• (GFD-2024-16473) [HOAKS] Video KPPS di Jawa Timur Akui Gelembungkan Suara Paslon 2

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi soal pengakuan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Jawa Timur terkait dugaan kecurangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Mereka diklaim mengaku telah menggelembungkan suara pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Narasi soal anggota KPPS di Jawa Timur mengaku menggelembungkan suara paslon nomor urut 2 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan Instagram ini.

    Akun tersebut membagikan video seorang pria sedang memberikan keterangan. Dalam video terdapat keterangan demikian:

    BONGKAR KEJAHATAN PEMILU

    KPPS DI JAWA TIMUR AKUI KECURANGAN NYA, GELEMBUNGKAN SUARA, UNTUK PASLON 02?

    Satu persatu sudah pada mulai buka mulut pelaku kecurangan dari paslon 02 ????

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut KPPS di Jawa Timur mengaku menggelembungkan suara paslon nomor 2

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan berita di kanal YouTube Metro TV ini, yang diunggah pada Rabu (28/2/2024).

    Metro TV memberitakan soal pemberhentian petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur.

    Dua penyelenggara pemilu diberhentikan setelah mengaku melakukan penggelembungan suara calon anggota legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

    Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, video pengakuan Ketua PPK Kertosono Muh Alwy Baroya dan anggota Panwascam Moch Muchsin beredar di media sosial sejak Februari lalu.

    Mereka mengaku menggelembungkan suara caleg DPRD dari Partai Golkar di Dapil III Nganjuk, Nisa Aprilia.

    Dugaaan kecurangan pemilu ini terungkap saat proses rekapitulasi hasil perolehan suara di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, pada Jumat (23/2/2024) malam.

    Alwy dan Muchsin sempat mengaku melakukan penggelembungan suara karena diperintah oleh tim kampanye Nisa. Kemudian, polisi membawa mereka ke Kantor Bawaslu Kabupaten Nganjuk.

    KPU Nganjuk pun memberhentikan sementara Alwy dan empat anggota PPK Kertosono lainnya, yakni Huda, Lukman, Bagas, dan Muchlis. Mereka diberhentikan sampai proses hukum di Bawaslu Kabupaten Nganjuk tuntas.

    Kesimpulan

    Narasi soal pengakuan anggota KPPS di Jawa Timur menggelembungkan suara pasangan calon nomor nomor urut 2 adalah hoaks.

    Video pengakuan Ketua PPK dan anggota Panwascam Kertosono disebarkan dengan narasi keliru.

    Mereka mengaku menggelembungan suara caleg DPRD dari Partai Golkar di Dapil III Nganjuk, Nisa Aprilia.

    Dugaaan kecurangan pemilu ini terungkap saat proses rekapitulasi hasil perolehan suara di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, pada Jumat (23/2/2024) malam.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16472) [HOAKS] Video Aparat Bubarkan Demo Mahasiswa Dukung Hak Angket

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video aparat keamanan membubarkan unjuk rasa menggunakan kendaraan water cannon di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Narasi dalam sebuah unggahan menyebutkan, aksi itu dilakukan oleh mahasiswa yang menuntut DPR menggunakan hak angket.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.

    Narasi soal polisi membubarkan unjuk rasa mahasiswa terkait hak angket di Gedung DPR dibagikan akun Instagram ini (arsip) pada Sabtu, (2/3/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Ayo... semangat masuk gedung dpr/mpr.... duduk di atap seperti 1998....

    Video yang dibagikan dibubuhi teks sebagai berikut:

    Aksi Dukung Angket Dihalau Petugas Keamanan Depan Gedung DPR RI. Ayo Kita Selamat Demokrasi Republik Ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video itu dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, klip itu adalah potongan dari video YouTube tvOneNews, 24 September 2019, yang memberitakan unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR.

    Dalam video itu, polisi menghalau massa dengan water cannon. Pengunjuk rasa berupaya memasuki Gedung DPR.

    Diberitakan Kompas.com, mahasiswa dari berbagai universitas menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR, pada Selasa (24/9/2019).

    Mereka menuntut DPR membatalkan pengesahan UU KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). 

    Kericuhan terjadi sekitar pukul 16.42 WIB, berawal dari upaya mahasiswa menerobos ke dalam Gedung DPR.

    Polisi yang berjaga di balik pagar langsung mengerahkan mobil water cannon dan menyemprotkan air ke arah mahasiswa.

    Kemudian, polisi menembakkan gas air mata berkali-kali dan membuat mahasiswa berhamburan menghindar.

    Adapun isu hak angket tengah menguat. DPR didorong menggulirkan hak angket agar dugaan kecurangan Pemilu 2024 bisa dibuka ke publik.

    Diberitakan Kompas.com, massa yang tergabung dalam Koalisi Penyelamat Demokrasi menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/3/2024).

    Mereka menuntut DPR segera menggulirkan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.

    Demonstrasi ini berbarengan dengan rapat paripurna pertama pembukaan masa sidang DPR usai Pemilu 2024.

    Kesimpulan

    Video unjuk rasa mahasiswa menuntut pembatalan pengesahan UU KPK dan RKUHP di DPR, pada 24 September 2019, disebarkan dengan narasi yang keliru.

    Demonstrasi itu tidak terkait tuntutan agar DPR menggunakan hak angket untuk membongkar kecurangan pada Pemilu 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16471) [KLARIFIKASI] Video Anies-Muhaimin Ucapkan Selamat ke Prabowo Tidak Terkait Pilpres

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengucapkan selamat kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

    Narasi pada unggahan itu, ucapan selamat diberikan kepada Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka karena terpilih sebagai presiden-wakil presiden di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video ucapan selamat dari Anies dan Muhaimin disebarkan dengan konteks keliru.

    Video ucapan selamat dari Anies dan Muhaimin kepada Prabowo dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut memberikan keterangan demikian:

    Anies & IminUcapkanselamat suksesPrabowo Gibranpresiden wakil presidenIndonesia2024 - 2029

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Anies dan Muhaimin mengucapkan selamat atas terpilihnya Prabowo dan Gibran sebagai presiden-wakil presiden

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, konten tersebut identik dengan video di kanal YouTube Pikiran Rakyat ini.

    Dalam video itu, Anies dan Muhaimin mengucapkan selamat kepada Prabowo yang mendapatkan gelar jenderal kehormatan dari Presiden Joko Widodo.

    Dikutip dari Kompas.id, Presiden Jokowi memberikan gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, pada Rabu (28/2/2024).

    Menurut Jokowi, gelar itu diberikan karena Prabowo dianggap memberikan kontribusi yang luar biasa pada kemajuan TNI dan negara.

    Jenderal kehormatan merupakan pangkat istimewa yang diberikan kepada perwira tinggi TNI AD yang dianggap memiliki prestasi luar biasa serta berjasa besar bagi bangsa dan negara.

    Sementara, sampai saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024.

    Ketua KPU, Hasyim Asy’ari mengatakan, penetapan rekapitulasi suara Pemilu 2024 dilakukan paling lambat 20 Maret 2024.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, hasil pemilu ditetapkan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.

    Kesimpulan

    Video Anies dan Muhaimin mengucapkan selamat kepada Prabowo yang menerima gelar jenderal kehormatan disebarkan dengan narasi keliru.

    Ucapan selamat dari Anies dan Muhaimin tidak terkait Pilpres 2024. KPU belum menetapkan hasil penghitungan perolehan suara.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16470) Cek Fakta: Hoaks Pendaftaran Gebyar Undian Bank Sulselbar di Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 06/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pendaftaran gebyar undian yang diadakan Bank Sulselbar. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 4 Maret 2024.
    Berikut isi postingannya:
    "Khusus Nasabah Bank SulselbarGEBYAR UNDIAN GRAND PRIZE TABUNGAN Berhadiah dari Bank Sulselbar# Hadir lagi, Ayo buruan Daftar agar memenangkan Grand Prize Seperti:
    - Grand Prize Mobil
    -1 Unit Mobil Alphard
    -1 Unit Mobil CR-V Turbo
    -1 Unit Mobil HR-V CVT
    -1 Unit Mobil Xpander
    -1 Unit Mobil Fortuner
    -1 Unit Mobil BR-V
    -1 Unit Mobil BRIO
    -1 Unit Mobil BMW -
    10 Unit Motor Scopy -
    8 Unit Motor Xmax-
    10 Unit TV Led 50 in-
    20 Unit Smarphone promax14
    -10 Paket wisata Singapura
    -10 Paket Umroh Gratis
    Masih banyak keuntungan lainnya... info lebih lanjut tentang pendaftaran ( GEBYAR UNDIAN GRAND PRIZE BANK SULSELBAR) silakan klik menu ( Daftar ) yang kami sediakan."
    Lalu benarkah postingan pendaftaran gebyar undian yang diadakan Bank Sulselbar?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi website resmi Bank Sulselbar, banksulselbar.co.id. Di sana justru terdapat imbauan agar masyarakat tidak tergiur dengan aksi penipuan yang mencatut nama bank tersebut di media sosial.
    "Oknum tidak bertanggung jawab kerap melakukan tindakan penipuan melalui media sosial Whatsapp dan Instagram serta web profile yang mengatasnamakan Bank Sulselbar dengan menggunakan data pribadi pegawai maupun pimpinan Bank Sulselbar.
    Bank Sulselbar tidak pernah menghubungi melalui nomor telepon atau akun media sosial pribadi apalagi meminta nasabah atau calon nasabah untuk mengirimkan atau mentransfer sejumlah uang.
    Kontak resmi Bank Sulselbar:
    Instagram: @banksulselbar.official
    Website: www.banksulselbar.co.id.
    Call Center: 1500855
    Informasi yang berasal bukan dari kontak di atas berarti tidak resmi."
    Selain itu dalam akun Instagram resmi Bank Sulselbar, @banksulselbar.official juga terdapat imbauan agar masyarakat waspada terhadap penipuan:
    "Masih terjadi, harap berhati-hati. ‼️
    Penipuan yang mengatasnamakan undian Bank Sulselbar, jangan sampai tertipu. Semua kegiatan ataupun hal-hal yang berbentuk undian kemudian akan di upload ke akun official Bank Sulselbar.
    Di luar dari itu, kami pastikan palsu atau tak benar-benar terjadi. Terima kasih atas perhatiannya."
    Selain itu dalam postingan yang beredar terdapat link yang mengarah pada website yang bukan merupakan milik Bank Sulselbar. Di dalam website tersebut pengguna juga diminta untuk memasukkan nama lengkap, nomor handphone, dan nomor rekening.
    Hal ini merupakan modus penipuan dan bisa membuat data pribadi kita bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Kesimpulan


    Postingan pendaftaran gebyar undian yang diadakan Bank Sulselbar adalah hoaks.
     

    Rujukan