• (GFD-2024-20463) [HOAKS] Video Artis Tyas Mirasih Ditangkap Polisi

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar kabar bahwa artis Tyas Mirasih ditangkap polisi pada 13 Mei 2024. Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi soal Tyas Mirasih ditangkap polisi dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Akun tersebut mengunggah video yang menampilkan Tyas sedang berjalan dan dikawal polisi. Video yang diunggah pada 13 Mei 2024 itu diberikan keterangan demikian:

    Lama tak terdengar kabarnya. Tyas Mirasih Terlihat di borgol Oleh polisi. Viral penampakan Tyas Mirasig digiring oleh polisi dengan tangn terboborgol.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Tyas Mirasih ditangkap polisi

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube WeTV Indonesia ini, pada 10 Mei 2021.

    Video tersebut adalah cuplikan sinetron berjudul Butir-Butir Pasir di Laut. Dalam sinetron itu, Tyas berperan sebagai tokoh bernama Arini dan diceritakan ditangkap oleh polisi.

    Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa video tersebut bukan peristiwa sebenarnya. Sampai saat ini, Kompas.com tidak menemukan infromasi valid soal penangkapan Tyas.

    Pada 13 Mei 2024, Tyas masih membagikan kegiatannya berlibur bersama sang suami melalui akun Instagram @tyasmirasih.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa artis Tyas Mirasih ditangkap polisi adalah hoaks. Video tersebut merupakan cuplikan sinetron berjudul Butir-Butir Pasir di Laut yang dibintangi Tyas.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20462) [KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina oleh Mantan Anggota Parlemen Italia, Bukan Menteri

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kabar, salah seorang menteri Italia mengibarkan bendera Palestina di Katedral Milan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

    Informasi soal menteri di Italia mengibarkan bendera Palestina disebarkan oleh akun Facebook ini, pada Kamis (6/6/2024).

    Berikut narasi yang ditulis:

    AKTIVIS PRO-PALESTINE?!Seorang Menteri Sayap Kiri Menggantungkan Bendera Palestine Di Katedral Duomo Di Milano, Italia! Yang Berusia Kurang Lebih 8 Abad. Propaganda Elit Gilaa?!

    Narasi serupa dalam bahasa Inggris disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Pengibaran bendera Palestina di Katedral Milan dilakukan oleh mantan anggota parlemen Italia, Stefano Apuzzo, pada Rabu (5/6/2024).

    Apuzoo bukan seorang menteri. Namanya tidak ada dalam jajaran menteri Italia.

    Apuzzo mengibarkan bendera Palestina untuk menyerukan kepada Pemerintah Italia agar tidak mengirim senjata lagi ke Israel. Ia juga mendesak Pemerintah Italia mengakui negara Palestina.

    Dilansir CNN, pada 5 Juni 2024, satu bulan sebelumnya Apuzzo juga sempat mengibarkan bendera Palestina di kantor majelis badan legislatif Italia, The Chamber of Deputies.

    Video pengibaran bendera Palestina oleh Apuzzo diunggah di akun Instagram TRT World dan DawnNews English.

    Kesimpulan

    Pria yang mengibarkan bendera Palestina di Katedral Milan, Italia, pada Rabu (5/6/2024), adalah Stefano Apuzzo.

    Apuzzo merupakan mantan anggota parlemen Italia, bukan seorang menteri.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20461) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Aktor Chris Evans Menandatangani Bom

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto dengan narasi soal aktor pemeran Captain America, Chris Evans, sedang menandatangani bom dan dikaitkan dengan konflik Israel-Palestina.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu dibagikan dengan narasi keliru.

    Foto dengan narasi soal Chris Evans menandatangani bom terkait konflik Israel-Palestina dibagikan akun X (Twitter) ini, pada 4 Maret 2024 dan akun TikTok ini pada 1 Juni.

    Berikut narasi yang dibagikan di X:

    CHRIS EVANS SIGNS A BOMB THAT WILL KILL BABIES HE HAD TO WRITE “SINCERELY YOURS” or "DEATH KISS from CAPTAIN AMERICA" IN FICTION HE SAVES THE WORLD IN HIS TIGHTS IN REALITY HE BOMBARDS THE WORLD OF BABIES.

    (CHRIS EVANS MENANDATANGANI BOM YANG AKAN MEMBUNUH BAYI-BAYI SEHARUSNYA IA MENULIS "DENGAN TULUS" atau “KECUPAN KEMATIAN" DARI CAPTAIN AMERIKA" DALAM FIKSI DIA MENYELAMATKAN DUNIA DALAM KENYATAAN DIA MENGEBOM BAYI-BAYI).

    Sementara di TikTok, foto itu dibagikan dengan narasi sebagai berikut:

    Chris Evans aka Captain America. While you sign petitions he signs bombs.

    (Chris Evans atau dikenal juga sebagai Captain America. Ketika kalian menandatangani petisi dia menandatangani bom).

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir The Independent, pada 31 Mei 2024, Chris Evans angkat bicara terkait foto itu melalui unggahan Story di akun Instagram-nya, @chrisevans (terverifikasi).

    Dalam Story yang kini telah dihapus, Evans mengatakan, foto tersebut dibagikan dengan narasi keliru. Berikut klarifikasi yang dibagikan oleh Evans:

    "Foto ini diambil saat tur USO pada tahun 2016. Saya berangkat dengan sekelompok aktor, atlet dan musisi untuk menunjukkan penghargaan kepada anggota milier kita. Objek yang saya tandatangani bukanlah bom, atau rudal, atau senjata apa pun."

    Dikutip dari USA Today, 7 Juni 2024, foto Evans menandatangani objek mirip bom itu diambil pada 5 Desember 2016, di Pangkalan Udara Incirlik, Turki.

    Pangkalan udara tersebut merupakan pusat komando militer AS selama operasi melawan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

    Layanan Distribusi Informasi Visual Departemen Pertahanan Amerika Serikat membubuhkan keterangan pada foto bahwa Evans dan beberapa selebritas lain bertemu anggota militer yang sedang bertugas, sebagai bagian dari tur liburan yang disponsori USO.

    USO atau United Service Organizations adalah organisasi nirlaba yang memiliki program untuk mendukung dan meningkatkan semangat anggota militer, termasuk menyelenggarakan pertemuan dengan para artis.

    Menurut keterangan foto tersebut, rombongan Evans yang datang ke Pangkalan Udara Incirlik, antara lain, aktris Scarlett Johansson dan pemain basket NBA Ray Allen.

    Juru Bicara Angkatan Udara AS Rose Riley mengatakan kepada USA TODAY melalui email bahwa Evans tidak memegang bom dalam foto tersebut.

    "Objek yang ditandatangani Chris Evans dalam foto tur USO dari tahun 2016 adalah sebuah alat peledak Explosive Ordnance Disposal (EOD), alat bantu pelatihan inert," kata Riley.

    "Benda itu dimaksudkan untuk memodelkan peluru artileri dan hanya untuk dipamerkan dan tujuan pelatihan," tutur dia.

    Kesimpulan

    Foto Chris Evans menandatangani benda mirip bom dibagikan dengan konteks keliru. Foto itu diambil pada 5 Desember 2016, di Pangkalan Udara Incirlik, Turki.

    Objek yang ditandatangani Chris Evans adalah replika peluru artileri untuk pameran dan latihan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20460) Keliru, Klaim Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji Merupakan Penanda Ledakan

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/06/2024

    Berita



    Sebuah konten beredar di media sosial dengan klaim lingkaran merah pada tabung gas elpiji diklaim sebagai penanda bahwa tabung gas tersebut rawan meledak. 

    Klaim tersebut beredar disertai sebuah foto yang memperlihatkan tabung gas dengan lingkaran merah, serta narasi: "Mungkin kita mengira lingkaran merah yang terdapat di tengah tabung lpg itu hanya variasi warna saja. jika dugaan seperti itu  salah besar.!!! lingkaran merah itu memiliki fungsi yang penting.. yaitu sebagai tanda untuk rambu2 menandakan gawat darurat (l3d4k4n)," bunyi klaim pada foto tersebut.



    Hingga artikel ini dimuat unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 2.000 komentar dan dibagikan lebih dari 21.000 kali. Apa benar lingkaran merah pada tabung gas elpiji merupakan penanda ledakan?

    Hasil Cek Fakta



    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel. 

    Hasilnya pihak Pertamina memastikan klaim tersebut adalah hoaks. Lingkaran merah pada tabung gas elpiji merupakan kode bahwa tabung tersebut telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Lingkaran merah itu juga melambangkan bahwa benda tersebut mudah terbakar.

    Klaim bahwa lingkaran merah pada tabung gas elpiji Pertamina merupakan penanda atau peringatan bahaya ledakan telah beredar sejak 2016. Klaim tersebut juga telah dibantah oleh pihak Pertamina. 

    Pada 2018, Unit Manager Communication and CSR Pertamina Jawa Tengah dan DIY, Andar Titi Lestari, membantah informasi bahwa lingkaran merah pada tabung gas elpiji adalah penanda kebocoran. Ia memastikan bahwa informasi itu palsu atau hoaks.

    "Lingkaran merah pada tabung gas elpiji merupakan kode bahwa tabung tersebut telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Lingkaran merah itu juga melambangkan bahwa benda tersebut mudah terbakar. Karena itu, tidak benar bahwa warna merah pada lingkaran itu bakal berubah menjadi warna hitam jika tabung gas akan meledak," kata Andar seperti dilansir dari Tribun Jateng.

    Andar menjelaskan, jika terjadi disfungsi pada tabung gas elpiji, akan tercium bau gas yang menyengat. Selain itu, terdapat bunga es pada titik kebocoran, terdengar bunyi mendesis pada regulator, dan muncul gelembung udara pada titik kebocoran jika diusap dengan air sabun.

    Tips mengetahui ciri-ciri tabung elpiji 3 kg yang pengadaannya melalui pabrikan yang ditunjuk oleh Pertamina: 

    1. Penampilan visual secara umum (harus tampak mulus dan tidak mengalami kerusakan/penyok) 

    2. Pemasangan valve, sisa ulir valve yang tampak adalah 3-5 ulir. 

    3. Rigi-rigi (bentuk permukaan) hasil las baik (harus halus dan mulus). 

    4. Mutu pengelasan baik (tidak terdapat cacat: undercut, pinhole atau retak) 

    5. Mutu penandaan tabung baik:

    a. Penandaan pada sisi hand guard dengan stamping   

    b. Sablon dan emboss pada badan tabung   

    Selanjutnya lakukan pemeriksaan tabung elpiji 3 kg sebelum digunakan:    

    Mengutip laman resmi Pertamina, Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati mengatakan pembelian LPG selain di agen atau pangkalan resmi Pertamina memiliki sejumlah risiko.

    “Yang pertama adalah unsur safety. Misalkan tabung yang sudah pernah dioplos seperti ini, sudah tidak aman terutama di bagian valve (katup) karena pernah dioplos secara paksa,” ujarnya.

    Selanjutnya adalah risiko harga. Harga pembelian di agen dan pangkalan resmi Pertamina menggunakan harga resmi.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto disertai klaim bahwa lingkaran merah pada tabung gas elpiji merupakan penanda ledakan adalah keliru. 

    Pertamina memastikan klaim tersebut adalah hoaks. Lingkaran merah pada tabung gas elpiji merupakan kode bahwa tabung tersebut telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Lingkaran merah itu juga melambangkan bahwa benda tersebut mudah terbakar.

    Rujukan