• (GFD-2024-17575) [HOAKS] MK Telah Putuskan Pilpres 2024 Diulang

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar klaim bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diulang.

    Putusan itu ditetapkan setelah pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memberikan bukti yang cukup.

    Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Adapun MK mulai menggelar sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden, pada Rabu (27/3/2024).

    Gugatan itu diajukan oleh Anies-Muhaimin dan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

    Seperti diberitakan Kompas.com, para pemohon meminta pasangan Prabowo-Gibran didiskualifikasi karena persoalan syarat administratif, yakni pencalonan Gibran yang diwarnai pelanggaran etik berat.

    Selain itu, mereka mendalilkan soal dugaan pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif.

    Narasi bahwa MK telah memutuskan Pilpres 2024 diulang dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan tautan dari kanal YouTube ini pada 25 Maret 2024 dengan judul:

    BUKTI TERCUKUPI !! TIM AMIN BIKIN BOWO KEOK || MK PUTUSKAN PENCOBLOSAN DIULANG

    Thumbnail video yang menampilkan suasana sidang MK terdapat keterangan demikian:

    TIM AMIN BIKIN KEOK !!MK PUTUSKAN BOWO K4LAHANIES-MUHAIMIN SUDAH CUKUP BUKTI PENCOBLOSAN DIULANG 

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut MK telah memutuskan Pilpres 2024 diulang

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri thumbnail video yang memperlihatkan suasana sidang. Hasilnya, gambar tersebut identik dengan foto di laman VOA Indonesia ini.

    Dalam keterangannya, gambar memperlihatkan suasana sidang pertama sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di MK pada 14 Juni 2019.

    Setelah disimak sampai tuntas, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi bahwa MK telah memutuskan untuk mengulang Pilpres 2024.

    Narator hanya membacakan artikel di laman Waspada.co.id ini berjudul "Demi Pemilu Diulang Tanpa Gibran, THN Amin Siapkan Lurah Hingga ASN jadi Saksi di MK".

    Artikel tersebut membahas soal Tim Hukum Anies-Muhaimin (Amin) yang mengaku telah menyiapkan lurah serta aparatur sipil negara (ASN) sebagai saksi terkait gugatan sengketa hasil pilpres di MK. 

    Wakil Tim Hukum Amin, Sugito Atmo Prawiro menuturkan, pihaknya akan membuktikan adanya kecurangan dan menuntut pemilu ulang tanpa melibatkan Gibran sebagai peserta.

    Adapun perkara sengketa hasil pilpres baru akan diputuskan pada 22 April 2024. Dalam sidang itu MK akan menyatakan sah atau tidaknya kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

    Dilansir Kompas.id, setelah melakukan sidang kedua, pada Kamis (28/3/2024), kini MK menggelar sidang pembuktikan yang dimulai pada 1 hingga 18 April.

    Dalam sidang pembuktikan, MK akan mendengarkan keterangan sejumlah saksi dan ahli yang diajukan oleh pemohon sengketa dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Kesimpulan

    Narasi bahwa MK telah memutuskan Pilpres 2024 diulang adalah hoaks. Thumbnail video merupakan hasil rekayasa.

    Gambar aslinya memperlihatkan suasana sidang pertama sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di MK pada 14 Juni 2019.

    Selain itu, perkara sengketa hasil Pilpres 2024 baru akan diputuskan pada 22 April. Dalam sidang itu MK akan menyatakan sah atau tidaknya kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17574) [HOAKS] Situasi Amerika Serikat Mencekam karena Pemerintahnya Dukung Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Unggahan video yang menampilkan kerusuhan di jalanan kota-kota di Amerika Serikat (AS) beredar di media sosial.

    Narasi yang beredar menyebutkan, video itu sebagai situasi yang mencekam di AS karena pemerintah mendukung Israel.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Video situasi AS mencekam karena pemerintah mendukung Israel disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (25/3/2024):

    AMERIKA situasi mencekam*, Karena Pemerintah Mendukung ISRAEL, maka RAKYAT nya marah... Penjarahan & Perusakan Terjadi di Seluruh AMERIKA'...!!!*Seluruh warga Israel di usir paksa dan asetnya dihancurkan

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Senin (25/3/2024), soal situasi AS mencekam karena pemerintah mendukung Israel.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar menampilkan beberapa lokasi kerusuhan yang berbeda-beda.

    Ambil contoh dua video di menit awal, menampilkan asap di jalanan dengan gedung tinggi di sekitarnya.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse images search untuk mengetahui jejak digital klip tersebut.

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke video akun TikTok @kendralustofficial pada 7 Juni 2020.

    Berdasarkan pelacakan menggunakan Google Maps, diketahui lokasi pengambilan video berada dekat Philadelphia City Hall, Pennsylvania, AS.

    Terdapat patung kuda, lampu merah, dan markah sama dengan video yang beredar.

    Berbekal kata kunci tersebut, ditemukan video lain di jalanan yang sama tetapi dari sudut pandang berlawanan di kanal YouTube "Daily Pennsylvanian".

    Video tersebut merupakan aksi protes ratusan orang atas kematian George Floyd. Adapun George Floyd merupakan pria berkulit hitam yang meninggal setelah mendapat kekerasan dari polisi di Minneapolis, AS.

    Kemudian, artikel yang diunggah Philadelphia Inquirer menyertakan foto di lokasi serupa di Philadelphia.

    Foto diambil pada Sabtu, 30 Mei 2020 saat massa aksi membakar kendaraan polisi di luar gedung Philadelphia City Hall.

    Video berikutnya menampilkan massa aksi menggulingkan sebuah patung.

    Patung itu adalah patung Edward Carmack. Dilansir Wate, patung digulingkan pada 30 Mei 2020 sebagai bentuk aksi protes atas rasialisme yang menimpa Floyd.

    Sementara, klip lainnya menampilkan kerusuhan di jalanan yang dipenuhi mobil, identik dengan video yang diunggah akun X @RT_com pada 4 Juni 2020.

    Tertera tagar yang menunjukkan bahwa video berlokasi di New York.

    Kemudian, video perusakan toko dengan nama G-Shock juga berkaitan dengan insiden pembunuhan Floyd.

    Video mirip ditemukan di akun X @NY_Scoop pada 2 Juni 2020. Aksi perusakan terjadi di Kota Manhattan.

    Semua klip berkaitan dengan aksi protes atas tewasnya warga kulit hitam George Floyd, akibat lehernya ditindih lutut polisi bernama Derek Chauvin.

    Insiden pembunuhan tersebut lantas memantik aksi besar-besaran di berbagai kota di AS, dengan mengangkat isu rasialisme bertajuk black lives matter.

    Kesimpulan

    Potongan klip aksi protes atas insiden pembunuhan George Floyd disebarkan dengan konteks keliru.

    Klip yang beredar diambil dari aksi protes di beberapa kota, seperti Philadelphia, Nashville, New York, dan Manhattan.

    Aksi tersebut tidak bersinggungan dengan sikap pemerintah AS terhadap konflik antara Israel dan Palestina.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17573) [HOAKS] Jembatan Baltimore Runtuh karena Ledakan Dinamit

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat (AS), runtuh akibat ledakan dinamit.

    Narasi itu disertai gambar yang diklaim menunjukkan sejumlah titik ledakan dinamit di Jembatan Baltimore.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut hoaks.

    Narasi soal Jembatan Baltimore runtuh akibat ledakan dinamit dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Rabu (27/3/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Jembatan di Baltimore tampaknya ditabrak kargo yang diretas oleh serangan siber.

    Ini mungkin seperti peristiwa 9/11 seperti pekerjaan orang dalam. Video menunjukkan sesuatu seperti ledakan dinamit di jembatan.

    Lihat klip video (terlampir) pada menit ke 9, 11, dan 13.

    Benar-benar jahat!!! Jangan lupakan kecurangan pemilu, perdagangan seks anak, dan masalah-masalah lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Seperti diberitakan berbagai media massa asing, Jembatan Francis Scott Key runtuh akibat ditabrak kapal kontainer, pada Selasa (26/3/2024).

