• (GFD-2019-3421) [SALAH] Air Nanas Panas Sembuhkan Kanker

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/12/2019

    Berita

    Pesan berantai yang beredar bukan berasal dari DR. dr. Rahyussalim, SpOT. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh yang bersangkutan. DR. dr. Rahyussalim, SpOT mengonfirmasi bahwa ia tak pernah membuat pesan tersebut. Bahkan ia mendapat kiriman pesan serupa dari rekannya. “Nama saya dicantumkan oleh orang lain,” ujarnya.

    Selain itu, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP pun memberikan tanggapan. Ia mengatakan bahwa pesan yang disebarkan itu bohong belaka. Terkadang, oknum penyebar pesan hoaks kesehatan itu menemukan kesamaan kandungan zat tertentu dalam obat dan buah lantas secara gegabah mengatakan buah terebut bisa menjadi obat. “Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu dalam buah-buahan juga ditemukan kandungan sejuta X, mereka bilang sudah bisa,” ungkapnya.

    Untuk lebih lengkapnya baca bagian Penjelasan!

    =====

    Kategori: False Context/Konten yang Salah

    =====

    Sumber: Whatsapp

    =====

    Narasi:

    Air Nanas panas

    tolong sebarkan !! tolong sebarkan !!

    Profesor Khairul Huseinn dari Rumah Sakit Umum Angkatan Darat Jakarta menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima buletin ini dapat meneruskan sepuluh salinan kepada orang lain’, pasti setidaknya satu kehidupan akan diselamatkan …

    Saya telah melakukan bagian saya, semoga Anda juga dapat membantu bagian Anda. terima kasih!

    Air nanas panas bisa menyelamatkan Anda seumur hidup

    Lihatlah lagi, lalu beri tahu yang lain,

    Sebarkan cinta keluar!

    Nanas panas ~ dapat membunuh sel kanker!

    Potong 2 hingga 3 serpihan nanas tipis dalam secangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi “air alkali”, minum setiap hari, itu baik untuk siapa saja.

    Air nanas panas melepaskan zat anti kanker, yang merupakan kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker yang efektif di bidang medis.

    Sari buah nanas panas memiliki efek untuk membunuh kista dan tumor. Terbukti untuk memperbaiki semua jenis kanker.

    Air nanas panas dapat membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi

    Jenis pengobatan dengan ekstrak nanas hanya menghancurkan sel-sel ganas, itu tidak mempengaruhi sel-sel sehat.

    Selain itu, asam amino dan polifenol nanas dalam jus nanas dapat mengatur tekanan darah tinggi, efektif mencegah penyumbatan pembuluh darah dalam, menyesuaikan sirkulasi darah dan mengurangi pembekuan darah.

    Setelah membaca, beri tahu yang lain, keluarga, teman, sebarkan cinta! Jaga kesehatan Anda sendiri.

    (DR. dr. Rahyussalim, SpOT) FK UI

    =====

    Hasil Cek Fakta

    Penjelasan:

    Beredar pesan berantai yang menyebutkan bahwa air nanas panas dapat menyembuhkan dari penyakit kanker. Dalam pesan berantai itu disebutkan sumber pesannya berasal dari DR. dr. Rahyussalim, SpOT dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Sebab, DR. dr. Rahyussalim, SpOT sudah mengklarifikasi kepada liputan6.com bahwa ia tidak pernah menyebarkan isi pesan tersebut. Bahkan ia mendapat kiriman pesan serupa dari rekannya.

    “Nama saya dicantumkan oleh orang lain. Entah itu ada orang iseng atau apa,” ujarnya.

    Sebagai informasi tambahan, DR. dr. Rahyussalim, SpOT sebenarnya merupakan dokter spesialis orthopedi. Sedangkan, isi pesannya tidak membahas mengenai kesehatan tulang.

    Perihal pesan berantai tersebut, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP pun angkat bicara. Ia mengatakan, Ia mengatakan bahwa pesan yang disebarkan itu bohong belaka. Bahkan ia pun menyebut, pesan serupa yang mencantumkan tanaman berbeda seperti misalnya jengkol, petai, atau pun mentimun yang disebut-sebut bisa mengobati kanker mudah ditemukan di media sosial.

    “Sama sekali enggak betul. Dan, kadang-kadang walaupun (mencantumkan sumber) dari luar negeri, itu beberapa zat itu diteteskan ke sel kanker di laboratorium, sel kankernya mati. Lalu, mereka bilang bisa untuk ngobatin, padahal sama sekali enggak,” jelas Prof Aru.

    Terkadang, oknum penyebar pesan hoaks kesehatan itu menemukan kesamaan kandungan zat tertentu dalam obat dan buah lantas secara gegabah mengatakan buah terebut bisa menjadi obat.

    “Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu dalam buah-buahan juga ditemukan kandungan sejuta X, mereka bilang sudah bisa,” lanjut Prof Aru.

    Meski begitu, Prof Aru tidak berkeberatan kalau orang yang sedang berobat kanker mengonsumsi buah-buahan. “Nah itu, komplimenter, menunjang agar badannya lebih sehat dan pasti ada manfaatnya.”

    Narasi perihal nanas bisa menyembuhkan sel kanker sejatinya sempat beredar pada Januari 2018 di daerah Kudus. Dalam narasi yang beredar kala itu disebutkan bahwa bagian tengah nanas atau disebut dalam pesan sebagai bromolin memiliki khasiat kuat untuk menyembuhkan kanker.

    Narasi tersebut sudah pernah ditanggapi oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus. Kepala Bidang (Kabid) Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) dr Hikari Widodo mewakili DKK Kudus menyatakan bahwa isi narasi ada kejanggalan, khususnya penyebutan isi tengah buah nanas. Menurutnya, penyebutan yang benar ialah bromelain, bukan bromolin.

    Ia menerangkan, buah nanas memang banyak khasiatnya. Tidak hanya bagian tengahnya, tapi secara keseluruhan. Bisa untuk mengurangi keputihan dan mengandung vitamin C. Namun, dengan mengonsumsi bromelain bisa melunturkan sel-sel kanker dan sebagainya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

    ”Saya pernah membaca, menurut penelitian laboratorium senyawa bromelain bisa mengganggu pertumbuhan sel tumor dan pembekuan darah yang lambat. Bisa jadi untuk obat kanker, cuma harus ada konsultasi dengan dokter,” ungkapnya.

    Dia menuturkan, sebenarnya dengan googling tentang khasiat buah nanas sudah bisa diketahui. Nanas juga tak dianjurkan dikonsumsi ibu hamil, teruma yang usia kandungan trimester awal. Sebab, bromelain memiliki senyawa yang melemahkan serviks (leher rahim). Jadi, konsumsi berlebihan akan memicu konstraksi awal.

    ”Nanas muda terutama yang kulitnya masih berwarna hijau, mengandung banyak bromelain. Jadi, tak hanya menyebabkan leher rahim lemah, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Untuk itu, perempuan yang kandungannya usianya masih muda harus membatasi, bahkan kalau bisa menghindari sama sekali mengonsumsi nanas muda,” terangnya.

    Dia menambahkan, makan nanas terlalu banyak juga dapat menyebabkan diare dan maag. ”Sebab, kandungan asam dari buah tropis ini, memang cukup mengganggu bagi lambung yang sensitif,” imbuhnya.

    Dengan demikian, pesan berantai tersebut konteks informasi di dalam informasi tersebut salah. Atas dasar itulah, maka pesan berantai itu masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah. Sebab, terdapat konteks yang salah dalam informasi itu sehingga membuat keseluruhan konten pesan berantai itu salah. Selain itu, khasiat nanas untuk menyembuhkan kanker masih perlu diuji melalui penelitian laboratorium terlebih dahulu.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3420) [BERITA] Kemenpan RB: Tidak Ada Pengangkatan CPNS Jalur Indonesia Sehat

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 18/12/2019

    Berita

    Atas munculnya kabar yang menyebutkan adanya pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur Indonesia Sehat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memberi tanggapannya. Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik (HKIP) Kemenpan RB, Andi Rahadian menegaskan, Kemenkes tidak memiliki program pengangkatan CPNS Jalur Indonesia Sehat. “Sudah dikonfirmasi, Kementerian Kesehatan tidak memiliki program pengangkatan CPNS jalur Indonesia Sehat,” ungkapnya.

    Hasil Cek Fakta

    Penjelasan:

    Sempat muncul informasi yang menyebutkan adanya pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur Indonesia Sehat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam informasi yang beredar dikatakan bahwa ada sejumlah uang yang diminta untuk mengikuti program tersebut.

    Pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pun angkat bicara lantaran sudah masuk laporan kepada instansinya. Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik (HKIP) Kemenpan RB, Andi Rahadian menegaskan, Kemenkes tidak memiliki program pengangkatan CPNS Jalur Indonesia Sehat.

    “Sudah dikonfirmasi, Kementerian Kesehatan tidak memiliki program pengangkatan CPNS jalur Indonesia Sehat,” ungkapnya.

    Dalam informasi yang beredar, Andi mengatakan, peserta diminta untuk menyiapkan uang sebesar Rp250.000.000. Saat ini, peserta tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) untuk dibagikan. Menurut dia, oknum dalam kasus ini mengatasnamakan Mona sebagai staf dari Kementerian Kesehatan dan pengumpul dana atas nama Iksan di Palembang, Sumatra Selatan.

    Andi menegaskan, pemerintah tidak memungut biaya dalam bentuk apapun kepada peserta terkait penerimaan CPNS. “Pemerintah tidak memungut biaya dalam bentuk apapun kepada peserta dan tidak menjanjikan kelulusan,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa program yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan adalah Nusantara Sehat. Program ini merupakan program khusus untuk pemenuhan tenaga kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

    Peserta Nusantara Sehat, katanya, tetap diharuskan melalui seleksi dan tidak otomatis diangkat menjadi CPNS.

    “Jika mendapatkan informasi terkait proses seleksi CPNS dan dirasa tidak wajar, harap untuk selalu waspada dan konfirmasi dengan Kementerian PANRB terlebih dahulu,” pungkasnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3419) [SALAH] Dirut Garuda, Ari Askhara adalah Anggota BIN

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/12/2019

    Berita

    Juru Bicara Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto membantah cuitan akun Twitter @do_ra_dong yang menyatakan bahwa Dirut Garuda, Ari Askhara adalah anggota BIN. “Ari Askhara adalah BUKAN anggota BIN,” ujar Wawan, Senin (16/12).

    Wawan pun berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kabar miring di masyarakat. “Sehingga dengan klarifikasi ini diharapkan ada kejelasan di masyarakat dan mohon maklum adanya. Demikian terima kasih,” tukasnya.


    NARASI:

    “Sebagai informasi

    Eks Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) adalah anggota BIN (Badan Intelijen Negara),” cuit akun Twitter Doradong atau @do_ra_dong, Jumat, 6/12.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN:


    Akun Twitter Doradong atau @do_ra_dong menayangkan cuitan yang mengatakan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara adalah anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Berikut isi lengkap cuitannya:

    “Sebagai informasi

    Eks Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) adalah anggota BIN (Badan Intelijen Negara),” cuit akun Twitter Doradong atau @do_ra_dong, Jumat, 6/12.

    Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto memberikan klarifikasinya. Ia mengatakan apa yang dicuitkan oleh akun @do_ra_dong adalah tidak benar.

    “Ari Askhara adalah BUKAN anggota BIN,” ujar Wawan, Senin (16/12).

    Menurut Wawan, BIN merasa berkepentingan untuk melakukan klarifikasi mengingat isu atau informasi tersebut sudah beredar, mengundang tanya, dan juga mendapat tanggapan luas dari berbagai pihak. Dia berharap melalui klarifikasi tersebut ada kejelasan di masyarakat.

    Lebih lanjut, Wawan berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kabar miring di masyarakat. “Sehingga dengan klarifikasi ini diharapkan ada kejelasan di masyarakat dan mohon maklum adanya. Demikian terima kasih,” tukasnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3418) [SALAH] “SEBELUM DI SETRUM MATI, PERMINTAAN PRIA INI MEMBUAT SURAT WASIAT PADA IBUNYA”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/12/2019

    Berita

    Pria di foto itu adalah Jeremy Meeks dan bukan narapidana yang dihukum mati dengan disetrum. Selain itu, tidak ditemukan bukti bahwa surat di atas benar-benar ditulis oleh seorang terpidana mati atau Jeremy Meeks.

    Akun Fahami Info (fb.com/FAHAMINFO) mengunggah sebuah gambar yang diberi narasi yang diawali dengan kalimat “SEBELUM DI SETRUM MATI, PERMINTAAN PRIA INI MEMBUAT SURAT WASIAT PADA IBUNYA”

    Selanjutnya unggahan ini memuat sebuah kliping koran yang memuat isi sebuah surat yang dilengkapi dengan foto seorang pria asing dalam baju tahanan berwarna oranye.

    Narasi itu bercerita mengenai seorang pria yang menyesalkan pola asuh keluarganya, terutama ibunya, hingga akhirnya dia terlibat perampokan dan pembunuhan yang berujung hukuman mati.

    “Itulah bagaimana semuanya berawal dan selesai perlahan-lahan sampai hari ini ketika aku dihukum setrum sampai mati karena perampokan dan pembunuhan. Aku masih sangat muda, Ibu. Aku butuh perlindunganmu saja. Dan saat Ibu membaca surat ini, aku sudah mati. Salam, anakmu tersayang.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim CekFakta Tempo dengan menggunakan reverse image tools TinEye dan Google ditemukan fakta bahwa pria dalam foto itu adalah Jeremy Meeks, seorang mantan terpidana dari Washington, Amerika Serikat, yang kini menjalani karirnya sebagai seorang model. Jeremy dijatuhi hukuman penjara pada 2014 atas kasus pencurian berat dan kepemilikan senjata api.

    Sesuai hasil pencarian di TinEye, foto Meeks dalam baju tahanan berwarna oranye tersebut telah beredar sejak 1 Juli 2014. Dalam layanan gambar daring, Imgur, diketahui bahwa foto tersebut pernah diunggah oleh akun Facebook Hot Radio.

    Foto itu telah dibagikan hingga 6.991 kali menyusul popularitas Meeks yang melambung setelah Kepolisian Kota Stockholm merilis fotonya yang dianggap tampan tersebut. Setelah beredarnya foto itu, Meeks memiliki banyak penggemar. Ia pun dijuluki “Hot Fellon”.

    Foto Meeks dalam baju tahanan berwarna oranye itu diambil di gedung pengadilan Kota Stockton, California, saat persidangan kasusnya pada 18 Juni 2014. Foto-foto Meeks lainnya dalam baju tahanan tersebut juga diunggah di situs stok foto, Getty Images.

    Namun, seperti yang sudah disinggung di atas, Meeks tidak dihukum mati. Dikutip dari situs media Inggris, Mirror, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara selama 63 bulan atau 5 tahun 3 bulan terhadap Meeks.

    Hukuman itu dikurangi menjadi 27 bulan atau 2 tahun 3 bulan oleh hakim yang ingin memberinya kesempatan karena tersentuh dengan surat-surat yang dikirimkan oleh penggemar Meeks. Sebuah agen pun akhirnya memberi Meeks tawaran sebagai model.

    Kesempatan ini membuat hidup Meeks berubah total, dari sebelumnya anggota geng kriminal menjadi seorang super star. Ia resmi keluar dari tahanan pada Maret 2016 dan menjalani hari-harinya sebagai model.

    Jim Jordan, pembuat film, fotografer model, dan sekaligus pendiri White Cross Management, mengunggah fotonya bersama Meeks sesaat setelah “hot fellon” itu bebas dari bui. Meeks pernah tampil di atas karpet merah New York Fashion Week dan Milan Fashion Week serta membintangi iklan kacamata hitam Carolina Lemke.

    Dengan demikian, terbukti bahwa pria dalam foto yang menyertai kisah di atas adalah Jeremy Meeks. Dia bukan narapidana yang dihukum mati dengan disetrum. Dia dihukum penjara selama 2 tahun 3 bulan atas kasus pencurian berat dan kepemilikan senjata api.

    Terkait Surat Wasiat
    Kliping koran dan klaim soal surat wasiat di atas telah beredar di media sosial sejak 2015. Salah satu akun yang membagikannya adalah akun Succeed In Life Center-Malaysia pada 15 Desember 2015. Narasi yang ditulis oleh akun itu serupa dengan yang beredar saat ini di media sosial.

    Saat itu, organisasi cek fakta Amerika Serikat, Snopes, telah memverifikasi narasi yang viral tersebut. Menurut Snopes, surat itu dibagikan sebagai tuduhan atas pola asuh yang buruk, khususnya kegagalan seorang ibu untuk menegakkan kedisiplinan dan menanamkan kejujuran pada anaknya.

    Namun, dalam surat itu, tidak terdapat informasi tentang identitas penulis, lokasi ketika ia menulisnya, atau kejahatan yang dituduhkan kepadanya. Snopes tidak menemukan bukti bahwa surat itu benar-benar ditulis oleh seorang terpidana mati atau Jeremy Meeks yang tidak menjalani hukuman mati seperti klaim yang beredar.

    Rujukan