• (GFD-2024-16118) [SALAH] Video Pemuda Pancasila Tasikmalaya Demo KPU

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 20/02/2024

    Berita

    Beredar sebuah video di Whatsapp yang menampilkan anggota Pemuda Pancasila sedang melakukan aksi demonstrasi. Video terserbut disebarkan dengan narasi sebagai berikut:
    “SEGERA MENYUSUL DAERAH LAIN...AYO BERGERAK.... PEMUDA PANCASILA PROTES di KPU TASIKMALAYA*.INI BARU TASIK .PERANG BERAWAL BERKOBAR DARI TASIK NANTI MENYUSUL KOTA2 LAIN PASTINYA, RAKYAT JABAR MENGGUGAT HASIL KECURANGAN PEMILU 2024 , SERENTAK *KITA KAWAL DI KPUD2 DISETIAP KOTA/KABUPATEN DI SELURUH PROVINDSI DI NKRI”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video yang menampilkan anggota Pemuda Pancasila sedang melakukan aksi demonstrasi ramai disebarkan melalui platform Whatsapp. Video tersebut disebarkan dengan klaim merupakan aksi Pemuda Pancasila di Tasikmalaya baru-baru ini di depan kantor KPU terkait dengan Pemilu 2024.
    Setelah dilakukan pemeriksaan manual dengan mengamati nama-nama gedung yang ada pada video, didapati empat petunjuk yang menggambarkan lokasi kejadian dalam video, yakni gedung:
    1. Werisa (Werisa Shining Clinic)
    2. Mandiri Tunas Finance
    3. Cordella
    Yang mana ketiga petunjuk tersebut berada di seputaran Jl. Yudanegara nomor 26 https://maps.app.goo.gl/sZbqQz1Q4Y4fi7XY8
    Untuk memastikan hal tersebut, penelusuran manual melalui Facebook dilakukan juga dengan menuliskan kata kunci “Pemuda Pancasila Tasikmalaya demo" dan menemukan unggahan akun dengan nama Bung Dapa pada 18 Desember 2023 dengan latar lokasi yang sama (https://www.facebook.com/share/p/Ks1aKAyEQ7EJHURo/?mibextid=oFDknk)
    Unggahan tersebut menyebutkan petunjuk lain bahwa Pemuda Pancasila Tasikmalaya melakukan aksi demonstrasi kepada DC (Debt Collector).
    Dari kedua petunjuk yang sudah ditemukan, dilakukan pencarian berita yang relevan menggunakan tool search google dengan kata kunci “Demo Pemuda Pancasila Tasikmalaya Debt Collector Jl Yudanegara” sehingga didapati berita yang diunggah di situs kabar.singaparna.com pada 22 Desember 2023 dengan judul “Alasan Ormas Pemuda Pancasila Geruduk Kantor Leasing di Jl. Yudanegara Tasikmalaya”, berita di situsaspirasijabar.net yang diunggah pada 15 Desember 2023 dengan judul “Debt Collector Resahkan Warga, MPC PP Kabupaten Tasikmalaya Desak APH Untuk Bertindak Tegas”.
    Selain itu, ditemukan pula berita di kanal YouTube Pewarta 66 News dengan judul “AKSI DEMO PEMUDA PANCASILA KABUPATEN TASIKMALAYA II BREAKING NEWS” yang diunggah pada 15 Desember 2023.
    Ketiga referensi tersebut memperkuat fakta bahwa video yang digunakan merupakan cuplikan aksi demonstrasi Pemuda Pancasila di Tasikmalaya terkait adanya Debt Collector yang dianggap meresahkan warga karena melakukan perampasan terhadap kendaraan warga.
    Dengan demikian, klaim pada narasi yang beredar bahwa video tersebut merupakan aksi demo Pemuda Pancasila di depan gedung KPU baru-baru ini, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya tidak terkait Pemliu 2024, video yang digunakan merupakan cuplikan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan anggota Ormas Pemuda Pancasila Tasikmalaya di depan kantor leasing Mandiri Tunas Finance (MTF) pada 14 Desember 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16117) [SALAH] Kim Yeon Koung Rekomendasikan Megawati Hangestri ke Pelatih Pink Spiders

    Sumber: YouTube.com
    Tanggal publish: 20/02/2024

    Berita

    DILUAR DUGAAN !! Kim Yeon-Koung Lakukan Hal Ini Agar Megawati Tetap Jadi Saingannya Di V-League

    Hasil Cek Fakta

    Kanal YouTube @andalantimnas pada 14 Februari 2024 mengunggah video dengan klaim bahwa kapten Pink Spiders dengan julukan “Ratu Voli Korea”, Kim Yeon Koung, telah merekomendasikan Megawati Hangestri kepada pelatih Pink Spiders, Marcello Abbodanza.

    Setelah dilakukan penelusuran, faktanya tidak ditemukan informasi kredibel mengenai klaim tersebut.

    Sebelumnya diketahui bahwa kontrak Megawati Hangestri bersama Red Sparks akan segera berakhir pada April 2024 mendatang. Pasalnya, atlet voli asal Jember tersebut hanya dikontrak selama satu musim, yakni 2023/2024 atau hanya sembilan bulan dalam satu kalender kompetisi Liga Korea.

    Melalui manajernya, Megawati dipastikan akan berpartisipasi di Proliga 2024 pada 25 April mendatang setelah selesai memperkuat Red Sparks. Proliga sendiri merupakan kasta tertinggi kompetisi voli profesional tahunan di Indonesia yang diselenggarakan oleh PBVSI.

    Hingga saat ini pun, belum ditemukan informasi kredibel mengenai arah berlabuhnya kontrak Megawati usai dirinya membela Red Sparks.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube @andalantimnas merupakan informasi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ainayya.

    Unggahan video yang mengklaim bahwa Kim Yeon Koung telah merekomendasikan Megawati Hangestri kepada pelatih Pink Spiders merupakan konten yang menyesatkan. Faktanya, tidak ditemukan informasi kredibel mengenai klaim tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16116) [SALAH] Ganjar dan Mahfud Bungkam Kecurangan Paslon 02

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 20/02/2024

    Berita

    GEGER MALAM INI..!!!! MENEGANGKAN GANJAR-MAHFUT BUNGKAM KECURANGAN PASLON 2

    Hasil Cek Fakta

    Dalam unggahan video Youtube yang diunggah pada 18 Februari 2024 tersebut memberikan sebuah klaim pada judul mengenai Ganjar dan Mahfud yang membungkam kecurangan yang dilakukan oleh pasangan calon Prabowo-Gibran.

    Namun setelah disimak isi dari video tersebut hanya berisikan beberapa potongan video tanggapan hasil quick count pilpres 2024 dari beberapa tokoh politik, diantaranya ada video dari Ganjar dan Mahfud saat diwawancarai saat selesai dilakukan pemilihan umum.

    Dalam cuplikan tersebut Ganjar hanya diwawancara mengenai perolehan suara miliknya di quick count kemarin, sementara itu cuplikan video dari Mahfud MD tersebut hanya berisikan tentang klarifikasi mengenai pernyataannya yang berbunyi “setiap pemilu pihak yang kalah selalu menuduh yang menang itu curang” yang mana ia menjelaskan jika pernyataan tersebut sudah dia lontarkan jauh sebelum pemilu 2024 dilaksanakan, yaitu pada awal tahun 2023 yang lalu.

    Hingga akhir video tidak ditemukan sama sekali informasi yang membenarkan klaim pada judul mengenai Ganjar dan Mahfud yang membungkam kecurangan yang dilakukan oleh paslon 02.

    Kesimpulan

    Isi yang disajikan dalam video tidak menjelaskan informasi yang sesuai pada judul. Video tersebut hanya berisikan potongan-potongan video dari Ganjar, Mahfud, dan beberapa tokoh politik lainnya yang tidak ada kaitannya dengan klaim pada judul tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16115) [HOAKS] Hasil "Quick Count" Pilpres Disiapkan Sebelum Pemungutan Suara

