(GFD-2024-21958) Keliru, Bill Gates Terlibat Dalam Kematian, Kelumpuhan, dan Kemandulan Wanita di India dan Afrika Akibat Vaksin
Sumber:Tanggal publish: 19/08/2024
Berita
Sebuah akun Instagram [ arsip ] mengunggah tangkap layar sebuah media yang berjudul “Keluarga Kennedy Bongkar Andil Yayasan Bill Gates Terkait Kematian, Kelumpuhan dan Kemandulan Warga India dan Afrika”.
Unggahan ini diberi keterangan “Kill Gates dengan sederet kontroversinya dan media selalu menutupinya, tak heran postingan-postingan tentang kejadian-kejadian efek kipi vaksin-vaksin produksinya seperti Polio yang didanai oleh Bill Gates selalu dihilangkan jejaknya…..”
Benarkah Bill Gates terlibat dalam kematian, kelumpuhan dan kemandulan wanita di India dan Afrika? Berikut pemeriksaan faktanya.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo menelusuri klaim tersebut menggunakan sumber terbuka baik pemberitaan maupun jurnal kesehatan yang kredibel. Penelusuran Tempo menemukan tangkap layar tersebut merupakan artikel (arsip) yang dipublikasikan 15 Juni 2020 dari sebuah situs yang mencantumkan redaksinya di Jakarta. Situs ini tidak mencantumkan susunan redaksi dan pedoman pemberitaan media siber seperti layaknya situs berita pada umumnya.
Artikel ini berisi sejumlah klaim yang menyebutkan Robert Kennedy Jr melancarkan kampanye membongkar kejahatan Yayasan Bill Gates yang berperan dalam kematian warga India dan Afrika akibat program vaksinasi. Kampanye ini dilancarkan setelah kematian kerabat Kennedy yang diduga merupakan aksi balas dendam.
Penelusuran Tempo, artikel dengan klaim yang sama beredar pada April 2020 di beberapa laman 1, 2, 3 dan 4 dengan berbagai bahasa. Salah satu tuduhannya adalah kasus kematian perempuan di Afrika dan India setelah menerima vaksin yang dibiayai oleh Bill Gates. Disebutkan, vaksin HPV (human papillomavirus) yang dibiayai oleh Bill Gates untuk 23.000 anak perempuan di India, menyebabkan tujuh orang meninggal dan 1.200 orang mengalami efek samping.
Pada 15 Februari 2021, Pemerintah India merilis Laporan Akhir Komite yang ditunjuk untuk menyelidiki “Dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan penelitian menggunakan vaksin Human Papilloma Virus (HPV)” oleh PATH di India. Hasil investigasi komite menyimpulkan, lima korban meninggal tidak terbukti terkait dengan vaksin. Seorang anak perempuan tenggelam di sebuah tambang; seorang lainnya meninggal karena gigitan ular; dua orang bunuh diri dengan menelan pestisida; dan seorang lagi meninggal karena komplikasi malaria.
Sedangkan penyebab kematian dua anak perempuan lainnya masih belum diketahui secara pasti: satu kemungkinan akibat pireksia, atau demam tinggi, dan yang kedua akibat dugaan pendarahan otak.
Direktur Jenderal ICMR, ahli mikrobiologi, Vishwa Mohan Katoch, dengan tegas menolak adanya hubungan tersebut. “Berdasarkan penyelidikan, dapat dipastikan bahwa hubungan sebab akibat dari tujuh kematian itu sama sekali tidak terkait dengan vaksin HPV,” ujarnya.
Namun para ahli lain juga mengatakan bahwa tanpa adanya otopsi, tidak mungkin untuk menentukan penyebab kematian yang sebenarnya. Investigasi ini membebaskan para pengelola uji coba PATH dan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) di New Delhi dari tanggung jawab atas kematian yang terjadi.
Laman American Association for the Advancement of Science menuliskan, vaksin HPV telah tersedia di Amerika Serikat sejak tahun 2006, namun belum tersedia di negara berkembang lainnya termasuk India. Pada tahun 2009, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Seattle meluncurkan Program for Appropriate Technology in Health (PATH) melakukan uji coba HPV terhadap 24.777 remaja putri di negara bagian Andhra Pradesh dan Gujarat, India. Program senilai 3,6 juta dolar AS ini didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation. PATH juga dilaksanakan di Uganda, Peru, dan Vietnam.
Dilansir Rajiv Gandhi Cancer Institute and Research Centre, Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks pada wanita dan merupakan masalah kesehatan serius di India. Sekitar 60% wanita di India rentan terhadap infeksi HPV, dan 80-85% kanker serviks di negara ini disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Kanker serviks adalah kanker paling umum kedua di India, dengan perkiraan 123.907 kasus baru dan 77.348 kematian setiap tahunnya.
Laman WHO juga menuliskan, vaksin HPV aman dan bahkan dapat digunakan pada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh atau terinfeksi HIV. Efek samping setelah vaksinasi HPV adalah umumnya ringan dan berdurasi singkat. Rekomendasi mengenai penggunaan vaksin HPV dikeluarkan oleh Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) Imunisasi WHO pada pertemuannya di bulan April 2022. Pengakuan tentang keamanan vaksin ini juga telah dikeluarkan CDC.
Tuduhan terhadap Bill Gates bukanlah hal baru. Ia kerap dikaitkan dengan isu membiayai dan merencanakan Covid-19, hak paten virus dan vaksin, genosida dengan vaksin, dan masih banyak lagi.
Dalam sebuah riset Zignal Labs yang dipublikasikan New York Times teori konspirasi yang mengaitkan Bill Gates dengan pandemi covid-19 disebutkan sebanyak 1,2 juta kali di TV dan media sosial dari bulan Februari hingga April 2020. Termasuk 10 video terpopuler di Youtube yang telah ditonton hampir 5 juta kali dan lebih dari 16.000 unggahan di Facebook yang telah mengumpulkan hampir 900.000 “like” dan komentar.
Dilansir AP, Robert F. Kennedy Jr memiliki rekam jejak anti vaksin. Ia kerap mengatakan tidak anti vaksin, namun catatan menunjukkan hal yang sebaliknya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran dan analisis Tim Cek Fakta Tempo, klaim yang menyebutkan Bill Gates terlibat dalam kematian, kelumpuhan dan kemandulan wanita di India dan Afrika terbukti keliru.
Penyelidikan yang dilakukan pemerintah India Program for Appropriate Technology in Health (PATH) dan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) menyimpulan, kematian tersebut berdasarkan hasil investigasi tidak berkaitan dengan vaksin HPV (human papillomavirus).
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/C-HAPcFSuVO/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading&img_index=1
- https://web.archive.org/web/20240819082736/
- https://www.instagram.com/p/C-HAPcFSuVO/?img_index=1
- https://porosperlawanan.com/keluarga-kxennedy-bongkar-andil-yayasan-bill-gates-terkait-kematian-kelumpuhan-dan-kemandulan-warga-india-dan-afrika.html
- https://archive.org/download/keluarga-kennedy-bongkar-andil-yayasan-bill-gates-terkait-kematian-kelumpuhan-da
- https://dewanpers.or.id/assets/documents/pedoman/1907090253_-2012_PEDOMAN_PEMBERITAAN_MEDIA_SIBER.pdf
- https://www.nbcnews.com/news/us-news/deaths-robert-f-kennedy-s-granddaughter-great-grandson-ruled-accidental-n1183706
- https://greatgameindia.com/bill-gates-agenda-in-india-exposed-by-robert-kennedy-jr/
- https://greatgameindia.com/bill-gates-agenda-in-india-exposed-by-robert-kennedy-jr/
- https://fort-russ.com/amp/2020/04/robert-f-kennedy-jr-exposes-bill-gates-vaccine-dictatorship-plan-cites-gates-twisted-messiah-complex/
- https://principia-scientific.com/robert-f-kennedy-jr-exposes-the-neo-feudalism-of-bill-gates/
- https://main.icmr.nic.in/sites/default/files/reports/HPV_PATH_final_report.pdf
- https://main.icmr.nic.in/sites/default/files/reports/HPV_PATH_final_report.pdf
- https://www.science.org/content/article/indian-parliament-comes-down-hard-cervical-cancer-trial-rev2#:~:text=Hoping%20to%20broaden%20the%20vaccine's,Andhra%20Pradesh%20and%20Gujarat%20states
- https://www.path.org/
- https://www.rgcirc.org/blog/hpv-vaccination-in-india-new-progress-and-the-way-forward/#:~:text=Most%20HPV%20infections%20don't%20cause%20cancer.&text=Almost%20all%20cervical%20cancers%20are,with%20poor%20prospects%20of%20survival.
