Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp menarasikan imbauan kepada masyarakat untuk bersiap karena Indonesia akan mengalami gelombang panas hingga suhu mencapai 50 derajat Celsius.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Bersiaplah untuk suhu tinggi antara 40°-50°C. Selalu minum air bersih dan minum perlahan. Hindari air dingin atau es.
Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan?
1. Dokter mengatakan jangan terus minum air yang sangat dingin saat suhu mencapai 40°C karena pembuluh darah kecil kita bisa pecah atau meledak,Konon di hari yang panas, seorang teman dokter masuk dari luar. Berkeringat deras, ingin segera mendinginkan diri, ia segera membasuh kakinya air dingin… Tiba-tiba, tak terlihat lagi, ia terjatuh. Ambulans segera dipanggil dan dibawa ke rumah sakit.
2. Saat panas mencapai 38°C dan Anda datang dari luar... ayo lakukan pemanasan. Jangan minum air dingin. Boleh minum air panas atau hangat, tapi minumnya pelan-pelan.
Jangan langsung mencuci tangan atau kaki, dan jangan mencuci atau membasahi area yang terkena sinar matahari. Habiskan setidaknya 30 menit atau setengah jam sebelum mencuci atau mandi.
3. Seorang pria menjadi dingin karena panas dan segera mandi. Setelah mandi, dia dibawa ke rumah sakit dengan rahang kaku. Dia mengalami stroke.
:rose:Tindakan pencegahan:
Hindari minum air yang sangat dingin saat musim panas atau jika Anda sangat lelah, karena dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit , yang dapat menyebabkan stroke.
Ajari anak-anak dan teman sekamar Anda sebagai pengingat satu sama lain!
Semoga bermanfa’at, wa baarakallahu fiikum”
Namun, benarkah fenomena panas di Indonesia akan mencapai 50 derajat celcius seperti yang dialami beberapa negara asia lainnya?
(GFD-2024-19861) Imbauan persiapan suhu Indonesia akan sampai di 40 hingga 50 derajat Celsius, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia beberapa hari terakhir bukan merupakan gelombang panas atau heatwave.
“Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, maupun secara indikator statistik pengamatan suhu kita tidak termasuk ke dalam kategori heatwave, karena tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas,” kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, dilansir dari ANTARA.
Peningkatan suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6 celcius), Surabaya, Jawa Timur (35,4 celcius), Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3 celcius), Pekanbaru- Melawi, Kalimantan Barat- Sabang, Aceh dan DKI Jakarta (34,4 celcius).
Namun, ia menyatakan, peningkatan suhu itu tidak sama dengan apa yang dialami sejumlah negara Asia lain seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal dan Cina.
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai gelombang panas tersebut. Kami sarankan untuk mengkonsumsi cukup air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi dan mengurangi kegiatan di luar ruangan," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho, dilansir dari ANTARA.
Selain itu, narasi tersebut sebelumnya pernah beredar di tahun 2023 dan telah diklarifikasi oleh ANTARA.
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
“Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, maupun secara indikator statistik pengamatan suhu kita tidak termasuk ke dalam kategori heatwave, karena tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas,” kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, dilansir dari ANTARA.
Peningkatan suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6 celcius), Surabaya, Jawa Timur (35,4 celcius), Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3 celcius), Pekanbaru- Melawi, Kalimantan Barat- Sabang, Aceh dan DKI Jakarta (34,4 celcius).
Namun, ia menyatakan, peningkatan suhu itu tidak sama dengan apa yang dialami sejumlah negara Asia lain seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal dan Cina.
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai gelombang panas tersebut. Kami sarankan untuk mengkonsumsi cukup air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi dan mengurangi kegiatan di luar ruangan," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho, dilansir dari ANTARA.
Selain itu, narasi tersebut sebelumnya pernah beredar di tahun 2023 dan telah diklarifikasi oleh ANTARA.
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
(GFD-2024-19860) [KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video penyanyi Virgiawan Liestanto atau Iwan Fals menyanyikan lagu dengan lirik yang mengkritik keluarga Presiden Joko Widodo. Lagu itu dinarasikan berjudul "Dinasti Jokowi".
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Suara Iwan Fals dalam video itu diprediksi merupakan buatan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video Iwan Fals menyanyikan lagu "Dinasti Jokowi" dibagikan oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Berikut petikan intro lagu "Dinasti Jokowi" dalam video tersebut:
Terlahirnya dinasti Pak WiwiMenjadi kontroversi
Menjelang pemiluTerciptanya dinasti Pak Wiwi
Lahir semenjak dariDicalonkan anaknya jadi petinggi
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Suara Iwan Fals dalam video itu diprediksi merupakan buatan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video Iwan Fals menyanyikan lagu "Dinasti Jokowi" dibagikan oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Berikut petikan intro lagu "Dinasti Jokowi" dalam video tersebut:
Terlahirnya dinasti Pak WiwiMenjadi kontroversi
Menjelang pemiluTerciptanya dinasti Pak Wiwi
Lahir semenjak dariDicalonkan anaknya jadi petinggi
Hasil Cek Fakta
Video Iwan Fals dalam konten tersebut berasal dari unggahan YouTube DEPPO KOPLO, 27 April 2018, berjudul "IWAN FALS - Galang Rambu Anarki (Live Di Bebek Bali)".
Lagu yang dinyanyikan Iwan Fals berjudul "Galang Rambu Anarki", yang dirilis pada 1982 dan merupakan bagian dari album Opini.
Setelah dicermati, lagu "Dinasti Jokowi" yang beredar di Facebook menggunakan musik dari lagu "Galang Rambu Anarki".
Namun, terdapat perbedaan pada bagian lirik. Berikut intro dari lagu "Galang Rambu Anarki" yang dinyanyikan Iwan Fals:
Galang Rambu Anarki, anakkuLahir awal Januari menjelang pemilu
Galang Rambu Anarki, dengarlahTerompet tahun baru menyambutmu
Galang Rambu Anarki, ingatlahTangisan pertamamu ditandai BBMMembumbung tinggi (melambung)
Perbedaan lirik antara lagu yang beredar di Facebook dengan lagu asli mengindikasikan bahwa konten tersebut merupakan hasil manipulasi.
Tim Cek Fakta Kompas.com lantas mengecek lagu "Dinasti Jokowi" menggunakan perangkat AI Voice Detector, yang dapat mendeteksi apakah sebuah audio dihasilkan oleh AI.
Hasilnya, suara Iwan Fals menyanyikan lagu "Dinasti Jokowi" terdeteksi memiliki probabilitas 80,29 persen dihasilkan oleh perangkat kecerdasan buatan.
Unggahan dengan narasi yang menyatakan bahwa Iwan Fals menyanyikan lagu yang mengkritik Jokowi merupakan hasil manipulasi.
Video itu bisa saja dimanfaatkan untuk mengkritik Jokowi dan keluarganya yang dinilai berupaya mempertahankan kekuasaan. Namun, fakta bahwa video ini diprediksi sebagai hasil manipulasi perlu ditegaskan karena berpotensi mengelabui pendengarnya.
Jika kita mengetahui bahwa suara Iwan Fals itu diprediksi sebagai hasil buatan AI dan memberikan penjelasan bahwa itu bukan suara asli, maka konten bisa dikategorikan sebagai satire.
Lagu yang dinyanyikan Iwan Fals berjudul "Galang Rambu Anarki", yang dirilis pada 1982 dan merupakan bagian dari album Opini.
Setelah dicermati, lagu "Dinasti Jokowi" yang beredar di Facebook menggunakan musik dari lagu "Galang Rambu Anarki".
Namun, terdapat perbedaan pada bagian lirik. Berikut intro dari lagu "Galang Rambu Anarki" yang dinyanyikan Iwan Fals:
Galang Rambu Anarki, anakkuLahir awal Januari menjelang pemilu
Galang Rambu Anarki, dengarlahTerompet tahun baru menyambutmu
Galang Rambu Anarki, ingatlahTangisan pertamamu ditandai BBMMembumbung tinggi (melambung)
Perbedaan lirik antara lagu yang beredar di Facebook dengan lagu asli mengindikasikan bahwa konten tersebut merupakan hasil manipulasi.
Tim Cek Fakta Kompas.com lantas mengecek lagu "Dinasti Jokowi" menggunakan perangkat AI Voice Detector, yang dapat mendeteksi apakah sebuah audio dihasilkan oleh AI.
Hasilnya, suara Iwan Fals menyanyikan lagu "Dinasti Jokowi" terdeteksi memiliki probabilitas 80,29 persen dihasilkan oleh perangkat kecerdasan buatan.
