• (GFD-2023-12788) Cek Fakta: Tidak Benar Swedia Deklarasikan Seks Sebagai Olahraga

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 07/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Swedia mendeklarasikan seks sebagai olahraga. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Juni 2023.
    Dalam postingannya terdapat gambar dengan narasi "Swedia secara resmi deklarasikan seks sebagai olahraga, ada kompetisinya."
    Akun itu menambahkan narasi "Info turnamen gan, Otw Swedia"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Swedia mendeklarasikan seks sebagai olahraga?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari media asal Jerman, Deutsche Welle (DW) berjudul "Fact check: No, Sweden is not holding a 'sex championship" yang tayang pada 6 Juni 2023.
    Dalam artikel tersebut terdapat bantahan dari Konfederasi Olahraga Swedia melalui juru bicaranya, Anna Setzman.
    "Semua informasi itu tidak benar. Kami tahu informasi yang salah sedang menyebar di media internasional terkait Swedia dan olahraga di Swedia, dan kami pastikan itu tidak benar," ujar Setzman dilansir DW.
    "Tujuan informasi palsu itu hanya untuk mencoreng olahraga Swedia dan Swedia. Tidak ada federasi seks yang menjadi anggota Konfederasi Olahraga Swedia," ujarnya menambahkan.
    Selain itu Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel dari Snopes.com berjudul "No, Sweden Did Not Declare Sex a Sport" yang tayang pada 5 Juni 2023.
    Di sana terdapat penjelasan dari Bjorn Eriksson, Ketua Konfederasi Olahraga Swedia. Dia menjelaskan pada memang pernah ada yang mengajukan seks sebagai bagian dari olahraga namun jal itu ditolak.
    "Saya pastikan bahwa permintaan itu ditolak karena tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kami masih banyak pekerjaan lain untuk dilakukan."

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Swedia mendeklarasikan seks sebagai olahraga adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12787) Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Berisi Daftar Jalan di Jakarta yang Terapkan Tarif Parkir Rp 60 ribu per Jam

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 07/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi daftar jalan di Jakarta yang menerapkan tarif Rp 60 ribu per jam. Pesan berantai itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Mei 2023.
    Berikut isi pesan berantai dalam postingannya:
    "*_ayo siap² gunakan transportasi umum_* sekedar informasi saja
    🙏https://finance.detik.com/.../catat-ini-lokasi-yang-tarif...
    Catat ! Lokasi ini akan menerapkan tarif parkir Rp 60 rb / jam, berlaku untuk MOBIL dan MOTOR:
    1. Taman Indonesia Monas
    2. Parkiran Blok M Square
    3. Parkir Samsat Barat
    4. Plaza Interkon
    5. Park and Ride Kalideres
    6. Pasar Mayestik
    7. Ruas Jalan Mangga Besar
    8. Ruas Jalan Boulevard Raya
    9. Ruas Jalan Denpasar Raya
    10. Jalan Gajah Mada
    11. Jalan Hayam Wuruk
    12. Jalan KH Hasyim Ashari
    13. Jalan Ir. H Juanda
    Dan tempat² yang ada gedung perkantoran dan ada jalur Transjakarta"
    Lalu benarkah pesan berantai berisi daftar jalan di Jakarta yang menerapkan tarif Rp 60 ribu per jam?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan klarifikasi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang diunggah di laman Jalahoaks.jakarta.go.id.
    Dishub DKI Jakarta menjelaskan bahwa pemberitaan soal rencana parkir Rp60 ribu per jam merupakan berita tahun 2021. Pada tahun tersebut memang ada usulan mengenai kenaikan tarif layanan parkir namun akhirnya dibatalkan.
    Hingga saat ini tarif parkir yang berlaku masih berpedoman pada Peraturan Gubernur Nomor Provinsi DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2017 tentang tarif layanan, denda pelanggaran transaksi dan biaya penderekan/pemindahan kendaraan bermotor.
    Berikut Tarif Layanan Parkir:
    a. Mobil: Rp5.000 per jam
    b. Motor: Rp2.000 per jam
    c. Bus/Truk: Rp8.000 per Jam