    Bagian utama dari jembatan tersebut putus dan runtuh. Kecelakaan itu menyebabkan beberapa kendaraan jatuh ke sungai.

    Dilansir Reuters, pihak kepolisian setempat mengatakan, tidak ada indikasi aksi terorisme dalam kecelakaan tersebut.

    Kecelakaan bermula setelah kapal kontainer Dali berbendera Singapura berangkat dari Baltimore menuju Kolombo, Sri Lanka.

    Pada pukul 01.24 dini hari waktu setempat, kapal tersebut kehilangan daya. Tiga menit kemudian, kapal itu menabrak tiang penyangga jembatan.

    Dilansir USA Today, klaim bahwa Jembatan Baltimore runtuh akibat ledakan dinamit dibantah oleh sejumlah pakar.

    Profesor di Departemen Teknik Pertambangan dan Bahan Peledak Missouri University of Science and Technology, Kyle Perry mengatakan, penyebab ambruknya Jembatan Baltimore bukan ledakan dinamit.

    "Jika mereka menggunakan dinamit untuk memotong baja, maka akan membutuhkan banyak sekali dinamit, dan dugaan saya, akan ada banyak jendela yang pecah di sekeliling area tersebut," kata Perry.

    Sementara itu, Ketua bidang Teknik Struktur dan Arsitektur di Universitas Lehigh, Dan Frangopol mengatakan, peledakan bahan peledak apa pun akan meninggalkan residu di air, tetapi tidak ada indikasi penemuan residu semacam.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa Jembatan Baltimore runtuh akibat ledakan dinamit adalah hoaks.

    Pihak kepolisian setempat mengatakan, tidak ada indikasi aksi terorisme dalam kecelakaan tersebut.

    Selain itu, sejumlah pakar membantah soal kemungkinan ledakan dinamit sebagai penyebab ambruknya Jembatan Baltimore.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17572) [KLARIFIKASI] Foto Ustaz Adi Hidayat Mendoakan Prabowo Tidak Terkait Pilpres 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat mendoakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

    Foto itu dikaitkan dengan dukungan Ustaz Adi kepada Prabowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut keliru dan tidak sesuai konteks foto.

    Foto Ustaz Adi Hidayat bersama Prabowo yang dikaitan dengan dukungan di Pilpres 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan foto Ustaz Adi dan Prabowo pada 10 Februari 2024 dengan narasi sebagai berikut:

    AlhamdulillahUst Adi Hidayat Dukung PrabowoSelesai sudah...Kalau Ustad Adi Hidayat saja sudah mengambil posisi, maka keraguan apalagi yang kamu miliki?Kami ikut para ulama, karena kami tak cukup ilmu seperti mereka.Dan kelak suatu hari kita akan dimintakan pertanggungjawaban di hari akhir nanti terkait siapa pilihan kita.Bermartabat,tegas,berwibawa.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto UAH bersama Prabowo yang dikiatkan dengan dukungan di Pilpres 2024

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan foto identik di laman Tribunnews ini.

    Foto itu merupakan tangkapan layar video di akun Instagram juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak ini, yang diunggah pada 2019. 

    Dalam unggahan itu, Dahnil menuliskan bahwa Ustaz Adi mendoakan dan mendukung Prabowo pada Pilpres 2019. Saat itu Prabowo maju sebagai capres didampingi Sandiaga Uno. 

    "Setelah UAS, kini UAH ikut mendoakan dan mendukung agar Pak @prabowo menjadi Presiden RI 2019-2024," tulis Dahnil. 

    Dalam video itu, Ustaz Adi tampak sedang mendoakan Prabowo. Sementara, Prabowo yang mengenakan kemeja safari berwarna krem berdoa sambil menengadahkan tangannya. 

    Sementara itu, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel mengenai dukungan Ustaz Adi kepada Prabowo pada Pilpres 2024.

    Kesimpulan

    Foto lama yang menampilkan Ustaz Adi Hidayat dan Prabowo disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Dalam foto tersebut, Ustaz Adi mendoakan Prabowo agar terpilih pada Pilpres 2019, bukan bentuk dukungan pada Pilpres 2024.

    Rujukan