(GFD-2024-19939) Cek Fakta: Tidak Benar Pembagian Hadiah Lewat Program Grand Prize Livin Bank Mandiri
Sumber:Tanggal publish: 19/05/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pembagian hadiah lewat program grand prize livin Bank Mandiri, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 17 Mei 2024.
Klaim pembagian hadiah lewat program grand prize livin Bank Mandiri berupa tulisan berikut.
"Khusus Untuk Nasabah Livin Mandiri Yang Sudah Terdaftar Di By Livin Mandiri Mobile Banking/Internet Banking,
Program Grend Prize livin MandiriBerhadiah Hadir Lagi,Ayo Buruan Daftar Menangkan Hadiah Nya Utama nya
-2: Unit Mobil XPander
-5 : Unit Mobile Innova
-2 : Unit Mobile Toyota Fortuner
10: Unit Gunung
-6:Unit Sepada motor Honda Vario
-5: paket umroh gratis
-10 : Unit TV Led
-15 : Unit Leptop
-15: Unit Lemari es
-20 : Unit Specker Prolytron
-20 : Unit Ac Prolytron
Masih Banyak Keuntungan Lainnya... Info Lebih Lanjut Tentang Pendaftaran ( Grand Prize Undian Livin By Mandiri ) Silakan Klik Menu (Daftar) Yang Telah Kami Sediahkan."
Benarkah klaim pembagian hadiah lewat program grand prize livin Bank Mandiri? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pembagian hadiah lewat program grand prize livin Bank Mandiri, dalam artikel berjudul "Bank Mandiri Minta Masyarakat Waspadai Penipuan Program Undian Berhadiah" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 6 Mei 2024.
Dalam artikel Liputan6.com, Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai penipuan berkedok undian berhadiah, aksi kejahatan ini dapat merugikan sebab membobol rekening.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan, pelaku tersebut memang sengaja menyebarkan link website phising menggunakan program undian palsu untuk menjaring korban. Oknum tersebut sengaja menyasar para pengguna media sosial sebagai sasaran empuk.
“Kami mengimbau masyarakat dan nasabah Bank Mandiri untuk lebih berhati-hati. Kami pastikan itu adalah penipuan. Kami tidak memiliki program undian berhadiah yang sedang berlangsung,” kata Teuku Ali, Senin (6/5/2024).
Teuku Ali menuturkan modus penipuan yang dilakukan pelaku adalah dengan membuat akun palsu mengatasnamakan Bank Mandiri di sosial media, seperti Facebook dan Instagram. Kemudian oknum tersebut memuat postingan dengan narasi “Gebyar Undian Grand Prize” dari Bank Mandiri serta mencatut foto senior manajemen Bank BUMN tersebut.
Dari postingan tersebut, calon korban diarahkan untuk mengklik website phishing. Kemudian, dari link tersebut, pelaku meminta calon korban untuk mengisi nomor handphone, kredensial kartu debit seperti nomor kartu, expired date, kode CVV, password, PIN, kemudian diakhiri dengan form pengisian kode OTP.
“Hal inilah yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian finansial bagi siapa saja yang mengisinya. Sehingga kami meminta pada seluruh nasabah untuk lebih berhati-hati," papar Teuku Ali.
Tak hanya itu, akun palsu yang mengatasnamakan Bank Mandiri tersebut membuat postingan dengan mengambil konten terbaru dari akun resmi Bank Mandiri kemudian menyelipkan narasi adanya “Gebyar Undian Grand Prize” yang mengarah pada website phishing.
Teuku Ali menegaskan, saat ini, Bank Mandiri tidak ada program undian berhadiah. Oleh karena itu, jika menerima informasi mencurigakan, hubungi Mandiri Call 14000 atau MITA Whatsapp.
Adapun, link resmi Bank Mandiri yang dapat diakses untuk mengetahui program-program Bank Mandiri yaitu https://bankmandiri.co.id/en/promo-mandiri atau klik fitur promo yang ada di superapp Livin’ by Mandiri.
“Akun resmi Instagram Bank Mandiri adalah @bankmandiri, sedangkan Facebook resmi yaitu Bank Mandiri, dan twitter official ialah @bankmandiri dengan centang biru, hanya itu. Jadi selain itu, tolong jangan percaya,” pungkasnya.
Teuku Ali kembali mengingatkan agar nasabah selalu #JagaBaikBaik data rahasia perbankan seperti kode OTP sebagai verifikasi transaksi yang dikirimkan ke HP, nomor kartu debit/kredit, CVV/CVC (3 angka dibelakang kartu), PIN, User ID dan password untuk tidak diberikan kepada siapapun dengan alasan apapun.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pembagian hadiah lewat program grand prize livin Bank Mandiri tidak benar.
Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai penipuan berkedok undian berhadiah, modus penipuan yang dilakukan pelaku adalah dengan membuat akun palsu mengatasnamakan Bank Mandiri di sosial media, seperti Facebook dan Instagram.
(GFD-2024-19938) [SALAH]: VIDEO ” Retno Marsudi, Menandatangani Pelunasan Hutang Negara kepada China”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 19/05/2024
Berita
Lama² ini itu punya² oeee…!
(LIPPO ) jika dilanjutkan oleh 02 …! Betul kan …?
Bener…. Apa Betul…!!!
(LIPPO ) jika dilanjutkan oleh 02 …! Betul kan …?
Bener…. Apa Betul…!!!
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Twitter/X dengan nama akun “@H4T14K4LN4L42” yang mengunggah video dengan narasi penandatangannan dokumen pelunasan hutang indonesia ke China.
Setelah dilakukan penelusuran, potongan video tersebut berasal dari channel Youtube Sekretariat Presiden dengan judul video “Upacara Penyambutan Resmi Presiden Jokowi oleh Presiden RRT Xi Jinping, Beijing, 17 Oktober 2023”.
Pada pertemuan ini, Presiden Jokowi dan Xi Jinping membahas mengenai kerjasama antara Indonesia dengan Cina.
Setelah melakukan perbincangan, dilakukan penandatanganan MoU kerjasama Indonesia dan China yang salah satu poinnya berisi tentang penguatan investasi serta kerjasama ekonomi.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang pelunasan hutang Indonesia ke China adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, potongan video tersebut berasal dari channel Youtube Sekretariat Presiden dengan judul video “Upacara Penyambutan Resmi Presiden Jokowi oleh Presiden RRT Xi Jinping, Beijing, 17 Oktober 2023”.
Pada pertemuan ini, Presiden Jokowi dan Xi Jinping membahas mengenai kerjasama antara Indonesia dengan Cina.
Setelah melakukan perbincangan, dilakukan penandatanganan MoU kerjasama Indonesia dan China yang salah satu poinnya berisi tentang penguatan investasi serta kerjasama ekonomi.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang pelunasan hutang Indonesia ke China adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan, faktanya video tersebut bukanlah proses penandatanganan pelunasan hutang Indonesia ke China melainkan penandatanganan MoU kerjasama antara Negara Indonesia dan China pada 17 Oktober 2023.
Informasi yang menyesatkan, faktanya video tersebut bukanlah proses penandatanganan pelunasan hutang Indonesia ke China melainkan penandatanganan MoU kerjasama antara Negara Indonesia dan China pada 17 Oktober 2023.
Rujukan
(GFD-2024-19937) Hadapi Pemilu AS, Threads Hadirkan Fitur Bantu Pemeriksa Cek Fakta
Sumber:Tanggal publish: 18/05/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi media sosial milik Meta, Threads meluncurkan fitur yang membuat pemeriksa fakta pihak ketiga meninjau konten yang diduga hoaks. Fitur ini diluncurkan untuk menghadapi sejumlah Pemilihan Umum di seluruh dunia termasuk di AS pada November mendatang.
Hal ini disampaikan Chief Instagram, Adam Mosseri awal pekan lalu. Mosseri berharap fitur ini bisa membantu pemeriksa fakta pihak ketiga meninjau dan menilai konten secara langsung di Threads. Tidak seperti sebelumnya yang hanya bisa meninjau dan menilai konten yang mirip yang tersebar di FB atau Instagram.
Fitur baru ini juga akan membantu Threads untik mengidentifikasi misinformasi, berita palsu (hoaks), dan bahkan konspirasi palsu di jejaring sosial selama pemilu AS.
Rencana ini sebenarnya sudah diungkapkan Mosseri sejak Desember lalu. Namun baru bisa diluncurkan oleh Meta Mei ini, meski dia belum mengungkap apakah fiturnya sudah digunakan secara global.
"Kami bekerjasama dengan 100 pemeriksa fakta pihak ketiga di seluruh dunia untuk meninjau dan menilai konten misinformasi dengan 60 bahasa. Anda bisa melihat daftarnya di laman resmi Meta," kata Mosseri dilansir Android Headlines.
Saat ini Threads sendiri mempunyai 150 juta pengguna aktif. Mereka terus mengembangkan fitur dan meningkatkan pengalaman pengguna agar lebih nyaman saat digunakan.
Hasil Cek Fakta
(GFD-2024-19936) [SALAH] PRABOWO AKUI BOLEH JUAL NEGARA ATAS PERINTAH JOKOWI
Sumber: youtube.comTanggal publish: 19/05/2024
Berita
MENGGEMPARKANJEJAK DIGITAL PRABOWO,AKUI BOLEH JUAL NEGARA ATAS PERINTAH JKW
KABAR MENGGEMPARKAN
JEJAK DIGITAL MEMANG KEJ4M
DIAM2 PRABOWO & JOKOWI MAU JUAL PULAU
KABAR MENGGEMPARKAN
JEJAK DIGITAL MEMANG KEJ4M
DIAM2 PRABOWO & JOKOWI MAU JUAL PULAU
Hasil Cek Fakta
Sebuah video bernarasikan Prabowo akui boleh jual negara atas perintah Jokowi beredar dari channel youtube bernama ONE NATION pada 16 Mei 2024.
Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi dari beberapa gambar yang digabung menjadi satu. Video yang ditampilkan hanya menyajikan beberapa cuplikan video berbeda yang tidak mendukung klaim narasi.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel cek fakta dari kompas.com berjudul “[KLARIFIKASI] Video Prabowo “Boleh Jual Negara asal Santun” Disebarkan dengan Konteks Keliru” yang dimuat pada 9 Februari 2024.
Artikel tersebut membahas terkait video Prabowo yang membacakan sajak bejudul “Asal Santun” yang dibagikan dengan konteks keliru.
Dengan demikian, narasi dengan klaim Prabowo akui boleh jual negara atas perintah Jokowi tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi dari beberapa gambar yang digabung menjadi satu. Video yang ditampilkan hanya menyajikan beberapa cuplikan video berbeda yang tidak mendukung klaim narasi.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel cek fakta dari kompas.com berjudul “[KLARIFIKASI] Video Prabowo “Boleh Jual Negara asal Santun” Disebarkan dengan Konteks Keliru” yang dimuat pada 9 Februari 2024.
Artikel tersebut membahas terkait video Prabowo yang membacakan sajak bejudul “Asal Santun” yang dibagikan dengan konteks keliru.
Dengan demikian, narasi dengan klaim Prabowo akui boleh jual negara atas perintah Jokowi tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Tidak ditemukan pemberitaan terkait Prabowo akui boleh jual negara atas perintah Jokowi. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi gabungan dari beberapa cuplikan video berbeda yang tidak berkaitan.
Tidak ditemukan pemberitaan terkait Prabowo akui boleh jual negara atas perintah Jokowi. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi gabungan dari beberapa cuplikan video berbeda yang tidak berkaitan.
Rujukan
Halaman: 1779/6140