• (GFD-2024-19649) [HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Perusahaan farmasi Pfizer diklaim melayangkan permintaan maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 tanpa izin dan data keamanan.

    Narasi yang diunggah di media sosial itu beredar luas melalui tangkapan layar artikel berbahaya Inggris.

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai Pfizer meminta maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 ilegal, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 April 2024:

    Pfizer meminta Maaf karena promosi Vax C19 Tanpa izin Secara Ilegal tanpa Data Keamanan

    Sementara, berikut terjemahan tangkapan layar artikel yang disebarkan:

    Pfizer Mengatakan 'Maaf' karena Mempromosikan Vaksin COVID Tanpa Izin Secara Ilegal Tanpa Data Keamanan

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 18 April 2024, mengenai Pfizer meminta maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 ilegal.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri situs yang menjadi rujukan melalui mesin pencari.

    Dengan memasukkan judul artikel pada kolom mesin pencari, muncul artikel dari The National Pulse yang diterbitkan pada 8 April 2024.

    Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs web The National Pulse memiliki bias ekstrem sayap kanan.

    Artikel-artikel dari situs tersebut memuat propaganda, teori konspirasi, serta sengaja menyebarkan disinformasi tanpa sumber yang kredibel.

    Situs web yang berdiri sejak 2016 tersebut memiliki pandangan konservatif yang antiimigrasi, menentang aborsi, dan menolak keberagaman orientasi seksual.

    Faktanya, Pfizer dan BioNTech telah melakukan serangkaian uji klinis yang menunjukkan vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan 95,3 persen efektif.

    Dilansir situs Pfizer, fata keamanan dari studi Fase 3 juga telah dikumpulkan dari lebih dari 12.000 peserta yang divaksinasi yang ditindaklanjuti enam bulan setelah dosis kedua, yang menunjukkan keamanan dan tingkat toleransi yang baik.

    Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin mRNA, termasuk yang dibuat Pfizer telah memiliki standar keamanan dan efektivitas yang sama ketatnya dengan semua jenis vaksin lainnya di Amerika Serikat (AS).

    Sementara di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Pfizer.

    Berdasarkan data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5 persen dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100 persen.

    Dalam menguji keamanan dan efikasi vaksin Covid-19 Pfizer, BPOM bekerja sama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

    Sehingga tidak dapat dikatakan bahwa vaksinย Covid-19 tidak memiliki data keamanan atau ilegal.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Pfizer meminta maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 ilegal merupakan hoaks.

    Vaksin Covid-19 Pfizer telah melalui serangkaian uji klinis dan memiliki efektivitas 95,3 persen.

    CDC dan BPOM telah menjalankan uji klinik fase 3 dan hasilnya menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer aman.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19648) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undiah Berhadiah Simpeda Bank Jatim

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/05/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah Simpeda Bank Jatim, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 4 April 2024.
    Klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah Simpeda Bank Jatim berupa tulisan sebagai berikut.
    ""๐˜—๐˜™๐˜–๐˜Ž๐˜™๐˜ˆ๐˜” 2024" ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฝ๐™–๐™ฃ๐™  ๐™…๐˜ผ๐™๐™„๐™ˆ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐™…๐™˜๐™ค๐™ฃ๐™ฃ๐™š๐™˜๐™ฉ ๐™ˆ๐™ค๐™—๐™ž๐™ก๐™š
    ๐˜”๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ๐˜ฆ ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ / ๐˜š๐˜ฎ๐˜ด ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ
    ๐˜Ž๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜บ๐˜ข๐˜ณ ๐˜œ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜‰๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฉ ๐™Ž๐™ž๐™ข๐™ฅ๐™š๐™™๐™– ๐˜ฝ๐™–๐™ฃ๐™  ๐™…๐™–๐™ฉ๐™ž๐™ข ๐˜๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช,
    ๐˜ˆ๐˜บ๐˜ฐ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ง๐˜ต๐˜ข๐˜ณ ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜จ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ช๐˜ป๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช :
    - 10 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฅ
    - 20 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜Š๐˜™-๐˜ ๐˜›๐˜ถ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ฐ
    - 25 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜๐˜™-๐˜ ๐˜Š๐˜๐˜›
    - 30 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜Ÿ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ณ
    - 15 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ณ
    - 30 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜”๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜š๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜บ
    - 20 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜”๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜Ÿ๐˜ฎ๐˜ข๐˜น
    - 30 ๐˜œ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜›๐˜ ๐˜“๐˜ฆ๐˜ฅ 50 ๐˜ช๐˜ฏ.
    - 40 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜š๐˜ฎ๐˜ข๐˜ณ๐˜ต๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฆ ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ข๐˜น14
    - 100 ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ & ๐˜“๐˜ฐ๐˜จ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ข
    - 25 ๐˜—๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ž๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฆ
    - 50 ๐˜—๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜œ๐˜ฎ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฉ ๐˜Ž๐˜ณ๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ด
    ๐˜”๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข...
    ๐˜๐˜ฏ๐˜ง๐˜ฐ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ง๐˜ต๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ (๐˜Ž๐˜Œ๐˜‰๐˜ ๐˜ˆ๐˜™ ๐˜œ๐˜•๐˜‹๐˜๐˜ˆ๐˜• ๐˜‰๐˜ˆ๐˜•๐˜’ ๐™…๐˜ผ๐™๐™„๐™ˆ)
    ๐˜ด๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ (๐˜‹๐˜ข๐˜ง๐˜ต๐˜ข๐˜ณ) ๐˜ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜š๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ
    ๐˜ฝ๐™ช๐™ง๐™ช๐™–๐™ฃ ๐˜ฟ๐™–๐™›๐™ฉ๐™–๐™ง ๐™Ž๐™š๐™ ๐™–๐™ง๐™–๐™ฃ๐™œ ( ๐™‚๐™๐˜ผ๐™๐™„๐™Ž )"
    Benarkah klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah Simpeda Bank Jatim? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
    ย 
    ย 

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuriย klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah Simpeda Bank Jatim,ย ย penelusuran mengarah pada akun Instagram resmi BankJatim @bankjatim, akun tersebut mengunggah peringatan untuk masyarakat agar mewaspadai akun penipuan berkedok undian berhadiah.
    Berikut keterangan yang diunggah akun Instagram @bankjatim.
    "Jangan mudah percaya dengan iming-iming hadiah yang tidak masuk akal. Sekali lagi pastikan informasi yang Sobat Jatim dapatkan berasal dari akun official Bank Jatim!".
    Penelusuran dilanjutkan dengan memeriksa akun Facebook resmi Bank Jatim yang ditandai centang biru, akun Facebook tersebut tidak mengunggah informasi tentang pendaftaran undian tabungan simpeda Bank Jatim.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuranย Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah Simpeda Bank Jatim tidak benar.
    Setelah dipastikan ke saluran informasi resminya Bank Jatim tidak mengadakanย pendaftaran undian berhadiah Simpeda Bank Jatim.
    ย 

    Rujukan

  • (GFD-2024-19647) Hoaks! Pelatih Guinea sebut Indonesia negara miskin

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/05/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) โ€“ Setelah gagal merebut gelar peringkat ketiga Piala Asia U23, Indonesia kembali mendapat kesempatan untuk lolos di Olimpiade Paris 2024 melalui babak play off.

    Indonesia akan mengikuti babak play off melawan Guinea pada Kamis (9/5/2024) dengan waktu kick off pukul 20.00 WIB. Pemenang laga Indonesia vs Guine akan lolos langsung ke cabang sepak bola Olimpiade Paris 2024.

    Sebuah unggahan video di TikTok menampilkan wawancara Pelatih Timnas Guinea, Kaba Diawara. Dalam video tersebut dinarasikan Diawara mengira Indonesia merupakan negara miskin.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    โ€œAwalnya kira INDONESIA MISKIN ! bagaimana pelatih Guniea ini akhirnya tak tahan menahan maluโ€

    Namun, benarkah video pelatih Guinea sebut Indonesia negara miskin?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, video tersebut serupa dengan unggahan YouTube Clever One Agency berjudul โ€œWawancara dengan Kaba Diawara, pelatih Guinea.โ€ yang diunggah pada 4 Oktober 2023.

    Dalam wawancara tersebut, Kaba Diawara menceritakan karir dan pengalamannya, yang diketahui merupakan mantan pemain Paris Saint-Germain (PSG) dan Arsenal.

    Dengan demikian, klaim Pelatih Guinea sebut Indonesia negara miskin merupakan keliru.

    Klaim:ย Pelatih Guinea sebut Indonesia negara miskin

    Rating:ย Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright ยฉ ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-19646) Beredar satu juta ton beras beracun dari China di Tanah Air, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/05/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) โ€“ Sebuah video yang tersebar melalui WhatsApp menyebutkan, saat ini beras beracun yang berasal dari China masif beredar di Indonesia.

    Bahkan, peredaran beras tak layak konsumsi itu disebut mencapai satu juta ton di Tanah Air.

    Konten serupa yang juga ditemukan di Facebook pada awal Mei 2024. Konten itu turut mengaitkan narasi beras beracun dari China dengan gangguan kesehatan yang dialami seorang warga di Bukittinggi, Sumatera Barat.

    Berikut isi narasinya:

    "WASPADA BERAS BERACUN 1 JT TON DARI CHINA

    Konsumsi Beras Sintetis, IRT di Bukittinggi Sakit Tenggorokan dan Pusing,".

    Lalu, benarkah ada satu juta ton beras beracun dari China di Tanah Air?

    Hasil Cek Fakta

    Kominfo telah menyematkan status "disinformasi" pada video yang beredar di WhatsApp serta Facebook tersebut sejak 18 Oktober 2023.

    Artinya, video dengan klaim beras beracun dari China itu, telah teridentifikasi sebagai konten bohong yang sengaja dihadirkan untuk membuat publik panik hingga merugi.

    Fakta lainnya adalah barang yang dibongkar dari kapal, sebagaimana termuat di video tersebut, merupakan beras yang diimpor oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Vietnam, bukan China.

    Sementara itu, konten seorang wanita di Sumbar yang alami gangguan kesehatan akibat makan beras sintetis, ternyata tidak ada hubungannya dengan peredaran beras dari China di Indonesia. Berita aslinya dapat dilihat di YouTube resmi media ini.

    Merujuk laporan ANTARA, Pemda Sumbar membenarkan adanya peredaran beras sintetis di wilayah Bukitinggi pada Oktober 2023.

    Penemuan beras sintetis di Bukittinggi itu terungkap saat seorang warga bernama Dessi (30), curiga dengan beras yang dibelinya seharga Rp5.000 per kilogram.

    "Berasnya aneh, berbeda dengan biasanya. Terlalu putih, cepat mengeras dan basi, serta juga berderai," kata Dessi.

    Ia mengaku mengalami sakit komplikasi setelah mengonsumsi beras yang diduga sintetis itu. "Radang tenggorokan, pusing, dan demam tinggi, itu yang saya rasakan selama dua pekan setelah memakan beras ini," sebutnya.

    Klaim: Beredar satu juta ton beras beracun dari China di Tanah Air

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright ยฉ ANTARA 2024

    Rujukan