KOMPAS.com - Beredar video calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menuturkan soal program makan siang gratis di dalam kebun binatang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Video Gibran menyebut program makan siang gratis akan diterapkan di dalam kebun binatang dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam video Gibran mengatakan demikian:
Kita punya program makan siang gratis. Artinya apa, binatangnya kita gemukkan. Membuka dunia usaha baru. Tapi sekali lagi pak program makan siang gratis ini adalah untuk di dalam kebun bintang, kita ingin memperluas kebun binatangnya.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang mengeklaim Gibran menyebut makan siang gratis diperuntukkan bagi kebun binatang
(GFD-2024-16566) [KLARIFIKASI] Manipulasi Video Gibran Sebut Program Makan Siang Gratis di Dalam Kebun Binatang
Sumber: kompas.comTanggal publish: 09/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini. Video tersebut mencuplik klip pada menit ke 5:25.
Dalam video, Gibran menanggapi pertanyaan soal infrastruktur sosial dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada 22 Desember 2023.
Gibran mengatakan, program makan siang gratis merupakan investasi menuju Indonesia emas. Ia tidak mengatakan bahwa program tersebut akan diterapkan di dalam kebun binatang.
Berikut pernyataan Gibran dalam video asli:
Kita punya program makan siang gratis. Banyak yang nyinyir, tapi sekali lagi pak, program makan siang gratis ini adalah investasi menuju Indonesia emas. Program makan siang gratis 400 T ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warteg-warteg, warung-warung, katering-katering yang ada di daerah. Bayangkan 400 T mengucur ke daerah-daerah. Semua ibu-ibu ikut memasak makan siang.
Dalam video, Gibran menanggapi pertanyaan soal infrastruktur sosial dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada 22 Desember 2023.
Gibran mengatakan, program makan siang gratis merupakan investasi menuju Indonesia emas. Ia tidak mengatakan bahwa program tersebut akan diterapkan di dalam kebun binatang.
Berikut pernyataan Gibran dalam video asli:
Kita punya program makan siang gratis. Banyak yang nyinyir, tapi sekali lagi pak, program makan siang gratis ini adalah investasi menuju Indonesia emas. Program makan siang gratis 400 T ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warteg-warteg, warung-warung, katering-katering yang ada di daerah. Bayangkan 400 T mengucur ke daerah-daerah. Semua ibu-ibu ikut memasak makan siang.
Kesimpulan
Video Gibran menyebutkan soal program makan siang gratis di dalam kebun binatang merupakan hasil manipulasi.
Dalam video asli, Gibran mengatakan, program makan siang gratis merupakan investasi menuju Indonesia emas.
Ia tidak mengatakan program makan siang gratis akan diterapkan di dalam kebun binatang.
Dalam video asli, Gibran mengatakan, program makan siang gratis merupakan investasi menuju Indonesia emas.
Ia tidak mengatakan program makan siang gratis akan diterapkan di dalam kebun binatang.
Rujukan
- https://www.facebook.com/syafrizal.datuakii.5/videos/695453169397713/?mibextid=w8EBqM
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=394501206287931&id=100071841649226&mibextid=oFDknk
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=903259018194170&id=100055302412088&mibextid=oFDknk
- https://www.youtube.com/watch?v=2SP_kweV2yk
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16565) CEK FAKTA: Pernyataan Mahfud soal Efisiensi Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Sumber: kompas.comTanggal publish: 09/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyebutkan, nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di angka 4 persen akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud saat menanggapi visi misi calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 22 Desember 2023.
Muhaimin menyebutkan, dengan nilai ICOR di angka 4 sampai 5, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sekitar 5,5 sampai 6,5 persen.
"ICOR 4 saja, bisa 7 persen ke ekonomi nasional, sehingga saya kok jadi ingin tahu visi misi tingkat pertumbuhan 5 sampai 6,5 persen, kok enggak berani 7 persen?" kata Mahfud.
Dikutip dari Kompas.id, ICOR menjadi salah satu parameter untuk mengukur tingkat efisiensi investasi di suatu negara. Semakin tinggi nilai ICOR-nya, semakin tidak efisien suatu negara untuk investasi.
Saat ini, investasi di Indonesia terhitung tidak efisien. Ini terlihat dari indikator (ICOR) Indonesia yang masih relatif tinggi. Per Maret 2023, menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, ICOR Indonesia berada di angka 7,6.
Peneliti ekonomi dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Hasran membenarkan, semakin efisien dan produktif suatu investasi, maka dampaknya terhadap produk domestik bruto (PDB) makin besar.
"Dengan demikian, semakin kecil ICOR artinya semakin bagus bagi suatu negara karena penggunaan investasi yang optimal, khususnya di negara berkembang," ujar Hasran.
Menurut Hasran, pernyataan Mahfud mengenai ICOR dan pertumbuhan ekonomi nasional tidak keliru. Ia menjelaskan, nilai ICOR tahun berjalan diperoleh dengan membagi investasi dengan pertumbuhan PDB atau output tahun tersebut.
Agar ICOR menjadi kecil, pertumbuhan PDB harus besar. Maka, pertumbuhan ekonominya harus signifikan. Rumusnya, jika 1 persen modal menaikkan PDB hingga 5 persen, artinya nilai ICOR adalah 5.
Contohnya, investasi pada 2022 sebesar Rp 3,848 triliun dan PBD sebesar Rp 11,710 triliun, maka nilai ICOR berkisar di angka 6,25.
Untuk menurunkan ICOR menjadi 4, maka PDB pada 2023 harus mencapai Rp 12,530 triliun. Artinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 7 persen.
***
Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud saat menanggapi visi misi calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 22 Desember 2023.
Muhaimin menyebutkan, dengan nilai ICOR di angka 4 sampai 5, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sekitar 5,5 sampai 6,5 persen.
"ICOR 4 saja, bisa 7 persen ke ekonomi nasional, sehingga saya kok jadi ingin tahu visi misi tingkat pertumbuhan 5 sampai 6,5 persen, kok enggak berani 7 persen?" kata Mahfud.
Dikutip dari Kompas.id, ICOR menjadi salah satu parameter untuk mengukur tingkat efisiensi investasi di suatu negara. Semakin tinggi nilai ICOR-nya, semakin tidak efisien suatu negara untuk investasi.
Saat ini, investasi di Indonesia terhitung tidak efisien. Ini terlihat dari indikator (ICOR) Indonesia yang masih relatif tinggi. Per Maret 2023, menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, ICOR Indonesia berada di angka 7,6.
Peneliti ekonomi dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Hasran membenarkan, semakin efisien dan produktif suatu investasi, maka dampaknya terhadap produk domestik bruto (PDB) makin besar.
"Dengan demikian, semakin kecil ICOR artinya semakin bagus bagi suatu negara karena penggunaan investasi yang optimal, khususnya di negara berkembang," ujar Hasran.
Menurut Hasran, pernyataan Mahfud mengenai ICOR dan pertumbuhan ekonomi nasional tidak keliru. Ia menjelaskan, nilai ICOR tahun berjalan diperoleh dengan membagi investasi dengan pertumbuhan PDB atau output tahun tersebut.
Agar ICOR menjadi kecil, pertumbuhan PDB harus besar. Maka, pertumbuhan ekonominya harus signifikan. Rumusnya, jika 1 persen modal menaikkan PDB hingga 5 persen, artinya nilai ICOR adalah 5.
Contohnya, investasi pada 2022 sebesar Rp 3,848 triliun dan PBD sebesar Rp 11,710 triliun, maka nilai ICOR berkisar di angka 6,25.
Untuk menurunkan ICOR menjadi 4, maka PDB pada 2023 harus mencapai Rp 12,530 triliun. Artinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 7 persen.
***
Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Hasil Cek Fakta
Rujukan
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/02/12/benang-kusut-ekonomi-biaya-tinggi-di-ri
- http://www.repository.smuc.edu.et/bitstream/123456789/6480/1/final%20paper.pdf
- https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTk1NiMy/-seri-2010--2--pdb-triwulanan-atas-dasar-harga-konstan-menurut-pengeluaran--milyar-rupiah-.html
- https://tulangbawangkab.bps.go.id/indicator/157/562/1/incremental-capital-output-ratio-icor-.html
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16564) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Pembagian Hadiah Gelegar Rejeki Ramadan BNI
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 12/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran pembagian hadiah gelegar rejeki Ramadan BNI, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 11 Maret 2024.
Klaim pendaftaran pembagian hadiah gelegar rejeki Ramadan BNI berupa tulisan sebagai berikut:
"Promo Terbaru Menyambut Ramadhan 2024 BNI.
Khusus nasabah Bank BNI yang sudah aktif Mobile Bangking
Gelegar Rejeki Ramadhan BNI untuk kamu pengguna aktif dari Bank BNI. Silahkan daftar promo Gelegar Rejeki Ramadhan BNI dan raih hadiah secara langsung seperti
Hadiah Utama
• 1 Unit Rumah
• 5 Unit Motor Scopy
• 1 Unit Mobil Alphard
• 3 Tiket Wisata Ke Singapura
• 4 Unit TV 50 Inch
Ayo daftar agar kamu berkesempatan mendapatkan hadiah dari BNI dalam rangka Gelegar Rejeki Ramadhan BNI."
Tulisan tersebut disertai dengan tautan sebagai berikut.
"https://promo-hadiah-2024.1p1id.com/net.id/?fbclid=IwAR1BKcf0N8RgDDtXKUaVRqgeMcBa2OHlVvKlcbHX3UKYJiENKEnIow2gEP4"
Jika diklik tautan tersebut menampilkan halaman situs yang mengarahkan untuk mengisi sejumlah data untuk mendapat hadiah.
Benarkah klaim pendaftaran pembagian hadiah gelegar rejeki Ramadan BNI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran pembagian hadiah gelegar rejeki Ramadan BNI, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Awas Penipuan Lewat Hoaks Pembagian Hadiah BNI, Begini Modusnya" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 4 Maret 2024.
Dalam situs Liputan6.com, PT Bank Negara Indonesia (BNI) memberi peringatan agar masyarakat mewaspadai penipuan lewat program undian berhadiah mengatasnamakan perusahaan tersebut yang sedang marak.
Melalui unggahan akun Instagram resminya @bni46, BNI menyebutkan unggahan modus penipuan ini meminta calon korban untuk mengisi nomor telepon, nomor kartu, hingga kode CVV yang ada di website palsu dengan iming-iming hadiah menarik.
"BNI meminta masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan program undian berhadiah yang marak di media sosial belakangan ini," bunyi unggahan tersebut.
Penipuan program undian berhadiah mengatasnamakan BNI banyak tersebar di media sosial dengan tagline “Gebyar Undian Berhadiah”. BNI memastikan, hal tersebut merupakan penipuan.
Dalam unggahan tersebut BNI menegaskan, saat ini BNI tidak ada program undian berhadiah, adapun link resmi BNI yang dapat diakses untuk mengetahui program-program BNI adalah https://www.bni.co.id/id-id/beranda/promoacara/promoperbankan/articleid/21588.
Oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan program tersebut untuk mengelabui korban, dengan cara membawa narasi program yang telah usai tersebut dan menyebarkan link palsu yang ditujukan untuk melakukan penipuan.
Secara teknik modus penipuan yang digunakan oleh pelaku kejahatan tersebut adalah dengan membuat akun palsu mengatasnamakan BNI di Facebook. Kemudian pelaku membuat postingan dengan narasi bahwa adanya gebyar hadiah dari BNI. Dari postingan tersebut, calon korban diarahkan untuk mengeklik website phishing.
Website phishing meminta calon korban untuk mengisi nomor handphone, kredensial kartu debit seperti nomor kartu, expired date, kode CVV, hingga total saldo di rekening. Kemudian diakhiri dengan form pengisian kode OTP. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial bagi siapa saja yang mengisinya.
Tak jarang, akun palsu mengatasnamakan BNI membuat postingan dengan mengambil konten terbaru dari akun resmi BNI kemudian menyelipkan narasi adanya gebyar hadiah yang mengarah pada website phishing.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran pembagian hadiah gelegar rejeki Ramadan BNI tidak benar.
Penipuan program undian berhadiah mengatasnamakan BNI banyak tersebar di media sosial dengan tagline “Gebyar Undian Berhadiah”. BNI memastikan, hal tersebut merupakan penipuan.
BNI meminta masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan program undian berhadiah yang marak di media sosial belakangan ini.
(GFD-2024-16563) Cek Fakta: Tidak Benar Artikel Berjudul KPU Tidak Terima Uang Sogok dari Anies Baswedan Demi Mendapatkan Suara
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 12/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel berjudul KPU tidak menerima uang sogok dari Anies Baswedan untuk mendapatkan suara. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Maret 2024.
Dalam postingannya terdapat potongan artikel dari Metrotvnews.com berjudul:
"Anies Tidak Terima Kalah? Minta Maaf, KPU Tidak Terima Uang Sogok Dari Anies Demi Mendapatkan Suara"
Akun itu menambahkan narasi "Parah"
Lalu benarkah postingan artikel berjudul KPU tidak menerima uang sogok dari Anies Baswedan untuk mendapatkan suara?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan foto artikel asli dari Metrotvnews.com. Artikel itu diunggah di akun Facebook Metro TV pada 16 Februari 2024 pukul 10.27 WIB.
Namun dalam artikel asli berjudul sebagai berikut "Minta Maaf, KPU Akui Salah Input Data Suara Capres-Cawapres". Berikut narasi dalam postingan itu:
"Ketua Komisi Pemiluhan Umum RI Hasyim Asy'ari meminta maaf atas adanya kesalahan input data dalam proses konversi pembacaan formulir C Hasil Plano di TPS yang diunggah ke aplikasi Sirekap. Hasyim memastikan bahwa kesalahan itu tidak hanya pada unggahan proses Pilpres namun juga pada Pileg.
Hasyim mengatakan bahwa kesalahan input data tersebut teridentifikasi oleh sistem. Oleh karenanya, KPU telah memperbaiki dan melakukan konversi kepada unggahan formulir yang salah tersebut."
Kesimpulan
Postingan artikel berjudul KPU tidak menerima uang sogok dari Anies Baswedan untuk mendapatkan suara adalah tidak benar. Faktanya judul dalam artikel itu telah diedit.
Rujukan
Halaman: 2577/6098