- https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/365350/WER9750-eng-fre.pdf?sequence=1
- https://www.who.int/publications/i/item/who-wer9750-645-672
- https://www.cdc.gov/vaccine-safety/vaccines/hpv.html?CDC_AAref_Val=
- https://www.cdc.gov/vaccinesafety/vaccines/hpv-vaccine.html
- https://zignallabs.com/
- https://www.nytimes.com/2020/04/17/technology/bill-gates-virus-conspiracy
(GFD-2024-21957) Keliru, Klaim Prabowo Subianto dan Joko Widodo Keturunan Etnis Cina Hongkong serta Ganjar Keturunan Belanda
Sumber:Tanggal publish: 19/08/2024
Berita
Sebuah unggahan di Facebook [ arsip ] beredar dengan narasi Prabowo Subianto dan Joko Widodo merupakan keturunan etnis Cina Hongkong, sedangkan Ganjar Pranowo adalah keturunan Belanda.
Unggahan yang dibagikan 1 Agustus 2024 itu menyebutkan bahwa keluarga tiga tokoh itu bukanlah keturunan Indonesia. Lantas, benarkah klaim Prabowo Subianto dan Joko Widodo keturunan Etnis Cina Hongkong, serta Ganjar Pranowo keturunan Belanda?
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Tempo, klaim yang menyebutkan Prabowo Subianto, Joko Widodo keturunan Cina dan Ganjar Pranowo merupakan keturunan Belanda merupakan informasi lawas yang sudah berulang kali beredar dan diketahui merupakan informasi yang keliru.
Klaim 1: Joko Widodo beretnis Cina-Hongkong
Klaim Joko Widodo yang merupakan keturunan Cina misalnya, pernah muncul pada pemilihan Presiden 2019. Arsip berita Tempo mencatat, Presiden Jokowi tahun itu pernah dinarasikan merupakan keturunan Tionghoa karena ibunya Sulami adalah orang Tionghoa yang juga seorang Gerwani.
Dikutip dari laman resmi Kepresidenan, Presiden Joko Widodo adalah Presiden ke-7 Republik Indonesia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961. Catatan Tempo, Ia adalah anak pertama dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi. Ayahnya Jokowi bekerja sebagai penjual kayu dan bambu di Karanganyar, Solo. Ia merupakan anak dari Lamidi Wiryo Miharjo yang diketahui merupakan Kepala Desa Kragan, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar.
Ibunya, Sujiatmi, lahir dan tumbuh di Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Jokowi memiliki tiga adik perempuan: Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati. Pada 1986, Jokowi menikah dengan seorang gadis bernama Iriana yang merupakan pacarnya saat masih kuliah. Pasangan ini dikaruniai tiga anak, yakni Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.
Klaim 2: Prabowo Subianto beretnis Cina-Hong Kong
Sedangkan Prabowo Subianto juga tidak beretnis Cina Hongkong. Dalam artikel yang pernah dipublikasikan oleh Tempo, ayah Prabowo bernama Sumitro Djojohadikusumo yang lahir di Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 29 Mei 1917.
Sumitro menempuh pendidikan ekonomi dan meraih gelar doktor dari Nederlandsche Economische Hogeschool di Rotterdam, Belanda, pada 1943. Setelah menyelesaikan kuliah, Sumitro bekerja di lembaga riset Nederlandsche Economische Hogeschool karena kondisi perang menghalanginya untuk pulang ke Indonesia. Pada 1946, ia kembali dan menjadi staf Perdana Menteri Sutan Syahrir, bergabung dengan Partai Sosialis yang dipimpin oleh Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin.
Sumitro pernah menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian serta Menteri Keuangan pada era Orde Lama. Terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera. Sumitro kembali ke Indonesia pada pemerintahan Presiden Soeharto. Ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan (1968-1972) dan Menteri Negara Riset (1972-1978).
Sedangkan, Ibu Prabowo Subianto bernama Dora Marie Sigar. Dikutip dari Intisari, ia lahir di Manado pada tahun 1923. Ia berasal dari keluarga Minahasa yang beragama Kristen. Ayahnya bernama Jopie Sigar, seorang pegawai negeri sipil, dan ibunya bernama Remy Tumbelaka, seorang guru.
Dora Marie Sigar menempuh pendidikan dasar dan menengah di Manado. Ia kemudian melanjutkan studinya di sekolah ilmu keperawatan bedah di kota Utrecht, Belanda. Ia bercita-cita menjadi seorang perawat profesional.
Pada tahun 1945, saat Perang Dunia II berkecamuk, Dora Marie Sigar bertemu dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo di sebuah acara mahasiswa Kristen Indonesia di Rotterdam, Belanda. Pada tahun 1946, mereka menikah di Jerman.
Klaim 3: Ganjar Pranowo keturunan Belanda
Dikutip dari Tirto, Ganjar Pranowo dilahirkan pada 28 Oktober 1968 di Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. Dia merupakan anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Parmuji Pramudi Wiryo dan Sri Suparmi.
Pramudji Pramudi Wiryo menikahi dengan Sri Suparni dan dikaruniai enam orang anak yaitu Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Pri Jadi Joko Prasetyo, Prasetyowati, Ganjar dan Nur Hidayati. Ayah Ganjar diketahui, merupakan perwira menengah kepolisian yang bertugas di Polsek Kutoarjo. Ia pernah ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan PRRI/Permesta di Sumatra Tengah (Sumatra Barat, Riau, dan Jambi).
Sementara Ibu Ganjar, Sri Suparmi merupakan wanita kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah. Semasa hidup, Sri Sumarni merupakan ibu rumah tangga yang juga membuka warung kelontong.
Ganjar menyelesaikan pendidikan hingga jenjang pasca-sarjana dengan gelar master. Pendidikan awalnya dimulai di SD Negeri 1 Kutoarjo, kemudian dia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Kutoarjo. Usai menyelesaikan SMP, dia lalu menuntut ilmu di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Tamat dari SMA, Ganjar melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dengan mengambil sarjana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ganjar sendiri menikahi wanita bernama Siti Atikoh Supriyanti yang lahir pada tanggal 25 November 1971 di Purbalingga, Jawa Tengah. Istrinya sendiri merupakan anak dari keluarga kalangan pesantren. Kakeknya, KH. Hasyim Abdul Karim merupakan pendiri Pondok Pesantren Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah. KH Hasyim Abdul Karim pun menjadi ulama sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang terpandang di sana.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta Tempo, narasi yang menyebutkan Prabowo Subianto dan Joko Widodo keturunan etnis Cina Hongkong, Ganjar keturunan Belanda adalah keliru. Informasi tersebut merupakan lawas yang berulang kali beredar dan telah dikategorikan sebagai informasi keliru.
Prabowo sendiri diketahui merupakan anak dari keturunan Jawa dan Manado. Ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikoesoemo merupakan anak sulung dari keluarga ningrat Jawa, Raden Mas Margono Djojohadikusumo. Ibunya Dora Marie Sigar berasal dari Manado, Sulawesi Utara.
Joko Widodo merupakan anak dari keturunan Jawa. Ayahnya merupakan keturunan Jawa yang bekerja sebagai penjual kayu dan bambu di Karanganyar, Solo. Ibunya, Sujiatmi merupakan wanita kelahiran Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Sementara Ganjar Pranowo merupakan keturunan Jawa dari pasangan Parmuji Pramudi Wiryo dan Sri Suparmi. Ayah Ganjar merupakan seorang polisi yang bertugas di Polsek Kutoarjo dan Ibunya merupakan ibu rumah tangga yang dalam kesehariannya membuk
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0SSj7X7uR4ffm67XnZytNY22n4yx4W92BvSkZUaThNAaQysc4VrTUmQWxqoE9xaUSl&id=61556087096565
- https://web.archive.org/web/20240819083255/
- https://www.facebook.com/reel/487055660321849
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/201/fakta-atau-hoaks-benarkah-ibunda-jokowi-merupakan-keturunan-pki
- https://www.presidenri.go.id/presiden-joko-widodo/
- https://nasional.tempo.co/read/1882719/63-tahun-jokowi-pengusaha-mebel-jadi-presiden-2-periode
- https://news.detik.com/berita/d-3398259/foto-foto-notomiharjo-ayah-jokowi-yang-sempat-jadi-perbincangan
- https://news.detik.com/x/detail/investigasi/20170113/Langgam-Hidup-Ayah-Jokowi/
- https://www.suara.com/news/2023/11/21/153051/silsilah-lengkap-keluarga-jokowi-di-tengah-polemik-dinasti-politik-ternyata-pamannya-pensiunan-dirut-bumn
- https://nasional.tempo.co/read/1823385/profil-sumitro-djojohadikusumo-ayah-prabowo-yang-pernah-dituding-korupsi-oleh-presiden-sukarno
- https://intisari.grid.id/read/033845502/kisah-sosok-dora-marie-sigar-dari-manado-ke-jerman-hingga-menjadi-ibu-dari-prabowo-subianto?page=all
- https://tirto.id/silsilah-keluarga-ganjar-pranowo-asal-usul-dan-keturunannya-gQlN
- https://asumsi.co/post/80453/pramudji-pramudi-sosok-polisi-pangkat-rendah-ayah-ganjar-pranowo/
- https://nasional.okezone.com/read/2023/02/22/337/2769144/mengenal-sri-suparmi-ibu-ganjar-pranowo
- https://www.detik.com/jateng/berita/d-6949422/profil-siti-atikoh-supriyanti-istri-ganjar-pranowo-bacapres-2024
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-21956) Keliru, Isu Gempa Megathrust Dahsyat di Pulau Jawa agar Warga Pindah ke IKN
Sumber:Tanggal publish: 19/08/2024
Berita
Salah satu akun di media sosial Threads [ arsip ] menulis klaim tentang gempa megathrust di pulau Jawa untuk menakut-nakuti supaya warga di Jawa pindah ke Kalimantan. Berikut narasi lengkapnya:
Pulau jawa sedang di isu²kan gempa dahsyat berbarengan dengan pindahnya ibu kota ke Kalimantan. (IKN). Kalo saya malah curiga, warga selatan di takut²in supaya pada pindah dan membeli aset di kalimantan yang katanya disana gak ada gempa.
Tempo akan memeriksa dua klaim atas konten tersebut. Pertama, benarkah gempa dahsyat di Jawa adalah isu untuk menakuti warga agar pindah ke IKN? Kedua, benarkah di Kalimantan Timur tidak pernah ada gempa?
Hasil Cek Fakta
Klaim 1: Gempa dahsyat di Jawa adalah isu untuk menakuti warga agar pindah ke IKN
Fakta: Potensi mengenai gempa berkekuatan besar di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut lah isu untuk menakut-nakuti warga di wilayah tersebut agar pindah ke Kalimantan Timur, area dibangunnya Ibu kota negara Indonesia.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pembahasan mengenai potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sudah lama dilakukan, bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi Gempa dan Tsunami Aceh 2004.
Hingga saat ini, menurut BMKG, belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan tepat dan akurat mampu memprediksi terjadinya gempa baik itu terkait kapan, dimana, dan berapa kekuatannya.
“Sekali lagi, informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat,” tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di laman BMKG pada 19 Agustus 2024.
Dikutip dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Penyelidik Bumi Utama di PVMBG, Badan Geologi, Supartoyo menulis, zona penunjaman merupakan tempat pertemuan atau interaksi antar lempeng, khususnya yang bersifat tumbukan (convergent). Zona penunjaman dibagi menjadi dua, yaitu megathrust (dengan kedalaman penunjaman sekitar kurang dari 50 km) dan intraslab atau zona Benioff (dengan kedalaman penunjaman sekitar lebih dari 50 km). Gempa bumi bersumber dari megathrust berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan besar, yaitu magnitudo lebih dari delapan sehingga berpotensi terjadi tsunami.
Zona penunjaman Busur Sunda yang terletak di selatan Jawa saat ini cukup aktif yang dibuktikan dengan sering terjadi gempa bumi. Gaya tektonik yang bekerja pada zona penunjaman tentu akan terjadi penumpukan energi, dan suatu ketika energi tersebut akan dilepas menjadi gempa bumi.
Berdasarkan referensi yang dikumpulkan, kejadian gempa bumi di Busur Sunda setelah tahun 1900 pernah terjadi pada tahun 1903 (M 7,9), 1921 (M 7,3), 1937 (M 7,2), 1994 (M 7,8) dan 2007 (M 7,7). Menurut perhitungan para ahli kebumian, gempa bumi bersumber dari zona penunjaman Busur Sunda terutama dari zona megathrust di selatan Jawa diperkirakan kekuatannya mencapai magnitudo delapan, sehingga diperkirakan berpotensi terjadi tsunami.
