• (GFD-2024-16803) [KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenkes soal Pesan Berantai "DBD Shock"

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 20/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar pesan berantai mengenai kasus kematian pasien akibat "demam berdarah dengue (DBD) shock".

    Narasi yang beredar menyebutkan, pasien mengalami peningkatan konsentrasi sel darah merah atau hematokrit dan trombosit menurun hingga 3.000 per millimeter.

    Pasien juga mengalami sesak napas, pembuluh darah pecah, demam disertai muntah, sampai akhirnya meninggal.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

    Pesan berantai soal penyakit "DBD shock" ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (14/3/2024):

    Tapi setelah Trombosit nya terjun sampai tinggal 3000, dokter mulai panik. Pembuluh darah di tangan pecah sampai kulit biru² dan bengkak. Dia langsung masuk ke intermedite.Di rawat disana 2 hari, pd hari ke 3 shock lekosit nya naik, dan dia mulai sesak. Lalu di masukkan ke ICU. Hari ke2 di ICU - besok nya tgl 2 subuh lewat.

    ...

    Tapi ternyata kena DBD shock. Yg menyebab kan sesak napas dan paru² ke tutup darah dan air. Karena pecah pembuluh darah nya. Dokter juga terkejut. katanya,.... Kasus seperti ini terjadi 1 banding 1000. Ternyata besoknya ada anak muda juga kena DBD shock dan lewat juga.

    Hati2 jangan anggap remeh kalau demam disertai muntah. Harus segera periksa darah. Adik ku yg suaminya meninggal hari ini juga demam. Nggak mau kecolongan, Dr Gunawan lgsung masukin di Medistra.. Berdua sama anak nya. Mereka berdua demam. Tapi mereka trambosit nya masih 200 ribu dan di pantau terus. Jadi hati2 ya dengan demam disertai muntah dan trombosit turun. Dokter sampai kaget banyak yg kena DBD shock. Dan juga rumah sakit saat ini banyak yg kena DBD.

    akun Facebook Tangkapan layar konten sebagian benar di sebuah akun Facebook, Kamis (14/3/2024), soal penyakit DBD syok.

    Hasil Cek Fakta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklarifikasi soal istilah "DBD shock". DBD memang dapat menyebabkan sindrom syok jika terjadi komplikasi pada tingkat yang sudah parah.

    Gejala utamanya, yakni peningkatan hematokrit mendadak lebih dari 20 persen dan trombosit hingga dibawah 100.000 per milimeter.

    Kondisi tersebut dapat memicu kebocoran plasma dan kegagalan organ.

    Cirinya pasien yang mengalami sindrom syok, antara lain, muntah terus menerus, kaki dan tangan terasa dingin, nyeri perut, dan mulut kering.

    Selain itu, denyut nadi melemah, tekanan darah menurun, serta jumlah urine berkurang.

    Kompas.com melansir, sindrom syok DBD atau dengue shock syndrome (DSS) adalah komplikasi infeksi DBD yang memiliki tingkat kematian tinggi.

    Demam pada DBD umumnya terjadi selama 2 sampai 7 hari dan menurun setelahnya. Namun, komplikasi biasanya terjadi pada fase ini.

    Komplikasi paling banyak terjadi pada hari ke 3 dan 4 sejak hari pertama sakit. Jika tidak segera ditangani, maka komplikasi ini akan mengakibatkan syok yang berisiko kematian.

    Dikutip dari Science Direct, sindrom syok dengue biasanya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

    Ada lebih dari 500.000 kasus sindrom syok terkait DBD yang terjadi setiap tahunnya dengan tingkat kematian berkisar antara 1-10 persen.

    Kematian dapat terjadi jika kadar plasma darah yang rendah tidak segera diatasi dengan penggantian cairan.

    Seperti diberitakan Kompas.id, pada 5 Maret 2024, jumlah penderita DBD di Jawa Timur melonjak tajam.

    Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mendata, sepanjang tahun 2024 hingga pekan ketiga Februari, jumlah kasus DBD mencapai 3.638 kasus.

    Penyakit demam berdarah di Jatim banyak menyerang anak-anak dan memicu terjadinya dengue shock syndrome yang berakibat pada kematian.

    Di Kabupaten Jombang, sembilan anak dilaporkan meninggal karena DBD.

    Kesimpulan

    Pesan berantai mengenai "DBD shock perlu diluruskan. DBD dapat menyebabkan sindrom syok ketika terjadi komplikasi yang sudah parah.

    Ini ditandai dengan hematokrit meningkat lebih dari 20 persen, dan trombosit di bawah 100.000 per milimeter.

    Ada lebih dari 500.000 kasus sindrom syok dengue per tahun dengan tingkat kematian 1-10 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16802) [SALAH] Link Cara Aktivasi DANA Paylater

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/03/2024

    Berita

    “Cara aktivasi DANA paylater, bisa pinjam hingga 10 juta ! Ayo daftar dana kamu untuk aktifkan fitur paylater nya.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah postingan di Facebook yang memberikan link cara aktivasi DANA Paylater yang dapat memberikan pinjaman hingga 10Juta. Dalam postingan tersebut mengajak agar pengguna mengaktifkan layanan tersebut dengan mengunjungi link yang dibagikan.

    Namun setelah ditelusuri oleh Kompas.com, link tersebut tidak menuju kepada situs resmi DANA, yakni www.dana.id. Diketahui saat ini DANA masih belum menyediakan layanan paylater atau pinjaman online kepada semua pengguna, “DANA Paylater masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia untuk semua pengguna DANA,” keterangan pihak DANA melalui laman pusat bantuannya.

    Dengan demikian, link cara aktivasi DANA Paylater adalah tidak benar dengan kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya link tersebut tidak mengarah ke situs resmi DANA, yakni www.dana.id. Diketahui layanan DANA Paylater saat ini masih dalam pengembangan dan belum tersedia untuk semua pengguna.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16801) [SALAH] Video Perayaan Anies-Muhaimin Menang dengan Perolehan Suara 56.4%

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 21/03/2024

    Berita

    Sebuah video di TikTok menunjukkan video Anies dan Muhaimin dengan narasi yang memersepsikan bahwa pasangan calon presiden tersebut telah menang dengan perolehan suara 56.4%.

    Namun setelah ditelusuri, video tersebut adalah momen pada saat Anies dan Muhaimin tiba di NasDem Tower pada Oktober 2023 saat hendak berangkat bersama menuju KPU untuk mencalonkan diri menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

    Sedangkan grafik perolehan suara ketiga pasangan calon presiden yang ditampilkan adalah grafik dari hitung suara yang sebelumnya dipublikasi oleh Instagram @realjurdil2024, dalam keterangannya disebutkan bahwa hasil tersebut adalah hasil hitung per tanggal 14 Februari 2024 jam 17:50. Bukan hasil rekap atau hasil hitung terbaru.

    Dengan demikian, Anies-Muhaimin merayakan kemenangan dengan perolehan suara 56.4% adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video di TikTok menunjukkan video Anies dan Muhaimin dengan narasi yang memersepsikan bahwa pasangan calon presiden tersebut telah menang dengan perolehan suara 56.4%.

    Namun setelah ditelusuri, video tersebut adalah momen pada saat Anies dan Muhaimin tiba di NasDem Tower pada Oktober 2023 saat hendak berangkat bersama menuju KPU untuk mencalonkan diri menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

    Sedangkan grafik perolehan suara ketiga pasangan calon presiden yang ditampilkan adalah grafik dari hitung suara yang sebelumnya dipublikasi oleh Instagram @realjurdil2024, dalam keterangannya disebutkan bahwa hasil tersebut adalah hasil hitung per tanggal 14 Februari 2024 jam 17:50. Bukan hasil rekap atau hasil hitung terbaru.

    Dengan demikian, Anies-Muhaimin merayakan kemenangan dengan perolehan suara 56.4% adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Video tersebut adalah momen pada saat Anies-Muhaimin tiba di NasDem Tower saat hendak berangkat bersama menuju KPU untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Oktober 2023, bukan sebuah perayaan atas kemenangan dengan perolehan suara 56.4%. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16800) [SALAH] Foto Prabowo dengan Kim Jong Un dan Xi Jinping

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/03/2024

    Berita

    “Xi jong un, xi jin ping, xi jo ngos. Mafia hongkong”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah postingan di Facebook membagikan foto yang menunjukkan Kim Jong Un, Xi Jinping, dan Prabowo tepat berada di samping Xi Jinping. Di sebutkan dalam foto tersebut nama Prabowo menjadi “Xi Jo Ngos”.

    Namun setelah ditelusuri, kejadian asli dari foto tersebut adalah momen pada saat Kim Jong Un berkunjung ke Beijing pada Maret 2018. Momen tersebut diabadikan dalam video YouTube yang berjudul “Xi Jinping Holds Welcoming Ceremony for Kim Jong Un”.

    Dalam momen tersebut terlihat orang yang tepat berada di samping Xi Jinping adalah Peng Liyuan, istri Xi Jinping, yang sedang menemani kunjungan Kim Jong Un tersebut. Foto Prabowo dalam postingan tersebut terlihat telah diedit dengan menempelkan wajahnya dan menggunakan badan dari Kim Jong Un, diduga postingan tersebut dibuat untuk satire.

    Dengan demikian, foto Prabowo bersama Kim jong Un dan Xi Jinping adalah tidak benar dengan kategori Satire/Parodi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya kejadian asli dari foto tersebut adalah momen pada saat Kim Jong Un berkunjung ke Beijing pada Maret 2018. Foto dalam postingan tersebut terlihat telah diedit dengan menempelkan wajah Prabowo dan menggunakan badan dari Kim Jong Un, yang dibuat untuk postingan satire.

    Rujukan