[Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia]
TM24 LANGSUNG | Istana Buckingham
#BREAKING | Raja Inggris Charles III Meninggal Karena Kanker di Usia 75 Tahun
#RoyalAnnouncement #KingCharles
(GFD-2024-16831) [SALAH] Raja Charles III Meninggal Dunia di usia 75 tahun karena kanker
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 22/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun twitter Truth Media pada 19 Maret 2024 mengunggah postingan yang menyatakan bahwa Raja Charles III meninggal di usia 75 tahun dikarenakan kanker.
Setelah dilakukan penelusuran, tidak adanya media terpercaya dalam memberitakan meninggalnya Raja Charles III. Dalam situs resmi instagram dan web @theroyalfamily tidak ada informasi yang memberitakan meninggalnya Raja Charles III.
Kedutaan Besar Inggris di Kyiv, Ukraina, dan Azerbaijan telah menepis rumor seputar dugaan kematian Raja Charles III. Melalui X, Kedutaan Besar Inggris di Kyiv menyatakan, "Kami ingin menginformasikan kepada Anda bahwa berita kematian Raja Charles III adalah palsu," dalam twitter resmi @UKinUkraine. Serta, Kedutaan Besar Inggris di Azerbaijan juga meyakinkan masyarakat dengan menyatakan, "Kami menginformasikan bahwa laporan tentang kematian Raja Charles III adalah palsu!" dalam twitter resmi @ukinazerbaijan.
Dilansir dari misbar.com, memang sebelumnya Istana Buckingham telah mengungkapkan bahwa Raja Charles didiagnosa mengidap jenis kanker yang tidak dijelaskan secara spesifik.
“Yang Mulia hari ini memulai jadwal perawatan rutin, dan selama itu beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas publik,” kata pihak istana bulan lalu. Awal bulan ini, dalam pidatonya di televisi, Charles mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pendukungnya atas "doa baik dan penuh perhatian" mereka terkait kesehatannya, dan berjanji untuk "terus melayani Anda semampu saya."
Setelah dilakukan penelusuran, tidak adanya media terpercaya dalam memberitakan meninggalnya Raja Charles III. Dalam situs resmi instagram dan web @theroyalfamily tidak ada informasi yang memberitakan meninggalnya Raja Charles III.
Kedutaan Besar Inggris di Kyiv, Ukraina, dan Azerbaijan telah menepis rumor seputar dugaan kematian Raja Charles III. Melalui X, Kedutaan Besar Inggris di Kyiv menyatakan, "Kami ingin menginformasikan kepada Anda bahwa berita kematian Raja Charles III adalah palsu," dalam twitter resmi @UKinUkraine. Serta, Kedutaan Besar Inggris di Azerbaijan juga meyakinkan masyarakat dengan menyatakan, "Kami menginformasikan bahwa laporan tentang kematian Raja Charles III adalah palsu!" dalam twitter resmi @ukinazerbaijan.
Dilansir dari misbar.com, memang sebelumnya Istana Buckingham telah mengungkapkan bahwa Raja Charles didiagnosa mengidap jenis kanker yang tidak dijelaskan secara spesifik.
“Yang Mulia hari ini memulai jadwal perawatan rutin, dan selama itu beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas publik,” kata pihak istana bulan lalu. Awal bulan ini, dalam pidatonya di televisi, Charles mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pendukungnya atas "doa baik dan penuh perhatian" mereka terkait kesehatannya, dan berjanji untuk "terus melayani Anda semampu saya."
Kesimpulan
Faktanya, tidak adanya media terpercaya yang memberitakan berita tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-16830) [SALAH] Bendera dikibarkan setengah tiang di Inggris
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 22/03/2024
Berita
[Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia]
#BREAKING || #UK | #UnitedKingdom | #Britain
Bendera dikibarkan setengah tiang di Inggris
#BREAKING || #UK | #UnitedKingdom | #Britain
Bendera dikibarkan setengah tiang di Inggris
Hasil Cek Fakta
Akun twitter @GlobalNews70 mengunggah postingan mengenai pengibaran bendera yang hanya setengah tiang di Inggris. Postingan tersebut juga melampirkan gambar yang mengklaim menunjukkan penurunan bendera di Inggris, di tengah ekspektasi akan adanya pengumuman penting pada 18 Maret 2024.