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 16/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah akun media sosial mengeklaim, hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah disiapkan sebelum pemungutan suara.
    Dalam video yang dibagikan, terlihat situs yang menampilkan hasil hitung cepat tanggal 13 Februari 2024, atau sehari sebelum pemungutan suara, pada Rabu (14/2/2024).
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.
    Narasi mengenai hasil quick count telah dipersiapkan sebelum hari pemungutan suara dibagikan oleh akun Instagram ini (arsip) pada Kamis (15/2/2024).
    Berikut narasi yang dibagikan:
    MELEDAK!!! HASIL QUICK COUNT SALAH TANGGAL. Tak ada kejahatan yg sempurna Alloh akan perlihatkan satu persatu kecurangan mereka.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, konten yang sama diunggah di platform Twitter (X) pada Rabu (14/2/2024). Namun, konten tersebut telah dihapus.
    Sebelum dihapus, konten tersebut ditanggapi oleh akun Twitter terverifikasi milik Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddi Muhtadi @BurhanMuhtadi.
    Burhanuddin mengatakan, konten itu merupakan hasil manipulasi. Ada pihak yang mengubah keterangan tanggal di aplikasi berbasis situs quick count Indikator melalui fitur inspect element yang terdapat di peramban (browser) internet.
    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian melakukan penelusuran dari video di akun YouTube milik Indikator Politik Indonesia.
    Dari video itu terlihat bahwa keterangan waktu saat data masuk 53,37 persen adalah 14 Februari 2024 pukul 16:03:44 WIB.
    Sebagai catatan, hasil quick count baru boleh dipublikasi pukul 15.00 WIB, sesuai ketentuan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
    Sedangkan, dalam berbagai unggahan yang menyatakan Survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan tanggal 13 Februari 2024 adalah ketika data terkumpul 61,60 persen pada pukul 12.18 WIB.
    Pada tayangan di akun YouTube Narasi Newsroom, memang terlihat tanggal yang muncul adalah 13 Februari. Namun, kekeliruan itu terjadi akibat permasalahan teknis.
    Jika kita mengecek gambar di bawah ini, maka dalam video Indikator Indonesia itu ditayangkan pada saat yang bersamaan dan serentak dengan Narasi Newsroom.
    Pada gambar ini, video di Narasi Newsroom ditandai dengan gambar panah berwarna merah.
    Jika melihat video di Narasi yang berjalan sekitar 1 jam 40 menit sejak dimulainya acara "Musyawarah Hasil Hitung Cepat" pada 14 Februari pukul 14.45 WIB, maka tayangan seperti yang ada dalam tanda merah itu terjadi sekitar pukul 16.25 WIB.
    Pada pukul 16.25 WIB, data yang masuk di Indikator Politik Indonesia tercatat di angka 61,60 persen.
    Dengan demikian, tayangan di akun YouTube milik Indikator yang memperlihatkan tanggal 14 Februari memang berjalan bersamaan dengan tayangan di Narasi yang memperlihatkan 13 Februari.
    Ada kemungkinan terjadi kesalahan teknis pada tayangan yang memperlihatkan tanggal 13 Februari.
    Kepada Kompas.com, Burhanuddin kemudian mengatakan bahwa dia sudah mendapatkan penjelasan dari tim Teknologi Informasi di Narasi.
    Tim TI Narasi pernah menemukan suatu isu teknis, yaitu terjadi kekeliruan akibat pengaturan time zone atau zona waktu di perangkat yang digunakan untuk mengakses situs.
    Namun, masalah itu terjadi karena pengaturan zona waktu di perangkat pengakses, bukan di situsnya.
    Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Rizka Halida juga menyatakan bahwa Indikator Politik Indonesia tidak menemukan kekeliruan tanggal saat bekerja sama dengan media lain.
    "Di media partner yang lain, semua tanggal 14 Februari. Kalau memang salah Indikator, seharusnya media lain juga salah," ujar Rizka.

    Kesimpulan

    Narasi soal hasil quick count disiapkan sebelum hari pemungutan suara adalah hoaks.
    Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, konten itu merupakan hasil manipulasi.
    Keterangan tanggal di aplikasi berbasis situs quick count Indikator Politik Indonesia diubah menggunakan fitur inspect element di browser.
    Selain itu, dalam video yang diunggah di akun milik Indikator Politik Indonesia, terlihat bahwa tanggal yang digunakan merupakan 14 Februari 2024. Tidak benar bahwa Indikator menyiapkan hasil quick count pada 13 Februari.
    Jika ada kesalahan penulisan tanggal, maka kemungkinan besar itu adalah kekeliruan teknis.
    Kekeliruan itu bukan bagian dari bentuk kecurangan pemilu, seperti yang disampaikan dalam berbagai narasi yang muncul di media sosial.
    ***
    Artikel ini telah mengalami perubahan pada Minggu (18/2/2024), dengan menambahkan penjelasan mengenai kemungkinan terjadi kesalahan teknis saat menayangkan hasil quick count Indikator Politik Indonesia.
    Penyuntingan artikel tidak

    Rujukan