• (GFD-2024-23545) [SALAH] Uang Rp10.000 Tahun Emisi 2005 Tak Lagi Berlaku

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 22/10/2024

    Berita

    Akun Tiktok “good.mood111” pada Jumat (04/10/2024) mengunggah video [arsip] berisi klaim “uang pecahan Rp. 10.000 tahun emisi 2005 tidak lagi berlaku dan tidak dapat ditukar”.
    Berikut narasi lengkapnya:
    Bank Indonesia (BI) menyebut uang pecahan Rp10 ribu tahun emisi 2005 tidak berlaku lagi. Uang tersebut berwarna ungu terang dan memiliki gambar Indonesia Sultan Mahmud Badaruddin II dan Rumah Limas.
    Uang Rp10 ribu emisi 2005 seharusnya telah ditarik sejak 2010. Namun, masyarakat diberikan tenggat waktu selama lima tahun untuk mengembalikan uang tersebut.
    Jika masyarakat masih memiliki uang Rp10 ribu tersebut dapat dikoleksi pribadi atau dijual ke kolektor uang. Karena uang tersebut tidak bisa lagi ditukar atau dikembalikan di bank.
    Kemudian, uang pecahan Rp10 ribu yang terbaru dan berlaku yakni emisi 2022 dengan gambar utama Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo. Beserta tulisan ‘Frans Kaisiepo’, dengan dominasi warga ungu.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Uang 10 ribu sudah tidak berlaku” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, ditemukan pemberitaan cnbcindonesia.com berisi penjelasan Bank Indonesia (BI).
    “Uang pecahan Rp10.000 yang masih berlaku adalah uang pecahan tahun emisi 2005, 2016, dan 2022” ujar Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim dalam siaran persnya, dikutip cnbcindonesia.com, Sabtu (5/10/2024).
    Melansir pemberitaan detik.com, dalam Pasal 17 ayat (1) UU RI Nomor 7 Tahun 2011 termaktub pencabutan dan penarikan rupiah dari peredaran akan diumumkan melalui media massa.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “uang pecahan Rp. 10.000 tahun emisi 2005 tak lagi berlaku dan tak dapat ditukar” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
  • (GFD-2024-23544) [SALAH] Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong Mundur Usai Laga Lawan Cina

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 22/10/2024

    Berita

    Akun “Ananda Putri” pada Rabu (16/10/2024) mengunggah foto [arsip] di grup facebook “Timnas Indonesia” dengan narasi :
    “Breaking news: kekalahan lawan CHINA 2-1 akhirnya membuat STY MUNDUR sebagai PELATIH TIMNAS INDONESIA 😭😭😭
    Selamat tinggal STY
    #STYMUNDUR”

    Per Selasa (22/10/2024), 80 akun memberi tanda suka di unggahan tersebut. Konten juga menuai 93 komentar, mayoritas menyalahkan Shin Tae Yong (STY) atas kekalahan Timnas Indonesia melawan Cina.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri sumber foto unggahan lewat Google Lens. Hasilnya, foto tersebut mirip dengan video di kanal YouTube Arena Kita “PRE MATCH PRESS CONFERECE SEBELUM LEG 2 AFF CUP 2020, SHIN TAE YONG PASTIKAN TIDAK ADA ADU PINALTI” yang diunggah Desember 2021.
    Video tersebut diambil saat konferensi pers sebelum laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara Indonesia dan Singapura pada Sabtu (25/12/2021).
    Dalam laman resmi PSSI, STY masih tercatat sebagai pelatih Timnas Indonesia hingga 2027. Dilansir dari kompas.com, STY serta Timnas Indonesia sedang menyiapkan diri untuk pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi pada Jumat (15/11/2024) dan Selasa (19/11/2024) di Stadion Gelora Bung Karno.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong mundur usai laga lawan Cina” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
  • (GFD-2024-23543) [SALAH] Ada Kongkalikong Adik Prabowo dan Yusril di Balik Ekspor Pasir Laut

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 22/10/2024

    Berita

    KONGKALIKONG BUSUK TERBONGKAR !! TERNYATA ADIK PRABOWO DAN YUSRIL DIBALIK EKSPOR PASIR LAUT

    BREAKING NEWS

    KONGKALIKONG TERBONGKAR

    ADIK PRABOWO & YUSRIL DIBALIK EKSPOR PASIR LAUT

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama memasukkan kata kunci “Adik Prabowo dan Yusril dibalik ekspor pasir laut” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi yang membenarkan klaim.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video itu lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar yang identik. Potret dalam thumbnail video merupakan hasil suntingan atau manipulasi dari gabungan sejumlah gambar.

    Video berdurasi 6 menit 12 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan ulang artikel suara.com “Heboh Adik Prabowo Jadi Penambang Pasir Laut, Reaksi Pandji Pragiwaksono: Sabar Nyet”.

    Artikel yang tayang Minggu (6/10/2024) itu membahas komika Pandji Pragiwaksono yang menyoroti dibukanya kembali keran ekspor pasir laut oleh Jokowi.

    Kesimpulan

    Tidak ada sumber kredibel yang membenarkan klaim tersebut. Thumbnail dari video yang beredar pun merupakan hasil suntingan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23542) Hoaks SPBU Pertamina Terbakar karena Penggunaan QR Code

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/10/2024

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan momen kebakaran di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina. Narasi dalam video tersebut menyebutkan bahwa kebakaran tersebut disebabkan karena masyarakat yang membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan Quick Response Code atau QR Code dari telepon seluler.

    Berikut keterangan teks dalam video tersebut:

    “AKIBAT BELI BBM PAKAI QR. Dulu HP dilarang dihidupkan di POM BENSIN, Sekarang HP wajib dihidupkan karena pakai QR demi bisnis aplikasi, bisnis bank, bisnis sekelompok orang rakus tanpa akal sehat ini akibatnya,” bunyi teks dalam video tersebut.

    Video yang disertakan memang menampilkan momen kebakaran di salah satu SPBU milik Pertamina. Nampak, beberapa orang yang ada di sekitar SPBU tersebut mencoba memadamkan api yang terlihat sudah membakar sebagian pompa bensin. Terlihat juga beberapa orang dan pengendara mobil dan motor di sekitar SPBU tersebut nampak panik melihat kebakaran tersebut.

    Narasi ini ditemukan tersebar di sejumlah platform media sosial, di Facebook narasi ini diunggah oleh akun “Muh Lasin” dan “Bani Argo Poetra” pada Sabtu (12/20/2024, serta “Ian Kyoto” pada Minggu (20/2/2024). Tirto juga menemukan narasi dan video yang sama diunggah di akun Youtube “Endrizal official” pada Sabtu (12/20/2024).

    Sepanjang Sabtu (12/10/2024) hingga Selasa (22/10/2024) atau selama 10 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 27 tanda suka, 21 komentar dan telah dibagikan sebanyak 22 kali.

    Lantas, benarkah video kebakaran SPBU milik Pertamina tersebut disebabkan karena masyarakat yang membeli BBM menggunakan QR Code dari telepon seluler?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto melakukan penelusuran dengan mengamati video tersebut dari awal hingga akhir. Kami tidak menemukan adanya satupun petunjuk yang dapat membuktikan bahwa SPBU tersebut terbakar karena ada yang membeli BBM menggunakan QR Code dari telepon seluler.

    Kami kemudian mengambil salah satu tangkapan layar video tersebut lalu menelusurinya dengan menggunakan teknik reverse image search pada Google Images.

    Hasil penelusuran mengarahkan Tirto ke video identik yang diunggah akun Instagram “makassar society” pada Sabtu (12/10/2024).

    Akun tersebut mengunggah video yang sama seperti yang disertakan dalam klaim unggahan. Kesamaan tersebut terlihat dari adanya spanduk yang terpasang di pagar SPBU, orang berbaju merah yang sedang memadamkan api menggunakan selang, serta motor yang berlalu lalang di depan SPBU tersebut.

    Dalam keterangan takarir nya, akun tersebut memberikan penjelasan lokasi bahwa kebakaran tersebut terjadi di SPBU Sabussalam yang diduga akibat konsleting mobil berjenis pick up saat mengisi BBM.

    Hasil penelusuran juga mengarahkan kami ke artikel berita dari media Serambinews berjudul “BREAKING NEWS - SPBU Oyon di Kota Subulussalam Terbakar” yang tayang pada Kamis (10/10/2024).

    Artikel tersebut menggunakan thumbnail foto yang identik dengan momen kebakaran yang disertakan dalam video unggahan. Kesamaan tersebut nampak terlihat pada foto spanduk yang terpasang di pagar SPBU tersebut.

    Penjelasan dalam artikel tersebut mengungkap bahwa SPBU yang terbakar tersebut adalah SPBU di Jalan Teuku Umar Simpang Terminal Terpadu, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, yang terbakar pada Kamis (10/10/2024) sekitar pukul 12:20 WIB. Namun, artikel tersebut tidak menjelaskan penyebab dari kebakaran tersebut.

    Selanjutnya, penelusuran dilanjutkan dengan memasukan kata kunci “Penyebab Kebakaran SPBU Subulussalam Aceh” (sesuai informasi lokasi SPBU yang telah ditemukan) ke mesin pencarian Google.

    Hasilnya, kami menemukan pemberitaan dari Antara yang memuat pernyataan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagu soal kebakaran di salah satu SPBU di Kota Subulussalam tersebut.

    "Kami melakukan investigasi secara menyeluruh terkait penyebab dari insiden kebakaran SPBU di Subulussalam," kata Area Manager Comm, Rel, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, ketika dihubungi Antara di Banda Aceh, Kamis (10/10/2024).

    Ia menjelaskan, berdasasrkan peninjauan sementara, kebakaran tersebut terjadi saat kendaraan mobil berjenis pick up, yakni Suzuki Carry, tengah melakukan pengisian BBM berjenis Pertalite.

    Petugas operator di SPBU berusaha memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) SPBU, namun api terus membesar dan tidak lama berselang, unit pemadam kebakaran datang untuk melakukan pemadaman di SPBU.

    Hingga Selasa (22/10/2024), atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ada satupun keterangan dari Pertamina maupun pihak terkait lainnya yang menyebut bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh penggunaan QR Code dari telepon seluler.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim narasi dalam video yang menyebut bahwa kebakaran SPBU milik Pertamina disebabkan karena masyarakat yang membeli BBM menggunakan QR Code dari telepon seluler.

    SPBU milik Pertamina yang terbakar tersebut adalah adalah SPBU di Jalan Teuku Umar Simpang Terminal Terpadu, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh. Tidak ada satupun keterangan yang menyebut bahwa kebakaran SPBU tersebut disebabkan oleh penggunaan QR Code dari telepon seluler.

    Jadi, informasi dalam video yang menyebut bahwa ada kebakaran SPBU milik Pertamina disebabkan karena ada yang membeli BBM menggunakan QR Code dari telepon seluler bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan