Jakarta: Beredar sebuah video di Facebook yang menarasikan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto menawarkan bantuan kepada masyarakat dengan syarat calon penerima harus menghubungi nomor WhatsApp.
Dari video tersebut, bantuan yang ditawarkan Prabowo merupakan bantuan untuk biaya sekolah, pembangunan rumah, pembayaran utang, dan modal usaha.
Berikut narasi lengkapnya:
“Yang lagi kesulitan sinih babak bantu harus jujur mau buwat apa. Pilih satu sesuai kebutuhan kalian ya,” tulis narasi video tersebut.
Video yang diunggah diunggah akun Facebook Surya Genz tersebut juga menuliskan keterangan penyerta berupa nomor kontak untuk dihubungi jika ingin mendapat informasi lebih lanjut.
Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .
(GFD-2024-19877) Cek Fakta: Prabowo Tawarkan Bantuan Lewat Aplikasi WhatsApp, Ini Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 16/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan video yang dinarasikan Prabowo tawarkan bantuan itu tidaklah benar. Juru Bicara Prabowo, Dahnil Azhar Simanjuntak mengkofirmasi bahwa unggahan yang tersebar di media sosial tersebut adalah hoax karena nomor yang tertera pada unggahan tersebut bukan milik Prabowo.
Dahnil mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan cek dan ricek ketika menerima informasi di media sosial. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai penipuan.
Dahnil mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan cek dan ricek ketika menerima informasi di media sosial. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai penipuan.
Kesimpulan
Video yang dinarasikan Prabowo menawarkan bantuan kepada masyarakat adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Rujukan
(GFD-2024-19876) [HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping
Sumber:Tanggal publish: 16/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim tim nasional sepak bola Uzbekistan di-blacklist oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dari semua kompetisi.
Alasannya, FIFA dan AFC mendapatkan bukti adanya pemain timnas Uzbekistan yang menggunakan doping.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim timnas Uzbekistan di-blacklist oleh AFC dan FIFA karena terbukti menggunakan doping muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video dengan keterangan sebagai berikut:
Temukan kecurangan hirup doping Uzbekistan resmi di Blacklist
Kemudian, terdapat klip yang menampilkan Presiden FIFA Gianni Infantino sedang memberikan keterangan pers.
Alasannya, FIFA dan AFC mendapatkan bukti adanya pemain timnas Uzbekistan yang menggunakan doping.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim timnas Uzbekistan di-blacklist oleh AFC dan FIFA karena terbukti menggunakan doping muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video dengan keterangan sebagai berikut:
Temukan kecurangan hirup doping Uzbekistan resmi di Blacklist
Kemudian, terdapat klip yang menampilkan Presiden FIFA Gianni Infantino sedang memberikan keterangan pers.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri klip video yang menampilkan Presiden FIFA Giani Infantino sedang memberikan keterangan pers.
Hasilnya, video itu identik dengan yang ada di kanal YouTube Sky Sport News ini.
Video itu adalah momen ketika Infantino menyampaikan konferensi pers Piala Dunia pada 19 November 2022 di Doha, Qatar.
Dalam keterangan pers, salah satu hal yang disorot Infantino yakni terkait negara barat yang kerap mengkritik soal dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Piala Dunia Qatar 2022.
Sehingga, dapat dipastikan klip tersebut tidak terkait dengan narasi Uzbekistan di-blacklist FIFA dan AFC.
Di laman resmi FIFA dan AFC juga tidak ditemukan tidak informasi Uzbekistan di-blacklist karena terbukti menggunakan doping.
Hasilnya, video itu identik dengan yang ada di kanal YouTube Sky Sport News ini.
Video itu adalah momen ketika Infantino menyampaikan konferensi pers Piala Dunia pada 19 November 2022 di Doha, Qatar.
Dalam keterangan pers, salah satu hal yang disorot Infantino yakni terkait negara barat yang kerap mengkritik soal dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Piala Dunia Qatar 2022.
Sehingga, dapat dipastikan klip tersebut tidak terkait dengan narasi Uzbekistan di-blacklist FIFA dan AFC.
Di laman resmi FIFA dan AFC juga tidak ditemukan tidak informasi Uzbekistan di-blacklist karena terbukti menggunakan doping.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim timnas Uzbekistan di-blacklist oleh AFC dan FIFA karena terbukti menggunakan doping tidak benar atau hoaks.
Klip yang menampilkan Presiden FIFA Gianni Infantino merupakan video lama saat Piala Dunia Qatar 2022.
Di laman resmi FIFA dan AFC juga tidak ditemukan tidak informasi Uzbekistan di-blacklist karena terbukti menggunakan doping.
Klip yang menampilkan Presiden FIFA Gianni Infantino merupakan video lama saat Piala Dunia Qatar 2022.
