwu, terdapat gunung lumpur lain di Grobogan, tepatnya di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, dan disebut "bledug cangkring".

    Handoko mengatakan, muntahan lumpur pascagempa adalah hal yang lazim terjadi di beberapa gunung lumpur.

    "Hal ini terjadi karena adanya tekanan berlebih atau over pressure yang diakibatkan rambatan gelombang gempa yang terjadi di bawah kawah mud volcano," kata Handoko seperti diberitakan Kompas.com, 25 Maret 2024.

    Menurut Handoko, hal tersebut bisa kembali terjadi apabila magnitudo gempa cukup besar dan menimbulkan tekanan berlebih.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video semburan lumpur yang dinarasikan Bumi meledak setelah gempa Tuban perlu diluruskan.

    Video itu menunjukkan aktivitas gunung lumpur atau mud volcano di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Video tersebut dibagikan dengan judul clickbait. Faktanya, ahli geologi menjelaskan bahwa muntahan lumpur pascagempa adalah hal yang lazim terjadi di beberapa gunung lumpur.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17568) [HOAKS] MK Telah Mendiskualifikasi Prabowo-Gibran

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com- Beredar video disertai klaim bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan untuk mendiskualifikasi pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Setelah ditelusuri, klaim itu tidak benar dan video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Adapun MK menggelar sidang perdana perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden, pada Rabu (27/3/2024).

    Gugatan itu diajukan oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

    Seperti diberitakan Kompas.com, mereka meminta pasangan Prabowo-Gibran didiskualifikasi karena persoalan syarat administratif, yakni pencalonan Gibran yang diwarnai pelanggaran etik berat.

    Di samping itu, mereka mendalilkan soal adanya pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif.

    Video yang mengeklaim MK telah memutuskan mendiskualifikasi paslon nomor urut 2 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video Ketua MK Suhartoyo sedang memimpin persidangan.

    Dalam video, Suhartoyo diklaim mengabulkan seluruh gugatan sengketa Pilpres 2024, salah satunya mendiskualifikasi paslon nomor urut 2.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com, menemukan video serupa di kanal YouTube Mahkamah Konstitusi RI ini. Konten yang beredar di media sosial mencuplik klip pada menit 10:16.

    Dalam video itu, Suhartoyo membuka sidang perdana perkara perselihan hasil pilpres, pada Rabu (27/3/2024).

    Agenda sidang yakni memeriksa kelengkapan dan kejelasan materi permohonan pasangan calon yang mengajukan sengketa, serta memeriksa, dan mengesahkan alat bukti.

    Dengan demikian, MK belum memutuskan perkara sengketa pilpres, termasuk mengeluarkan putusan mendiskualifikasi paslon nomor urut 2. 

    Dilansir Kompas.id, sehari setelah sidang perdana, MK akan mendengarkan jawaban dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), keterangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan pasangan calon pemenang Pemilu 2024, serta mengesahkan alat bukti yang diajukan.

    Kemudian, sidang pembuktian dimulai pada 1 hingga 18 April dengan agenda mendengarkan sejumlah saksi dan ahli yang diajukan oleh pemohon sengketa dan KPU.

    Selanjutnya, perkara sengketa hasil pilpres akan diputuskan pada 22 April 2024. Dalam sidang itu MK akan menyatakan sah atau tidaknya kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

    Adapun jadwal dan tahapan sidang PHPU telah diatur pada Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2024.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa MK telah memutuskan untuk mendiskualifikasi paslon nomor urut 2 adalah tidak benar atau hoaks.

    Video aslinya menampilkan Ketua MK Suhartoyo membuka sidang perdana perkara sengketa hasil pilpres, pada Rabu (27/3/2024).

    Berdasarkan Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2024, perkara sengketa hasil pilpres akan diputus pada 22 April 2024.

    Dalam sidang itu, MK akan menyatakan sah atau tidaknya kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

    Rujukan