(GFD-2024-16484) [SALAH] Gibran Mengamuk Akibat Adian Timses Ganjar Tunjukan Bukti Kecurangan Jokowi dalam Pemilu 2024
Sumber: youtube.comTanggal publish: 07/03/2024
Berita
GEMPAR SIANG INI || GIBRAN NG4MUK ADIAN TUNJUKKAN BUKTI KECURANGAN JOKOWI DI HAK ANGKET
Hasil Cek Fakta
Dalam unggahan video Youtube yang diunggah pada 23 Februari 2024 tersebut memberikan sebuah klaim pada judul mengenai Gibran mengamuk karena bukti kecurangan Pemilu terungkap. Adian Napitupulu politisi Partai PDI-P disebut mengungkapkan bukti kecurangan Pemilu 2024 yang melibatkan Presiden Jokowi.
Namun, setelah disimak isi dari video tersebut tidak ada pernyataan maupun informasi soal Gibran mengamuk. Dalam video tersebut narator hanya membacakan ulang dua artikel berita. Pertama, artikel yang diterbitkan oleh Viva.co.id dengan judul “Isu Kecurangan Pemilu Berujung Hak Angket, Adian : Rakyat Bingung Mau Ngadu Kemana” pada 21 Februari 2024. Artikel tersebut berisikan pendapat Adian terkait kejanggalan proses Pemilu 2024.
Kemudian narator juga membacakan artikel terbitan CNN yang berjudul “Adian Napitupulu PDIP: Hak Angket Solusi Usut Kecurangan Pemilu 2024” pada 21 Februari 2024. Artikel tersebut membahas mengenai pendapat Adian soal opsi hak angket untuk mengungkap dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Hingga akhir video tidak ditemukan sama sekali informasi yang membenarkan bahwa Gibran mengamuk karena Adian mengungkap bukti kecurangan Pemilu 2024l. Hingga dapat disimpulkan bahwa klaim tersebut tidak benar.
Namun, setelah disimak isi dari video tersebut tidak ada pernyataan maupun informasi soal Gibran mengamuk. Dalam video tersebut narator hanya membacakan ulang dua artikel berita. Pertama, artikel yang diterbitkan oleh Viva.co.id dengan judul “Isu Kecurangan Pemilu Berujung Hak Angket, Adian : Rakyat Bingung Mau Ngadu Kemana” pada 21 Februari 2024. Artikel tersebut berisikan pendapat Adian terkait kejanggalan proses Pemilu 2024.
Kemudian narator juga membacakan artikel terbitan CNN yang berjudul “Adian Napitupulu PDIP: Hak Angket Solusi Usut Kecurangan Pemilu 2024” pada 21 Februari 2024. Artikel tersebut membahas mengenai pendapat Adian soal opsi hak angket untuk mengungkap dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Hingga akhir video tidak ditemukan sama sekali informasi yang membenarkan bahwa Gibran mengamuk karena Adian mengungkap bukti kecurangan Pemilu 2024l. Hingga dapat disimpulkan bahwa klaim tersebut tidak benar.
Kesimpulan
Isi yang disajikan dalam video tidak menjelaskan informasi yang sesuai pada judul. Narator hanya membacakan artikel pendapat Adian soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 dan hak angket.
Rujukan
(GFD-2024-16483) [SALAH] KPPS Jawa Timur Akui Gelembungkan Suara Paslon 02
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 07/03/2024
Berita
BONGKAR KEJAHATAN PEMILU
KPPS DI JAWA TIMUR AKUI KECURANGAN NYA, GELEMBUNGKAN SUARA, UNTUK PASLON 02?
KPPS DI JAWA TIMUR AKUI KECURANGAN NYA, GELEMBUNGKAN SUARA, UNTUK PASLON 02?
