• (GFD-2024-17734) Cek Fakta: Klarifikasi McDonalds Tempelkan Pengumuman Pelanggan Terkait Dukungan pada Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/04/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan McDonalds menempelkan pengumuman pada pelanggan bahwa mereka mendukung Israel dan tidak peduli dengan kondisi Palestina. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 28 Maret 2024.
    Dalam postingannya terdapat foto outlet McDonalds yang dinding kacanya diberikan tulisan sebagai berikut:
    "Upwards of 30.000 civillians have been murdered so far, during the genocide in Gaza. Congratulations to the IDF!
    We are proud to say that McDonalds supplies the Israeli military with free meals, especially while the rest of Gaza starves. We simply do not care. Thank you for your custom"
    Atau dalam Bahasa Indonesia
    "Lebih dari 30.000 warga sipil telah dibunuh sejauh ini, selama genosida di Gaza. Selamat kepada IDF!
    Kami bangga mengatakan bahwa McDonalds memasok makanan gratis kepada militer Israel, terutama ketika wilayah Gaza lainnya kelaparan. Kami tidak peduli. Terima kasih atas kebiasaanmu"
    Akun itu menambahkan narasi "Pemberitahuan Pelanggan dari McDonald's#BoikotMcDonald"
    Lalu benarkah postingan McDonalds menempelkan pengumuman pada pelanggan bahwa mereka mendukung Israel dan tidak peduli dengan kondisi Palestina?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari Lembaga Pemeriksa Fakta, Misbar berjudul "The Poster in McDonald’s Was Placed by Activists, Not the Company" yang tayang pada 29 Maret 2024.
    Dalam artikel itu dijelaskan bahwa pertama kali poster pengumuman itu ditemukan di salah satu cabang McDonalds di Glasgow City, Skotlandia.
    Namun bukan McDonalds yang menempelkan pengumuman itu melainkan aktivis Palestina yang tergabung dalam "artworkersforpalestinescotland".
    Dalam akun Instagramnya @artworkersforpalestinescotland menjelaskan mereka membuat poster pengumuman itu sebagai bentuk dukungan pada Palestina. Poster itu juga dapat dicetak secara cuma- cuma sebagai ajakan untuk memboikot McDonalds.
    Hal itu disampaikan dalam unggahan pada 25 Maret 2024 dengan narasi sebagai berikut:
    "Print your own! Pdf in bio!! It’s time to escalate the boycott of McDonalds!
    These Customer Notice stickers we made have gone up in McDonalds across Glasgow. A pdf is in our linktree for you to print as posters or stickers.
    Starbucks ones coming soon…"
    atau dalam Bahasa Indonesia
    "Cetak sendiri! Pdf di bio!! Saatnya meningkatkan boikot terhadap McDonalds!
    Stiker Pemberitahuan Pelanggan yang kami buat ini telah dipasang di McDonalds di seluruh Glasgow. Pdf ada di pohon tautan kami untuk Anda cetak sebagai poster atau stiker.
    Starbucks akan segera hadir…"

    Kesimpulan


    Postingan McDonalds menempelkan pengumuman pada pelanggan bahwa mereka mendukung Israel dan tidak peduli dengan kondisi Palestina adalah tidak benar. Faktanya poster pengumuman itu ditempelkan oleh aktivis pembela Palestina di Glasgow, Skotlandia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17733) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Undian Berhadiah Bank Mandiri

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/04/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran undian berhadiah Bank Mandiri, informasi tersebut diunggah salah satu akun WhatsApp, pada 1 April 2024.
    Unggahan klaim pendaftaran undian berhadiah Bank Mandiri menampilkan tulisan sebagai berikut.
    "°𝙋𝙧𝙤𝙢𝙤 2024° 𝙗𝙖𝙜𝙞 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙣𝙖𝙨𝙖𝙗𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙠 𝙈𝙖𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡𝙚 𝙗𝙖𝙣𝙠𝙞𝙣𝙜 | 𝙠𝙝𝙪𝙨𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙋𝙚𝙣𝙜𝙪𝙣𝙖 𝘼𝙥𝙥 𝙇𝙞𝙫𝙞𝙣 𝙗𝙮 𝙈𝙖𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 , 𝙨𝙚𝙜𝙚𝙧𝙖 𝙙𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧&𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞 𝙪𝙣𝙙𝙞𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙙𝙞𝙖𝙝 𝙗𝙮 𝘽𝙖𝙣𝙠 𝙈𝙖𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞𝙂𝙚𝙗𝙮𝙖𝙧 ^𝙢𝙖𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙛𝙞𝙚𝙨𝙩𝙖𝙥𝙤𝙞𝙣^ 𝙝𝙖𝙙𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞 𝙡𝙤𝙝!!! 𝙈𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙂𝙧𝙖𝙣𝙙𝙋𝙧𝙞𝙯𝙚 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞:
    -10 𝙋𝙖𝙠𝙚𝙩 𝙐𝙢𝙧𝙤𝙝 𝙂𝙧𝙖𝙩𝙞𝙨
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙏𝙚𝙨𝙡𝙖
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘼𝙡𝙥𝙝𝙖𝙧𝙙
    -10 𝙈𝙤𝙩𝙤𝙧 𝘼𝙚𝙧𝙤𝙭 𝙣𝙚𝙬 2024
    -10 𝙄-𝙋𝙝𝙤𝙣𝙚15 𝙥𝙧𝙤𝙢𝙖𝙭
    -5 𝙗𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙤𝙜𝙖𝙢 𝙢𝙪𝙡𝙞𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙝𝙖𝙙𝙞𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙧𝙞𝙠 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖...!!!!!
    𝙄𝙣𝙛𝙤 𝙡𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥 𝙂𝙀𝘽𝙔𝘼𝙍 𝙢𝙖𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙛𝙞𝙚𝙨𝙩𝙖𝙥𝙤𝙞𝙣 𝙉𝙮𝙖 𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙡𝙞𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙪 °𝘿𝘼𝙁𝙏𝘼𝙍° 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙞𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖𝙠𝙖𝙣..!!!"
    Informasi tersebut disertai dengan tautan, jika diklik menampilakan halaman situs berisi formulir pendaftaran yang meminta sejumlah identitas seperti nama lengkap, isi saldo rekening, 16 digit nomor kartu, masa berlaku kartu, dan CVV (3 angka di belakang kartu).
    Berikut linknya.
    "https://gbyrinfomandiri.kesug.com/daftar.php?fbclid=IwAR07cXGbg0CTQQ1M--RhL6noQlrqAVtvR-jZcxPDvG71h1irDlyCTKMqwVE_aem_Ae1B4xpUxxfQ2w_3ZORsE9fw2nASurTYrEkDn1nw0LRv7o4eU0BN-6m97HRk_dRh3IAN6ZbumRtehlYDUU6KFKQs&i=1"
    Benarkah klaim pendaftaran undian berhadiah Bank Mandiri? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran undian berhadiah Bank Mandiri, dalam akun Facebook resmi, pada 23 Maret 2024 Bank Mandiri memberikan sejumlah informasi terkait modus penipuan dan mengingatkan masyarakat agar tidak menjadi korban.
    Adapun modus tersebut di antaranya link media sosial, dalam unggahan tersebut Bank Mandiri meminta masyarakat mengabaikan jika akun yang tidak dikenal mengatasnamakan Bank Mandiri mengirimkan link di direct message (DM) atau kolom komentar.
    Modus penipuan berikutnya adalah program undian fiktif, program undian yang diselenggarakan Bank Mandiri selalu diinformasikan di website dan media sosial Bank Mandiri yang terverifikasi centang biru dan hijau.
    Berikut unggahan video berisi informasi terkait penipuan.
    "Banyak modus penipuan berkeliaran, hati-hati jangan jadi korban
    Link media sosial
    Abaikan jika akun yang tidak dikenal mengatasnamakan Bank Mandiri mengirimkan link di direct message (DM) atau kolom komentar.
    Program undian fiktif
    program undian yang diselenggarakan Bank Mandiri slelai diinformasikan di website dan media sosial Bank Mandiri yang terverifikasi centang biru dan hijau."
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut."Sahabat, yuk lebih hati-hati dalam merespon akun media sosial dan link yang mengatasnamakan Bank Mandiri.
    Bank Mandiri tidak pernah memberikan link atau pun meminta data-data pribadi Sahabat seperti nomor kartu debit/kredit, masa berlaku kartu, CVV (3 angka di belakang kartu), tanggal lahir, PIN, dan User ID.
    Selalu #JagaBaikBaik data pribadi Sahabat ya. Jika ada transaksi mencurigakan, segera hubungi Mandiri Call 14000.
    #kelasmandiri".
     
    Sumber:https://www.facebook.com/bankmandiri/videos/2515463475300843/
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran undian berhadiah Bank Mandiri tidak benar.
    Bank Mandiri tidak pernah memberikan link atau pun meminta data-data pribadi seperti nomor kartu debit/kredit, masa berlaku kartu, CVV (3 angka di belakang kartu), tanggal lahir, PIN, dan User ID.
  • (GFD-2024-17732) Keliru, Konten Berisi Klaim Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia Dipersenjatai AS Sebagaimana Israel di Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/04/2024

    Berita



    Sebuah narasi beredar di Facebook akun ini, ini, dan ini, berisi klaim bahwa pengungsi Rohingya sengaja didatangkan ke Indonesia oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk dipersenjatai dan menjajah Indonesia.

    Narasi itu mengatakan bahwa Israel pernah mengancam untuk menjadikan Indonesia seperti Palestina.  Berikut bunyi narasi tersebut: Tolak imigran gelap rohingya.. ingat Israel dan Amerika pernah berkata, jika Indonesia ikut campur tangan untk membntu palestina, maka Israel akan membuat indonesia sama seperti Palestina……



    Namun, benarkah pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk dipersenjatai oleh Amerika Serikat dan Israel?

    Hasil Cek Fakta



    Sebelumnya pernah beredar konten di internet yang mengatakan Presiden Israel Reuven Rivlin mengancam akan menjadikan Indonesia seperti Palestina yang mereka hancurkan, bila Indonesia terus ikut campur dalam konflik Israel-Palestina.

    Namun hasil Cek Fakta Tempo menunjukkan bahwa sesungguhnya narasi yang beredar tahun 2020 itu keliru. Tidak pernah ditemukan berita terkait ancaman dari Rivlin itu di media.

    Pakar Hukum Internasional Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Satria Unggul Wicaksana, mengatakan pengungsi Rohingya saat ini memiliki sejarah yang berbeda meskipun Yahudi dahulu juga berstatus pengungsi yang didatangkan ke Palestina.

    Yahudi, kata Satria, dulunya ialah etnis teraniaya di Jerman dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, sebagai korban pembantaian Holocaust. Namun kemudian, kelompok Yahudi melakukan penjajahan di tanah Palestina. Anggota etnis Yahudi juga memegang posisi-posisi penting di Amerika Serikat, baik di pemerintahan, bidang bisnis dan lain-lain. 

    Satria mengatakan bahwa hubungan Amerika Serikat dengan bangsa Yahudi juga memiliki sejarah panjang dan tak bisa disamakan dengan etnis Rohingya. 

    "Ini sangat jauh dari apa yang terjadi di Rohingya. Kemudian ada wacana mereka dipersenjatai dan lain sebagainya, saya rasa itu menjadi dua hal yang sangat jauh realitanya, bahkan ini masuk kategori hoaks. Karena kalau kita lihat akar sejarahnya sangat berbeda, persoalan utamanya berbeda,” kata Satria pada Tempo melalui aplikasi perpesanan, Senin, 1 April 2024.

    Dia menjelaskan, Indonesia memang tidak meratifikasi Konvensi Jenewa 1991 dan protokol tambahannya. Namun konvensi tersebut kemudian memunculkan tradisi pada semua negara untuk menyelamatkan pengungsi. 

    Salah satunya prinsipnon-refoulementatau tidak dikembalikan ke tempat asal secara paksa, yang juga diterapkan di Indonesia. Maka menurut Satria, ASEAN harus mendorong pengembalian pengungsi Rohingya ke Rakhine, Myanmar, dengan menjamin keselamatan mereka.

    “Etnis Rohingya kemudian memiliki hak-hak untuk tinggal atau mendapatkan tempat yang aman, sampai kemudian mereka dipulangkan kembali ke Rakhine State,” kata Satria lagi.

    Sementara itu, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, UNHCR, pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk melarikan diri dari bahaya yang mengancam mereka di tempat tinggal sebelumnya, kamp pengungsian Cox’s Bazar, Bangladesh.

    Dikatakan juga niat pengungsi Rohingya datang, bukan untuk mengeksploitasi Indonesia, melainkan untuk menghindari pembunuhan, penculikan dan pemerasan yang terus terjadi di Cox’s Bazar, tempat mereka tinggal sebelumnya.

    Hal itu sebenarnya sudah dikonfirmasi tim Polda Aceh yang telah berkunjung ke Cox’s Bazar pada 18 Maret 2024, sebagaimana diberitakan AJNN. Dir Intelkam Polda Aceh, Muhammad Ali Khadafi, mengatakan kondisi pengungsian di sana rawan pembunuhan, bentrok antar geng, hingga peredaran narkotika.

    Tempo juga pernah memeriksa narasi yang mengatakan UNHCR minta Pulau Galang di Kota Batam, Kepulauan Riau, untuk tempat tinggal pengungsi Rohingya. Sesungguhnya narasi tersebut juga keliru.

    Di sisi lain, sejumlah media memberitakan sesungguhnya pengungsi Rohingya ingin kembali ke Myanmar yang mereka anggap sebagai tanah airnya, salah satunya Antara. Mereka datang ke Indonesia bukan untuk menjajah melainkan untuk mencari keselamatan.

    Pengungsi Rohingya ingin kembali hidup di Myanmar, diakui sebagai warga negara, mendapatkan kebebasan bekerja dan dijamin keselamatannya. Mereka menuntut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dan meminta dukungan internasional untuk membantu memulangkan mereka dengan aman ke Myanmar.

    Mereka menginginkan proses repatriasi ke Myanmar yang aman dan tidak rumit. Upaya repatriasi pernah dilakukan tahun 2018 dan 2019, namun beberapa orang yang mengikuti program itu mengaku dikurung di Myanmar, hingga upaya itu gagal dilakukan.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk dipersenjatai Amerika Serikat dan Israel demi menjajah Indonesia, sebagaimana AS mempersenjatai Israel untuk menguasai Palestina, merupakan klaim keliru.

    Narasi yang disertakan, seperti Presiden Israel mengancam Indonesia dan pengungsi Rohingya minta pulau di Indonesia, telah terbukti hoaks. Selain itu pengungsi Rohingya sesungguhnya ingin kembali ke Myanmar, namun dijamin kebebasan dan keselamatannya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17731) Keliru, Video Berisi Narasi ChatGPT Versi 1.0 Tahun 2006 Mampu Prediksi Pandemi Covid

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/04/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook dan YouTube [ arsip ] berisi klaim bahwa aplikasi kecerdasan buatan berbasis teks generatif, ChatGPT yang diluncurkan sejak 2006, telah meramalkan akan terjadi pandemi Covid pada 2020. Konten itu disertai video yang memperlihatkan tampilan layar komputer dengan sistem Windows XP versi lawas. 

    Komputer itu menayangkan ChatGPT versi 1.0 Pengguna dalam video itu pun mencoba mengajukan beberapa pertanyaan pada kolom yang tersedia salah satunya tentang pandemi yang akan terjadi pada 2020.



    Namun, benarkah OpenAI dan ChatGPT telah ada pada tahun 2006 dan meramalkan akan ada pandemi Covid pada tahun 2022?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo mencermati keterangan yang disertakan dalam unggahan di YouTube yang menjadi sumber video tersebut. Dalam keterangannya, dikatakan bahwa sesungguhnya video tersebut bersifat imajiner, alias tidak nyata.

    Berikut bagian awal keterangan yang disertakan dalam unggahan di YouTube:

    Dengan senang hati mempersembahkan perjalanan imajinatif terbaru kami, kali ini membayangkan dunia di mana versi beta ChatGPT 1.0 diluncurkan pada tahun 2006! Bayangkan saja kemungkinan jika ChatGPT sudah ada pada saat itu – hal ini akan sangat transformatif. Dan untuk menambahkan sentuhan lucu, kami memberikan ChatGPT kemampuan untuk memprediksi masa depan.

    Dalam halaman profil saluran bernama Faded Vault tersebut, dijelaskan video-video yang dibuat dan diunggah di sana, merupakan hasil ilusi visual alias bukan kenyataan. Karya-karya mereka bertema klasik agar penonton bisa bernostalgia dan terhibur.

    Berikut bagian awal keterangan profil saluran YouTube tersebut:

    Selamat datang di Faded Vault, tempat kami menghidupkan gema masa lalu melalui seni ilusi visual. Saluran kami adalah tempat perlindungan bagi mereka yang ingin menghidupkan kembali pesona masa lalu. Menggunakan camcorder Sony asli dari tahun 90an, setiap frame menangkap getaran otentik, merangkai permadani yang melampaui waktu.

    Dilansir NPR, OpenAI merupakan laboratorium penelitian non komersial yang dibangun Sam Altman, Elon Musk, dan beberapa orang lainnya, pada tahun 2015. Tidak seperti perusahaan raksasa teknologi, mereka lebih mengutamakan prinsip-prinsip yang dijunjung daripada keuntungan.

    Musk kemudian keluar dari dewan direksi tahun 2018, setelah mengatakan sumbangan darinya untuk laboratorium penelitian itu mencapai 50 juta USD. Di sisi lain, OpenAI merasa membutuhkan lebih banyak biaya dan perangkat komputer dengan spesifikasi lebih tinggi.

    Kemudian mereka membentuk cabang nirlaba yang secara umum disebut capped profit. Bagian ini bertugas mengatur pendanaan dari investor dan membatasi keuntungan investor agar sebagian penghasilan kembali ke perusahaan. 

    Terjadi perdebatan di internal perusahaan, antara pihak yang ingin OpenAI tetap menahan diri dari komersialisasi dan lebih menekankan melayani kemanusiaan, dengan pihak lain yang menginginkan pelepasan produk ke pasar untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya. 

    Altman yang saat itu berusia 38 tahun mengambil jalan tengah membuat sebuah aplikasi yang awalnya pemakaiannya dibatasi pada grup kecil, dan terus diperluas sambil disempurnakan sebelum diluncurkan ke publik.

    Aplikasi tersebut adalah ChatGPT yang diluncurkan tahun 2022. Aplikasi bisa berinteraksi dengan pengguna melalui teks, yang telah dilatih memberikan respons yang tepat berdasarkan berbagai pengetahuan yang tersimpan di database.

    Aplikasi bisa digunakan masyarakat secara daring, gratis, dan tanpa batasan waktu maupun kuota. Juga disediakan versi berbayar secara berlangganan yang memberikan layanan lebih, misalnya fitur Advanced Data Analysis.

    Tempo mencoba bertanya pada ChatGPT, apakah dia bisa memprediksi kejadian tahun depan? ChatGPT menjawab dia tidak bisa memprediksi masa depan secara pasti, namun bisa memberikan wawasan berdasarkan tren data.

    Berikut jawaban ChatGPT selengkapnya:

    Sebagai sebuah aplikasi AI, saya tidak memiliki kemampuan untuk memprediksi masa depan dengan pasti. Meskipun saya dapat memberikan wawasan berdasarkan pola, tren, dan data yang ada, masa depan pada dasarnya tidak pasti dan dipengaruhi oleh banyak variabel. Penting untuk melakukan pendekatan terhadap prediksi dengan hati-hati dan mengandalkan analisis serta perkiraan para ahli saat merencanakan masa depan. Jika Anda memiliki pertanyaan spesifik tentang tren atau potensi hasil, jangan ragu untuk bertanya, dan saya akan berusaha sebaik mungkin memberikan informasi berdasarkan pengetahuan dan data yang ada hingga pembaruan terakhir saya pada Januari 2022.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan ChatGPT 1.0 telah ada tahun 2006 dan bisa memprediksi adanya pandemi Covid pada 2022, adalah klaim keliru.

    Video yang beredar sesungguhnya telah diberi keterangan sebagai film fiksi yang menggambarkan kehidupan tahun 2006 dengan tampilan klasik, dengan tujuan hiburan. Sementara, OpenAI awalnya merupakan laboratorium penelitian yang dibuat tahun 2015, dan kemudian meluncurkan ChatGPT tahun 2022.

    Rujukan