Unggahan dengan narasi yang menyatakan bahwa Iwan Fals menyanyikan lagu yang mengkritik Jokowi merupakan hasil manipulasi.
Video itu bisa saja dimanfaatkan untuk mengkritik Jokowi dan keluarganya yang dinilai berupaya mempertahankan kekuasaan. Namun, fakta bahwa video ini diprediksi sebagai hasil manipulasi perlu ditegaskan karena berpotensi mengelabui pendengarnya.
Jika kita mengetahui bahwa suara Iwan Fals itu diprediksi sebagai hasil buatan AI dan memberikan penjelasan bahwa itu bukan suara asli, maka konten bisa dikategorikan sebagai satire.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Iwan Fals menyanyikan lagu berjudul "Dinasti Jokowi" merupakan hasil manipulasi.
Dalam video asli, Iwan Fals menyanyikan lagu "Galang Rambu Anarki". Lagu "Dinasti Jokowi" memiliki probabilitas 80,29 persen dibuat oleh perangkat AI yang meniru suara Iwan Fals.
Dalam video asli, Iwan Fals menyanyikan lagu "Galang Rambu Anarki". Lagu "Dinasti Jokowi" memiliki probabilitas 80,29 persen dibuat oleh perangkat AI yang meniru suara Iwan Fals.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1567546240643117
- https://www.facebook.com/reel/1111249556772802
- https://www.facebook.com/Em.Ha.Septakari/posts/pfbid0dFKjH3TF975swTm5J489stcrFpFm9RXvAHrNuiKHfsXhvnEmcEr65K45Nx1vN3Wrl
- https://www.facebook.com/bundanya.azam.3/posts/pfbid024ApzeKV7CiiXW84MWkAC2QKsd3kpq2zgGr6Zg4e6N2S6meGw3MF7KBrX4zdTeNQnl
- https://www.youtube.com/watch?v=eAlZitHfiIY
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-19859) [HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang menarasikan soal pengibaran bendera Palestina oleh Raja Denmark Frederik X.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Narasi mengenai Raja Denmark Frederik X mengibarkan bendera Palestina disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Video menampilkan seorang pria memakai baju putih mengibarkan bendera di balkon sebuah gedung.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (14/5/2024):
Frederik X, Raja Denmark mendampingi pendukung rakyat Gaza dengan tampil di balkon kediamannya sambil mengibarkan bendera Palestina.Tak perlu tunjukkan identitas Islam, cukup identitas nurani kemanusiaan untuk mengutuk genosida yg terjadi di palestina dan dukung kemerdekaannya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Narasi mengenai Raja Denmark Frederik X mengibarkan bendera Palestina disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Video menampilkan seorang pria memakai baju putih mengibarkan bendera di balkon sebuah gedung.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (14/5/2024):
Frederik X, Raja Denmark mendampingi pendukung rakyat Gaza dengan tampil di balkon kediamannya sambil mengibarkan bendera Palestina.Tak perlu tunjukkan identitas Islam, cukup identitas nurani kemanusiaan untuk mengutuk genosida yg terjadi di palestina dan dukung kemerdekaannya.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar gambar yang beredar untuk menelusuri jejak digital video.
Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke artikel cek fakta dari Nyheder.tv2.dk, Newtral.es, dan Annahar.com.
Video tersebut bukan berlokasi di Denmark, melainkan di Malmo, Swedia.
Klip diambil ketika warga Swedia melakukan aksi pro-Palestina pada Kamis (9/5/2024). Aksi protes tersebut diberitakan sejumlah media, seperti The Guardian dan Associated Press.
Situs berita berbahasa Bosnia, Federalna menulis soal aksi pro-Palestina di Malmo dengan menyertakan foto pria dalam balkon.
Aksi tersebut sekaligus memprotes keikutsertaan Israel dalam kompetisi pop pan-kontinental, Eurovision.
Para pengunjuk rasa memenuhi jalanan, kemudian berkumpul di alun-alun Stortorget dekat Balai Kota Malmo.
Akun X @elizabeth_w96, pada Jumat (10/5/2024), mengunggah video aksi protes tersebut, termasuk pria yang mengibarkan bendera Palestina di balkon sebuah gedung.
