• (GFD-2023-12784) [SALAH] Gambar Baliho PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 02/06/2023

    Berita

    “PDI-P TIDAK BUTUH SUARA UMAT ISLAM
    KETUM pdi-p megawati soekarno putri”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Suriadin memposting sebuah gambar baliho PDIP. Pada baliho tersebut nampak narasi PDIP yang tidak butuh suara umat Islam. Postingan tersebut diunggah pada 1 Juni 2023.

    Setelah ditelusuri menggunakan kata kunci “baliho PDI-P tidak butuh suara umat Islam” ditemukan hasil bahwa hal tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Hal tersebut berdasarkan artikel periksa fakta yang dimuat pada April 2022 pada website turnbackhoax.id. Baliho tersebut merupakan hasil suntingan, yang mana gambar asli diunggah oleh akun Facebook Turiesno Aris pada 11 November 2017. Baliho yang asli berisi narasi pesan istri kepada suami untuk mencari rezeki yang halal.

    Dengan demikian gambar baliho PDIP tidak butuh suara umat Islam merupakan hasil suntingan. Gambar baliho yang asli berisi pesan istri kepada suami untuk mencari nafkah yang halal, sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar tersebut merupakan hasil suntingan. Faktanya, gambar baliho yang asli berisi pesan istri kepada suami untuk mencari nafkah yang halal dan merupakan hoaks lama yang kembali beredar.

    Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12783) Cek Fakta: Tidak Benar Klaim Pembagian Dana Bantuan Rp 25 Juta dari BPJS

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 06/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pembagian dana bantuan Rp 25 juta dari BPJS, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 5 April 2023.
    Unggahan klaim pembagian dana bantuan Rp 25 juta dari BPJS berupa tulisan sebagai berikut.
    "Terima kasih telah menghubungi BPJS INDONESIA..??
    Selamat Anda Terpilih.!!!
    Selaku Penerima Dana Bantuan BPJS(PIN Locked Anda *25SD47* )Terdaftar Di Kantor BPJS Indonesia Jakarta Pusat. Menerima Dana Bantuan 25jt Urutan Ke - 7
    Sebelum Dana Bantuan Di Cairkan Mohon Di Lengkapi Berkas Anda Sesuai Prosedur di kantor BPJS Pusat.
    *SYARAT & KETENTUAN WAJIB DI ISI DENGAN LENGKAP SESUAI DATA IDENTITAS ANDA??*
    *➀* _Nama Lengkap :_
    *➁* _No Induk KTP :_
    *➂* _Tempat/Tgl Lahir :_
    *➃* _Jenis Kelamin :_
    *➄* _Alamat Lengkap :_
    *⇒* _Kel/Desa :_
    *⇒* _Kecamatan :_
    *⇒* _Kabupaten :_
    *⇒* _Provinsi :_
    *⇒* _Pekerjaan :_
    *II. DATA REKENING TABUNGAN*
    *➅* _Nama Bank :_
    *➆* _Nomor Rekening :_
    *➇*_ Nama Pemilik Rekening :
    *➈*_Cabang Bank :_
    *III. SYARAT KIRIM FOTO*
    *⇒* _Foto KTP :_
    *⇒* _Foto Selfie Pegang KTP :_
    *⇒* _Foto KK/ Kartu Keluarga :_
    *=>*_Foto Buku tabungan
    ~~~~~~~~~~~~~
    Harap di isi sesuai alamat domisili tempat tinggal andadi karenakan data-data anda akan di infut di data basecamp komputer menerima dana bantuan bpjs di tahun 2023.
    ❊ *SALURAN BANTUAN DANA BPJS* ❊
    Bertanggung jawab dan melayani dengan setulus hati serta memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan."
    Benarkah klaim pembagian dana bantuan Rp 25 juta dari BPJS? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pembagian dana bantuan Rp 25 juta dari BPJS, dalam artikel berjudul "Waspada Hoaks Pemberian Bantuan Uang dari BPJS Kesehatan" yang dimuat situs Liputan6.com, 
     BPJS Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tidak percaya terhadap informasi pemberian bantuan uang jutaan rupiah. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
    Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan adalah hoaks alias berita bohong.
    "Jika anda pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan waspadalah itu hoaks alias berita bohong," kata Ali, dikutip dari video yang diunggah akun instagram resmi BPJS Kesehatan @ bpjskesehatan_ri.
    Menurutnya BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.
    "Informasi seputar kesehatan bisa anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube di aplikasi mobile JKN," tuturnya.
    Dia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan dan membiasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum membagikan pada orang lain.
    "Anda juga dapat menghubungi call center BPJS Kesehatan di nomor 1500 400 jika membutuhkan informasi melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang anda terima," imbuhnya.
    Dalam video yang diunggah akun instagram resmi BPJS Kesehatan @ bpjskesehatan_ri, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan adalah hoaks alias berita bohong.
    "Jika anda pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan waspadalah itu hoaks alias berita bohong," kata Ali.
    Menurutnya BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.
    "Informasi seputar kesehatan bisa anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube di aplikasi mobile JKN," tuturnya.
    Dia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan dan membiasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum membagikan pada orang lain.
    "Anda juga dapat menghubungi call center BPJS Kesehatan di nomor 1500 400 jika membutuhkan informasi melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang anda terima," imbuhnya.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pembagian dana bantuan Rp 25 juta dari BPJS tidak benar.
    BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun.
     

    Rujukan

  • (GFD-2023-12782) Cek Fakta: Hoaks Jusuf Hamka Bagikan Uang Tunai Rp 50 Juta dengan Unggah Data Buku Tabungan di Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 06/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di masyarakat postingan yang mengklaim Jusuf Hamka membagikan uang tunai Rp 50 juta bagi warga yang membutuhkan dengan cara membagikan data buku tabungan Facebook. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun bernama Jusup Hanka mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Mei 2023.
    Dalam postingannya terdapat video dengan narasi:
    "Tanpa berbelit belit cukup jujur, Anda punya rekening apa? Khusus yg membutuhkan saya kasih 50 jt kess, wajib jujur"
    Hingga saat ini postingan tersebut telah mendapatkan 2.434 komentar.
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Jusuf Hamka membagikan uang tunai Rp 50 juta bagi warga yang membutuhkan dengan cara membagikan data buku tabungan Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com beberapa kali membuat artikel bantahan hoaks yang mencatut nama pengusaha Jusuf Hamka ini.
    Dalam unggahan akun @jusufhamka yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 31 Maret 2023, di sana dijelaskan bahwa akun media sosial Jusuf Hamka ada dua yakni @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.
    Berikut narasi dalam unggahan itu:
    "HATI2 PENIPUAN” , banyak org2 yg tdk bertanggung jawab, melakukan penipuan dng menggunakan nama Saya?? Utk itu sy tegaskan kembali melalui VIDEO diatas ini? Mohon tdk mudah PERCAYA kpd Akun2 lain, Kecuali IG dan Tik Tok spt vidio diatas ini??? Bila ada yg minta2 no rekening atau Uang administrasi, mohon jangan dilayani, krn itu pasti PENIPUAN?”THINK SMART, DO SMART AND BE SMART"
    Selain itu postingan yang beredar viral di Facebook mengarahkan masyarakat pada link tertentu. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Jusuf Hamka membagikan uang tunai Rp 50 juta bagi warga yang membutuhkan dengan cara membagikan data buku tabungan Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12781) Cek Fakta: Hoaks Video Jokowi Lantik Ahok Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 05/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Presiden Jokowi melantik Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Juni 2023.
    Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul "UPDATE TERKINI RESMI DI LANTIK HARI INI AKHIRNYA AHOK DIPERCAYA PIMPIN NUSANTARA".
    Video berdurasi 10 menit 22 detik itu menampilkan gambar thumbnail Presiden Jokowi dan Ahok yang tengah bersalaman. Jokowi terlihat mengenakan setelan jas berwarna hitam dan Ahok mengenakan seragam Gubernur berwarna putih.
    Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Jokowi telah melantik Ahok sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara.
    "resmi di Lantik hari ini, presiden menunjuk ahok untuk pimpin IKN," tulis akun Facebook tersebut.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2.600 kali ditonton dan mendapat 7 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video itu Presiden Jokowi melantik Ahok sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Presiden Jokowi melantik Ahok sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara. Penelusuran mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "jokowi lantik ahok jadi kepala otorita ikn nusantara" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya, tidak ada informasi dari media arus utama yang mengabarkan kabar tersebut. Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan mengunggah gambar thumbnail dalam video itu ke situs Google Search.
    Hasilnya terdapat gambar identik ditemukan di artikel berjudul "Jokowi Lantik Ahok" yang dimuat situs mediaindonesia.com pada 19 November 2014 lalu. Foto tersebut ternyata merupakan peristiwa pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara pada 19 November 2014 lalu.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    "Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengucapkan sumpah saat dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11). Ahok menjadi gubernur menggantikan Jokowi yang naik tahta menjadi presiden," demikian narasi dalam foto tersebut.
    Dalam video berdurasi 10 menit 22 detik itu juga tidak menampilkan pelantikan Ahok sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara. Narasi yang disampaikan narator dalam video itu mirip dengan artikel berjudul "Ahok Didukung Dewan Adat Dayak Pimpin Ibu Kota Negara Baru, Ormas Sodorkan 2 Nama Pendamping" yang dimuat situs kaltim.tribunnews.com pada 13 Maret 2020.
    Sementara, dilansir dari situs presidenri.go.id, IKN Nusantara saat ini dipimpin oleh Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe. Mereka dilantik sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN oleh Presiden Jokowi pada 10 Maret 2022 di Istana Negara.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim Presiden Jokowi melantik Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut.

    Rujukan