Hasil Cek Fakta
Beredar video dengan narasi klaim anggota KPPS di Jawa Timur mengaku telah melakukan kecurangan pada Pilpres 2024 dengan menggelembungkan suara pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Setelah dilakukan pencarian, ternyata video tersebut merupakan vidio soal pemberhentian petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur. Video tersebut diambil dari channel Youtube Metro TV yang berjudul “Berita Pemilu – Curang, Petugas PPK & Panwascam Diberhentikan”.
Mereka diberhentikan setelah mengaku melakukan penggelembungan suara calon anggota legislatif (caleg) DPRD. Mereka mengaku menggelembungkan suara caleg DPRD dari partai Golkar di Dapil III Nganjuk, Nisa Aprilia.
Melalui hal tersebut maka dapat disimpulkan jika video tersebut bukan merupakan pengakuan anggota KPPS di Jawa Timur yang menggelembungkan suara paslon 2. Video tersebut merupakan pengakuan Ketua PPK dan anggota Panwascam Kertosono yang mengaku menggelembungkan suara caleg DPRD dari Partai Golkar di Dapil III Nganjuk, Nisa Arilia.
Setelah dilakukan pencarian, ternyata video tersebut merupakan vidio soal pemberhentian petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur. Video tersebut diambil dari channel Youtube Metro TV yang berjudul “Berita Pemilu – Curang, Petugas PPK & Panwascam Diberhentikan”.
Mereka diberhentikan setelah mengaku melakukan penggelembungan suara calon anggota legislatif (caleg) DPRD. Mereka mengaku menggelembungkan suara caleg DPRD dari partai Golkar di Dapil III Nganjuk, Nisa Aprilia.
Melalui hal tersebut maka dapat disimpulkan jika video tersebut bukan merupakan pengakuan anggota KPPS di Jawa Timur yang menggelembungkan suara paslon 2. Video tersebut merupakan pengakuan Ketua PPK dan anggota Panwascam Kertosono yang mengaku menggelembungkan suara caleg DPRD dari Partai Golkar di Dapil III Nganjuk, Nisa Arilia.
Kesimpulan
Video yang diklaim sebagai pengakuan anggota KPPS di Jawa Timur gelembungkan suara pasangan calon nomor urut 2 adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan pengakuan Ketua PPK dan anggota Panwascam Kertosono yang mengaku menggelembungkan suara caleg DPRD dari Partai Golkar di Dapil III Nganjuk, Nisa Aprilia.
Rujukan
(GFD-2024-16482) [HOAKS] Video Soeharto Berkomentar tentang Kondisi Demokrasi Indonesia
Sumber: kompas.comTanggal publish: 06/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang menggambarkan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, berkomentar tentang kondisi demokrasi pada masa Pemerintahan Joko Widodo sekarang ini.
Dalam video itu, Soeharto mengatakan bahwa demokrasi Indonesia semakin memburuk karena politik dinasti dilakukan terang-terangan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten itu adalah hasil manipulasi.
Suara Soeharto dalam video tersebut dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video Soeharto berkomentar tentang kondisi demokrasi Indonesia dibagikan oleh akun Instagram ini (arsip) pada Minggu (3/3/2024).
Akun itu membagikan klip Soeharto yang disandingkan dengan gambar karikatur Presiden Joko Widodo dan putra sulungya, Gibran Rakabuming Raka. Dalam unggahan itu, Jokowi terlihat sedang menggendong Gibran.
Pada Pemilu 2024, Gibran maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Mereka terdaftar sebagai pasangan calon nomor urut 2.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei memprediksi, pasangan Prabowo-Gibran memenangi Pemilu 2024 dalam satu putaran.
Dalam video yang dibagikan, Soeharto menyebutkan bahwa situasi demokrasi sekarang lebih buruk daripada masa pemerintahannya.
Soeharto mengatakan, ia tidak pernah mengajukan anak-anaknya untuk menjadi presiden atau wakil presiden.
Dalam video itu, Soeharto mengatakan bahwa demokrasi Indonesia semakin memburuk karena politik dinasti dilakukan terang-terangan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten itu adalah hasil manipulasi.
Suara Soeharto dalam video tersebut dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video Soeharto berkomentar tentang kondisi demokrasi Indonesia dibagikan oleh akun Instagram ini (arsip) pada Minggu (3/3/2024).
Akun itu membagikan klip Soeharto yang disandingkan dengan gambar karikatur Presiden Joko Widodo dan putra sulungya, Gibran Rakabuming Raka. Dalam unggahan itu, Jokowi terlihat sedang menggendong Gibran.
Pada Pemilu 2024, Gibran maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Mereka terdaftar sebagai pasangan calon nomor urut 2.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei memprediksi, pasangan Prabowo-Gibran memenangi Pemilu 2024 dalam satu putaran.
Dalam video yang dibagikan, Soeharto menyebutkan bahwa situasi demokrasi sekarang lebih buruk daripada masa pemerintahannya.
Soeharto mengatakan, ia tidak pernah mengajukan anak-anaknya untuk menjadi presiden atau wakil presiden.
Hasil Cek Fakta
Untuk diketahui, Soeharto telah meninggal dunia pada 27 Januari 2008. Ia menjabat sebagai Presiden ke-2 Indonesia selama 32 tahun dan lengser pada 1998.
Tim Cek Fakta Kompas.com memverifikasi keaslian pernyataan Soeharto dalam klip itu menggunakan perangkat AI Voice Detector.
Perangkat tersebut dapat mendeteksi apakah sebuah suara atau audio dihasilkan oleh AI.
Hasil pemeriksaan AI Voice Detector menunjukkan, suara Soeharto dalam video itu terdeteksi 90,52 persen dihasilkan AI.
Sementara itu, klip asli pernyataan Soeharto ditemukan di kanal YouTube President Files. Video itu diunggah pada 24 Februari 2020.
Menurut deskripsi video, Soeharto berbicara dalam acara "Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan" di Surabaya, pada 23 November 1995.
Tim Cek Fakta Kompas.com memverifikasi keaslian pernyataan Soeharto dalam klip itu menggunakan perangkat AI Voice Detector.
Perangkat tersebut dapat mendeteksi apakah sebuah suara atau audio dihasilkan oleh AI.
Hasil pemeriksaan AI Voice Detector menunjukkan, suara Soeharto dalam video itu terdeteksi 90,52 persen dihasilkan AI.
Sementara itu, klip asli pernyataan Soeharto ditemukan di kanal YouTube President Files. Video itu diunggah pada 24 Februari 2020.
Menurut deskripsi video, Soeharto berbicara dalam acara "Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan" di Surabaya, pada 23 November 1995.
Kesimpulan
Video Soeharto berkomentar tentang kondisi demokrasi Indonesia adalah hoaks. Suara Soeharto dalam video itu dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI.
Dalam video asli, Soeharto tidak bicara soal kondisi demokrasi Indonesia saat ini. Video asli direkam saat Soeharto bicara di sebuah acara di Surabaya pada 23 November 1995.
Dalam video asli, Soeharto tidak bicara soal kondisi demokrasi Indonesia saat ini. Video asli direkam saat Soeharto bicara di sebuah acara di Surabaya pada 23 November 1995.
Rujukan
(GFD-2024-16481) [KLARIFIKASI] Dialog Imajiner Anies dengan Bung Hatta Tidak Terkait Kekalahan di Pilpres
Sumber: kompas.comTanggal publish: 06/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengalami stres karena kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Narasi itu disertai video Anies berbicara di depan lukisan Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta.
Berdasarkan penelusuran, Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Narasi soal Anies mengalami stres akibat kalah dalam pilpres disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada 23 Februari 2024:
Anis mulai ngomong sama lukisan, kasian anis sampai stress karena kalah.
akun Facebook Tangkapan layar konten satire di sebuah akun Facebook, 23 Februari 2024, soal video Anies bicara depan lukisan akibat kalah dalam Pilpres 2024.
Narasi itu disertai video Anies berbicara di depan lukisan Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta.
Berdasarkan penelusuran, Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Narasi soal Anies mengalami stres akibat kalah dalam pilpres disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada 23 Februari 2024:
Anis mulai ngomong sama lukisan, kasian anis sampai stress karena kalah.
akun Facebook Tangkapan layar konten satire di sebuah akun Facebook, 23 Februari 2024, soal video Anies bicara depan lukisan akibat kalah dalam Pilpres 2024.
Hasil Cek Fakta
Hasil reverse image search di Google Lens mengarahkan pencarian ke unggahan di akun Twitter atau X @aniesbaswedan, pada 2 November 2023.
Anies mengunggah video kunjungannya ke rumah kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Di lokasi yang sama, Anies melakukan dialog imajiner di depan lukisan Bung Hatta. Videonya diunggah di akun Instagram Anies, pada 3 November 2023.
Dalam dialog imajiner tersebut, Anies bicara soal keadilan, perekonomian, dan kesejahteraan di Indonesia yang kondisinya sedang tidak baik.
Konten itu dibuat sebelum pencoblosan Pilpres 2024, sehingga hasil perolehan suara belum diketahui.
Anies mengunggah video kunjungannya ke rumah kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Di lokasi yang sama, Anies melakukan dialog imajiner di depan lukisan Bung Hatta. Videonya diunggah di akun Instagram Anies, pada 3 November 2023.
Dalam dialog imajiner tersebut, Anies bicara soal keadilan, perekonomian, dan kesejahteraan di Indonesia yang kondisinya sedang tidak baik.
Konten itu dibuat sebelum pencoblosan Pilpres 2024, sehingga hasil perolehan suara belum diketahui.
Kesimpulan
Dialog imajiner Anies Baswedan dengan Bung Hatta disebarkan dengan nada satire.
Dialog tersebut dibuat pada 2 November 2023, sekitar tiga bulan sebelum hari pencoblosan, sehingga tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu.
Dialog tersebut dibuat pada 2 November 2023, sekitar tiga bulan sebelum hari pencoblosan, sehingga tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/ganjarmahfudpresidenku/videos/1167457271048397/
- https://www.facebook.com/reel/1167457271048397
- https://www.facebook.com/groups/750531022908880/?multi_permalinks=1056009552361024&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/reel/1370052310317940
- https://lens.google.com/search?ep=gsbubb&hl=en-ID&re=df&p=AbrfA8qN-qllDi70Fkw5-CUzKfdPSY7uiDNYnOO2PhzFmtMb8timLLXCwIFUVkQcs-vqtjbyXagx23U-lqRccgkZiis2CAILkSkwKWcfTge39LknJ3ZZsG5zauv66uMRZ9uhGdBUwCw9PYSqysC-z2qF9CC2KGpJSmZzP08JXgpCQSufKgY2o1NrIxP31LUgB1xMlJrSq4TT_djO_CVAeRswJAt0I8UiFy9HC7n--ewpA9pUewJUtORnM1TR_nK35KjSKWsodWmlJZSKm4xClaOcJsSyo0qqsw%3D%3D#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsIkVrY0tKR1ZrT0dZME5qWXlMV1kzWm1VdE5EZGpaQzFpTmpJM0xUSmtNemxtWXpWbU0yWTRaaElmTURsZlZsbEpWbFEzWVRCWk9FZHRjM3A0VFdaRGJIWkljVkJSYlRSU1p3PT0iLG51bGwsbnVsbCxudWxsLDEsbnVsbCxbbnVsbCxudWxsLFswLDQwMzEwLDU5NjkwLDEwMDAwMF1dXQ==
- https://twitter.com/aniesbaswedan/status/1719991752176943368
- https://www.instagram.com/p/CzLwcJuyzqh/
- https://t.me/kompascomupdate
Halaman: 2615/6115