Promo 2024° bagi semua nasabah bank BRI. Mobile banking | khususnya Penguna App BRIMO, segera daftar&menang di undian berhadiah by Bank BRI
Gebyar ^BRI fiestapoin^ hadir kembali loh!!!
Menangkan GrandPrize seperti:
-10 Paket Umroh Gratis
-10 unit Mobil Tesla
-10 unit Mobil Alphard
-10 Motor Aerox new 2024
-10 I-Phone15 promax
-5 batang logam mulia dan masih banyak hadiah menarik lainnya…!!!!! Info lengkap GEBYAR BRI fiestapoin Nya silahkan klik menu °DAFTAR® yang telah disediakan..!!!
(GFD-2024-19813) [SALAH] Gebyar Promo Hadiah Bank BRI
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Ditemukan sebuah unggahan di Facebook berisi konten mengenai undian berhadiah bagi nasabah BRI yang memiliki akun m-banking atau e-banking BRIMO. Unggahan tersebut juga menyertakan sebuah link yang diklaim untuk mendaftarkan diri.
Namun setelah di cek link tersebut maka kita akan diarahkan menuju website https://gebyar-bri[dot]real[dot]my[dot]id/ yang mana website ini bukan merupakan website resmi milik BRIi. Jika kita cari website BRI di Google maka kita akan dapat langsung menemukan website resmi milik BRI https://bri.co.id/.
Di website resmi tersebut juga tidak ditemukan informasi mengenai undian bagi para pengguna layanan BRIMO. Lalu di akun Facebook asli milik BRI yang sudah diverifikasi juga tidak ditemukan informasi apapun mengenai gebyar undian tersebut.
Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan BRI tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online.
Namun setelah di cek link tersebut maka kita akan diarahkan menuju website https://gebyar-bri[dot]real[dot]my[dot]id/ yang mana website ini bukan merupakan website resmi milik BRIi. Jika kita cari website BRI di Google maka kita akan dapat langsung menemukan website resmi milik BRI https://bri.co.id/.
Di website resmi tersebut juga tidak ditemukan informasi mengenai undian bagi para pengguna layanan BRIMO. Lalu di akun Facebook asli milik BRI yang sudah diverifikasi juga tidak ditemukan informasi apapun mengenai gebyar undian tersebut.
Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan BRI tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online.
Kesimpulan
Akun Facebook yang asli milik Bank BRI adalah yang sudah diverifikasi, pada akun asli BRI tersebut juga tidak mengunggah informasi mengenai adanya gebyar undian apapun.
Rujukan
(GFD-2024-19812) [SALAH] Penyakit Cacing Hati dan TBC Dapat Tertular dari Daging Hewan yang Terinfeksi Meski Sudah Dimasak dengan Suhu Tinggi
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/05/2024
Berita
“Bijaklah membeli daging dan jeroan untuk d konsumsi.
Tren masyarakat utk menyambut hari raya idul fitri kita d sibukkan membeli daging sapi/kerbau beserta jeroannya seperti hati, paru utk d santap d hari raya…
Namun jangan lengah akan adanya penyakit yg terkandung pada daging serta jeroan tsb yang dapat menular pada kita walaupun daging dan jeroan tsbt sudah kita masak pada suhu tinggi.
Apa saja penyakit ternak tsbt?
Yaitu penyakit cacing pada hati, paru, penyakit TBC,
Dimana penyakit ini tidak dapat d deteksi dari sapi sebelum d potong, hanya dapat d deteksi dengan pengamatan pada daging dan jeroan setelah ternak d potong.
Jadi agar terhindar dari penyakit maka kita harus teliti pas kita membeli daging.
Hal ini sering kami jumpai d saat pengawasan pemotongan ternak lebaran baik hari raya idul fitri dan idul adha
Walaupun bayak jenis penyakit ternak yg dapat menular/zoonosi pada kita yg menyantap dagingnya, namun rata2 penyakit tsb dapat d pantau sebelum ternak tsb dpotong.
Himbauan utk para peternak:
1. Pemberian obat cacing harus rutin minimal sekali 6 bln sesuai dosis berat badan ternak
2. Berikan pakan yg sehat dan bergizi utk ternak tsb… ternak sehat kita untung”
Tren masyarakat utk menyambut hari raya idul fitri kita d sibukkan membeli daging sapi/kerbau beserta jeroannya seperti hati, paru utk d santap d hari raya…
Namun jangan lengah akan adanya penyakit yg terkandung pada daging serta jeroan tsb yang dapat menular pada kita walaupun daging dan jeroan tsbt sudah kita masak pada suhu tinggi.
Apa saja penyakit ternak tsbt?
Yaitu penyakit cacing pada hati, paru, penyakit TBC,
Dimana penyakit ini tidak dapat d deteksi dari sapi sebelum d potong, hanya dapat d deteksi dengan pengamatan pada daging dan jeroan setelah ternak d potong.
Jadi agar terhindar dari penyakit maka kita harus teliti pas kita membeli daging.
Hal ini sering kami jumpai d saat pengawasan pemotongan ternak lebaran baik hari raya idul fitri dan idul adha
Walaupun bayak jenis penyakit ternak yg dapat menular/zoonosi pada kita yg menyantap dagingnya, namun rata2 penyakit tsb dapat d pantau sebelum ternak tsb dpotong.
Himbauan utk para peternak:
1. Pemberian obat cacing harus rutin minimal sekali 6 bln sesuai dosis berat badan ternak
2. Berikan pakan yg sehat dan bergizi utk ternak tsb… ternak sehat kita untung”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi yang mengklaim bahwa daging dan jeroan yang terdapat bintik-bintik berwarna putih dapat menularkan penyakit kepada manusia yang mengonsumsinya meskipun sudah dimasak hingga matang dengan suhu yang tinggi. Disebutkan juga bahwa penyakit yang ditularkan adalah penyakit cacing hati dan TBC.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan, faktanya daging dan jeroan yang terinfeksi cacing dan TBC tidak akan menular ke manusia jika dimasak dengan suhu panas yang tinggi hingga matang.
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian melalui laman Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari menjelaskan bahwa cacing hati mungkin saja bisa menular ke manusia secara tidak sengaja mengonsumsi telur cacing dalam bentuk metacercaria dari air ataupun daun yang terkontaminasi. Tetapi mengonsumsi daging dari hewan yang terdapat cacing hatinya, maka daging tersebut tidak berisiko menular pada manusia jika dikonsumsi.
Jika daging hewan mengandung cacing hati, risiko penularannya pada manusia bisa dihindari dengan cara membuang bagian hati yang terinfeksi. Alodokter.com menjelaskan bahwa manusia dapat tertular cacing hati jika mengonsumsi hati hewan mentah, sehingga hati perlu dimasak sepenuhnya untuk mencegah penyakit ini dari cacing hati yang tidak terlihat.
Terkait penyakit TBC pada daging, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM melalui lamannya menjelaskan bahwa TBC dari hewan ternak khususnya sapi dapat menular ke manusia yang umumnya melalui inhalasi, mengonsumsi daging mentah, mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi, hingga kontak luka terbuka kulit.
FKH UGM juga menjelaskan bahwa pada saat pemeriksaan postmortem daging yang diduga mengalami kelainan yang mencirikan suatu penyakit akan diafkirkan, sehingga risiko penyakit TBC melalui daging yang terinfeksi sangat rendah. FKH UGM juga menjelaskan bahwa secara teori mengonsumsi daging mentah atau tidak dimasak dengan sempurna dari sapi yang menderita TBC maka bisa terjadi penularan kepada manusia.
Dengan demikian, penyakit cacing hati dan TBC dapat tertular dari daging hewan yang terinfeksi meski sudah dimasak dengan suhu tinggi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan, faktanya daging dan jeroan yang terinfeksi cacing dan TBC tidak akan menular ke manusia jika dimasak dengan suhu panas yang tinggi hingga matang.
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian melalui laman Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari menjelaskan bahwa cacing hati mungkin saja bisa menular ke manusia secara tidak sengaja mengonsumsi telur cacing dalam bentuk metacercaria dari air ataupun daun yang terkontaminasi. Tetapi mengonsumsi daging dari hewan yang terdapat cacing hatinya, maka daging tersebut tidak berisiko menular pada manusia jika dikonsumsi.
Jika daging hewan mengandung cacing hati, risiko penularannya pada manusia bisa dihindari dengan cara membuang bagian hati yang terinfeksi. Alodokter.com menjelaskan bahwa manusia dapat tertular cacing hati jika mengonsumsi hati hewan mentah, sehingga hati perlu dimasak sepenuhnya untuk mencegah penyakit ini dari cacing hati yang tidak terlihat.
Terkait penyakit TBC pada daging, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM melalui lamannya menjelaskan bahwa TBC dari hewan ternak khususnya sapi dapat menular ke manusia yang umumnya melalui inhalasi, mengonsumsi daging mentah, mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi, hingga kontak luka terbuka kulit.
FKH UGM juga menjelaskan bahwa pada saat pemeriksaan postmortem daging yang diduga mengalami kelainan yang mencirikan suatu penyakit akan diafkirkan, sehingga risiko penyakit TBC melalui daging yang terinfeksi sangat rendah. FKH UGM juga menjelaskan bahwa secara teori mengonsumsi daging mentah atau tidak dimasak dengan sempurna dari sapi yang menderita TBC maka bisa terjadi penularan kepada manusia.
Dengan demikian, penyakit cacing hati dan TBC dapat tertular dari daging hewan yang terinfeksi meski sudah dimasak dengan suhu tinggi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya daging dari hewan yang terinfeksi TBC masih dapat dikonsumsi dengan membuang bagian daging atau jeroan yang terinfeksi dan jika dimasak sempurna sehingga tidak dapat tertular ke manusia yang mengonsumsinya. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya daging dari hewan yang terinfeksi TBC masih dapat dikonsumsi dengan membuang bagian daging atau jeroan yang terinfeksi dan jika dimasak sempurna sehingga tidak dapat tertular ke manusia yang mengonsumsinya. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
- https://bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/page/ketemu-cacing-hati-di-hewan-kurban-amankah-dagingnya-dikonsumsi-161#:~:text=Jika%20anda%20menemukan%20ternak%20kurban,ini%20tidak%20layak%20untuk%20dikonsumsi.
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/hati-sapi-terdapat-cacing-apakah-dagingnya-masih-aman-konsumsi
- https://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/2018/08/20/1083/
(GFD-2024-19811) [SALAH] Pfizer Mempromosikan Vaksin Secara Ilegal Tanpa Data Keamanan
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/05/2024
Berita
“Pfizer Mengatakan ‘Maaf’ karena Mempromosikan Vaksin COVID Tanpa Izin Secara Ilegal tanpa Data Keamanan.
Raksasa farmasi besar Pfizer telah meminta maaf secara mendalam karena mempromosikan vaksin virus corona yang tidak berlisensi, setelah ditegur untuk kelima kalinya oleh regulator negara. Tindakan ini membuat perusahaan tersebut mendapat teguran lagi dari Otoritas Kode Praktik Obat Resep (PMCPA) di Inggris.
Bagaimana ini pertanggung jawabannya???
Mandatory yang telah diberlakukan???”
Raksasa farmasi besar Pfizer telah meminta maaf secara mendalam karena mempromosikan vaksin virus corona yang tidak berlisensi, setelah ditegur untuk kelima kalinya oleh regulator negara. Tindakan ini membuat perusahaan tersebut mendapat teguran lagi dari Otoritas Kode Praktik Obat Resep (PMCPA) di Inggris.
Bagaimana ini pertanggung jawabannya???
Mandatory yang telah diberlakukan???”
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tempo.
Beredar sebuah postingan Facebook yang menyebut bahwa Pfizer telah mempromosikan vaksin Covid-19 tanpa izin secara ilegal dan tanpa data keamanan.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Dilansir dari Tempo, vaksin Pfizer telah diberikan izin pada Desember 2020 seperti yang diberitakan oleh Cbsnews.com. Di Indonesia sendiri vaksin Pfizer telah diberikan izin edar pada Juli 2021 setelah melalui kajian dan uji produk oleh BPOM dan bekerja sama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional.
Selain itu, di Amerika sendiri, negara asal perusahaan Pfizer, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah memberikan rekomendasi penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer sejak Desember 2020, yang berarti Pfizer telah diberikan izin penggunaannya.
Dengan demikian, Pfizer minta maaf karena mempromosikan vaksin secara ilegal adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Beredar sebuah postingan Facebook yang menyebut bahwa Pfizer telah mempromosikan vaksin Covid-19 tanpa izin secara ilegal dan tanpa data keamanan.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Dilansir dari Tempo, vaksin Pfizer telah diberikan izin pada Desember 2020 seperti yang diberitakan oleh Cbsnews.com. Di Indonesia sendiri vaksin Pfizer telah diberikan izin edar pada Juli 2021 setelah melalui kajian dan uji produk oleh BPOM dan bekerja sama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional.
Selain itu, di Amerika sendiri, negara asal perusahaan Pfizer, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah memberikan rekomendasi penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer sejak Desember 2020, yang berarti Pfizer telah diberikan izin penggunaannya.
Dengan demikian, Pfizer minta maaf karena mempromosikan vaksin secara ilegal adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya vaksin Covid-19 dari Pfizer telah mendapatkan izin peredaran sebelum dipromosikan dan disuntikkan kepada masyarakat. Di Indonesia izin tersebut diberikan setelah melalui kajian dan uji oleh BPOM. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya vaksin Covid-19 dari Pfizer telah mendapatkan izin peredaran sebelum dipromosikan dan disuntikkan kepada masyarakat. Di Indonesia izin tersebut diberikan setelah melalui kajian dan uji oleh BPOM. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2024-19810) [SALAH] Video Ibu dari Baby Jailyn yang Meninggalkan Bayinya Selama 10 Hari Dijatuhi Hukuman Suntik Mati
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/05/2024
Berita
“Ada yg masih ingat dengan kasus baby jailyn yg di tinggal 10 hari akhirnya meninggal, , ibu nya di jatuhi hukuman suntik mati”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video yang diklaim merupakan proses hukuman suntik mati bagi ibu dari Baby Jailyn, Kristel Candelario yang meninggalkan anak bayinya selama 10 hari untuk berlibur hingga akhirnya meninggal.
Namun setelah ditelusuri video tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus bayi yang meninggal karena ditinggal ibunya yang ramai diperbincangkan pada Maret 2024 kemarin. Penelusuran melalui Google Lens, ditemukan video asli tersebut dipublikasi melalui channel YouTube Hannah Critchfield pada 1 Agustus 2019, atau 4 tahun sebelum ramainya kasus tersebut.
Dilansir dari Tirto.id, Kristel Candelario tidak dijatuhkan hukuman suntik mati, melainkan dihukum penjara seumur hidup atas dakwaan pembunuhan berencana dan membahayakan bayi perempuannya.
Dengan demikian, video proses hukuman suntik mati Kristel Candelario adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.
Namun setelah ditelusuri video tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus bayi yang meninggal karena ditinggal ibunya yang ramai diperbincangkan pada Maret 2024 kemarin. Penelusuran melalui Google Lens, ditemukan video asli tersebut dipublikasi melalui channel YouTube Hannah Critchfield pada 1 Agustus 2019, atau 4 tahun sebelum ramainya kasus tersebut.
Dilansir dari Tirto.id, Kristel Candelario tidak dijatuhkan hukuman suntik mati, melainkan dihukum penjara seumur hidup atas dakwaan pembunuhan berencana dan membahayakan bayi perempuannya.
Dengan demikian, video proses hukuman suntik mati Kristel Candelario adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya video tersebut tidak menunjukkan Kristel Candelario, ibu dari Baby Jailyn. Video tersebut sudah lama beredar sejak Desember 2019 di YouTube. Diketahui Kristel Candelario dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, bukan hukuman suntik mati.
Faktanya video tersebut tidak menunjukkan Kristel Candelario, ibu dari Baby Jailyn. Video tersebut sudah lama beredar sejak Desember 2019 di YouTube. Diketahui Kristel Candelario dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, bukan hukuman suntik mati.
Rujukan
Halaman: 2269/6599