• (GFD-2024-19309) [HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa uang yang dibayarkan pengguna tol secara elektronik atau melalui e-toll masuk ke rekening pengusaha China.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Narasi mengenai uang pembayaran tol masuk ke rekening pengusaha China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pemilik akun menyertakan video berdurasi 5 menit 16 detik. Narator menjelaskan, kartu yang digunakan untuk membayar akses tol terhubung ke satu rekening pengusaha China.

    Alasannya, penarikan tol akan digunakan untuk membayar utang kepada pemberi pinjaman pembangunan jalan tol. Sementara perawatan jalan tol menggunakan APBN.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 1 April 2024:

    INFO MENGERIKAN, JALAN TOL UDAH DIKUASAI CUKONG2 CHINA, SEMUA UANG BAYAR TOL LANGSUNG MASUK KE REKENING CUKONG2 CHINA, NEGARA TIDAK BERKUTIK, FAKTANYATA UDAH RUSAK FATAL, ini bukti videonya. Jangan Sangka Joko Yg Bagun Jalan TOL.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 1 April 2023, mengenai penarikan tol melalui kartu masuk ke rekening pengusaha China.

    Hasil Cek Fakta

    Penggunaan uang tol elektronik atau e-toll diterapkan sejak 2017.

    Dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), transaksi pembayaran nontunai di jalan tol merupakan bagian dari Gerakan Nasional Nontunai yang disepakati Bank Indonesia dan Kementerian PUPR pada 31 Mei 2017.

    Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, mengatur mengenai jalan tol.

    Pasal 43 ayat (4) UU Jalan menyebutkan, pengguna jalan tol wajib membayar tol yang digunakan untuk pengembalian investasi, preservasi, dan pengembangan jaringan jalan tol.

    Sementara Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol Pasal 66 menyebutkan, besar keuntungan biaya operasi kendaraan dihitung berdasarkan pada selisih biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan jalan lintas alternatif jalan umum yang ada.

    Selanjutnya, kelayakan investasi dihitung berdasarkan taksiran transparan dan akurat dari semua biaya selama jangka waktu perjanjian pengusahaan, yang memungkinkan badan usaha memperoleh keuntungan yang memadai atas investasinya.

    Kepada Kompas.com, Selasa (23/4/2024), humas BPJT mengonfirmasi bahwa pendapatan tol diatur langsung oleh Badan Usaha.

    Transaksi nontunai menggunakan uang elektronik dengan sistem Chip Based, sehingga pengguna jalan tol harus menyetorkan dana ke kartu uang elektronik.

    Dana yang telah disetorkan sepenuhnya adalah milik pemegang kartu uang elektronik.

    Penggunaan uang elektronik untuk pembayaran tol juga tidak melanggar UU Mata Uang karena tetap menggunakan mata uang rupiah.

    Tol yang dibayarkan oleh pengguna jalan tol masuk ke dalam rekening milik Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), seperti PT Jasa Marga, PT CMNP, PT Waskita Toll Road, Astra, dan lain-lain.

    Uang tol tersebut merupakan pendapatan BUJT yang digunakan untuk keperluan biaya operasional, pemeliharaan jalan tol, dan untuk pengembalian investasi jalan tol.

    Isu soal jalan tol terhubung ke rekening pengusaha China merupakan isu lama yang telah beredar pada 2019.

    Dilansir Kompas.com, jalan tol dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), di mana BUJT membangun jalan tol terlebih dahulu dengan menggunakan dana pinjaman dan modal sendiri, selanjutnya dikembalikan dari pendapatan tol.

    Sehingga, tidak benar bahwa perbaikan terhadap kerusakan jalan tol menggunakan dana APBN atau APBD.

    Adapun video yang beredar di media sosial tidak menyertakan bukti atas klaimnya. Salah satu klip yang digunakan bersumber dari kanal YouTube Schmit, 16 Februari 2023, soal teknologi sosrobahu pada jembatan layang.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai uang pembayaran tol secara elektronik masuk ke rekening pengusaha China merupakan hoaks.

    Tol yang dibayarkan oleh pengguna jalan tol sepenuhnya masuk ke rekening milik BUJT, seperti PT Jasa Marga, PT CMNP, PT Waskita Toll Road, Astra, dan lain-lain.

    Uang dari penarikan tol juga digunakan untuk perbaikan dan perawatan jalan tol, sehingga tidak mengandalkan APBN atau APBD.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19308) [KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mencium tangan Presiden Joko Widodo.

    Berdasarkan narasi yang disertakan, peristiwa itu terjadi setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, setelah ditelusuri, video tersebut diambil pada 2019.

    Video Surya Paloh mencium tangan Jokowi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Salah satu akun mengunggah video tersebut pada 1 Maret 2024 dengan keterangan demikian:

    Amis Cium Tangan Surya Paloh,Surya Paloh Cium tangan Jokowi..Cuma kalau kaya gini Pendukung Amis Pura2 ga tau..????????????????????

    Di hina di caci tidak akan menjadikan orang baik menjadi rendah

    momen termahal tahun ini.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang menampilkan Surya Paloh mencium tangan Jokowi

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut indetik dengan unggahan di kanal YouTube Sekretariat Presiden ini pada 2019.

    Video yang beredar mencuplik klip pada menit ke-6 detik ke-50.

    Menurut keterangan video, momen itu terjadi ketika Presiden Jokowi menghadiri perayaan hari ulang tahun ke-8 Partai Nasdem pada 11 November 2019.

    Dalam video, Jokowi memberikan pujian kepada Surya Paloh, kemudian Ketua Umum Nasdem itu mencium tangan Jokowi.

    Dilansir Antara, Jokowi yang mengenakan kemeja berwarna putih tiba di JIExpo Kemayoran, Jakarta, sekitar pukul 19.30 WIB dan disambut Surya Paloh.

    Selain Jokowi, sejumlah ketua umum partai politik dan pejabat negara juga hadir.

    Kesimpulan

    Video Surya Paloh mencium tangan Jokowi diambil sebelum Pilpres 2024.

    Peristiwa itu terjadi saat Presiden Jokowi menghadiri perayaan hari ulang tahun ke-8 Partai Nasdem pada 11 November 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19307) [HOAKS] Bill Gates Melepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar narasi tentang pelepasan nyamuk di Bali yang diprakarsai oleh pendiri Microsoft Bill Gates.

    Nyamuk yang disebut wolbachia itu diklaim sengaja disebarkan untuk menularkan penyakit filariasi atau kaki gajah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi soal pelepasan nyamuk wolbachia di Bali dengan prakarsa Bill Gates dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada April 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    *_BALI dikeroyok NYAMUK BILL GATES ????_*. apakah kita rela NKRI digadaikan jokowi kpd bill gates demi dinasti jokowi...

    Konten Facebook itu memuat video berisi narasi nyamuk wolbachia adalah senjata Bill Gates untuk menyebarkan penyakit.

    "Ini keadaan kita genting banget. Anak-anak saudara nanti kakinya akan elephantiasis, kaki gajah...Program ini program depopulasi," kata narator dalam video.

    Hasil Cek Fakta

    Narasi keliru tentang nyamuk wolbachia marak beredar di media sosial. Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah hoaks terkait wolbachia dan merangkumnya di sini.

    Nyamuk wolbachia merupakan strategi pengendalian demam berdarah dengue (DBD) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    Strategi ini mencakup pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang diberi bakteri wolbachia.

    Wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga virus tersebut tidak akan menular ke tubuh manusia.

    Selain itu, jika Aedes aegypti jantan yang telah diinfeksi wolbachia kawin dengan Aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.

    Wolbachia merupakan bakteri yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk lalat, lebah, kupu-kupu, dan nyamuk.

    Bali menjadi salah satu wilayah uji coba pelepasan nyamuk wolbachia untuk menekan penularan DBD melalui kerja sama Kemenkes dengan World Mosquito Program (WMP).

    WMP merupakan organisasi non-pemerintah yang dimiliki oleh Monash University, Australia, yang bekerja untuk melindungi masyarakat global dari penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah, zika, demam kuning, dan chikungunya.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pelepasan nyamuk wolbachia di Bali ditangguhkan karena sebagian masyarakat masih belum siap dengan program tersebut.

    "Sekarang sedang kita bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menunda dulu pelepasan Wolbachia, dan melakukan sosialisasi sampai masyarakat siap," kata Nadia, seperti diberitakan Kompas.com, 17 November 2023.

    WMP juga berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melalui pendanaan Yayasan Tahija.

    Uji coba penyebaran nyamuk wolbachia yang dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul mampu menekan kasus demam berdarah sampai 77 persen.

    Teknologi wolbachia lantas menjadi studi pendahuluan di lima kota, yakni Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

    Klaim nyamuk wolbachia dapat menularkan penyakit filariasis atau kaki gajah dibantah oleh peneliti dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini.

    Utarini mengatakan, tidak ada kaitan antara penyakit filariasis dengan teknologi wolbachia yang digunakan pada nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

    "Wolbachia yang ada pada cacing yang menyebabkan filariasis itu berbeda jenisnya dengan wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti. Jadi wolbachia ini bukan hanya satu jenis, tetapi ada ribuan jenis," kata Utarini, seperti diberitakan Antara, 20 November 2023.

    Adapun penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi parasit yang diklasifikasikan sebagai nematoda (cacing gelang) dari famili Filariodidea.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal pelepasan nyamuk wolbachia di Bali oleh Bill Gates adalah hoaks.

    Pelepasan nyamuk wolbachia di Bali merupakan kerja sama Kemenkes dengan World Mosquito Program (WMP), organisasi non-pemerintah milik Monash University, Australia.

    Pelepasan nyamuk wolbachia di Bali ditunda karena sebagian masyarakat masih belum siap dengan program tersebut.

    Klaim nyamuk itu akan digunakan untuk menyebarkan penyakit kaki gajah juga keliru.

    Tidak ada kaitan antara penyakit filariasis dengan teknologi wolbachia yang digunakan pada nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19306) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Pesta Poin Bank Mandiri

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran gebyar undian pesta poin Bank Mandiri, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 17 April 2024.
    Klaim pendaftaran gebyar undian pesta poin Bank Mandiri berupa tulisan sebagai berikut.
    "GEBYAR UNDIAN PESTA POIN BANK MANDIRI periode April-Juni 2024
    Bagi semua Nasabah Bank Mandiri Khususnya yang sudah menggunakan Mobile Bangking & Internet Bangking Kartu Debit/Kredit VISA sekarang bisa Daftar undian Gebyar undian pesta poin Bank Mandiri untuk mendapakan hadiah yang telah di sediahkan seperti:
    #1 unit mobil toyota Alphard
    #1 unit mobil CR-V Turbo
    #1 unit mobil HR-V CVT
    #1 unit mobil X-Pander
    #1 unit mobil Fortuner
    #10 unit motor scopy
    #8 unit motor N-MAX
    #20 unit Smarphone promax 14
    #100 emas batangan & logam mulia
    #10 paket wisata liburan singapure
    #10 paket umroh gratis
    Dan masih banyak keuntungan lainnya,, info lebih lanjut tentang pendaftaran GEBYAR UNDIAN BANK MANDIRI dapat di akses/ klik Daftar di kolom icon yang telah kami sediakan"
    Benarkah klaim pendaftaran gebyar undian pesta poin Bank Mandiri? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran gebyar undian pesta poin Bank Mandiri, dalam akun Facebook resminya, pada 23 Maret 2024 Bank Mandiri memberikan sejumlah informasi terkait modus penipuan dan mengingatkan masyarakat agar tidak menjadi korban.
    Adapun modus tersebut di antaranya link media sosial, dalam unggahan tersebut Bank Mandiri meminta masyarakat mengabaikan jika akun yang tidak dikenal mengatasnamakan Bank Mandiri mengirimkan link di direct message (DM) atau kolom komentar.
    Modus penipuan berikutnya adalah program undian fiktif, program undian yang diselenggarakan Bank Mandiri selalu diinformasikan di website dan media sosial Bank Mandiri yang terverifikasi centang biru dan hijau.
    Berikut unggahan video berisi informasi terkait penipuan.
    "Banyak modus penipuan berkeliaran, hati-hati jangan jadi korban
    Link media sosial
    Abaikan jika akun yang tidak dikenal mengatasnamakan Bank Mandiri mengirimkan link di direct message (DM) atau kolom komentar.
    Program undian fiktif
    program undian yang diselenggarakan Bank Mandiri slelai diinformasikan di website dan media sosial Bank Mandiri yang terverifikasi centang biru dan hijau."
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut."Sahabat, yuk lebih hati-hati dalam merespon akun media sosial dan link yang mengatasnamakan Bank Mandiri.
    Bank Mandiri tidak pernah memberikan link atau pun meminta data-data pribadi Sahabat seperti nomor kartu debit/kredit, masa berlaku kartu, CVV (3 angka di belakang kartu), tanggal lahir, PIN, dan User ID.
    Selalu #JagaBaikBaik data pribadi Sahabat ya. Jika ada transaksi mencurigakan, segera hubungi Mandiri Call 14000.
    #kelasmandiri".
     
    Sumber: https://www.facebook.com/bankmandiri/videos/2515463475300843/
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran gebyar undian grand prize tabungan Bank Mandiri tidak benar.
    Bank Mandiri mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai program undian fiktif, program undian yang diselenggarakan Bank Mandiri selalu diinformasikan di website dan media sosial Bank Mandiri yang terverifikasi centang biru dan hijau.
    Bank Mandiri tidak pernah memberikan link atau pun meminta data-data pribadi seperti nomor kartu debit/kredit, masa berlaku kartu, CVV (3 angka di belakang kartu), tanggal lahir, PIN, dan User ID.