• (GFD-2024-16634) Pernyataan Gus Dur soal "KPU Isinya Maling" Disebar dengan Konteks Keliru

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 13/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengkritik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Dalam video yang dibagikan akun Instagram ini, pada 9 Maret 2024, Gus Dur menyebut "KPU isinya maling". 

    "Sampai pun kepada pemilu, kita tidak berani tegas. KPU isinya maling. Bagaimana kita ini, kayak begini ini," kata Gus Dur.

    Lantas, bagaimana konteks dari pernyataan itu?

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati pria berbaju hitam yang duduk di dekat Gus Dur adalah Emha Ainun Najib atau Cak Nun.

    Kemudian, Kompas.com menelusuri video Cak Nun dan Gus Dur dalam satu panggung panggung.

    Hasilnya, video dengan durasi lebih panjang diunggah oleh kanal YouTube Sis Andy, pada 9 September 2008, dengan judul "Cak Nun dan Kiai Kanjeng GO TO CAMPUS TRISAKTI".

    Video itu dibagi menjadi lima bagian, dengan masing-masing berdurasi 9 menit 18 detik.

    Dalam video pertama disebutkan, acara yang dihadiri Cak Nun dan Gus Dur digelar di Universitas Trisakti, Jakarta, pada 10 Februari 2006.

    Ucapan "KPU isinya maling" yang disampaikan Gus Dur ditemukan pada video ketiga. Ucapan itu merupakan bagian dari kritik Gus Dur terhadap reformasi yang tidak tuntas.

    Menurut Gus Dur, Reformasi 1998 yang berawal dari gerakan mahasiswa tidak berhasil menciptakan sistem pemerintahan yang baru, sehingga hasilnya setengah-setengah.

    "Akibatnya sekarang kita yang kepayahan. Pertama, kedaulatan hukum enggak ada. Karena apa? Karena tidak ada ketaatan kepada undang-undang dan peraturan-peraturan. Bahkan, koruptor aja tergantung kerelaan untuk diurus," kata Gus Dur.

    "Jadi semuanya itu serba tanggung gara-gara enggak ada sistem pemerintahan atau sistem politik yang baru. Sampai pun kepada pemilu kita tidak berani tegas. KPU isinya maling. Bagaimana kita ini kayak begini ini. Jadinya akhirnya enggak karu-karuan," tutur dia.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2024-16633) [HOAKS] Tautan Promo Berhadiah Sambut Ramadhan Mengatasnamakan BNI

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 13/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tautan pendaftaran promo berhadiah dalam rangka menyambut Ramadhan yang mengatasnamakan Bank Negara Indonesia (BNI).

    Hadiah yang ditawarkan, antara lain, rumah, mobil, sepeda motor, tiket wisata, dan televisi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut adalah hoaks.

    Tautan pendaftaran promo berhadiah BNI dalam rangka menyambut Ramadhan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut menggunakan logo BNI dan menyertakan alamat promo-hadiah-2024.1p1id.com. Dalam narasinya, akun tersebut menuliskan keterangan demikian:

    Promo Terbaru Menyambut Ramadhan 2024 BNI.

    Khusus nasabah Bank BNI yang sudah aktif Mobile BangkingGelegar Rejeki Ramadhan BNI untuk kamu pengguna aktif dari Bank BNI. Silahkan daftar promo Gelegar Rejeki Ramadhan BNI dan raih hadiah secara langsung sepertiHadiah Utama• 1 Unit Rumah• 5 Unit Motor Scopy• 1 Unit Mobil Alphard• 3 Tiket Wisata Ke Singapura• 4 Unit TV 50 InchAyo daftar agar kamu berkesempatan mendapatkan hadiah dari BNI dalam rangka Gelegar Rejeki Ramadhan BNI.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook tautan pendaftaran promo berhadiah mengatasnamakan BNI

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan tersebut melalui pelacak situs web Wheregoes. Hasilnya, tautan tidak mengarah ke situs resmi BNI. 

    Sementara, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo membantah soal program undian menyambut Ramadhan seperti yang beredar di media sosial. 

    "Program undian tersebut tidak benar dan kami mengimbau nasabah untuk berhati-hati," ujar Okki kepada Kompas.com, Selasa (12/3/2024). 

    Ia mengatakan, belakangan ini marak kasus penipuan program undian berhadiah yang mengatasnamakan BNI di media sosial.

    Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya penipuan.

    Okki meminta masyarakat berperan aktif dalam melawan penipuan online dengan menghindari aksi-aksi yang tidak sesuai.

    "Termasuk tidak membuka tautan atau memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak tepercaya," kata Okki.

    Ia menambahkan, jika menemukan informasi mengenai undian mengatasnamakan BNI, nasabah dapat menghubungi BNI Call 1500046 atau membuka situs resmi www.bni.co.id. 

    Kesimpulan

    Tautan pendaftaran promo berhadiah dari BNI dalam rangka menyambut Ramadhan adalah hoaks. Tautan itu tidak mengarah ke situs resmi BNI.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo juga membantah pihaknya mengadakan program undian tersebut.

    Ia mengatakan mengimbau nasabah untuk berhati-hati karena marak kasus penipuan program undian berhadiah yang mengatasnamakan BNI di media sosial.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16632) [KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Anwar Usman Kembali Jadi Ketua MK

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 12/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Konten di media sosial menarasikan bahwa Anwar Usman kembali terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

    Konten tersebut memuat tangkapan layar artikel berita media daring, seolah-olah Anwar kembali terpilih pada Maret 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Sebagai konteks, pada 7 November 2023, Majelis Kehormatan MK resmi mencopot Anwar Usman sebagai Ketua MK.

    Anwar diberhentikan karena terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik atas uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia calon capres-cawapres.

    Narasi soal Anwar Usman kembali menjabat sebagai Ketua MK muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini, pada 9 Maret 2024.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan pemberitaan di Detik.com berjudul, "Sah! Anwar Usman Kembali Jadi Ketua MK".

    Hasil Cek Fakta

    Artikel Detik.com mengenai terpilihnya Anwar Usman sebagai Ketua MK terbit pada 15 Maret 2023.

    Saat itu, Anwar kembali terpilih untuk masa jabatan periode 2023-2028. Sebelumnya, Anwar menjabat Ketua MK sejak 2018.

    Anwar terpilih melalui pemungutan suara atau voting yang digelar tiga kali di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Rabu (15/3/2023).

    Kemudian, Anwar dicopot pada 7 November 2023 karena terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik atas uji materi tentang batas usia calon capres-cawapres.

    Posisi Anwar sebagai Ketua MK digantikan oleh Suhartoyo yang terpilih melalui Rapat Permusyawaratan Hakim dan resmi dilantik pada 13 November 2023.

    Namun, Anwar mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta untuk meminta keputusan pengangkatan Suhartoyo sebagai Ketua MK dinyatakan tidak sah.

    Anwar juga meminta Suhartoyo, selaku tergugat, merehabilitasi nama baik dan memulihkan kedudukannya sebagai Ketua MK.

    Seperti diberitakan Kompas.com, MK akan membacakan duplik untuk melawan gugatan Anwar Usman di PTUN Jakarta.

    Namun, Suhartoyo enggan merinci isi duplik yang akan disampaikan melalui kuasa hukum. 

    Ia mengatakan, salah satu isi duplik yakni terkait obyek gugatan Anwar yang dianggap bukan ranah PTUN.

    "Yang jelas membantah dalil-dalil gugatan penggugat,” ujar Suhartoyo, pada Rabu (6/3/2024) malam.

    Kesimpulan

    Narasi soal Anwar Usman kembali terpilih menjadi Ketua MK disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Judul artikel dalam video berasal dari pemberitaan media daring, pada Rabu (15/3/2023). Saat itu, Anwar kembali terpilih sebagai ketua MK untuk masa jabatan 2023-2028.

    Artikel tersebut terbit sebelum Anwar dicopot sebagai Ketua MK pada 7 November 2023 dan digantikan oleh Suhartoyo.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16631) [MODUL AJAR] Mesin Pencari

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/03/2024

    Berita

    Kami mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena modul ajar Informatika Fase F “Mesin Pencari" yang merupakan sumbangan pemikiran dari koalisi Cekfakta.com yang terdiri dari Mafindo, AJI dan AMSI, serta didukung oleh Google News Initiave dan disusun oleh team guru Informatika dan para pakar bisa diselesaikan dengan baik.

    Link download: https://cekfakta.com/download/Modul-Ajar/Fase-F/MesinPencari.pdf

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan