Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan Facebook menarasikan bahwa Timnas Indonesia akan melawan Portugal di laga FIFA match day pada September 2024 mendatang di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“LAGA PANAS FIFA MATCH DAY
DARI BERITA YANG BEREDAR PORTUGAL(RONALDO) VS INDONESIA AKAN DI GELAR DI BULAN JULI
SIAP SIAP KITA AKAN KEDATANGAN GOAT
MUDAH MUDAHAN BENAR,MARI KITA SAMBUT DENGAN MERIAH GOAT KITA”
Namun, benarkah Indonesia melawan Portugal pada September 2024 di GBK?
(GFD-2024-20030) Indonesia melawan Portugal pada September 2024 di GBK, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 22/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga juga mengonfirmasi, laga uji coba yang mempertemukan Timnas Indonesia kontra tim kelas dunia tidak mungkin digelar tahun ini. Sebab, jadwal padat menaungi Timnas Indonesia hingga akhir tahun ini.
Selain itu diketahui timnas Indonesia akan menghadapi dua laga pamungkas Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Timnas Indonesia akan menghadapi Irak dan Filipina pada FIFA Matchday bulan Juni 2024 di Jakarta.
Sehingga, belum ada informasi mengenai pertandingan Indonesia melawan Portugal di September mendatang.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Selain itu diketahui timnas Indonesia akan menghadapi dua laga pamungkas Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Timnas Indonesia akan menghadapi Irak dan Filipina pada FIFA Matchday bulan Juni 2024 di Jakarta.
Sehingga, belum ada informasi mengenai pertandingan Indonesia melawan Portugal di September mendatang.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-20029) [KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris
Sumber:Tanggal publish: 22/05/2024
Berita
KOMPAS.com- Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, tim nasional (timnas) sepak bola Israel didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024.
Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa timnas Indonesia ditunjuk sebagai pengganti.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut informasinya keliru dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim timnas Israel didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan bendera negara yang mengikuti Olimpiade Paris 2024 cabang olahraga sepak bola.
Dalam gambar tidak terdapat bendera Israel dan diganti Indonesia. Gambar tersebut diberi keterangan:
Timnas isra*l di di diskualifikasi dari olimpiade paris 2024
timnas Indonesia di tunjuk untuk menggantikannya
Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa timnas Indonesia ditunjuk sebagai pengganti.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut informasinya keliru dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim timnas Israel didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan bendera negara yang mengikuti Olimpiade Paris 2024 cabang olahraga sepak bola.
Dalam gambar tidak terdapat bendera Israel dan diganti Indonesia. Gambar tersebut diberi keterangan:
Timnas isra*l di di diskualifikasi dari olimpiade paris 2024
timnas Indonesia di tunjuk untuk menggantikannya
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri tidak ditemukan informasi valid timnas Israel telah didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024.
Dilansir DW, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap Israel menjelang atau selama Olimpiade Paris 2024.
"Tidak mungkin memikirkan sanksi (terhadap Israel) saat ini," kata Pierre-Olivier Beckers-Vieujant, Kepala Komite Koordinasi IOC Paris 2024 pada bulan Maret lalu.
Wakil Presiden IOC John Coates juga mengatakan, perang di Gaza tidak menjamin sanksi yang sama untuk Israel, seperti yang dijatuhkan kepada Rusia setelah menginvasi Ukraina.
Sebagai konteks, Federasi Sepak bola Palestina (PFA) meminta Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk membekukan Israel. Hal itu menyusul serangan Israel ke Gaza yang banyak memakan korban jiwa dan dianggap sebagai aksi genosida.
Diberitakan BBC pernyataan PFA itu disampaikan Ketua PFA, Jibril Rajoub.
Menanggapi hal itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan, hal tersebut merupakan urusan Dewan FIFA untuk mengambil keputusan, setelah melakukan kajian hukum.
Infantino mengatakan, kajian hukum atas tuntutan dari PFA akan segera dilakukan. Menurut dia, Dewan FIFA akan mengadakan kongres luar biasa pada akhir Juli untuk membahas masalah ini.
Dilansir DW, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap Israel menjelang atau selama Olimpiade Paris 2024.
"Tidak mungkin memikirkan sanksi (terhadap Israel) saat ini," kata Pierre-Olivier Beckers-Vieujant, Kepala Komite Koordinasi IOC Paris 2024 pada bulan Maret lalu.
Wakil Presiden IOC John Coates juga mengatakan, perang di Gaza tidak menjamin sanksi yang sama untuk Israel, seperti yang dijatuhkan kepada Rusia setelah menginvasi Ukraina.
Sebagai konteks, Federasi Sepak bola Palestina (PFA) meminta Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk membekukan Israel. Hal itu menyusul serangan Israel ke Gaza yang banyak memakan korban jiwa dan dianggap sebagai aksi genosida.
Diberitakan BBC pernyataan PFA itu disampaikan Ketua PFA, Jibril Rajoub.
Menanggapi hal itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan, hal tersebut merupakan urusan Dewan FIFA untuk mengambil keputusan, setelah melakukan kajian hukum.
Infantino mengatakan, kajian hukum atas tuntutan dari PFA akan segera dilakukan. Menurut dia, Dewan FIFA akan mengadakan kongres luar biasa pada akhir Juli untuk membahas masalah ini.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim timnas Israel didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024 tidak benar.
Pada Maret 2024, Kepala Komite Koordinasi IOC Paris 2024, Pierre-Olivier Beckers-Vieujant mengatakan, IOC memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap Israel menjelang atau selama Olimpiade di Paris.
Sementara, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan, tuntutan PFA untuk membekukan Israel akan dilakukan kajian hukum terlebih dahulu.
Dewan FIFA akan mengadakan kongres luar biasa pada akhir Juli untuk membahas masalah ini.
Pada Maret 2024, Kepala Komite Koordinasi IOC Paris 2024, Pierre-Olivier Beckers-Vieujant mengatakan, IOC memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap Israel menjelang atau selama Olimpiade di Paris.
Sementara, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan, tuntutan PFA untuk membekukan Israel akan dilakukan kajian hukum terlebih dahulu.
Dewan FIFA akan mengadakan kongres luar biasa pada akhir Juli untuk membahas masalah ini.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/418354234393778
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122114824334286129&id=61558583875301&mibextid=oFDknk&rdid=mn8eiXpKEiao0PVa
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=968573054979575&id=100054806684438&mibextid=oFDknk&rdid=y5QHjbwKjYvY44Pr
- https://www.dw.com/en/will-israel-be-banned-from-football/a-69106826
- https://www.bbc.com/sport/football/articles/cyx65r72d50o
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20028) [KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru
Sumber:Tanggal publish: 21/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim sebagai rekaman terakhir Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelum kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, pada Senin (20/5/2024).
Video menampilkan Raisi berada dalam helikopter dan melihat ke luar jendela, sambil berbicara dengan pria yang duduk di seberangnya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Helikopter Bell 212 mengangkut sembilan orang, termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.
Helikopter tersebut jatuh di sekitar Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Semua penumpang dinyatakan tewas.
Video yang diklaim sebagai rekaman terakhir Raisi sebelum kecelakaan disebarkan oleh akun X ini, ini, dan ini.
Video serupa juga diunggah oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun Facebook pada Senin (20/5/2024) dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Rekaman video menunjukkan Presiden Iran Ibrahim Raisi menaiki helikopter sesaat sebelum melakukan pendaratan darurat di daerah pegunungan karena kondisi berkabut di provinsi Azerbaijan Timur.Iran menerbangkan berbagai helikopter di negaranya tetapi sanksi internasional mempersulit perolehan suku cadang untuk helikopter tersebut.Armada udara militernya juga sebagian besar sudah ada sejak sebelum Revolusi Islam tahun 1979.
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Senin (20/5/2024), mengenai rekaman terakhir Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelum kecelakaan helikopter pada Senin (20/5/2024).
Video menampilkan Raisi berada dalam helikopter dan melihat ke luar jendela, sambil berbicara dengan pria yang duduk di seberangnya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Helikopter Bell 212 mengangkut sembilan orang, termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.
Helikopter tersebut jatuh di sekitar Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Semua penumpang dinyatakan tewas.
Video yang diklaim sebagai rekaman terakhir Raisi sebelum kecelakaan disebarkan oleh akun X ini, ini, dan ini.
Video serupa juga diunggah oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun Facebook pada Senin (20/5/2024) dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Rekaman video menunjukkan Presiden Iran Ibrahim Raisi menaiki helikopter sesaat sebelum melakukan pendaratan darurat di daerah pegunungan karena kondisi berkabut di provinsi Azerbaijan Timur.Iran menerbangkan berbagai helikopter di negaranya tetapi sanksi internasional mempersulit perolehan suku cadang untuk helikopter tersebut.Armada udara militernya juga sebagian besar sudah ada sejak sebelum Revolusi Islam tahun 1979.
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Senin (20/5/2024), mengenai rekaman terakhir Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelum kecelakaan helikopter pada Senin (20/5/2024).
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar pertama kali disebarkan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA, pada 18 Januari 2024 melalui akun X @IRNA_1313.
Keterangan video dalam bahasa Persia menyebutkan, Raisi berkunjung ke Bendungan Nemroud di Kota Firouzkoh, Provinsi Teheran, Iran.
Kunjungan tersebut diberitakan oleh Kantor Hubungan Masyarakat Pangkalan Konstruksi Khatam al-Anbia dan Kantor Berita Mahasiswa Iran, INSA.
Berdasarkan laporan Associated Press, stasiun televisi pemerintah Iran menayangkan kunjungan Raisi baru-baru ini di perbatasan Azerbaijan.
Klip dari televisi tampak berbeda dengan video yang beredar.
Pada video yang beredar tampak di luar jendela pemandangan tertutup salju, sementara klip dari televisi pemerintah Iran menampilkan dataran dengan pepohonan dan sungai mengalir.
Keterangan video dalam bahasa Persia menyebutkan, Raisi berkunjung ke Bendungan Nemroud di Kota Firouzkoh, Provinsi Teheran, Iran.
Kunjungan tersebut diberitakan oleh Kantor Hubungan Masyarakat Pangkalan Konstruksi Khatam al-Anbia dan Kantor Berita Mahasiswa Iran, INSA.
Berdasarkan laporan Associated Press, stasiun televisi pemerintah Iran menayangkan kunjungan Raisi baru-baru ini di perbatasan Azerbaijan.
Klip dari televisi tampak berbeda dengan video yang beredar.
Pada video yang beredar tampak di luar jendela pemandangan tertutup salju, sementara klip dari televisi pemerintah Iran menampilkan dataran dengan pepohonan dan sungai mengalir.
Kesimpulan
Video Presiden Iran Ebrahim Raisi menaiki helikopter saat berkunjung ke Bendungan Nemroud pada Januari 2024 disebarkan dengan konteks keliru.
Video itu tidak ada kaitannya dengan kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi, pada Senin (20/5/2024).
Video itu tidak ada kaitannya dengan kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi, pada Senin (20/5/2024).
Rujukan
- https://x.com/C_NyaKundiH/status/1792234682920144912/history
- https://x.com/Shamiiawan04/status/1792235671844708762
- https://x.com/abdihassand/status/1792238872035840308
- https://www.facebook.com/Andikwesto/videos/476182748166619?idorvanity=1071640716327490
- https://www.facebook.com/tosintalk/videos/803753428094125/
- https://x.com/IRNA_1313/status/1747904962544157134
- https://t.co/OOaKdOQsnS
- https://twitter.com/IRNA_1313/status/1747904962544157134?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://www.khatam.com/fa/news/437/%D8%A8%D8%A7%D8%B2%D8%AF%DB%8C%D8%AF-%D8%B1%D8%A6%DB%8C%D8%B3-%D8%AC%D9%85%D9%87%D9%88%D8%B1-%D8%A7%D8%B2-%D8%B3%D8%AF-%D9%86%D9%85-%D8%B1%D9%88%D8%AF-%D9%81%DB%8C%D8%B1%D9%88%D8%B2%DA%A9%D9%88%D9%87
- https://www.isna.ir/news/1402102819998/%D8%B1%D8%A6%DB%8C%D8%B3-%D8%AC%D9%85%D9%87%D9%88%D8%B1-%D8%A7%D8%B2-%D8%B3%D8%AF-%D9%86%D9%85%D8%B1%D9%88%D8%AF-%D8%A8%D8%A7%D8%B2%D8%AF%DB%8C%D8%AF-%DA%A9%D8%B1%D8%AF
- https://apnews.com/article/iran-helicopter-raisi-b483ba75e4339cfb0fe00c7349d023b8
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20027) [HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran
Sumber:Tanggal publish: 21/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Badan intelijen dan pasukan khusus Iran dikabarkan menggerebek Kedutaan Besar India di Teheran.
Kabar itu beredar setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan tewas dalam kecelakaan helikopter, pada Senin (20/5/2024).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar penggerebekan Kedubes India adalah hoaks.
Kabar badan intelijen dan pasukan Iran menggerebek Kedubes India di Teheran dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Senin (20/4/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Laporan: bahwa intelijen dan pasukan khusus Iran telah menggerebek kedutaan India di Teheran.
Iran menerima informasi dari sumber yang tidak diketahui bahwa India mungkin bertindak atas nama Israhell untuk membunuh Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Kabar itu beredar setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan tewas dalam kecelakaan helikopter, pada Senin (20/5/2024).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar penggerebekan Kedubes India adalah hoaks.
Kabar badan intelijen dan pasukan Iran menggerebek Kedubes India di Teheran dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Senin (20/4/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Laporan: bahwa intelijen dan pasukan khusus Iran telah menggerebek kedutaan India di Teheran.
Iran menerima informasi dari sumber yang tidak diketahui bahwa India mungkin bertindak atas nama Israhell untuk membunuh Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi kredibel terkait penggerebekan Kedubes India di Teheran oleh badan intelijen dan pasukan khusus Iran.
Kemudian, Kompas.com menelusuri foto yang dilampirkan dalam unggahan Facebook menggunakan Google Lens.
Gambar serupa ditemukan dalam pemberitaan Reuters, 21 Desember 2015.
Berdasarkan deskripsi, foto itu memperlihatkan anggota Komando Pasukan Khusus (KSK) Jerman, Bundeswehr, mengikuti latihan di dekat Putgarten, Jerman, pada 28 September 2015.
Kemudian, Kompas.com menelusuri foto yang dilampirkan dalam unggahan Facebook menggunakan Google Lens.
Gambar serupa ditemukan dalam pemberitaan Reuters, 21 Desember 2015.
Berdasarkan deskripsi, foto itu memperlihatkan anggota Komando Pasukan Khusus (KSK) Jerman, Bundeswehr, mengikuti latihan di dekat Putgarten, Jerman, pada 28 September 2015.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar badan intelijen dan pasukan Iran menggerebek Kedubes India di Teheran adalah hoaks.
Tidak ditemukan informasi kredibel terkait kabar tersebut. Foto yang disertakan adalah latihan pasukan khusus Jerman pada September 2015.
Tidak ditemukan informasi kredibel terkait kabar tersebut. Foto yang disertakan adalah latihan pasukan khusus Jerman pada September 2015.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0Sv6Gk7ymjUxrH2U2duMtfKuDfPqMs4D6FMSbvTUnRqkfVtJ9zgnwArQJ7YireXLXl&id=100080510941448
- https://www.facebook.com/reel/758029619825521
- https://www.facebook.com/reel/7580480008744210
- https://www.reuters.com/article/idUSKBN0U411X/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1742/6126