• (GFD-2024-21880) [KLARIFIKASI] Video Pemandu Sorak Korea Utara pada Olimpiade 2018, Bukan 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menunjukkan penampilan pemandu sorak Korea Utara pada Olimpiade 2024.

    Mereka tampak memakai seragam berwarna merah, lalu bertepuk tangan dan melakukan gerakan dengan serempak.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

    Narasi mengenai penampilan pemandu sorak Korea Utara pada Olimpiade 2024 disebarkan oleh akun Facebook ini dan Threads ini.

    Berikut narasi yang ditulis akun Threads pada Jumat, 2 Agustus 2024:

    North-Korean Cheerleaders Perfomance in OlympicsSource: tiktok.com/t/ZTN…Olypics2024

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukan bersumber dari perhelatan Olimpiade Paris 2024, melainkan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.

    Video serupa ditemukan di kanal YouTube BNR, 10 Februari 2018.

    Dilansir ABC News, Pyeongchang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin ke-23. Ini merupakan kedua kalinya Korea Selatan menjadi tuan rumah Olimpiade.

    Masalah keamanan membayangi Olimpiade Musim Dingin 2018, di tengah ketegangan dengan negara tetangga Korea Utara, yang melakukan lebih dari selusin uji coba rudal balistik.

    Pada 2 Januari 2018, untuk pertama kalinya dalam dua tahun, Korea Utara memulihkan komunikasi melalui hotline militer langsung dengan Korea Selatan untuk membahas pengiriman delegasi ke Olimpiade tersebut.

    Korea Selatan meningkatkan keamanan selama Olimpiade. Sementara, Olimpiade tahun ini diadakan di Paris, Perancis.

    Kesimpulan

    Video pemandu sorak Korea Utara saat Olimpiade Musim Dingin ke-23 di Pyeongchang, Korea Selatan, pada 2018, disebarkan dengan konteks keliru.

    Video itu tidak terkait dengan Olimpiade Paris 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21879) [HOAKS] BPJS Kesehatan Salurkan Bantuan Dana Rp 25 Triliun

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa pemerintah memberikan bantuan dana Rp 25 triliun melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

    Bantuan itu disebut hanya diberikan kepada 10 orang untuk setiap provinsi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi soal penyaluran bantuan dana Rp 25 triliun melalui BPJS Kesehatan dibagikan akun Facebook ini pada 9 Agustus 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    PROGRAM BANTUAN BPJS 2024PEMERINTAH RI. MENGELUARKAN DANA BANTUAN BPJS Rp, 25 TRILIUN.. UNTUK MASYARAKAT DI SELURUH INDONESIAuntuk menerima dana bantuan anda ketik B2257JS kirim ke whatsAppPenanggung Jawab: Drs.Muh.Bakri.MsiWhatsapp:0822-9179-1051

    Akun itu juga menyertakan gambar yang memuat narasi sebagai berikut:

    CARA MENDAPATKAN DANA BANTUAN DARI BPJS Kesehatan 2024 Penerima dana bantuan Hanya 10 Orang/Provinsi Cara pengecekan ketik B2257JS kirim ke messenger.

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menegaskan, narasi mengenai dana bantuan sebesar Rp 25 triliun merupakan hoaks. Ia menduga, hal tersebut adalah modus penipuan.

    "Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2024).

    Rizzky meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

    Jika memiliki pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan, masyarakat dapat menghubungi Care Center 165, mengakses aplikasi Mobile JKN, dan mengakses Pandawa (Pelayanan Melalui WA/WhatsApp) di nomor 08118165165.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi mengenai penyaluran dana bantuan sebesar Rp 25 triliun melalui BPJS Kesehatan adalah hoaks.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah memastikan narasi itu tidak benar. Masyarakat diminta mewaspadai modus penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21878) [KLARIFIKASI] Foto Tsunami Jepang 2011, Tidak Terkait Gempa M 7,1 pada 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim memperlihatkan kondisi di Jepang usai diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada Kamis (8/8/2024).

    Namun setelah ditelusuri foto tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Foto yang diklaim menampilkan kondisi Jepang usia diguncang gempa bermagnitudo 7,1 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan kolase foto yang menampilkan gelombang tsunami menerjang sejumlah rumah dan mobil. Foto itu diberikan keterangan demikian:

    PRAY FOR JAPAN7.1 MAGNITUDE EARTQUAKE IN JAPAN TODAYMEGAQUAKE HAS BEEN ADVISED

    BERDOA UNTUK JEPANGGEMPA BUMI BERKEKUATAN MAGNITUDO 7,1 DI JEPANG HARI INIGEMPA BESAR TELAH DIBERITAHUKAN

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook yang diklaim menampilkan kondisi Jepang pasca gempa pada bulan Agustus 2024

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar tersebut identik dengan unggahan di laman National Geographic ini. 

    Foto itu menampilkan tsunami di Jepang pada 2011 yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.  

    Sementara, foto kedua di bagian bawah identik dengan unggahan di laman Reuters ini. Foto tersebut juga menampilkan detik-detik ketika tsunami menghantam Jepang pada 2011. 

    Sehingga, dapat dipastikan kedua foto tidak terkait peristiwa gempa di Jepang pada Agustus 2024.

    Dikutip dari Kompas.id, pada Kamis (8/8/2024), gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang perairan di lepas pantai Prefektur Miyazaki, Jepang barat daya.

    Delapan orang luka-luka akibat tertimpa barang-barang yang jatuh saat gempa terjadi. 

    Kesimpulan

    Foto bencana tsunami di Jepang pada 2011 disebarkan dengan konteks keliru. Foto tersebut tidak terkait gempa berkekuatan magnitudo 7,1 yang melanda Jepang, pada Kamis (8/8/2024).

    Rujukan

  • (GFD-2024-21877) [KLARIFIKASI] Eiichiro Oda Tidak Pernah Sebut One Piece Tamat Januari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyatakan mangaka (komikus Jepang) Eiichiro Oda menyatakan di stasiun televisi Jepang bahwa manga One Piece akan tamat pada Januari 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar dan tergolong satire.

    Narasi Eiichiro Oda menyatakan di stasiun TV Jepang bahwa One Piece akan tamat pada Januari 2025 dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (12/8/2024).

    Narasi serupa dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada April 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Eiichiro Oda baru saja secara resmi mengumumkan di televisi Jepang bahwa One Piece akan berakhir pada Januari 2025!!

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, narasi tersebut mulai beredar pada 1 April 2024 atau bertepatan dengan April Mop atau April Fool's Day.

    Selama bertahun-tahun, April Mop dijadikan sebagai hari ketika orang-orang melontarkan kebohongan sebagai suatu lelucon belaka.

    Narasi Oda menyatakan di stasiun TV Jepang bahwa One Piece akan tamat pada Januari 2025 merupakan salah satu lelucon April Mop.

    Sejauh ini, Oda hanya memberikan estimasi waktu One Piece akan rampung. Ia tidak pernah secara spesifik menyebut kapan kisah Luffy dan bajak laut Mugiwara itu akan tamat.

    Dalam wawancara dengan YouTuber Jepang, Fischer, pada 2019, Oda mengatakan bahwa ia ingin merampungkan One Piece dalam waktu 5 tahun.

    Pernyataan itu diperkuat oleh Naito Takuma, editor Weekly Shonen Jump yang bertanggung jawab untuk One Piece, dalam wawancara dengan Orico pada 2019.

    Namun pada 2020, Oda mengatakan dalam sebuah wawancara TV bersama band Arashi bahwa One Piece akan rampung dalam waktu 4-5 tahun yang berarti 2024 atau 2025.

    Perubahan estimasi waktu ini kemungkinan karena Oda mengambil cukup banyak libur pada 2020, sehingga manga yang terbit lebih sedikit.

    Adapun One Piece terbit mingguan sejak 22 Juli 1997 di Weekly Shonen Jump yang dipublikasikan Shueisha. Chapter teranyar One Piece terbit pada 4 Agustus 2024.

    Saat ini, Luffy dan para sahabatnya sedang berada di Labophase di Pulau Egghead, dalam babak "Egghead Arc", yang disiapkan menjadi saga terakhir.

    Namun, belum ada tanda-tanda bahwa One Piece akan segera berakhir. Para penggemarnya masih menilai banyak misteri yang belum diungkap Oda.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Eiichiro Oda menyatakan di stasiun TV Jepang bahwa One Piece akan tamat pada Januari 2025 adalah satire.

    Sejauh ini, Oda hanya memberikan estimasi waktu One Piece akan rampung. Ia tidak pernah secara spesifik menyebut kapan One Piece tamat.

    Narasi Oda menyatakan di stasiun TV Jepang bahwa One Piece akan tamat pada Januari 2025 mulai beredar pada 1 April 2024 dan merupakan salah satu lelucon April Mop.

    Rujukan