Pria dalam video bukanlah Raja Denmark. Berikut perbandingan wajah pria di balkon dan Frederik X.
Sementara itu, pria mengibarkan bendera Palestina berlokasi di 31 Slottsgatan. Tampak gedung dengan dinding bata merah disertai balkon yang mengarah ke jalan.
Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke artikel cek fakta dari Nyheder.tv2.dk, Newtral.es, dan Annahar.com.
Video tersebut bukan berlokasi di Denmark, melainkan di Malmo, Swedia.
Klip diambil ketika warga Swedia melakukan aksi pro-Palestina pada Kamis (9/5/2024). Aksi protes tersebut diberitakan sejumlah media, seperti The Guardian dan Associated Press.
Situs berita berbahasa Bosnia, Federalna menulis soal aksi pro-Palestina di Malmo dengan menyertakan foto pria dalam balkon.
Aksi tersebut sekaligus memprotes keikutsertaan Israel dalam kompetisi pop pan-kontinental, Eurovision.
Para pengunjuk rasa memenuhi jalanan, kemudian berkumpul di alun-alun Stortorget dekat Balai Kota Malmo.
Akun X @elizabeth_w96, pada Jumat (10/5/2024), mengunggah video aksi protes tersebut, termasuk pria yang mengibarkan bendera Palestina di balkon sebuah gedung.
Pria dalam video bukanlah Raja Denmark. Berikut perbandingan wajah pria di balkon dan Frederik X.
Sementara itu, pria mengibarkan bendera Palestina berlokasi di 31 Slottsgatan. Tampak gedung dengan dinding bata merah disertai balkon yang mengarah ke jalan.
Kesimpulan
Video pria di Malmo, Swedia, mengibarkan bendera di balkon saat aksi pro-Palestina disebarkan dengan konteks keliru.
Aksi protes dilakukan di Balai Kota Malmo, pada Kamis (9/5/2024). Pria dalam video bukan Raja Denmark Frederik X.
Aksi protes dilakukan di Balai Kota Malmo, pada Kamis (9/5/2024). Pria dalam video bukan Raja Denmark Frederik X.
Rujukan
- https://www.facebook.com/yunus.yunus.16752754/videos/1260278524953471
- https://www.facebook.com/tri.triyono.35/videos/3737492449841147
- https://www.facebook.com/maleqi.mohd/videos/413900301531363/
- https://www.facebook.com/AsiaPacificCommunityForPalestine/videos/3563537007229768/
- https://www.facebook.com/Isgone14/videos/707480931394504
- https://lens.google.com/search?ep=subb&hl=en-US&re=df&s=4&p=AbrfA8oupouvTCPz_OBheD8-Ur36hTCXK27XbyxSfGTN-NAnr22fi1grSQ2nZk5KjqCMPGWcj50vzqb2qVqHYE7nanA6D8HDobMyc4h-TaoVRKeaCUAWy4CLZ-BvMO0jSTr8jYpo_C3Xz8Jfj9yb5PjyqaPayPUG20bTDbXs7_8KZzJKPiRszlAR0kGsgrJraZvZ6MR7tqqWnYapMn1RLpYDd9kmE335DlrIr2uiiOMffFA51lPPAtKRJ8l3mEM0NIn5FyOZWo_p-t0mIUX7Qu85W1o%3D#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsIkVrY0tKRFJoTW1GbU5qVTFMV1EzWVdJdE5ETTNZeTFoWVdSbExUZGxOMk0yWWpSak9UbGhaaElmUlRkYWQzTmxiSGxrYUd0VU9FZHRjM3A0VFdaRGJITlljMFZPVnpsNFp3PT0iXQ==
- https://nyheder.tv2.dk/samfund/2024-05-13-fake-news-video-om-kong-frederik-spreder-sig
- https://www.newtral.es/rey-dinamarca-bandera-palestina/20240513/
- https://www.annahar.com/arabic/%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%87%D8%A7%D8%B1%D8%AA%D8%AA%D8%AD%D9%82%D9%82/319417/%D9%85%D9%84%D9%83-%D8%A7%D9%84%D8%AF%D8%A7%D9%86%D9%85%D8%A7%D8%B1%D9%83-%D9%8A%D8%B1%D9%81%D8%B9-%D8%B9%D9%84%D9%85-%D9%81%D9%84%D8%B3%D8%B7%D9%8A%D9%86-%D9%88%D9%8A%D9%84%D9%88%D8%AD-%D8%A8%D9%87-%D8%A5%D9%84%D9%8A%D9%83%D9%85-%D8%A7%D9%84%D8%AD%D9%82%D9%8A%D9%82%D8%A9-factcheck
- https://www.youtube.com/watch?v=ON9DDWRFCjI
- https://www.youtube.com/watch?v=0kw2ADqPvds
- https://federalna.ba/hiljade-ljudi-u-malmeu-protestuje-protiv-ucesca-izraela-na-eurosongu-8rv39
- https://twitter.com/elizabeth_w96/status/1788649008501571903
- https://www.britannica.com/biography/Frederik-X
- https://www.google.com/maps/@55.603174,12.99428,3a,90y,112.49h,100.12t/data=!3m7!1e1!3m5!1sgFedndVCFR-5y_JB83Xa0Q!2e0!6s
- https:%2F%2Fstreetviewpixels-pa.googleapis.com%2Fv1%2Fthumbnail%3Fpanoid%3DgFedndVCFR-5y_JB83Xa0Q%26cb_client%3Dmaps_sv.share%26w%3D900%26h%3D600%26yaw%3D112.49121515023492%26pitch%3D-10.11725432995813%26
(GFD-2024-19858) Keliru, Video dengan Klaim Rutin Minum Es Saat Makan Memicu Kerusakan Ginjal
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2024
Berita
Klaim bahwa rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal, ramai di media sosial. Klaim tersebut dibagikan dalam bentuk video reels di Facebook. Video dengan keterangan "Bahaya Minum Es" tersebut diunggah akun ini [ arsip ]. Narasi dalam video mengatakan, orang-orang yang rutin minum es, ginjalnya lama-kelamaan akan tergerus atau bermasalah.
"Apalagi yang paling parah itu minum es waktu makan, itu buruknya luar biasa," ujar suara dalam video.
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah dibagikan lebih dari 2000 kali dan mendapat 226 komentar. Benarkah rutin minum es saat makan dapat memicu kerusakan ginjal?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait di internet melalui sejumlah media dan situs kredibel. Hasilnya, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi.
Dilansir dari Kompas.com, ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa. Konsumsi air bersuhu dingin saat makan pun tidak membahayakan selama dilakukan dengan wajar.
"Tidak dalam volume yang besar karena kita kan juga lagi dalam proses pengunyahan," kata Andi kepada Kompas.com, Senin, 7 Agustus 2023.
Andi menerangkan, minum es yang menjadi masalah bagi ginjal adalah minuman dengan aneka bahan tambahan, termasuk gula. "Misalnya, hal-hal yang dapat merusak ginjal, gulanya banyak, natriumnya tinggi, itu tensi naik, gula darah naik," kata dia.
Dikutip dari situs HealthLine, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi. Sedangkan minum air hangat memiliki manfaat tersendiri, seperti membantu pencernaan dan pembuangan racun.
National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine merekomendasikan agar pria berusia 19 tahun ke atas mengonsumsi 3,7 liter air per hari (15,5 gelas) dan wanita berusia 19 tahun ke atas mengonsumsi 2,7 liter per hari (11,5 gelas).
Mengutip situs resmi Kementrian Kesehatan RI, penyakit ginjal dapat disebabkan oleh Diabetes (tipe 2), Hipertensi, Konsumsi Obat Pereda Nyeri, Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif, Radang Ginjal.
Sementara faktor resiko yang tidak dapat diubah sehingga menyebabkan penyakit ginjal yakni riwayat Keluarga dengan penyakit ginjal, kelahiran prematur, trauma di daerah abdomen, jenis penyakit tertentu seperti Lupus, AIDS maupun Hepatitis C.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo video dengan klaim rutin minum es saat makan dapat memicu kerusakan ginjal adalah keliru.
Belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi.
Ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/352604754459879
- https://web.archive.org/web/20240515103022/
- https://www.facebook.com/reel/352604754459879
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/07/163000765/rutin-minum-es-saat-makan-disebut-picu-kerusakan-ginjal-benarkah-ini?page=all
- https://www.healthline.com/health/is-drinking-cold-water-bad-for-you#takeaway
- https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/apa-penyebab-penyakit-ginjal
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 1799/6141