KOMPAS.com - Beredar video yang memperlihatkan para pengendara sepeda motor terjebak banjir dan diklaim berlokasi di Jakarta.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi di Cirebon.
Video para pengendara sepeda motor terjebak banjir dan disebut berlokasi di Jakarta dibagikan oleh akun Instagram ini.
Dalam video, perekam mengatakan demikian:
Banjire gede banget, motor pada kelem (Banjirnya besar sekali, banyak sepeda motor tenggelam).
Kemudian video tersebut diberi keterangan demikian:
Jakarta Sengaja Dibikin Banjir Agar Punya Alasan Kuat Untuk Pindah IBU KOTA "Kan Kasihan Penduduknya". #jakarta #banjir #sengaja #banjir #banjirjakarta#jisoo#jis #resapan#penduduk.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang mengeklaim sejumlah motor teredam banjir Jakarta
(GFD-2024-16499) [KLARIFIKASI] Video Motor Terendam Banjir Berlokasi di Cirebon, Bukan Jakarta
Sumber: kompas.comTanggal publish: 07/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video identik di akun Instagram ini.
Berdasarkan deskripsi video, banjir merendam sepeda motor milik pegawai pabrik sepatu dan sandal di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (6/3/2024).
Seperti diberitakan Kompas.com, ketinggian banjir di pabrik tersebut mencapai 50 hingga 80 sentimeter. Air merendam mayoritas area pabrik, termasuk kawasan parkir.
Camat Pabedilan, Yusuf Hermawan mengatakan, banjir tersebut terjadi karena luapan Sungai Cisanggarung.
Menurut Yusuf, banjir juga merendam ratusan rumah warga di tiga desa, Kecamatan Pabedilan, pada Rabu sekitar pukul 03.00 WIB.
Berdasarkan deskripsi video, banjir merendam sepeda motor milik pegawai pabrik sepatu dan sandal di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (6/3/2024).
Seperti diberitakan Kompas.com, ketinggian banjir di pabrik tersebut mencapai 50 hingga 80 sentimeter. Air merendam mayoritas area pabrik, termasuk kawasan parkir.
Camat Pabedilan, Yusuf Hermawan mengatakan, banjir tersebut terjadi karena luapan Sungai Cisanggarung.
Menurut Yusuf, banjir juga merendam ratusan rumah warga di tiga desa, Kecamatan Pabedilan, pada Rabu sekitar pukul 03.00 WIB.
Kesimpulan
Video banjir yang merendam area pabrik sepatu dan sandal di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, disebarkan dengan narasi keliru.
Sepeda motor yang terendam banjir itu merupakan milik pegawai pabrik. Musibah itu terjadi pada Rabu (6/3/2024) dan bukan berlokasi di Jakarta.
Sepeda motor yang terendam banjir itu merupakan milik pegawai pabrik. Musibah itu terjadi pada Rabu (6/3/2024) dan bukan berlokasi di Jakarta.
Rujukan
(GFD-2024-16498) [KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Bicara Kenaikan Pangkat Prabowo Dibuat dengan AI
Sumber: kompas.comTanggal publish: 07/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tidak mengkritik penganugerahan pangkat istimewa untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sebagai konteks, Jokowi menganugerahkan pangkat istimewa kepada Prabowo dalam acara Rapim TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Jakarta, pada 28 Februari 2024.
Kini, Prabowo resmi menyandang pangkat Jenderal TNI bintang empat.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Jokowi meminta masyarakat tidak mengkritik kenaikan pangkat Prabowo adalah satire.
Suara Jokowi dalam video itu dihasilkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video Jokowi meminta masyarakat tidak mengkritik kenaikan pangkat Prabowo dibagikan oleh akun Facebook ini dan akun TikTok ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Penjelasan Jokowi tentang kenaikan bintang 4 Bpk Jend Purnawirawan Prabowo
Dalam video itu, Jokowi meminta masyarakat untuk tidak protes terhadap kenaikan pangkat Jenderal TNI bintang empat untuk Prabowo.
Ia juga berjanji akan memberikan bintang kepada semua masyarakat Indonesia, yakni obat sakit kepala "Bintang Tujuh".
Sebagai konteks, Jokowi menganugerahkan pangkat istimewa kepada Prabowo dalam acara Rapim TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Jakarta, pada 28 Februari 2024.
Kini, Prabowo resmi menyandang pangkat Jenderal TNI bintang empat.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Jokowi meminta masyarakat tidak mengkritik kenaikan pangkat Prabowo adalah satire.
Suara Jokowi dalam video itu dihasilkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video Jokowi meminta masyarakat tidak mengkritik kenaikan pangkat Prabowo dibagikan oleh akun Facebook ini dan akun TikTok ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Penjelasan Jokowi tentang kenaikan bintang 4 Bpk Jend Purnawirawan Prabowo
Dalam video itu, Jokowi meminta masyarakat untuk tidak protes terhadap kenaikan pangkat Jenderal TNI bintang empat untuk Prabowo.
Ia juga berjanji akan memberikan bintang kepada semua masyarakat Indonesia, yakni obat sakit kepala "Bintang Tujuh".
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian suara Jokowi dalam video tersebut menggunakan perangkat AI Voice Detector.
Perangkat itu dapat mendeteksi apakah sebuah suara atau audio dihasilkan oleh AI.
Hasil pemeriksaan AI Voice Detector menunjukkan, suara Jokowi dalam video itu terdeteksi 88,27 persen dihasilkan AI.
Pernyataan Jokowi dalam video itu juga berbeda dengan isi pidato yang ia sampaikan saat penganugerahan pangkat Jenderal TNI bintang empat kepada Prabowo.
Pidato asli Jokowi dapat disimak di video YouTube KompasTV yang diunggah pada 28 Februari 2024.
Perangkat itu dapat mendeteksi apakah sebuah suara atau audio dihasilkan oleh AI.
Hasil pemeriksaan AI Voice Detector menunjukkan, suara Jokowi dalam video itu terdeteksi 88,27 persen dihasilkan AI.
Pernyataan Jokowi dalam video itu juga berbeda dengan isi pidato yang ia sampaikan saat penganugerahan pangkat Jenderal TNI bintang empat kepada Prabowo.
Pidato asli Jokowi dapat disimak di video YouTube KompasTV yang diunggah pada 28 Februari 2024.
Kesimpulan
Video Jokowi meminta masyarakat tidak mengkritik kenaikan pangkat Prabowo menjadi Jenderal TNI bintang empat adalah satire.
Suara Jokowi dalam video itu dihasilkan oleh AI. Selain itu, pernyataan Jokowi dalam video tersebut juga berbeda dengan pidato asli.
Ucapan Jokowi tentang pemberian "Bintang Tujuh" (merek obat sakit kepala) untuk semua rakyat Indonesia, mengindikasikan bahwa konten AI itu dibuat dengan tujuan satire.
Suara Jokowi dalam video itu dihasilkan oleh AI. Selain itu, pernyataan Jokowi dalam video tersebut juga berbeda dengan pidato asli.
Ucapan Jokowi tentang pemberian "Bintang Tujuh" (merek obat sakit kepala) untuk semua rakyat Indonesia, mengindikasikan bahwa konten AI itu dibuat dengan tujuan satire.
Rujukan
(GFD-2024-16497) [HOAKS] Video Megawati Mengakui Kemenangan Prabowo-Gibran
Sumber: kompas.comTanggal publish: 07/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengakui kemenangan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Narasi itu disertai video berdurasi sekitar 1 menit yang menampilkan Megawati sedang berpidato. Namun, setelah ditelusuri video disebarkan dengan narasi dan konteks keliru.
Narasi soal Megawati mengakui kemenangan Prabowo-Gibran dibagikan oleh akun TikTok ini.
Akun tersebut membagikan video singkat pada 19 Februari 2024 yang menampilkan Megawati berpidato. Video tersebut diberikan keterangan demikian:
akhirnya damaikami ikut senang, pada akhirnya semua legowo ibu Mega mengakui kemenangan Prabowo-Gibran. Alhamdulillah kembali bersatu, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
Akun TikTok Tangkapan layar TikTok, video yang mengeklaim Megawati mengakui kemenangan Prabowo-Gibran
Narasi itu disertai video berdurasi sekitar 1 menit yang menampilkan Megawati sedang berpidato. Namun, setelah ditelusuri video disebarkan dengan narasi dan konteks keliru.
Narasi soal Megawati mengakui kemenangan Prabowo-Gibran dibagikan oleh akun TikTok ini.
Akun tersebut membagikan video singkat pada 19 Februari 2024 yang menampilkan Megawati berpidato. Video tersebut diberikan keterangan demikian:
akhirnya damaikami ikut senang, pada akhirnya semua legowo ibu Mega mengakui kemenangan Prabowo-Gibran. Alhamdulillah kembali bersatu, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
Akun TikTok Tangkapan layar TikTok, video yang mengeklaim Megawati mengakui kemenangan Prabowo-Gibran
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut tidak terkait Pilpres 2024 dan bukan berisi pengakuan Megawati atas kemenangan Prabowo-Gibran.
Kompas.com, menemukan video serupa di kanal YouTube Kompas TV ini yang diunggah pada 17 April 2019.
Dalam video, Megawati mengucapkan terima kasih kepada Prabowo yang menginstruksikan pendukungnya agar tidak terprovokasi pihak tertentu menjelang pengumuman hasil Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Megawati dalam jumpa pers di kediamannya di Kebagusan, Jakarta Selatan, pada Rabu 17 April 2019 malam.
Pada Pilpres 2019, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno. Mereka bersaing dengan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang diusung oleh PDI-P.
Dalam video lengkap, Megawati mengatakan demikian:
Saya tadi ikut mendengarkan juga pidato dari Pak Prabowo. Yang saya lihat sebagai teman beliau, saya ingin juga mengucapkan terimaksih banyak karena beliau telah menginstruksikan untuk jangan terpengaruh, terprovokasi dan harus juga bersama-sama menjaga untuk tidak terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan. Jadi memang itulah yang namanya demokrasi Indonesia. Jadi kita boleh saja berbeda tapi kita tetap merupakan warga bangsa. Jadi saya kira mungkin itu yang ingin saya sampaikan, kita masih menunggu sampai ada hasil dari KPU.
Dilansir Tribunnews, pada 17 April 2019, Prabowo mengimbau pendukungnya agar tidak terprovokasi pihak tertentu menjelang pengumuman hasil pilpres.
Prabowo menegaskan, tidak akan menggunakan cara di luar hukum yang akan menimbulkan perpecahan.
"Para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkistis, fokus kawal kotak suara karena itu kunci kemenangan," kata Prabowo, saat jumpa pers di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019.
Adapun KPU belum menetapkan hasil rekapitulasi Pilpres 2024. Seperti diberitakan Kompas.com, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, penetapan rekapitulasi suara dilakukan paling lambat 20 Maret 2024.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, hasil pemilu ditetapkan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.
Kompas.com, menemukan video serupa di kanal YouTube Kompas TV ini yang diunggah pada 17 April 2019.
Dalam video, Megawati mengucapkan terima kasih kepada Prabowo yang menginstruksikan pendukungnya agar tidak terprovokasi pihak tertentu menjelang pengumuman hasil Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Megawati dalam jumpa pers di kediamannya di Kebagusan, Jakarta Selatan, pada Rabu 17 April 2019 malam.
Pada Pilpres 2019, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno. Mereka bersaing dengan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang diusung oleh PDI-P.
Dalam video lengkap, Megawati mengatakan demikian:
Saya tadi ikut mendengarkan juga pidato dari Pak Prabowo. Yang saya lihat sebagai teman beliau, saya ingin juga mengucapkan terimaksih banyak karena beliau telah menginstruksikan untuk jangan terpengaruh, terprovokasi dan harus juga bersama-sama menjaga untuk tidak terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan. Jadi memang itulah yang namanya demokrasi Indonesia. Jadi kita boleh saja berbeda tapi kita tetap merupakan warga bangsa. Jadi saya kira mungkin itu yang ingin saya sampaikan, kita masih menunggu sampai ada hasil dari KPU.
Dilansir Tribunnews, pada 17 April 2019, Prabowo mengimbau pendukungnya agar tidak terprovokasi pihak tertentu menjelang pengumuman hasil pilpres.
Prabowo menegaskan, tidak akan menggunakan cara di luar hukum yang akan menimbulkan perpecahan.
"Para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkistis, fokus kawal kotak suara karena itu kunci kemenangan," kata Prabowo, saat jumpa pers di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019.
Adapun KPU belum menetapkan hasil rekapitulasi Pilpres 2024. Seperti diberitakan Kompas.com, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, penetapan rekapitulasi suara dilakukan paling lambat 20 Maret 2024.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, hasil pemilu ditetapkan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.
Kesimpulan
Narasi bahwa Megawati mengakui kemenangan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, pada Pilpres 2024 adalah hoaks.
Video Megawati mengucapkan terima kasih kepada Prabowo terkait Pilpres 2019 disebarkan dengan narasi dan konteks yang keliru.
Saat itu Prabowo menginstruksikan pendukungnya agar tidak terpengaruh dan terprovokasi pihak tertentu menjelang pengumuman hasil Pilpres 2019.
Video Megawati mengucapkan terima kasih kepada Prabowo terkait Pilpres 2019 disebarkan dengan narasi dan konteks yang keliru.
Saat itu Prabowo menginstruksikan pendukungnya agar tidak terpengaruh dan terprovokasi pihak tertentu menjelang pengumuman hasil Pilpres 2019.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@sanghiyangkrw/video/7337339826246520069?_r=1&_t=8kRtBqdKFc7
- https://www.youtube.com/watch?v=SzNdWkdHn00
- https://wartakota.tribunnews.com/2019/04/18/prabowo-ingatkan-pendukungnya-tak-terprovokasi-yang-akan-menimbulkan-perpecahan
- https://nasional.kompas.com/read/2024/02/06/12190951/kpu-hasil-pilpres-dan-pileg-ditetapkan-paling-lambat-20-maret-2024
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16496) Cek Fakta: Tidak Benar Video Prabowo Ucapkan Selamat untuk Anies Baswedan karena Menang Pilpres pada 4 Maret 2024
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 08/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Prabowo Subianto mengucapkan selamat pada Anies Baswedan yang menjadi pemenang Pilpres pada 4 Maret 2024. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Instagram. Akun itu mempostingnya pada 6 Maret 2024.
Dalam postingan itu terdapat video Prabowo berpidato dengan narasi sebagai berikut:
"Mendapat kehormatan untuk mengucapkan selamat kepada saudara Anies Rasyid Baswedan. Terima kasih kepada KPU, berterima kasih kepada semua aparat, iya kepada kepolisian, kepada TNI ya, prajurit semua."
Video dilanjutkan dengan pidato Anies Baswedan dengan narasi:
"Hasil akhir sebuah fase yang menemui ujungnya. Bagi kami perjalanan masih panjang ikhtiar yang kami lakukan, ikhtiar kita yang sesungguhnya adalah mengembalikan dan menghadirkan keadilan di Indonesia."
Video itu disertai narasi:
"Paslon 01 pemenang Pilpres 2024-2029. Prabowo ucapkan selamat kepada Bpk Anies Baswedan 4 Maret 2024"
Lalu benarkah postingan video Prabowo Subianto mengucapkan selamat pada Anies Baswedan yang menjadi pemenang Pilpres pada 4 Maret 2024?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun Kompas TV di Youtube pada 19 April 2027.
Video itu berjudul "Anies-Sandi Unggul, Ini Kata Prabowo". Isi video itu identik dengan video dalam postingan.
Namun dalam video asli berdurasi enam menit 40 detik. Video itu sendiri dilengkapi narasi:
"Usai dinyatakan pasangan Anies Sandi-Sandiaga Uno dinyatakan unggul versi hitung cepat, ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto langsung menggelar jumpa media. Dirinya mengucapkan selamat kepada paslon yang diusung oleh partainya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru, serta mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan partai yang telah mengusung Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta."
Kesimpulan
Postingan video Prabowo Subianto mengucapkan selamat pada Anies Baswedan yang menjadi pemenang Pilpres pada 4 Maret 2024 adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan ucapan selamat Prabowo saat Anies pada pemilihan Gubernur DKI, 19 April 2017.
Rujukan
Halaman: 2612/6116