• (GFD-2023-14786) Cek Fakta: Hoaks Pembagian Toyota Hilux Hanya dengan Tebak Angka di Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 27/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan ada pembagian mobil Toyota Hilux hanya dengan menebak angka di Facebook. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 24 Desember 2023.
    Berikut isi postingannya:
    "Sejauh ini. belum ada yang menemukan nomor selain 609, untuk memenangkan Toyota Hilux. Masih ada 1 kemenangan lagiSukai halaman kami untuk pembaruan"
    Sejauh ini postingan itu telah dilihat oleh 1,8 juta orang, mendapat 35 ribu komentar dan 202 kali dibagikan.
    Lalu benarkah postingan ada pembagian mobil Toyota Hilux hanya dengan menebak angka di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com mendapati posting-an klaim serupa kerap muncul di Facebook. Posting-an ini biasanya memalsukan akun selebriti atau nama produk tertentu agar masyarakat percaya.
    Kami menelusuri dengan membuka akun resmi Toyota Indonesia di Instagram, Twitter, dan Facebook yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana tidak terdapat informasi seperti posting-an yang beredar.
    Selain itu dalam kolom komentar dalam posting-an itu terdapat ajakan untuk menghubungi nomor yang terdapat pada akun tersebut. Ini merupakan modus agar masyarakat mengklik tautan menuju website yang bisa mencuri data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com juga pernah mendapat penjelasan dari pihak Toyota Indonesia terkait banyaknya pihak yang mencatut nama brand tersebut untuk penipuan di media sosial.
    "Informasi tersebut bukan program resmi dari kami di Toyota. Untuk lebih pasti semua program yang terkait dengan konsumen, pasar atau pun informasi lainnya tentu kami akan dan selalu informasikan secara resmi melalui jalur yang resmi juga, bisa menggunakan website resmi kami ataupun akun media sosial resmi Toyota," ujar Dimas Aska, Head of Media Relation Toyota Astra Motor dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Toyota Indonesia Bagikan Dua Mobil Alphard Dalam Rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77" yang tayang di Liputan6.com pada 7 Agustus 2022.
    "Kami juga mengimbau bagi masyarakat untuk dapat lebih berhati hati terhadap berbagai informasi termasuk yang mungkin mengatasnamakan brand kami. Untuk informasi resmi bisa secara berkala di check di kanal kanal resmi Toyota, di website www.toyota.astra.co.id ataupun Youtube Toyota Indonesia dan Instagram @toyotaid," katanya menambahkan.

    Kesimpulan


    Postingan ada pembagian mobil Toyota Hilux hanya dengan menebak angka di Facebook adalah hoaks.
  • (GFD-2023-14785) [SALAH] Video Warga Amerika Membuang Baju Zara karena Iklan yang Menyinggung Korban di Gaza

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 27/12/2023

    Berita

    “After Zara made a disrespectful ad about the Gaza conflict, Americans are throwing away all their Zara clothes in front of the company. Zionism is the new WOKE🔥🔥🔥”

    Terjemahan:

    Setelah Zara membuat iklan yang tidak sopan tentang konflik Gaza, orang Amerika membuang semua pakaian Zara mereka di depan perusahaan.Zionisme adalah BANGUNAN baru 🔥🔥🔥”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video menunjukkan tumpukkan baju berserakan di kawasan New York Time Square Amerika Serikat yang diklaim baju-baju tersebut adalah brand Zara sebagai bentuk aksi protes warga New York karena brand tersebut menyinggung korban di Gaza pada iklannya.

    Setelah ditelusuri video tersebut sebelumnya sudah terpublikasi melalui akun TikTok Vestiaire Collective pada 16 November, hampir sebulan sebelum iklan Zara yang kontroversial. Vestiaire Collective merupakan layanan aplikasi yang menawarkan pre-loved fashion bekas yang berdedikasi untuk mentransformasi industri fashion demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

    Melalui AFP, pihak Vestiaire Collective menyebut bahwa video tersebut dibuat dengan AI untuk menunjukkan betapa banyaknya sampah dari hasil produksi tekstil yang berlebih untuk mengampanyekan gerakan fashion sirkular.

    Dengan demikian, warga Amerika membuang baju Zara karena iklan yang menyinggung korban di Gaza adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya video tersebut merupakan hasil buatan AI.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14784) [SALAH] Dapat Remisi dari Presiden Jokowi, Jessica Wongso Akan Bebas 4 Januari 2024

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/12/2023

    Berita

    “Di serbu ribuan wartawan, jessica wongso akan bebas 4 januari 2024.”

    “Yang Ditungggu-tunggu Terjadi.!! Dapat Remisi Presiden Jokowi, Kabar Bahagia.. Jessica Wongso Akan Bebas Januari 2024”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar kabar bahwa Jessica Wongso akan bebas pada 4 Januari 2024 setelah mendapatkan remisi dari Presiden Joko Widodo.

    Setelah ditelusuri tidak ada bukti dari pemberitaan sumber valid yang membenarkan kabar tersebut. Penelusuran Kompas.com menyebut bahwa video pada postingan tersebut hanya membacakan artikel dari AyoBandung.com yang berjudul “Dapat Dukungan Banyak Pihak, Inilah 2 Faktor yang Akan Membebaskan Jessica Wongso di Tahun 2024”. Selain itu, cuplikan-cuplikan dalam video tersebut tidak ada yang memberikan bukti bahwa Jessica Wongso mendapatkan remisi sehingga bebas pada 4 Januari 2024.

    Perlu diketahui, remisi adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada narapidana yang berkelakuan baik selama menjalani masa pidana dengan tujuan untuk mengapresiasi, bukan suatu pengampunan yang diberikan oleh presiden. Sedangkan pengampunan yang diberikan oleh presiden kepada terpidana disebut grasi.

    Dengan demikian, Jessica Wongso mendapatkan remisi dari Presiden Jokowi dan akan bebad pada 4 Januari 2024 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya tidak ada bukti dari sumber valid yang membenarkan bahwa Presiden Jokowi memberikan remisi kepada Jessica Wongso dan akan bebas pada 4 Januari 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14783) [SALAH] Vaksin Covid-19 Jadi Penyebab Meningkatnya Kasus HIV

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 27/12/2023

    Berita

    “Remember when I said the Jab will increase prevalence of HIV. HIV in Montreal more than DOUBLES IN ONE YEAR since covid jabs.”

    “since 2021, one year since the jab came out, HIV cases doubles, doubles in one year”

    Terjemahan:

    “Ingat ketika saya mengatakan suntikan akan meningkatkan prevalensi HIV. HIV di Montreal meningkat lebih dari GANDA DALAM SATU TAHUN sejak suntikan vaksin.”

    “sejak tahun 2021, satu tahun sejak vaksin diberikan, kasus HIV meningkat dua kali lipat, dua kali lipat dalam satu tahun”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar informasi di Twitter menyebut bahwa Vaksin Covid-19 dapat meningkatkan prevalensi kasus HIV. Postingan tersebut juga menyebut bahwa di Montreal, Kanada kasus HIV meningkat dua kali lipat dalam satu tahun sejak vaksinasi Covid-19 dilakukan.

    Setelah ditelusuri faktanya tidak ditemukan bukti empiris menunjukkan bahwa Vaksin Covid-19 dapat meningkatkan HIV, penelitian tersebut dipublikasi pada The Lancet yang berjudul “COVID-19 vaccination and HIV-1 acquisition”.

    Dilansir dari AFP, Julian Gitelman seorang Ahli Infeksi Menular Seksual dan Infeksi Menular Darah di Montreal Public Health menyebut bahwa selama pandemi Covid-19 persediaan layanan skrining HIV hanya sedikit dan jarang dikunjungi masyarakat, namun sekarang layanan pemeriksaan sudah berfungsi penuh dan masyarakat kembali melakukan pemeriksaan, sehingga data menunjukkan meningkatnya kasus HIV pasca Covid-19 di Montreal, Kanada.

    Mengingat kasus Covid-19 kembali meningkat akibat varian baru Covid-19 EG.5 atau Eris sudah masuk ke berbagai negara termasuk Indonesia, masyarakat dihimbau untuk mendapatkan Vaksin Covid-19 secara berkala, serta tidak mudah percaya oleh hoaks seperti klaim ini.

    Dengan demikian, vaksinasi Covid-19 menyebabkan meningkatnya kasus HIV adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya tidak bukti hubungan antara meningkatnya kasus HIV dengan vaksinasi Covid-19 secara massal. Ahli menyebut bahwa persediaan layanan skrining HIV pada saat pandemi Covid-19 hanya sedikit dan jarang dikunjungi masyarakat. Berbeda dengan setelah pandemi layanan pemeriksaan berfungsi penuh, masyarakat kembali melakukan pemeriksaan, sehingga data menunjukkan meningkatnya kasus HIV pasca Covid-19.

    Rujukan