• (GFD-2024-20179) Cek Fakta: Benarkah naiknya kriminalitas anak dipengaruhi oleh ‘game online’?

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/04/2024

    Berita

    “Selain kasus di Soetta, ada kasus anak membunuh orang tuanya, semua berawal dari game online. Dan, masih banyak lagi kasus-kasus kriminal karena dampak dari game online.” Kawiyan, anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dalam keterangannya pada Senin, 8 April 2024.

    Kawiyan meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) segera memblokir game online yang salah satunya bermuatan kekerasan. Dia menganggap kasus kriminalitas anak naik karena terpicu oleh permainan tersebut.

    Benarkah begitu?

    Untuk memeriksa pernyataan Kawiyan, kami bekerja sama dengan Dosen di Departemen Kriminologi Universitas Indonesia, Bhakti Eko Nugroho.

    Pernyataan Kawiyan benar, tapi…

    Bhakti mengemukakan pernyataan Kawiyan benar. Namun, Bhakti menganggap pernyataan tersebut cenderung mengabaikan faktor-faktor lain yang juga berhubungan dengan perilaku agresif seorang individu.

    Menurut dia, memang ada sejumlah riset yang menguatkan pernyataan Kawiyan. Salah satunya riset yang terbit pada 2010. Studi tersebut menyatakan bahwa naiknya tingkat agresivitas anak-anak berhubungan dengan keterpaparan mereka-anak dengan konten-konten gim daring.

    Permainan daring, menurut riset tersebut, juga dapat menurunkan komitmen individu terhadap perilaku pro-sosial, dan mengancam kesehatan mental mereka secara serius.

    Namun, Bhakti menggarisbawahi bahwa riset-riset di atas memiliki keterbatasan karena mengabaikan variabel lain yang memengaruhi perilaku agresif tersebut. “Faktor sosial lain yang juga berpengaruh antara lain adalah nilai dan pengalaman kekerasan yang diperoleh dari lingkungan sosial fisik sehari-hari,” ujar dia.

    Selain itu, Bhakti juga mengutip studi lainnya yang menelaah keterbatasan riset-riset yang tidak membedakan secara jelas tingkat “keseriusan” atau “keparahan” perilaku kekerasan yang dilakukan anak.

    “Karena itu, pernyataan bahwa kasus kriminal adalah dampak dari game online cenderung mengabaikan ragam penyebab seorang individu, termasuk anak dan remaja, terlibat dalam perilaku agresif,” tutur Bhakti.

    Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

    Robby Irfany Maqoma, Environment Editor, The Conversation

    Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2024-20178) Cek Fakta : [Hoax] Keterangan Sri Mulyani sedang jelaskan hutang negara saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/04/2024

    Berita

    ZONAUTARA.com – Pernyataan Menteri Keuangan Republik Indonesia pada sidang sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) menuai kontroversi saat Sri Mulyani menyerang pelapor ketika menjelaskan tentang hutang negara.

    “Saya akan menjelaskan sekali lagi mumpung saya ada semangat untuk menjelaskan, supaya pihak bapak tidak menyebarkan hoax dan berpikiran jahat tentang pemerintah dan menambah pengetahuan bapak, semoga penjelasan saya bisa membuka matanya, kupingnya, pikirannya, wawasannya,” ucapan yang seolah-olah keluar dari mulut Sri Muliani, sebagaimana beredar dalam video di media sosial Tik-Tok.

    Postingan tersebut di upload akun @getarjagatraya695 dengan judul “Nah buka mata dan kupingnya pak Anis&Ganjar”. Postingan ini saat ditelusuri, Jumat 12 April 2023 sudah di tonton sebanyak 5,8 juta kali dan disukai 245,1 ribu serta dibagikan 19,9 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Zonautara.com mencoba mencari tahu kebenaran video tersebut. Langkah awal adalah dengan melakukan tangkapan layar potongan video yang diupload.

    Tangkapan layar tersebut kemudian ditelusuri menggunakan Google Lens. Hasilnya ditemukan beberapa gambar yang berhubungan, salah satunya diposting akun Kompas TV. Ini persis dengan video yang diupload dimana terdapat logo Kompas TV serta tanggal sidang, 5 April 2024.

    Tim Cek Fakta Zonautara.com membuka laman Youtube dan menuliskan kata kunsi “pernyataan Menteri Keuangan Sri Muliani di Sidang Sengketa Pilpres di Kompas TV”. Dari penelusuran teresebut ditemukan banyak video serupa yang diupload.

    Setelah melakukan penelusuran, ditemukan kesamaan baik gestur tubuh Menteri Keuangan bersama menteri lainnya yang ada di video tersebut, yakni Menko Perekonomiaan Airlangga Hartarto dan Menteri Sosial Tri Rismaharani, maupun orang lain yang nampak.

    Video yang sama itu di upload akun Kompas TV Sukabumi pada 6 April 2024 dengan judul “Terungkap! Sri Mulyani Sebut Asal Usul Uang yang Dipakai Jokowi Untuk Bansos” – dan bukan menjelaskan tentang hutang negara.

    Video lainnya juga diupload beberapa media diantarnya akun Youtube milik media CNN TV dengan judul “Sri Mulyani Ungkap Sumber Dana Bantuan Masyarakat Jokowi,” di posting pada 5 April 2024. Kompas.com juga mempublish hal yang sama dengan judul “Sri Mulyani Jelaskan Jokowi Gunakan Dana Operasional Presiden Untuk Bagi -Bagi Bansos.”

    Sementara untuk suara asli Sri Mulyani diduga dimanipulasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang saat ini marak digunakan. Hal ini terdengar dari intonasi maupun cara berucap yang tidak sewajar diucapkan manusia, tetapi cenderung datar tanpa tanda baca.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Zonautara.com, video yang diupload @getarjagatraya695 dengan judul “Nah buka mata dan kupingnya pak Anis&Ganjar” bukan merupakan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20177) Cek Fakta : Video Artis Raffi Ahmad Ditangkap Polisi Terlibat Kasus Pencucian Uang 271 Triliun Rupiah Ternyata Hoax

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/04/2024

    Berita

    ZONAUTARA.com – Beredar video di platform Tik Tok terkait sosok presenter ternama sekaligus aktor Indonesia, Raffi Ahmad yang dinarasikan diringkus polisi karena diduga terlibat kasus pencucian uang senilai 271 triliun rupiah.

    Adalah akun Tik Tok ANDI HAFIDS yang memposting video tersebut. Dalam video itu seolah-olah Raffi Ahmad diamankan polisi disertai dengan narasi “Artis Raffi Ahmad dirin9ku5 poli5i karna terlibat k45us pencuci4an uang 271 triliun nagita slavina n94muk”

    Postingan ini hingga Kamis (4/4/2024) siang telah ditonton sebanyak 21,2 juta kali dan dibagikan 33,2 ribu kali serta disukai 21,3 ribu. Jika dilihat dari keterangan waktu, video ini diupload tiga hari yang lalu.

    Lalu benarkah Raffi Ahmad diamankan terkait kasus pencucian uang 271 triliun rupia?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Zonautara.com mencoba menelusuri video tersebut dengan mengunjungi media sosial milik Raffi Ahmad.

    Pada laman Instagram @raffinagita1717, terdapat klarifikasi terkait dengan video yang beredar tentang dirinya diamankan polisi dengan menulis “Hadeuhhh …. ini tuh konten PRANK, jadi gw di PRANK 5 tahun lalu di youtube channel @attahalilintar, jadi jangan percaya kalo ada pihak yang tidak bertanggungjawab dan meng-edit video ini sehingga menjadi berita HOAX !!! Terimakasih Guys …. Astagfirullah”

    Melalui keterangan dalam postingan tersebut, Tim Cek Fakta juga mengunjungi akun milik Atta Halilintar, pada channel dengan nama akun AH.

    Dalam channel tersebut terdapat sebuah video yang diupload pada 30 Mei 2019 lalu dengan judul “PRANK RAFFI AHMAD! DI TANGKAP POLISI!!! NAGITA NANGIS”. Video ini sudah ditonton sebanyak 26.288.736 telah disukai 898 ribu.

    Video asli yang diupload berdurasi 16.25 menit, dan saat diamati orang dalam video serta pakaian yang dikenakan sama persis dengan video yang diperiksa. Saat dilakukan pemeriksaan ternyata konten itu dimanipulasi dari menit 12.44 hingga menit 13.13.

    Sedangkan untuk suara di dalam video yang diperiksa, dapat dipastikan adalah suara asli pepmbuat konten video tersebut.

    Penelusuran lain juga dilakukan dengan mencoba menelusuri melalui mesin pencari Google Search dengan menuliskan kata kunci “Raffi Ahmad kena Hoax Pencucian 271 triliun”.

    Ditemukan beberapa informasi berita terkait. Salah satunya yang telah ditayangkan https://www.suara.com/lifestyle/2024/04/02/160231/senjata-makan-tuan-prank-raffi-ahmad-digrebek-polisi-malah-jadi-hoaks-disangkutkan-pencucian-uang-rp-271-triliun

    Ada pula yang ditayangan di https://www.liputan6.com/amp/5565103/raffi-ahmad-pening-digosipkan-soal-pencucian-uang-rp271-triliun-nagita-slavina-kita-lagi-ditransfer-pahala#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17122118327521&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com

    Kesimpulan

    Video yang beredar di platform Tik tok tentang artis Raffi Ahmad ditangkap polisi karena kasus pencucian uang 271 triliun rupiah adalah Hoax yang masuk kategori konten manipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20176) Cek Fakta: benarkah lengan panjang, losion, dan minyak telon dapat mencegah demam berdarah pada anak?

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/04/2024

    Berita

    “Bulan ini rawan DBD, jadi anak-anak keluar rumah pake lengan panjang, losion, minyak telon, dan rumah tolong dijaga kebersihannya.” – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan dalam keterangannya pada Jumat, 15 Maret 2024, seperti dikutip oleh Kompas.com.

    Heru mengimbau warga Jakarta untuk memakaikan pakaian lengan panjang pada anaknya masing-masing saat keluar rumah. Menurutnya, penggunaan pakaian lengan panjang, ditambah dengan pemakaian losion dan minyak telon, bisa mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).

    The Conversation Indonesia menghubungi Henry Surendra, Associate Profesor bidang Kesehatan Masyarakat dari Monash University Indonesia untuk memeriksa kebenaran klaim Heru tersebut.

    Tak cukup cegah DBD

    Klaim Heru tersebut ada benarnya, tetapi hal-hal yang dianjurkannya masih jauh dari cukup untuk mencegah DBD.

    DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, yang dapat menular dari manusia ke manusia, melalui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina.

    Betul bahwa penggunaan pakaian lengan panjang, losion, dan minyak telon antinyamuk dapat mencegah gigitan nyamuk secara umum. Namun, merujuk pada dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pencegahan dengue saat ini masih bertumpu pada pengendalian vektor (nyamuk) yang memerlukan keterlibatan masyarakat secara aktif.

    Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Langkah ini biasa disebut dengan 3M Plus, yang terdiri dari:

    Selain 3M, berikut adalah beberapa upaya yang dimaksud pada poin Plus:

    Upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan vaksinasi dengue. Vaksinasi merupakan salah satu pilar strategi global penanggulangan dengue.

    Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Persatuan Dokter Penyakit Dalam Indonesia telah memasukkan vaksin dengue sebagai salah satu rekomendasi imunisasi anak pada 2023. Namun, sampai saat ini, vaksinasi dengue masih belum masuk ke dalam daftar vaksinasi pemerintah.

    Kemenkes saat ini tengah melakukan kajian riset operasional untuk menilai apakah vaksinasi DBD dapat dijadikan sebagai program vaksinasi nasional dalam waktu dekat. Untuk saat ini, masyarakat dapat memperoleh vaksinasi dengan mengeluarkan biaya secara mandiri.

    Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

    Nurul Fitri Ramadhani, Politics + Society Editor, The Conversation

    Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan