• (GFD-2024-16924) [SALAH] “KONDISI PULAU BAWEAN SETELAH GEMPA BUMI 22 MARET 2024”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 26/03/2024

    Berita

    PULAU BAWEAN setelah GEMPA BUMI

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter dengan nama pengguna “Abd Halim” pada 22 Maret 2024 mengunggah video dengan narasi yang memperlihatkan kondisi pulau Bawean setelah dilanda gempa bumi.

    Setelah melakukan penelusuran, video tersebut bukan merupakan dampak gempa yang terjadi di pulau Bawean pada 22 Maret 2024, melainkan gempa yang terjadi di Cianjur pada tahun 2022.

    Pulau Bawean memang mengalami dampak akibat gempa bumi magnitudo 6,0 di perairan Tuban, akan tetapi dampak kerusakan akibat gempa di pulau Bawean tidak seperti video yang beredar di masyarakat luas.

    Dengan demikian, video yang memperlihatkan kondisi pulau Bawean setelah dilanda gempa bumi adalah keliru dan masuk kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, faktanya video tersebut bukan merupakan dampak gempa yang terjadi di pulau Bawean pada 22 Maret 2024, melainkan gempa yang terjadi di Cianjur pada tahun 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16923) [SALAH] “Video Perayaan Kemenangan Pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Usai Peroleh 49 Persen Real Count”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 26/03/2024

    Berita

    Kemenangan Pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Usai Peroleh 49 Persen Real Count

    Hasil Cek Fakta

    Akun Instagram dengan nama pengguna “zackzee16” mengunggah video dengan narasi kemenangan pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar usai peroleh 49 persen real count.

    Setelah melakukuan penelusuran, ditemukan salah satu video identing pada unggahan kanal Youtube milik CNN Indonesia dengan judul video “Pakar IT: Aplikasi SiRekap Bukan Gunakan Teknologi Baru”.

    Real count pada video merupakan hasil rekayasa, real count KPU mencatat perolehan suara paslon 01 Anies-Muhaimin yakni 40.971.906 atau 24,9%, paslon 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 96.214.691 atau 58,6% dan paslon 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md: 27.040.878 atau 16,5%.

    Pada tanggal 20 Maret 2024 KPU telah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai pemenang Pilpres 2024.

    Dengan demikian, klaim dengan narasi kemenangan pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar usai peroleh 49 persen real count adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, faktanya real count pada video merupakan hasil rekayasa, real count KPU mencatat perolehan suara paslon 01 Anies-Muhaimin yakni 24,9 persen bukan 49 persen seperti pada video.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16922) Hoaks! Risma beberkan Jokowi gunakan bansos Rp400 triliun untuk kemenangan Prabowo-Gibran

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/03/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah video mengatasnamakan Menteri Sosial Tri Rismaharini beredar di YouTube dan hampir ditonton sebanyak 13.000 kali hingga akhir Maret 2024.

    Mantan Wali Kota Surabaya ini, dalam konten tersebut, dikabarkan membongkar informasi terkait penggunaan dana bantuan sosial mencapai Rp400 triliun oleh Presiden Joko Widodo.

    Dana bansos itu dipakai Presiden Jokowi untuk kepentingan pemilu. Tepatnya, mendukung kemenangan kandidat Pilpres 2024 nomor urut dua, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagaimana isi klaim yang mencatut nama Mensos Risma itu.

    Berikut isi narasinya:

    "SEMUA TOKOH BERSATU BONGKAR BANSOS JOKOWI? ANGGARAN BANSOS 497T TERNYATA UNTUK HAL INI,..

    400T DEMI SANG ANAK

    RISMA BONGKAR BANSOS 400T?? DEMI KEMENANGAN PRABOWO GIBRAN,".

    Lalu, benarkah Mensos Risma bongkar bansos Jokowi Rp400 triliun untuk kemenangan Prabowo-Gibran tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Konten di Youtube tersebut, pada menit-menit awal, memang menampilkan Mensos Risma yang sedang memberikan pernyataan soal bansos.

    Mensos Risma terlihat sedang menjawab pertanyaan sejumlah awak media dalam rekaman tersebut. Walau demikian, Risma tidak membahas apapun terkait Presiden Jokowi di video itu.

    Proses wawancara ini berlangsung pada 19 Maret 2024, usai Menteri Risma menghadiri rapat dengan Komisi VIII DPR. Rekaman wawancara tersebut juga dimuat media nasional berikut.

    Selain narasi judul yang menyesatkan, video YouTube tersebut juga menampilkan cuplikan gambar yang telah direkayasa.

    Thumbnail video yang menampilkan presenter wanita dengan tulisan "YOUR MONEY YOUR VOTE" itu sebenarnya merupakan salah satu program siaran yang dimuat oleh media ini.

    Aslinya, rekaman itu berjudul "Ini Dia! 5 Partai Dengan Perolehan Suara Terbesar" yang tayang pada 4 Maret 2024.

    Klaim: Risma beberkan Jokowi gunakan bansos Rp400 triliun untuk kemenangan Prabowo-Gibran

    Rating: Disinformasi

      Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-16921) Benarkah teror kembang api dari supporter Vietnam kepada timnas Indonesia?

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/03/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan dimedia sosial X menarasikan pendukung timnas Vietnam menyalakan kembang api di dekat tempat latihan timnas Indonesia.

    Diketahui, Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 26 Maret di My Dinh National Stadium.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Kabarnya pendukung Vietnam menyalakan kembang api di dekat tempat latihan timnas Indonesia. Mereka menyalakan kembang api di jam 7 malam waktu setempat.”

    Namun, benarkah teror kembang api terjadi dari supporter Vietnam kepada timnas Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Mengenai isu tersebut, Manajer Timnas Indonesia, Sumardji memastikan, kembang api itu bukan serangan kepada pemain Timnas Indonesia. Bahkan, para pemain Timnas sama sekali tidak tahu adanya kembang api tersebut.

    "Soal hotel Timnas Indonesia diserang kembang api, itu hoaks. Di sini kami semua tenang-tenang saja, situasinya sangat baik dan kondusif. Di samping itu kami juga dijaga poleh panitia, jadi tidak ada hal yang bikin kami risau," ujar Sumardji dalam keterangannya.

    Ia menduga, kembang api itu bisa jadi datang dari pasar rakyat di dekat tempat latihan dan hotel Timnas Indonesia.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024