Artikel disadur dari Tempo.co.

Beredar sebuah informasi di Instagram dari akun @bougenville_yy503 pada 14 Juli 2024 yang menyebut bahwa pihak berwenang memuluskan agenda Bill Gates untuk menyebarkan nyamuk wolbachia di Kec. Ujungberung, Kota Bandung.

Namun faktanya nyamuk wolbachia tidak ada kaitannya dengan agenda yang direncanakan Bill Gates. Dilansir dari Tempo.co, dua ilmuan Amerika bernama Marshall Hertig dan S. Burt Wolbach menemukan bakteri pada nyamuk rumah biasa pada tahun 1924. Kemudian pada 1936 saat penelitian berlanjut Hertig menamai bakteri tersebut menjadi Wolbachia pipientis.

Kemudian Professor Scott O’Neill, pendiri World Mosquito Program (WMP), pada 1980-an meneliti lebih lanjut terkait nyamuk wolbachia di Universitas Queensland di Australia, dan pada 1991 meneliti mengenai kaitannya nyamuk demam berdarah. Hingga pada tahun 2000-an penelitian terus berkembang, Bill and Melinda Gates Foundation mendanai WMP melalui Program Tantangan Besar dalam Kesehatan Global pada 2004.

Masyarakat perlu mengetahui bahwa nyamuk wolbachia tidak berbahaya justru dapat berdampak untuk mengurangi penyebaran virus yang menyebabkan demam berdarah dan dapat mengurangi populasi nyamuk, hal tersebut telah terbukti dengan penelitian puluhan tahun. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap nyamuk wolbachia.

Melansir dari Tempo.co dan laman resmi Biofarma, di Indonesia sendiri telah dilakukan pengujian sejak 2011 hingga 2022 oleh WMP bersama Yayasan Tahija dan Universitas Gadjah Mada, setelah melewati fase implementasi pada 2022 hasil menunjukkan adanya penurunan sebesar 77 % kasus demam berdarah dan 86% kasus perawatan di rumah sakit di Yogyakarta.

Mengutip dari laman resmi Kota Bandung, Pemkot Kota Bandung akan mengimplementasikan inovasi bakteri wolbachia ke dalam telur-telur nyamuk Aedes aegypti mengingat Kota Bandung termasuk daerah endemis DBD dengan kasus cukup tinggi. Pemkot memilih Kec. Ujungberung sebagai wilayah pilot project karena termasuk dalam 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak di Kota Bandung tahun 2022.

Dengan demikian, nyamuk wolbachia agenda Bill Gates yang disebarkan di Ujungberung Kota Bandung adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya nyamuk wolbachia adalah inovasi teknologi untuk menurunkan kasus demam berdarah yang tidak ada kaitannya dengan agenda dari Bill Gates. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

Artikel disadur dari akun Instagram Direktorat SMK.

Telah beredar surat dan dokumen teknis mengatasnamakan Direktorat SMK Kemendikbudristek. Dokumen yang beredar terkait Dokumen Teknis Pembangunan Ruang Kelas Baru SMK Tahun Anggaran 2024 dan Pedoman Pelaporan Program Bantuan Pemerintah Pengembangan SMK Pusat Keunggulan. Pada surat terdapat nama, alamat, dan provinsi sekolah.

Setalah ditelusuri pada akun Instagram resmi @direktoratsmk ditemukan bantahan surat dan dokumen yang beredar. Direktorat SMK dengan tegas memperingatkan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu memeriksa keaslian dokumen.

“Yth. Bapak dan Ibu

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota
Kepala SMK Seluruh Indonesia
Semakin maraknya peredaran surat dan dokumen palsu yang mengatas namakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam hal ini: Dokumen Teknis Pembangunan Ruang Kelas Baru Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Anggaran 2024.
Pedoman Pelaporan Program Bantuan Pemerintah Pengembangan SMK Pusat Keunggulan.
Dapat kami informasikan apabila Bapak/Ibu menerima surat atau dokumen, sama seperti yang dimaksud. Kami sampaikan bahwa surat dimaksud adalah Palsu/Tidak Benar.”
Maraknya surat yang dikeluarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab, dapat dilakukan beberapa langkah pencegahan di antaranya memverifikasi keaslian dokumen dan tata letak penulisan surat serta menghubungi kontak resmi Direktorat SMK atau nomor gawai 0811 8694 444.

Direktorat SMK memastikan surat dokumen yang beredar adalah palsu.

Sebuah postingan di Twitter membagikan video demo mahasiswa pada 22 Juli 2024 yang diklaim ramai berada di depan istana namun sepi dari media dan TV. Diketahui demo tersebut adalah demo yang dilakukan BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) untuk mengkritik 10 tahun kepemimpinan presiden Jokowi.

Namun setelah ditelusuri faktanya ramai dari berbagai media dan TV nasional yang memberitakan aksi tersebut. Beberapa stasiun TV mengunggah kembali rekaman siaran demo tersebut di YouTube.

Termasuk KompasTV pada channelnya juga menampilkan thumbnail dengan mobil komando yang tertulis “Suara Rakyat” dan terdapat pengeras suara berwarna merah seperti yang terlihat dalam postinga Twitter tersebut.

Beberapa stasiun TV seperti GTV, MetroTV, dan iNews pada channel YouTubenya juga memberitakan demo yang dimulai dari sore hingga malam tersebut berujung ricuh. Kemudian penelusuran media berita daring nasional seperti Detik.com, Kompas.com, SindoNews.com, CNNIndonesia.com, dan Tempo.co terlihat juga memberitakan terkait 12 tuntutan mahasiswa pada saat demo tersebut berlangsung.

Pemeriksa Fakta Mafindo juga menelusuri dengan Google Street View di mana lokasi pengambilan video tersebut berada, demo tersebut berlangsung di depan Gedung Sapta Pesona yang merupakan kantor Kemenparekraf, dekat Patung Kuda, Jl. Medan Merdeka Barat. Bukan berada di depan Istana Merdeka yang berada di Jl. Medan Merdeka Utara atau bukan juga di depan Istana Negara yang berada di Jl. Veteran.

Dengan demikian, demo di depan istana 22 Juli 2024 ramai, tapi sepi dari media dan TV adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya banyak media yang memberitakan dan menyiarkan demo yang dilakukan oleh BEM SI pada 22 Juli 2024. Video tersebut juga bukan berada depan istana, melainkan berada di depan Gedung Sapta Pesona yang merupakan kantor Kemenparekraf, dekat Patung Kuda, Jl. Medan Merdeka Barat. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

Ketua KONI Sulawesi Selatan dengan akun Facebook Yasir menghubungi salah satu pengguna Facebook untuk meminta informasi terkait pembangunan tempat ibadah yang nantinya akan diberikan bantuan. Akun Facebook yang berfoto profil Yasir dengan istrinya tersebut memberikan nomor WhatsAppnya kepada pengurus lembaga.

Dilansir dari bonepos.com, Yasir Machmud mengklarifikasi akun Facebook tersebut akun palsu bukan miliknya. Ia akan menindaklanjuti akun tiruan tersebut dan melaporkannya ke pihak berwajib. Yasir juga mengimbau masyarakat selalu waspada dan berhati-hati terhadap penipuan serupa.

Dengan demikian akun Facebook bernama Yasir Machmud yang berfoto profil Yasir dengan istrinya merupakan konten tiruan.

Akun tiruan. Hal tersebut diklarifikasi Yasir bahwa akun tersebut bukan miliknya.