Dilansir dalam misbar.com gambar tersebut merupakan gambar yang sudah lama. Gambar yang beredar berasal dari bulan September 2022, memperlihatkan bendera Inggris diturunkan setengah tiang di atas Konsulat Jenderal Inggris di Istanbul sebagai bentuk duka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II saat itu.
Pada 8 September 2022, Istana Buckingham mengumumkan kematian Ratu Elizabeth II tak lama setelah kondisi kesehatannya tiba-tiba memburuk. Raja Inggris yang paling lama memerintah meninggal dunia pada usia 96 tahun, setelah menjabat sebagai ratu Inggris Raya selama 70 tahun sejak naik tahta pada usia 25 tahun.
Dilansir dalam misbar.com gambar tersebut merupakan gambar yang sudah lama. Gambar yang beredar berasal dari bulan September 2022, memperlihatkan bendera Inggris diturunkan setengah tiang di atas Konsulat Jenderal Inggris di Istanbul sebagai bentuk duka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II saat itu.
Pada 8 September 2022, Istana Buckingham mengumumkan kematian Ratu Elizabeth II tak lama setelah kondisi kesehatannya tiba-tiba memburuk. Raja Inggris yang paling lama memerintah meninggal dunia pada usia 96 tahun, setelah menjabat sebagai ratu Inggris Raya selama 70 tahun sejak naik tahta pada usia 25 tahun.
Kesimpulan
Faktanya, foto pada lampiran unggahan tersebut merupakan kejadian meninggalnya Queen Elizabeth pada II pada September 2022.
Rujukan
(GFD-2024-16829) [SALAH] Tulus dan Dokter Terawan Promosikan Obat Diabetes
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 22/03/2024
Berita
𝐒𝐄𝐌𝐔𝐀 𝐏𝐄𝐍𝐃𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐃𝐈𝐀𝐁𝐄𝐓𝐄𝐒 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐋𝐀𝐌𝐈 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐔𝐒𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐃𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐍𝐈𝐍𝐆𝐆𝐀𝐋 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐏𝐄𝐍𝐃𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀𝐀𝐍!
Hasil Cek Fakta
Sebuah video di Facebook menampilkan penyanyi sekaligus musisi nasional Tulus dan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mempromosikan dan merekomendasikan sebuah obat diabetes.
Namun jika dicermati lebih detail, suara yang mempromosikan obat diabetes tersebut tidak selaras dengan gerak bibir Tulus dan Dokter Terawan. Setelah ditelusuri, video yang diunggah di Facebook tersebut merupakan potongan video dari kanal Youtube JAKARTAKONSER OFFICIAL yang diunggah pada 7 Agustus 2019.
Dalam video tersebut Tulus tidak sedang membahas soal obat diabetes, namun ia bercerita tentang persiapan konsernya yang bertema One Intimate Night yang diselenggarakan pada 2019.
Sementara itu, video yang menampilkan Dokter Terawan identik dengan video yang diunggah pada kanal Youtube Najwa Shihab yang berjudul “Menangkal Corona – Menkes Terawan: Virus Corona Ringan, Hoaksnya Berat (Part 4)”
Dengan begitu dapat disimpulkan, melalui hasil temuan tersebut bahwa unggahan Facebook yang mengklaim jika Tulus dan Dokter Terawan yang mempromosikan obat diabetes adalah tidak benar.
Namun jika dicermati lebih detail, suara yang mempromosikan obat diabetes tersebut tidak selaras dengan gerak bibir Tulus dan Dokter Terawan. Setelah ditelusuri, video yang diunggah di Facebook tersebut merupakan potongan video dari kanal Youtube JAKARTAKONSER OFFICIAL yang diunggah pada 7 Agustus 2019.
Dalam video tersebut Tulus tidak sedang membahas soal obat diabetes, namun ia bercerita tentang persiapan konsernya yang bertema One Intimate Night yang diselenggarakan pada 2019.
Sementara itu, video yang menampilkan Dokter Terawan identik dengan video yang diunggah pada kanal Youtube Najwa Shihab yang berjudul “Menangkal Corona – Menkes Terawan: Virus Corona Ringan, Hoaksnya Berat (Part 4)”
Dengan begitu dapat disimpulkan, melalui hasil temuan tersebut bahwa unggahan Facebook yang mengklaim jika Tulus dan Dokter Terawan yang mempromosikan obat diabetes adalah tidak benar.
Kesimpulan
Potongan video yang ditampilkan merupakan potongan video berbeda yang tidak memiliki konteks yang sama dengan klaim yang dibagikan.
Rujukan
(GFD-2024-16828) [SALAH] Video Seorang Muslim di India Membakar Al-Quran
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 22/03/2024
Berita
“Another shocking news from India. Indian muslims burning Kuran, because of the ongoing protest for CAA”
Terjemahan: Berita mengagetkan lainnya dari India. Seorang muslim di India membakar Quran, dikarenakan dengan protes terhadap undang-undang kewarganegaraan”
Terjemahan: Berita mengagetkan lainnya dari India. Seorang muslim di India membakar Quran, dikarenakan dengan protes terhadap undang-undang kewarganegaraan”
Hasil Cek Fakta
Pada 11 Maret 2024 kemarin, pemerintah India meresmikan Citizenship Amendment Act (CAA) 2024 atau yang dapat diartikan Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan tahun 2024. Kemunculan undang-undang tersebut telah memunculkan pertentangan dari berbagai pemimpin dan partai politik India, mengklaim bahwa itu mendiskriminasi umat Islam.
Berdasarkan pada isu tersebut akhirnya muncul video di X/Twitter yang membagikan video seseorang yang diduga sebagai umat muslim di India membakar sebuah Al-Quran, video tersebut juga disertai dengan narasi jika pria tersebut melakukannya sebagai bentuk protes terhadap undang-undang yang disahkan pemerintah India.
Namun, setelah dilakukan pencarian gambar ditemukan hasil jika video tersebut identik dengan video yang diunggah akun X/Twitter @EWagensveld pada 9 Maret 2024 dan juga akun @RadioGenoa pada 11 Maret 2024 kemarin yang memberikan narasi “Warga Norwegia dan Belanda membakar Quran di depan gedung parlemen di Oslo”.
Diketahui jika aksi tersebut dilakukan oleh organisasi anti-Islam Eropa bernama PEGIDA, mereka melakukan pembakaran Quran di depan gedung parlemen di Oslo, Norwegia. Organisasi ini sudah sering melakukan aksi serupa di beberapa negara lainnya di Eropa.
Melalui temuan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan jika video yang mengklaim jika ada seorang muslim di India membakar Quran sebagai bentuk protes kepada pemerintah India adalah keliru, faktanya video tersebut merupakan kejadian yang terjadi di Norwegia.
Berdasarkan pada isu tersebut akhirnya muncul video di X/Twitter yang membagikan video seseorang yang diduga sebagai umat muslim di India membakar sebuah Al-Quran, video tersebut juga disertai dengan narasi jika pria tersebut melakukannya sebagai bentuk protes terhadap undang-undang yang disahkan pemerintah India.
Namun, setelah dilakukan pencarian gambar ditemukan hasil jika video tersebut identik dengan video yang diunggah akun X/Twitter @EWagensveld pada 9 Maret 2024 dan juga akun @RadioGenoa pada 11 Maret 2024 kemarin yang memberikan narasi “Warga Norwegia dan Belanda membakar Quran di depan gedung parlemen di Oslo”.
Diketahui jika aksi tersebut dilakukan oleh organisasi anti-Islam Eropa bernama PEGIDA, mereka melakukan pembakaran Quran di depan gedung parlemen di Oslo, Norwegia. Organisasi ini sudah sering melakukan aksi serupa di beberapa negara lainnya di Eropa.
Melalui temuan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan jika video yang mengklaim jika ada seorang muslim di India membakar Quran sebagai bentuk protes kepada pemerintah India adalah keliru, faktanya video tersebut merupakan kejadian yang terjadi di Norwegia.
Kesimpulan
Faktanya setelah dilakukan pencarian sumber asli video tersebut berasal dari video aksi yang dilakukan oleh kelompok anti-Islam Eropa di depan gedung parlemen di Oslo, Norwegia.
Rujukan
- https://twitter.com/EWagensveld/status/1770527792716763577/video/1
- https://twitter.com/RadioGenoa/status/1767051245502570980
- https://www.aa.com.tr/en/europe/scuffle-between-police-and-group-intervening-in-quran-attack-in-the-netherlands/3108339#:~:text=Wagensveld%20tore%20the%20Quran%20under,it%20began%20with%20Wagensveld's%20arrest.
Halaman: 2517/6104