    Kesimpulan


    Pesan berantai berisi daftar jalan di Jakarta yang menerapkan tarif Rp 60 ribu per jam adalah tidak benar. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengklarifikasi bahwa itu merupakan usulan tahun 2021 dan telah dibatalkan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12786) Cek Fakta: Hoaks Foto Ribuan Orang Antre Hingga Pingsan karena Antre AC Mini di Mal Jakarta

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 07/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto yang diklaim ribuan orang mengantre hingga pingsan untuk membeli AC mini dari Jepang di sebuah mal di Jakarta. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 6 Juni 2023.
    Dalam postingannya terdapat beberapa foto, salah satunya seorang wanita yang digendong pihak kepolisian. Selain itu terdapat foto kerumunan orang sedang mengantre di depan toko.
    Postingan itu disertai narasi:
    "Berita mengerikan, pemandangan luar biasa di mal terkenal di JAKARTA kemarin, ribuan orang mengantri untuk membeli AC mini terlaris di Jepang dan banyak yang pingsan karena kekurangan oksigen yang parah"
    Lalu benarkah postingan foto yang diklaim ribuan orang mengantre hingga pingsan untuk membeli AC mini dari Jepang di sebuah mal di Jakarta?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com melakukan penelusuran dengan menggunakan mesin pencarian Yandex. Hasilnya ada foto yang identik dengan postingan.
    Foto itu diunggah Antarafoto.com pada 25 November 2011 dengan judul "Antre Blackberry". Foto itu disertai narasi
    "JAKARTA, 25/11 - ANTRE BLACKBERRY. Petugas menolong seorang warga yang pingsan akibat antre mendapatkan smartphone BlackBerry Bold 9790 yang dijual murah di Jakarta, Jumat (25/11). Research in Motion (RIM) untuk pertama kalinya meluncurkan produk terbarunya di Indonesia yang dijual dengan potongan 50 persen bagi seribu pembeli pertama."
    Sementara foto kedua identik dengan foto yang diunggah media ternama Singapura, The Straits Times dalam artikel berjudul "Excited fans queue overnight outside Ion Orchard for Louis Vuitton and Supreme collaboration" yang tayang pada 14 Juli 2017.
    Di dalam foto asli tidak terdapat toko bernama Mitsubisa dan produk AC mini seperti yang tampak dalam postingan. Toko aslinya bernama Dior dan Louis Vuitton.

    Kesimpulan


    Postingan foto yang diklaim ribuan orang mengantre hingga pingsan untuk membeli AC mini dari Jepang di sebuah mal di Jakarta adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12785) [SALAH] Video “SELALU TEBAR FITNAH, JOKOWI HAJAR ANIES DAN SBY DENGAN CARA INI”

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 02/06/2023

    Berita

    “MENGEJUTKAN..! ANIES DAN SBY PANIK JURUS TEBAR FITNAH BERUJUNG PETAKA” (di gambar pratinjau).

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan 7 Jenis Mis- dan Disinformasi oleh First Draft News, termasuk “Konten yang Menyesatkan: Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”. [1]
    SUMBER membagikan konten yang MENYESATKAN. FAKTA: isi video TIDAK berkaitan dengan judul dan deskripsi, video sebenarnya berisi pembacaan artikel berita dan potongan-potongan video dari peristiwa yang konteksnya TIDAK berkaitan.
    Artikel yang dibaca di video, KOMPAS.com pada 30 Mei 2023: “”Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil,” ujar Bey saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin malam. …” [2]
    Salah satu sumber dengan konteks informasi yang BENAR yang segmen videonya identik dengan potongan video yang digunakan oleh SUMBER, Kompas.com di YouTube pada 2 Mei 2023: “#JernihkanHarapan Ketua umum partai-partai politik pendukung pemerintah dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) pukul 19.00 WIB malam nanti. …” [3]

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, isi video TIDAK berkaitan dengan judul dan deskripsi. FAKTA: video sebenarnya berisi pembacaan artikel berita dan potongan-potongan video dari peristiwa yang konteksnya TIDAK berkaitan.

    Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan