• (GFD-2024-17635) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Penampakan Nyi Roro Kidul di Pantai Selatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/04/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penampakan Nyi Roro Kidul di langit pantai selatan, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 20 Maret 2024.
    Unggahan klaim video penampakan Nyi Roro Kidul di langit pantai selatan menampilkan sebuah benda keluar menunju atas dari balik benda berwarna putih. Kemudian benda tersebut terlihat melebar dan kembali turun.
    Dalam video tersebut terdapat tulisan berikut.
    "Nampak jelas penampakan nyi roro kidul di langit pantai selatan"
    Benarkah klaim video penampakan Nyi Roro Kidul di langit pantai selatan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penampakan Nyi Roro Kidul di langit pantai selatan, dengan menangkap layar untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
     
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Computer-Generated Videos Fuel the Blue Beam Conspiracy Theory" yang dimuat situs misbar.com, pada 5 Oktober 2022.
    Artikel situs misbar.com mengulas video yang identik dengan klaim, Misbar telah menyelidiki video tersebut dan menemukan bahwa tiga video yang beredar adalah buatan komputer dan tidak mewakili fenomena kehidupan nyata.
    Video tersebut merupakan karya seni Jessen Carlos, yang telah diposting di saluran TikTok miliknya pada awal tahun 2020.
    Jessen Carlos, yang memiliki 157 ribu pengikut di TikTok, 115 ribu penggemar di YouTube, dan lebih dari seribu pengikut di Instagram, menggambarkan dirinya sebagai seorang seniman dan memposting video yang dihasilkan secara digital yang menampilkan “malaikat” dan makhluk aneh.
    Sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri video yang identik dengan klaim, dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Video Makhluk Misterius Muncul di Atas Langit Arab Saudi".
    Dari hasil penelusuran terungkap fakta video itu dibuat oleh pemuda asal Brasil bernama, Jessen Carlos. Dia adalah seorang seniman grafis yang mengkhususkan diri dalam merancang trik dan memiliki video serupa di akun Instagramnya.
    Di Channel YouTube miliknya, Jessen Carlos membongkar proses editing dari video yang diklaim sebagai sosok misterius yang muncul di langit Arab Saudi.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusurn Cek Fakta Liputan6.com, klaim video penampakan Nyi Roro Kidul di langit pantai selatan tidak benar.
    Video tersebut karya  seorang seniman grafis Jessen Carlos yang tidak mewakili fenomena kehidupan nyata.
     

    Rujukan

  • (GFD-2024-17634) Cek Fakta: Tidak Benar Foto Presiden Jokowi dan Prabowo Bawa Plakat 'Juara 1 Nipu Rakyat'

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/04/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto Presiden Jokowi dan Prabowo membawa piala dan plakat "Juara 1 Nipu Rakyat". Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 31 Maret 2024.
    Dalam postingannya terdapat foto Presiden Jokowi dan Prabowo membawa Piala dan plakat dengan tulisan "Juara 1 Nipu Rakyat". Postingan itu juga disertai narasi:
    "PENYELENGARA PEMILU DIPEMERINTAHANNYA NGAKALIN SIREKAP. BIAR RAKYAT INDONESIA DUNGO NGIKUTIN KEMAUANNYA."
    Lalu benarkah postingan foto Presiden Jokowi dan Prabowo membawa piala dan plakat "Juara 1 Nipu Rakyat"?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan Google Lens. Hasilnya ada foto yang identik dengan postingan.
    Foto itu diunggah dalam laman Suarabutesarko.com dalam artikel berjudul "Sukses, Lapak 98 Kota Jambi Gelar Pra Lomba Merpati Tinggi Kolong" yang diunggah pada 14 Januari 2022.
    Kesamaan terdapat pada kaos yang dipakai, piala, dan plakat dan juga kaos yang dipakai kedua orang yang difoto. Namun dalam plakat terdapat tulisan "BOB Juara 1 Rp 15.000.000" bukan tulisan "Juara 1 Nipu Rakyat" seperti dalam postingan.
    Simak foto aslinya di bawah ini:

    Kesimpulan


    Postingan foto Presiden Jokowi dan Prabowo membawa piala dan plakat "Juara 1 Nipu Rakyat" adalah tidak benar. Faktanya foto tersebut merupakan hasil editan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17633) Cek Fakta: Hoaks Bank Kalsel Buka Pendaftaran Gebyar Undian di Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/04/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali postingan yang mengklaim pendaftaran gebyar undian dari Bank Kalsel. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 27 Maret 2024.
    Berikut isi postingannya:
    "𝐊𝐡𝐮𝐬𝐮𝐬 𝐍𝐚𝐬𝐚𝐛𝐚𝐡 (𝐁𝐚𝐧𝐤-𝐊𝐚𝐥𝐬𝐞𝐥) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐟 (𝐀𝐤𝐬𝐞𝐥-𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥𝐞) 𝐚𝐲𝐨 𝐛𝐮𝐫𝐮𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 (𝐏𝐞𝐬𝐭𝐚-𝐇𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡) (𝐁𝐏𝐃-𝐊𝐚𝐥𝐬𝐞𝐥)
    * 𝟐 𝐏𝐚𝐤𝐞𝐭 𝐔𝐦𝐫𝐨𝐡
    𝟏 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡
    𝟏𝟎 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥
    𝟏𝟓 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫
    𝟐𝟎 𝐄𝐦𝐚𝐬 𝐌𝐮𝐫𝐧𝐢
    𝟐𝟓 𝐋𝐞𝐦𝐚𝐫𝐢 𝐄𝐬
    𝟓𝟎 𝐒𝐦𝐚𝐫𝐭𝐩𝐡𝐨𝐧𝐞
    𝟏𝟎𝟎 𝐓𝐕
    𝟐𝟓 𝐒𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚 𝐠𝐮𝐧𝐮𝐧𝐠
    𝟓𝟎 𝐑𝐢𝐜𝐞 𝐜𝐨𝐨𝐤𝐞𝐫
    𝐈𝐧𝐟𝐨 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 (𝐏𝐞𝐬𝐭𝐚-𝐇𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡) 𝐬𝐢𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐢𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐧 (𝐃𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫-𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐦𝐢 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐧 𝐓𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐝𝐢 𝐮𝐧𝐝𝐢 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐠𝐞𝐫𝐚𝐭𝐢𝐬..."
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim pendaftaran gebyar undian dari Bank Kalsel?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi akun resmi Bank Kalsel di Instagram, @bankkalsel yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana terdapat bantahan terkait postingan pendaftaran gebyar undian.
    "Waspada, modus penipuan undian berhadiah mengatasnamakan Bank Kalsel. Jangan pernah beritahukan PIN, Password, dan kode OTP Anda kepada siapapun, termasuk yang mengaku sebagai petugas Bank Kalsel," bunyi pernyataan Bank Kalsel pada unggahan stories 31 Maret 2024.
    "Akun resmi Instagram Bank Kalsel hanyalah @bankkalsel dan @bankkalselsyariah. Apabila ditemukan akun lain selain yang tertera di atas maka itu bukan merupakan akun resmi Bank Kalsel atau kami nyatakan palsu.
    Segala macam informasi terkait undian berhadiah serta promosi lainnya hanya akan disampaikan melalui akun resmi Bank Kalsel."

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim pendaftaran gebyar undian dari Bank Kalsel adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17632) Keliru, Konten Berisi Klaim Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia Dipersenjatai AS Sebagaimana Israel di Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/04/2024

    Berita



    Sebuah narasi beredar di Facebook akun ini, ini, dan ini, berisi klaim bahwa pengungsi Rohingya sengaja didatangkan ke Indonesia oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk dipersenjatai dan menjajah Indonesia.

    Narasi itu mengatakan bahwa Israel pernah mengancam untuk menjadikan Indonesia seperti Palestina.  Berikut bunyi narasi tersebut: Tolak imigran gelap rohingya.. ingat Israel dan Amerika pernah berkata, jika Indonesia ikut campur tangan untk membntu palestina, maka Israel akan membuat indonesia sama seperti Palestina……



    Namun, benarkah pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk dipersenjatai oleh Amerika Serikat dan Israel?

    Hasil Cek Fakta



    Sebelumnya pernah beredar konten di internet yang mengatakan Presiden Israel Reuven Rivlin mengancam akan menjadikan Indonesia seperti Palestina yang mereka hancurkan, bila Indonesia terus ikut campur dalam konflik Israel-Palestina.

    Namun hasil Cek Fakta Tempo menunjukkan bahwa sesungguhnya narasi yang beredar tahun 2020 itu keliru. Tidak pernah ditemukan berita terkait ancaman dari Rivlin itu di media.

    Pakar Hukum Internasional Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Satria Unggul Wicaksana, mengatakan pengungsi Rohingya saat ini memiliki sejarah yang berbeda meskipun Yahudi dahulu juga berstatus pengungsi yang didatangkan ke Palestina.

    Yahudi, kata Satria, dulunya ialah etnis teraniaya di Jerman dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, sebagai korban pembantaian Holocaust. Namun kemudian, kelompok Yahudi melakukan penjajahan di tanah Palestina. Anggota etnis Yahudi juga memegang posisi-posisi penting di Amerika Serikat, baik di pemerintahan, bidang bisnis dan lain-lain. 

    Satria mengatakan bahwa hubungan Amerika Serikat dengan bangsa Yahudi juga memiliki sejarah panjang dan tak bisa disamakan dengan etnis Rohingya. 

    "Ini sangat jauh dari apa yang terjadi di Rohingya. Kemudian ada wacana mereka dipersenjatai dan lain sebagainya, saya rasa itu menjadi dua hal yang sangat jauh realitanya, bahkan ini masuk kategori hoaks. Karena kalau kita lihat akar sejarahnya sangat berbeda, persoalan utamanya berbeda,” kata Satria pada Tempo melalui aplikasi perpesanan, Senin, 1 April 2024.

    Dia menjelaskan, Indonesia memang tidak meratifikasi Konvensi Jenewa 1991 dan protokol tambahannya. Namun konvensi tersebut kemudian memunculkan tradisi pada semua negara untuk menyelamatkan pengungsi. 

    Salah satunya prinsipnon-refoulementatau tidak dikembalikan ke tempat asal secara paksa, yang juga diterapkan di Indonesia. Maka menurut Satria, ASEAN harus mendorong pengembalian pengungsi Rohingya ke Rakhine, Myanmar, dengan menjamin keselamatan mereka.

    “Etnis Rohingya kemudian memiliki hak-hak untuk tinggal atau mendapatkan tempat yang aman, sampai kemudian mereka dipulangkan kembali ke Rakhine State,” kata Satria lagi.

    Sementara itu, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, UNHCR, pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk melarikan diri dari bahaya yang mengancam mereka di tempat tinggal sebelumnya, kamp pengungsian Cox’s Bazar, Bangladesh.

    Dikatakan juga niat pengungsi Rohingya datang, bukan untuk mengeksploitasi Indonesia, melainkan untuk menghindari pembunuhan, penculikan dan pemerasan yang terus terjadi di Cox’s Bazar, tempat mereka tinggal sebelumnya.

    Hal itu sebenarnya sudah dikonfirmasi tim Polda Aceh yang telah berkunjung ke Cox’s Bazar pada 18 Maret 2024, sebagaimana diberitakan AJNN. Dir Intelkam Polda Aceh, Muhammad Ali Khadafi, mengatakan kondisi pengungsian di sana rawan pembunuhan, bentrok antar geng, hingga peredaran narkotika.

    Tempo juga pernah memeriksa narasi yang mengatakan UNHCR minta Pulau Galang di Kota Batam, Kepulauan Riau, untuk tempat tinggal pengungsi Rohingya. Sesungguhnya narasi tersebut juga keliru.

    Di sisi lain, sejumlah media memberitakan sesungguhnya pengungsi Rohingya ingin kembali ke Myanmar yang mereka anggap sebagai tanah airnya, salah satunya Antara. Mereka datang ke Indonesia bukan untuk menjajah melainkan untuk mencari keselamatan.

    Pengungsi Rohingya ingin kembali hidup di Myanmar, diakui sebagai warga negara, mendapatkan kebebasan bekerja dan dijamin keselamatannya. Mereka menuntut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dan meminta dukungan internasional untuk membantu memulangkan mereka dengan aman ke Myanmar.

    Mereka menginginkan proses repatriasi ke Myanmar yang aman dan tidak rumit. Upaya repatriasi pernah dilakukan tahun 2018 dan 2019, namun beberapa orang yang mengikuti program itu mengaku dikurung di Myanmar, hingga upaya itu gagal dilakukan.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk dipersenjatai Amerika Serikat dan Israel demi menjajah Indonesia, sebagaimana AS mempersenjatai Israel untuk menguasai Palestina, merupakan klaim keliru.

    Narasi yang disertakan, seperti Presiden Israel mengancam Indonesia dan pengungsi Rohingya minta pulau di Indonesia, telah terbukti hoaks. Selain itu pengungsi Rohingya sesungguhnya ingin kembali ke Myanmar, namun dijamin kebebasan dan keselamatannya.

    Rujukan