Di laman resmi FIFA dan AFC juga tidak ditemukan tidak informasi Uzbekistan di-blacklist karena terbukti menggunakan doping.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1115559602857225
- https://www.facebook.com/watch/?mibextid=oFDknk&v=403347012589279&rdid=QEA3IEADvUpKjxCD
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1659421478138041&id=100022106140322&mibextid=oFDknk&rdid=oOdMYjdmPw8j8tNH
- https://www.youtube.com/watch?v=jft_oxGiw5k
- https://www.fifa.com/fifaplus/en
- https://www.the-afc.com/en/home.html
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-19875) [HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video warga negara (WN) Rusia berinisial AK mengaku dideportasi dari Indonesia karena membantu polisi mengungkap mafia narkoba.
AK mengatakan, telah memiliki dokumen lengkap dan sah, serta tidak melakukan pelanggaran hukum apa pun.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Video WN Rusia mengaku dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Senin (13/5/2024):
Mohon perhatian kpd Yth Bpk. Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum & HAM utk memeriksa kembali perihal deportasi paksa oleh Imigrasi atas Arthem Kotukhov WNA asal Rusia yg selama ini telah banyak bantu polisi tangkap para mafia narkoba di Bali. Terimakasih.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (13/5/2024), mengenai pengakuan WN Rusia yang dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba.
AK mengatakan, telah memiliki dokumen lengkap dan sah, serta tidak melakukan pelanggaran hukum apa pun.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Video WN Rusia mengaku dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Senin (13/5/2024):
Mohon perhatian kpd Yth Bpk. Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum & HAM utk memeriksa kembali perihal deportasi paksa oleh Imigrasi atas Arthem Kotukhov WNA asal Rusia yg selama ini telah banyak bantu polisi tangkap para mafia narkoba di Bali. Terimakasih.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (13/5/2024), mengenai pengakuan WN Rusia yang dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba.
Hasil Cek Fakta
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Panjaitan menjelaskan, WN Rusia berinisial AK dideportasi bukan karena membantu menangkap mafia narkoba.
Ia dideportasi karena tidak memiliki dokumen resmi pada 2020.
Kemudian, pada 2021 kembali dideportasi karena alamat pada dokumen yang disertakan tidak sesuai dengan alamat tinggalnya di Bali.
Terkait klaim membantu mengungkap mafia narkoba, Jansen mengatakan bahwa itu hanya pengakuan sepihak dari AK.
"Kami berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan pernyataan sepihak yang bersangkutan dalam video tersebut, mari kita bersama jaga keamanan Bali agar tetap ajeg dan shanti," kata Jansen, pada Selasa (14/5/2024), seperti diberitakan Tribunnews.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Bali, Pramella Y Pasaribu mengatakan, AK terbukti melanggar Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
"Yang bersangkutan melanggar UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Pasal 75, yang bersangkutan tidak melakukan perubahan status alamat sebagai izin tinggalnya," kata Pramella, pada Selasa (14/5/2025), dikutip dari Tribunnews.
Ia juga melanggar Pasal 71 UU Keimigrasian mengenai kewajiban WN asing, seperti memberikan keterangan soal perubahan status alamat serta memperlihatkan dan menyerahkan dokumen perjalanan atau izin tinggal.
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar telah melakukan tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi ke negara asalnya dan dilakukan penangkalan.
Ia dideportasi karena tidak memiliki dokumen resmi pada 2020.
Kemudian, pada 2021 kembali dideportasi karena alamat pada dokumen yang disertakan tidak sesuai dengan alamat tinggalnya di Bali.
Terkait klaim membantu mengungkap mafia narkoba, Jansen mengatakan bahwa itu hanya pengakuan sepihak dari AK.
"Kami berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan pernyataan sepihak yang bersangkutan dalam video tersebut, mari kita bersama jaga keamanan Bali agar tetap ajeg dan shanti," kata Jansen, pada Selasa (14/5/2024), seperti diberitakan Tribunnews.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Bali, Pramella Y Pasaribu mengatakan, AK terbukti melanggar Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
"Yang bersangkutan melanggar UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Pasal 75, yang bersangkutan tidak melakukan perubahan status alamat sebagai izin tinggalnya," kata Pramella, pada Selasa (14/5/2025), dikutip dari Tribunnews.
Ia juga melanggar Pasal 71 UU Keimigrasian mengenai kewajiban WN asing, seperti memberikan keterangan soal perubahan status alamat serta memperlihatkan dan menyerahkan dokumen perjalanan atau izin tinggal.
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar telah melakukan tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi ke negara asalnya dan dilakukan penangkalan.
Kesimpulan
Narasi mengenai pengakuan WN Rusia yang dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba merupakan hoaks.
WN Rusia berinisial AK dideportasi karena tidak memenuhi kewajiban melaporkan perubahan status alamat.
WN Rusia berinisial AK dideportasi karena tidak memenuhi kewajiban melaporkan perubahan status alamat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/ResepFacebok/videos/471735165323041/
- https://www.facebook.com/reel/1550760992448078
- https://www.facebook.com/reel/361353010287216
- https://www.facebook.com/reel/423414783737241
- https://www.facebook.com/reel/1371520946857620
- https://bali.tribunnews.com/2024/05/14/imigrasi-tegaskan-deportasi-terhadap-arthem-kotukhov-telah-sesuai-prosedur?page=all
- https://sumsel.tribunnews.com/2024/05/15/viral-bule-rusia-di-bali-ngaku-dideportasi-usai-bantu-bongkar-kasus-narkoba-ini-kata-kemenkumham?page=all
- https://peraturan.bpk.go.id/Details/39140/uu-no-6-tahun-2011
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-19874) [HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memastikan tim nasional Indonesia akan bertanding melawan Portugal pada September 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi soal PSSI telah memastikan pertandingan Indonesia melawan Portugal pada September 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Mei 2024.
Narasi yang beredar:
SELAMAT DATANG GOAT RONALDO LAGA PANAS INDONESIA VS PORTUGAL (RONALDO) AKAN DI GELAR BULAN SEPTEMBER MANTUL GEES.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi soal PSSI telah memastikan pertandingan Indonesia melawan Portugal pada September 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Mei 2024.
Narasi yang beredar:
SELAMAT DATANG GOAT RONALDO LAGA PANAS INDONESIA VS PORTUGAL (RONALDO) AKAN DI GELAR BULAN SEPTEMBER MANTUL GEES.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi terkait laga Indonesia melawan Portugal di akun media sosial resmi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Namun, tidak terdapat informasi soal laga itu di akun Instagram PSSI.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, terdapat pemberitaan di Bola.com, pada 12 Mei 2024, yang memuat penjelasan anggota Exco PSSI Arya Sinulingga terkait laga Indonesia melawan Portugal.
Menurut Arya, laga uji coba tersebut sulit diwujudkan pada tahun ini. Sebab, timnas Indonesia memiliki agenda yang sangat padat.
Beberapa agenda timnas Indonesia, antara lain, lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan kompetisi Piala AFF 2024.
"Tahun ini sangat padat. Saya tidak tahu apa ada ruang untuk mengundang timnas kuat. Kita lihat saja bagaimana nanti. Tapi tahun depan kalau kosong, mungkin kita cari lawan yang hebat hebat," kata Arya, dalam acara diskusi PSSI Pers di GBK Arena, Senayan, Sabtu (11/5/2024).
Arya mengatakan, fokus PSSI saat ini membuat timnas Indonesia tampil baik di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Namun, tidak terdapat informasi soal laga itu di akun Instagram PSSI.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, terdapat pemberitaan di Bola.com, pada 12 Mei 2024, yang memuat penjelasan anggota Exco PSSI Arya Sinulingga terkait laga Indonesia melawan Portugal.
Menurut Arya, laga uji coba tersebut sulit diwujudkan pada tahun ini. Sebab, timnas Indonesia memiliki agenda yang sangat padat.
Beberapa agenda timnas Indonesia, antara lain, lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan kompetisi Piala AFF 2024.
"Tahun ini sangat padat. Saya tidak tahu apa ada ruang untuk mengundang timnas kuat. Kita lihat saja bagaimana nanti. Tapi tahun depan kalau kosong, mungkin kita cari lawan yang hebat hebat," kata Arya, dalam acara diskusi PSSI Pers di GBK Arena, Senayan, Sabtu (11/5/2024).
Arya mengatakan, fokus PSSI saat ini membuat timnas Indonesia tampil baik di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kesimpulan
Klaim bahwa PSSI telah memastikan timnas Indonesia bakal bertanding melawan Portugal pada September 2024 adalah hoaks.
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi mengenai laga itu di akun Instagram PSSI.
Sementara itu, anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan, laga uji coba tersebut sulit diwujudkan pada tahun ini, sebab, timnas Indonesia memiliki agenda yang sangat padat.
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi mengenai laga itu di akun Instagram PSSI.
Sementara itu, anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan, laga uji coba tersebut sulit diwujudkan pada tahun ini, sebab, timnas Indonesia memiliki agenda yang sangat padat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/dukungtimnasindo/posts/pfbid0BkBY1Lxo9C8cuEjj2ct58Ko9uFBrsxAGgUsX19Z5KB5qdLweSZPtyYsH1eEaMgkul
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02C55HmBdeKQbR5uhCxMk1UzTVn7mXGpAh4kjGJ3UjrhVxcrkJaNWUaPnH66UcAjWSl&id=100075548657161
- https://www.facebook.com/groups/1049937528468096/?multi_permalinks=7244305105697943&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.instagram.com/pssi/
- https://www.bola.com/indonesia/read/5594125/potensi-timnas-indonesia-hadapi-cristiano-ronaldo-serius-nih-bakal-uji-coba-vs-portugal-tahun-ini-pssi-beri-respons-menarik?page=3
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 2492/6838



