Akun Twitter @opposite6892 mengunggah video yang menarasikan bahwa Oreo mengandung babi, dan terdapat kutu babi ketika dilihat menggunakan mikroskp. Cuitan dan video yang diunggah pada 23 Mei tersebut telah disukai oleh 34 orang, dikutip dan dibagikan lebih dari 50 kali, serta telah dilihat hampir 5,000 kali.

Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut palsu. Di Indonesia, produk makanan yang beredar wajib melalui pemeriksaan akan kandungan dan kehalalannya, seperti yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal.

Terlebih lagi, ketika dilakukan pencarian produk Oreo di situs resmi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dari Kementerian Agama RI, terlihat bahwa 38 produk Oreo yang diproduksi PT. Mondelez Indonesia telah terbukti halal dan memiliki nomor sertifikat yang resmi.

Lebih lanjut, ketika dilakukan pencarian di Google dengan kata kunci “Oreo mengandung babi”, terlihat banyak artikel yang menampik narasi tersebut.

Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @opposite6892 merupakan konten palsu.

Konten palsu. Tidak ditemukan bukti yang valid mengenai kandungan babi dan kutu babi di Oreo, serta Oreo di Indonesia telah tersertifikasi halal.

Beredar unggahan Facebook membagikan informasi yang mengklaim bahwa RS Sri Ratu Medan tutup, disebutkan juga bahwa tutupnya rumah sakit tersebut karena video yang viral perawat menolak dan meremehkan pasien yang hendak berobat.

Namun setelah ditelusuri klaim tersebut tidak benar. Melalui Instagram resminya, RS Sri Ratu Medan mengkonfirmasi bahwa mereka masih buka dan tetap melayani pasien seperti biasa.

Dilansir dari Kompas.com, RS Sri Ratu Medan telah memecat perawat yang menolak dan meremehkan pasien yang hendak berobat tersebut karena telah melanggar etika komunikasi dan berkelakuan tidak sopan terhadap pasien yang bertentangan dengan kode etik pelayanan kesehatan.

Dengan demikian, RS Sri Ratu resmi tutup setelah viral tolak pasien adalah tidak benar dengan kategori Konten Tiruan.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Melalui Instagram resminya RS Sri Ratu Medan mengkonfirmasi bahwa klaim tersebut tidak benar.

Beredar tiga foto dalam salah satu postingan Facebook yang diklaim merupakan penemuan tengkorak raksasa dengan tinggi lebih dari 10 kaki di Sri Lanka. Salah satu foto menunjukkan seorang wanita berdiri di samping tengkorak tersebut, dan dua foto lainnya menunjukkan beberapa pria yang berdiri di hadapan tengkorak raksasa tersebut.

Namun setelah ditelusuri dengan menggunakan Google Lens, ditemukan artikel dari Fact Crescendo Sri Lanka yang menyebut bahwa foto seorang wanita dengan tengkorak raksasa 10 kaki tersebut adalah tidak benar.

Kemudian penelusuran terkait dua foto lainnya dengan menggunakan Google Lens, tidak ditemukan sumber valid yang bisa menjelaskan gambar tersebut. Namun, setelah ditelusuri dengan menggunakan hivemoderation.com, terdeteksi kedua gambar tersebut merupakan hasil buatan AI. Masing-masing didapati 73,9% dan 89,1% merupakan buatan AI.

Dengan demikian, foto penemuan tengkorak raksasa tinggi 10 kaki adalah tidak benar dengan kategori Konten Palsu.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya Fact Crescendo Sri Lanka menyebut foto yang menunjukkan seorang wanita berdiri di samping tengkorak raksasa 10 kaki adalah hoaks. Kemudian penelusuran dua foto lainnya dengan menggunakan hivemoderation.com, didapati kedua foto tersebut lebih dari 73% merupakan hasil buatan AI. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

Sebuah postingan Snack Video diklaim menunjukkan detik-detik turbulensi pesawat maskapai Singapore Airlines yang diketahui mengalami turbulensi parah pada Senin, 20 Mei 2024. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Heathrow London menuju Singapura.

Namun setelah ditelusuri, Kompas.com menemukan bahwa video tersebut merupakan rekaman dari kejadian turbulensi pesawat ALK Airlines saat penerbangan dari Pristina, Kosovo ke Basel, Swiss pada Minggu, 16 Juni 2019. Tidak ada kaitannya dengan kejadian yang dialami oleh Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321.

Dengan demikian, video detik-detik turbulensi pesawat Singapore Airlines adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya video tersebut merupakan peristiwa lama yang dialami pesawat ALK Airlines saat penerbangan dari Pristina, Kosovo ke Basel, Swiss pada Minggu, 16 Juni 2019. Bukan penerbangan Singapore Airlines yang diketahui mengalami turbulensi pada Senin, 20 Mei 2024.