KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, laga play-off Olimpiade Paris 2024 antara tim nasional sepak bola Indonesia melawan Guinea, pada Kamis (9/5/2024), akan diulang.
Hal itu disebabkan karena wasit asal Perancis, Francois Letexier, terbukti curang. Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, Francois Letexier menjadi sorotan karena membuat keputusan yang dianggap merugikan Indonesia.
Ia memberikan dua penalti kepada Guinea dan mengeluarkan kartu merah untuk pelatih Indonesia, Shin Tae-yong.
Narasi soal laga Indonesia melawan Guinea diulang karena wasit terbukti berbuat curang dibagikan oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan video berdurasi 4 menit 10 detik pada 10 Mei 2024 dengan judul:
Wasit Asal Prancis Terbukti Main mata ?Laga Timnas Indonesia U23 vs Guinea Resmi Diulang.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim laga Indonesia melawan Guinea diulang karena wasit terbukti curang
(GFD-2024-19738) [HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang
Sumber:Tanggal publish: 10/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi valid soal wasit terbukti curang.
Narator video lebih banyak membahas mengenai keputusan wasit Francois Letexier yang dianggap merugikan Indonesia.
Diikutip dari laman Olympics.com, timnas Guinea telah dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mengalahkan Indonesia 1-0 di babak play-off.
Mereka menjadi tim terakhir yang lolos ke Olimpiade.
Di Olimpiade Paris, Guinea akan bergabung di Grup A bersama Perancis, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Bagi Guinea, pencapaian itu membuat mereka tampil untuk kedua kalinya di Olimpiade setelah penampilan perdana pada 1968 di Meksiko.
Narator video lebih banyak membahas mengenai keputusan wasit Francois Letexier yang dianggap merugikan Indonesia.
Diikutip dari laman Olympics.com, timnas Guinea telah dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mengalahkan Indonesia 1-0 di babak play-off.
Mereka menjadi tim terakhir yang lolos ke Olimpiade.
Di Olimpiade Paris, Guinea akan bergabung di Grup A bersama Perancis, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Bagi Guinea, pencapaian itu membuat mereka tampil untuk kedua kalinya di Olimpiade setelah penampilan perdana pada 1968 di Meksiko.
Kesimpulan
Narasi soal pertandingan Indonesia melawan Guinea diulang karena wasit terbukti curang adalah hoaks.
Narasi tersebut tidak sesuai dengan isi video. Narator lebih banyak menjelaskan soal keputusan wasit yang dianggap merugikan Indonesia.
Adapun Guinea telah dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mengalahkan Indonesia 1-0 di babak play-off.
Mereka akan bergabung di Grup A bersama Perancis, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Narasi tersebut tidak sesuai dengan isi video. Narator lebih banyak menjelaskan soal keputusan wasit yang dianggap merugikan Indonesia.
Adapun Guinea telah dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mengalahkan Indonesia 1-0 di babak play-off.
Mereka akan bergabung di Grup A bersama Perancis, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Rujukan
(GFD-2024-19737) Cek Fakta: Klarifikasi Pertamina soal Kabar Pertalite Tak Lagi Dijual di SPBU pada 5 Mei 2024
Sumber:Tanggal publish: 11/05/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite sudah tidak lagi di jual di SPBU beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan salah satu akun Facebook pada 5 Mei 2024.
Akun Facebook tersebut mengunggah foto papan harga di salah satu SPBU. Dalam papan harga itu menampilkan harga sejumlah BBM, mulai dari Pertamax Turbo hingga Pertamina Dex, tetapi tidak ada BBM bersubsidi yakni Pertalite.
Akun Facebook tersebut kemudian menyebut bahwa Pertalite sudah tidak tersedia dan digantikan oleh Pertamax Green.
"KLO cinta sudah melekat...
Melihat kecoa disangka coklat
Selamat menikmati Kemenangan
Selamat tinggal Pertalite, Selamat datang Pertamax Green...
Selamat menikmati !
Dan selamat menyaksikan!
#Pingin rasanya ada yang nangis tersedu-sedu seperti dulu sa'at BBM naik Rp 500 😅😅😅," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 221 kali dibagikan dan mendapat 1.200 komentar dari warganet.
Benarkah BBM bersubsidi Pertalite tidak lagi dijual di SPBU? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang BBM bersubsidi Pertalite tidak lagi dijual di SPBU. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pertalite hilang" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang meluruskan kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Pertalite Dikabarkan Hilang, Pertamina Pastikan Masih Salurkan" yang dimuat situs liputan6.com pada 7 Mei 2024.
Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota 2024 yang ditetapkan pemerintah.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, menegaskan, sesuai dengan Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP). Sehingga perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
"Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Irto, Selasa (7/5/2024).
Lebih lanjut, Irto menambahkan, Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang menjalankan penugasan penyaluran BBM subsidi berkomitmen tetap mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
"Prinsipnya kami akan ikuti dan jalankan semua kebijakan Pemerintah," tegas Irto.
Tercatat hingga April 2024, realisasi konsumsi Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta Kiloliter (KL), dari total Kuota Pertalite tahun 2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL.
Lebih lanjut, Irto mengungkapkan, Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat.
"Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan," tuturnya.
Sementara dilansir dari Antara, Pertamina mengungkapkan bahwa Pertamax Green bukan pengganti Pertalite.
Surabaya, 10/5 (ANTARA) - Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi menegaskan bahwa penjualan produk Pertamax Green 95 sejak 10 bulan terakhir di 17 SPBU Jawa Timur bukan untuk menggantikan produk Pertalite.
"Memang terdapat 17 SPBU di Jawa Timur yang menjual produk Pertamax Green 95 sejak 10 bulan terakhir, namun tidak ada kaitannya dengan isu yang berkembang di masyarakat bahwa produk tersebut adalah pengganti Pertalite," kata Ahad dalam keterangan diterima di Surabaya, Jumat.
Produk Pertamax Green 95 adalah produk baru Pertamina yang dikhususkan untuk segmentasi kendaraan tertentu yang mengkonsumsi BBM dengan RON 92 ke atas.
Produk tersebut terbentuk dari sebagian senyawa nabati yakni etanol yang berasal dari molase tebu produksi PT Enero, Anak Usaha PTPN, sehingga selain ramah lingkungan juga sebagai dukungan pemberdayaan petani lokal.
"Bukan menggantikan Pertalite tapi melengkapi varian Oktan BBM pada Gasoline yang selama ini pasarnya dikuasai kompetitor," ucap Ahad.
Dia menegaskan seluruh SPBU di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara masih menyalurkan Pertalite sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah.
"Di Jawa Timur sendiri Pertalite menjadi produk paling laris dengan konsumsi 12.265 kilo liter per hari. Ditopang dengan stok saat ini 140.673 kilo liter, penyaluran Pertalite masih aman 10 kali lipat lebih," ujar Ahad.
Adapun konsumsi Pertamax Green 95 di Jawa Timur saat ini mencapai 680 kilo liter sejak diluncurkan pada Juni 2023 lalu.
"Awal Juni lalu masih 12 SPBU saja yang menjual, tapi kini berkembang beberapa outlet baru di Gresik, Lamongan, Mojokerto dan Malang. Konsumsi paling banyak dari kalangan motor dan mobil tipe racing, karena akselerasinya memang bagus produk ini," ujarnya.
Kesimpulan
Kabar tentang BBM bersubsidi Pertalite tidak lagi dijual di SPBU sejak 5 Mei 2024 telah diklarifikasi oleh Pertamina. Perusahaan minyak milik negara itu menyebut bahwa Pertalite masih disalurkan di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
Rujukan
(GFD-2024-19736) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Mobil Listrik Tesla Meledak di Manhattan
Sumber:Tanggal publish: 11/05/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim sebuah mobil listrik Tesla meledak di Manhattan, Amerika Serikat beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 19 April 2024.
Dalam video berdurasi 29 detik itu memperlihatkan seorang pengemudi merekam detik-detik ledakan di ruas tol. Sejumlah kendaraan tak berani melintas di jalan tol lantar ledakan yang terus menerus terjadi. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar sebuah mobil Tesla meledak di Manhattan, Amerika Serikat.
"Ledakan mobil listrik Tesla di Manhattan, AS
Mobil listrik dengan baterai litium merupakan ibarat membawa bom, ketika menimbulkan percikan listrik dan panas baterai yang tinggi;
Bahan peledak itu akan menghancurkan apapun dan siapapun
Kita tidak menentang teknologi, tapi teknologi sekarang diarahkan untuk kepentingan pribadi tertentu dan untuk maksud-maksud tertentu yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lebih banyak kerugiannya daripada manfaatnya," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali ditonton dan mendapat beragam respons dari warganet.
Benarkah dalam video itu sebuah mobil listrik Tesla meledak di Manhattan? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim mobil listrik Tesla meledak di Manhattan. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya terdapat video identik di situs berbagi video YouTube. Satu di antaranya video berjudul "Viral Video: Propane Truck Explodes on Highway INSANE FIREBALL!!!" yang dimuat kanal YouTube MastaX Productions pada 15 November 2013 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
"Amazing footage of a propane truck in russia that wrecked and then exploded on the highway," tulis kanal YouTube MastaX Productions.
Dalam video berdurasi 6 menit 29 detik itu, ledakan terjadi akibat kecelakaan yang dialami sebuah truk pengangkut tabung gas. Mulanya, truk tersebut menabrak sebuah kendaraan. Seketika muncul percikan api yang memicu ledakan dari tabung gas.
Kesimpulan
Video yang diklaim sebuah mobil listrik Tesla meledak di Manhattan, Amerika Serikat ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa ledakan sebuah truk pengangkut tabung gas yang terjadi pada 2013 lalu.
Rujukan
(GFD-2024-19735) [SALAH] Bahaya gelombang panas antara 40 dan 50 °C Peringatan bagi warga Indonesian/Malaysia/Singapura
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 11/05/2024
Berita
Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang menginformasikan bahwa Indonesia tengah mengalami fenomena gelombang panas yang melanda Indonesia, Singapura, dan Indonesia. Informasi tersebut muncul saat gelombang panas yang akhir ini sedang banyak diperbincangkan.
NARASI:
Bahaya gelombang panas
Peringatan bagi warga Indonesian/Malaysia/Singapura *Bersiaplah untuk gelombang panas berikutnya* Antara 40 dan 50 °C. Selalu minum air bersuhu ruangan secara perlahan.Hindari minum air dingin atau es !
Saat ini negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura sedang mengalami “gelombang panas”.
(Narasi lanjutan di bagian REFERENSI)
NARASI:
Bahaya gelombang panas
Peringatan bagi warga Indonesian/Malaysia/Singapura *Bersiaplah untuk gelombang panas berikutnya* Antara 40 dan 50 °C. Selalu minum air bersuhu ruangan secara perlahan.Hindari minum air dingin atau es !
Saat ini negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura sedang mengalami “gelombang panas”.
(Narasi lanjutan di bagian REFERENSI)
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang disebarkan tersebut muncul pertama pada tahun 2019 dan muncul kembali setiap tahunnya.
Negara-negara Asia saat ini seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung dalam beberapa pekan ke belakang.
Pemerintah Thailand melaporkan sedikitnya 30 orang meninggal tahun ini akibat sengatan panas (heatstroke). Pada Kamis (25/4) lalu, Thailand mengeluarkan peringatan akibat insiden tersebut.
Menurut BMKG, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua penjelasan di atas, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas.
Dikutip dari detik.com, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto membenarkan bahwa Indonesia tengah dilanda suhu panas. Hal ini disebabkan karena fenomena tahunan, yakni siklus gerak semu Matahari.
“Secara karakteristik fenomena suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu Matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun”.
Variasi suhu maksimum 34°C-36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan saat suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November.
Dengan demikian, informasi bahaya gelombang panas antara 40 dan 50 °C Peringatan bagi warga Indonesian, Malaysia, dan Singapura adalah hoaks lama yang muncul kembali. Sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Negara-negara Asia saat ini seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung dalam beberapa pekan ke belakang.
Pemerintah Thailand melaporkan sedikitnya 30 orang meninggal tahun ini akibat sengatan panas (heatstroke). Pada Kamis (25/4) lalu, Thailand mengeluarkan peringatan akibat insiden tersebut.
Menurut BMKG, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua penjelasan di atas, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas.
Dikutip dari detik.com, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto membenarkan bahwa Indonesia tengah dilanda suhu panas. Hal ini disebabkan karena fenomena tahunan, yakni siklus gerak semu Matahari.
“Secara karakteristik fenomena suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu Matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun”.
Variasi suhu maksimum 34°C-36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan saat suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November.
Dengan demikian, informasi bahaya gelombang panas antara 40 dan 50 °C Peringatan bagi warga Indonesian, Malaysia, dan Singapura adalah hoaks lama yang muncul kembali. Sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Informasi tersebut muncul pertama pada tahun 2019, dan kerap muncul tiap tahunnya. Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas.
Informasi tersebut muncul pertama pada tahun 2019, dan kerap muncul tiap tahunnya. Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas.
Rujukan
- https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240506082546-37-535935/bmkg-ungkap-fakta-gelombang-panas-menuju-indonesia
- https://www.kompas.tv/nasional/504332/penjelasan-bmkg-soal-suhu-panas-awal-mei-2024-di-indonesia-efek-gelombang-panas
- https://turnbackhoax.id/2023/05/04/salah-meminum-air-dingin-saat-cuaca-panas-dapat-sebabkan-pembulu-darah-pecah/
- https://turnbackhoax.id/2021/10/22/salah-minum-air-es-setelah-cuaca-panas-dapat-membuat-pembuluh-darah-pecah/
Halaman: 2281/6593