Menurut Supartoyo, data potensi megathrust tersebut dipergunakan untuk melakukan pemodelan bahaya gempa bumi dan tsunami dengan kondisi kasus terburuk guna mendukung upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami. Badan Geologi juga perlu menyusun Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi (KRBG) dan Peta Kawasan Rawan Bencana Tsunami (KRBT). Masyarakat juga seharusnya dapat menggunakan data dan informasi tersebut sebagai pedoman untuk meningkatkan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami.
Klaim 2: Wilayah IKN di Kalimantan Timur tidak pernah ada gempa
Fakta: Kalimantan Timur bukanlah daerah yang bebas dari gempa, bahkan beberapa kali gempa pernah terjadi. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono seperti pernah dipublikasikan oleh Tempo, ada tiga struktur sesar atau patahan gempa yang sudah dikenali di Kalimantan Timur yang aktif, bahkan sangat aktif. Ketiganya adalah Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster.
Sesar Maratua dan Mangkalihat yang berada di wilayah Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur masih berstatus sangat aktif. BMKG mencatat aktivitas kegempaannya cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat-timur.
Berdasarkan hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017, Sesar Mangkalihat memiliki potensi magnitudo mencapai M7,0. Sementara Intensitas atau guncangan gempanya berskala VI-VII MMI. Artinya, gempa yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat di Semenajung Mangkalihat dan sekitarnya.
Adapun Sesar Paternoster memiliki jalur berarah barat-timur dan melintasi wilayah Kabupaten Paser yang merupakan kawasan inti atau utama dari IKN. Meskipun termasuk kategori sesar berusia tersier, BMKG mencatat di jalur sesar ini masih sering terjadi gempa.
Diantaranya yang paling kuat adalah Gempa Paser berkekuatan Magnitudo 6,1 pada 26 Oktober 1957. Sedangkan, peristiwa gempa tektonik yang terbaru adalah Gempa Longkali, Paser, pada 19 Mei 2019, bermagnitudo 4,1. Guncangannya sempat menimbulkan kepanikan masyarakat.
Daryono mengatakan bahwa seluruh gempa yang bersumber di wilayah Kalimantan Timur dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Sehingga meskipun magnitudo tidak sebesar yang bersumber di zona megathrust atau tumbukan antarlempeng benua, tetap dapat berdampak merusak bangunan jika tidak diantisipasi.
Riwayat gempa di Kalimantan Timur juga terekam dalam Jurnal Kajian Wilayah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (sekarang BRIN). Contohnya, pada 16 Juni 2000, terjadi gempa Mangkalihat berkekuatan Magnitudo 5,4. Lalu, enam tahun kemudian terjadi gempa Tanjungredep berkekuatan M 5,4 pada 31 Januari 2006. Setahun kemudian tepatnya pada 24 Februari 2007, terjadi lagi gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M 5,3.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, klaim isu gempa dahsyat di pulau Jawa bersamaan dengan pemindahan ibu kota supaya orang pindah ke IKN, keliru.
Pembahasan mengenai potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sudah lama dilakukan, bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi Gempa dan Tsunami Aceh 2004.
Rujukan
- https://www.threads.net/@muzichavez?xmt=AQGzQLSUxZ8BkfrrRLos547zexE0X1l40yp0rGTyK7tzQA
- https://web.archive.org/web/20240819075010/
- https://www.threads.net/@muzichavez/post/C-t6wA6O__g/?xmt=AQGzQLSUxZ8BkfrrRLos547zexE0X1l40yp0rGTyK7tzQA
- https://www.bmkg.go.id/berita/?p=tentang-gempa-di-selat-sunda-dan-mentawai-siberut-yang-tinggal-menunggu-waktu&lang=ID&tag=megathrust
- https://vsi.esdm.go.id/press-release/sumber-gempa-bumi-zona-penunjam-megathrust
- https://tekno.tempo.co/read/1860731/benarkah-ikn-bebas-dari-sesar-gempa-aktif-penelitinya-harapkan-riset-lanjutan mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-21955) Salah, Dokumen Rahasia BPOM Sebut Vaksin Polio Berbahaya
Sumber:Tanggal publish: 19/08/2024
Berita
tirto.id - Menyusul pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, beredar sebuah unggahan di media sosial yang menyebut bahwa ada dokumen rahasia milik Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI) yang menyebut bahwa vaksin Novel Oral Poliomyelitis Vaccine Type 2 (nOPV2), yang digunakan dalam PIN Polio, membahayakan kesehatan publik.
Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun Facebook bernama “Benteng Kebenaran Injil” pada Selasa (30/7/2024) dan “Suara Rakyat Kebumen” pada Senin (5/8/2024). Salah satu unggahan tersebut melampirkan tangkapan layar artikel berjudul “Dokumen Rahasia BPOM Bocor: Vaksin Polio nOPV2 Membahayakan Kesehatan Publik," disertai tautan yang mengarahkan ke artikel tersebut.
Sepanjang Selasa (30/7/2024) hingga Senin (19/8/2024), atau selama 20 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 14 tanda suka, 1 komentar dan telah 10 kali dibagikan. Lantas, benarkah ada dokumen rahasia milik BPOM yang menyebut bahwa vaksin nOPV2 yang digunakan dalam PIN Polio membahayakan kesehatan?
Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun Facebook bernama “Benteng Kebenaran Injil” pada Selasa (30/7/2024) dan “Suara Rakyat Kebumen” pada Senin (5/8/2024). Salah satu unggahan tersebut melampirkan tangkapan layar artikel berjudul “Dokumen Rahasia BPOM Bocor: Vaksin Polio nOPV2 Membahayakan Kesehatan Publik," disertai tautan yang mengarahkan ke artikel tersebut.
Sepanjang Selasa (30/7/2024) hingga Senin (19/8/2024), atau selama 20 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 14 tanda suka, 1 komentar dan telah 10 kali dibagikan. Lantas, benarkah ada dokumen rahasia milik BPOM yang menyebut bahwa vaksin nOPV2 yang digunakan dalam PIN Polio membahayakan kesehatan?
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama, Tirto mengeklik tautan dokumen yang tertera dalam unggahan tersebut. Tautan tersebut mengarahkan kami ke sebuah artikel di laman investigasi.org berjudul “Dokumen Rahasia BPOM Bocor: Vaksin Polio nOPV2 Membahayakan Kesehatan Publik” yang diunggah pada Selasa (30/7/2024).
Isi dalam artikel tersebut mengeklaim menemukan dokumen rahasia yang berhasil diperoleh dari penyimpanan file (web storage) BPOM yang mengungkap berbagai risiko dan kekurangan dari vaksin nOPV2 yang sedang diberikan kepada jutaan anak dalam PIN Polio.
Disebutkan, bahwa vaksin nOPV2 memiliki efek samping yang serius. Disebut, studi klinik M4a menunjukkan 40 persen subyek mengalami severe adverse events (SAE) seperti peningkatan kadar kreatinin fosfokinase darah, peningkatan aspartate aminotransferase, dan sakit kepala.
Sementara itu, disebut pula, studi M4 mengungkap bahwa kelompok yang menerima vaksin nOPV2 melaporkan efek samping yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol historis Sabin OPV, seperti sakit kepala, kelelahan, diare, dan nyeri perut.
Lebih lanjut, artikel ini menyebut vaksin nOPV2, yang saat ini diberikan dalam penyelenggaraan PIN Polio, memiliki keterbatasan yang signifikan. Oleh karena itu, menggunakan vaksin nOPV2 dengan berbagai risiko yang belum sepenuhnya dinilai adalah keputusan yang berbahaya.
Kami mencoba menelusuri dokumen milik BPOM yang diklaim rahasia tersebut. Sebagai informasi, artikel tersebut sendiri juga melampirkan tautan yang mengarah ke dokumen yang disebut “dokumen rahasia” tersebut.
Dokumen berjudul “Public Assesment Report Vaksin nOPV2”berisi informasi produk nOPV2 yang terdiri dari pembahasan soal aspek mutu, aspek khasiat dan keamanan, studi klinik dan non-klinik, dan evaluasi khasiat dan keamanan dari vaksin tersebut.
Dalam dokumen tersebut, kami tidak menemukan klaim studi klinik M4a yang menunjukkan 40 persen subyek mengalami severe adverse events (SAE), seperti yang disebutkan.
Selanjutnya, dalam studi M4 yang terlampir dalam dokumen tersebut, juga tidak disebutkan bahwa kelompok yang menerima vaksin nOPV2 melaporkan efek samping yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol historis Sabin OPV, seperti sakit kepala, kelelahan, diare, dan nyeri perut.
Untuk memastikan sejumlah klaim dan isi dokumen tersebut, kami melakukan penelusuran dengan menelusuri laman resmi milik BPOM, instansi yang namanya dicatut dalam dokumen tersebut. Hasilnya, kami menemukan penjelasan resmi dari BPOM terkait isu adanya dokumen rahasia yang menyebut bahwa vaksin polio nOPV2 berbahaya bagi kesehatan.
BPOM memastikan bahwa informasi tentang dokumen rahasia BPOM bocor merupakan informasi yang tidak benar. Dijelaskan, tautan dokumen yang dicantumkan dalam pemberitaan tersebut merupakan informasi publik yang dapat diakses masyarakat dan bukan merupakan dokumen rahasia sehingga tidak terjadi kebocoran dokumen rahasia.
Lebih lanjut, instansi yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan tersebut memastikan bahwa vaksin Novel Oral Poliomyelitis Vaccine Type 2 (nOPV2) atau vaksin polio yang diproduksi PT Bio Farma telah melalui uji klinik fase 1, 2, dan 3, serta dievaluasi oleh BPOM bersama Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat.
Vaksin ini juga telah memenuhi standar prequalification (PQ) Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) dalam hal mutu, keamanan, dan efektivitas, termasuk memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB). Diketahui, vaksin nOPV2 produksi PT Bio Farma merupakan satu-satunya vaksin nOPV2 di dunia dan telah digunakan di banyak negara.
“Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, vaksin polio telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu, serta diberikan persetujuan izin edar pada Desember 2023. Dengan demikian vaksin ini aman digunakan dalam program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio,” tulis BPOM dalam keterangan resmi Jumat (2/8/2024)
Saat ini, BPOM, Kemenkes, dan Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komnas PP KIPI) terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap isu KIPI.
Terakhir, BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans.
Sebagai informasi, Kemenkes RI mencatat, pada periode 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1.
Kasus-kasus itu tersebar di 8 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten. Lebih lanjut, Kemenkes mencatat sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr. Yudi Pramono menyampaikan, dengan adanya laporan kasus polio serta risiko penularan virus polio yang tinggi, Kemenkes berinisiatif menggelar PIN Polio tahap kedua. PIN Polio ini telah dilaksanakan mulai minggu ketiga Juli 2024.
Sebagai informasi, berdasarkan laman WHO, polio merupakan penyakit yang sangat menular dan sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (sekitar 1 dari 200 infeksi) atau kematian (2-10 persen dari yang lumpuh).
Virus polio ditularkan dari orang ke orang, terutama melalui jalur tinja-oral atau, lebih jarang, melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Virus ini berkembang biak di usus, dari mana ia dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Masa inkubasi biasanya 7-10 hari tetapi bisa berkisar antara 4-35 hari. Hingga 90 persen dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau mengalami gejala ringan dan penyakit ini biasanya tidak terdiagnosis.
Menanggapi wabah polio di Indoneisa, pemerintah Indonesia telah meminta persetujuan Direktur Jenderal WHO untuk pelepasan vaksin nOPV2. Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal WHO telah menyetujui pelepasan lebih dari 20 juta dosis nOPV2 di Indonesia.
Isi dalam artikel tersebut mengeklaim menemukan dokumen rahasia yang berhasil diperoleh dari penyimpanan file (web storage) BPOM yang mengungkap berbagai risiko dan kekurangan dari vaksin nOPV2 yang sedang diberikan kepada jutaan anak dalam PIN Polio.
Disebutkan, bahwa vaksin nOPV2 memiliki efek samping yang serius. Disebut, studi klinik M4a menunjukkan 40 persen subyek mengalami severe adverse events (SAE) seperti peningkatan kadar kreatinin fosfokinase darah, peningkatan aspartate aminotransferase, dan sakit kepala.
Sementara itu, disebut pula, studi M4 mengungkap bahwa kelompok yang menerima vaksin nOPV2 melaporkan efek samping yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol historis Sabin OPV, seperti sakit kepala, kelelahan, diare, dan nyeri perut.
Lebih lanjut, artikel ini menyebut vaksin nOPV2, yang saat ini diberikan dalam penyelenggaraan PIN Polio, memiliki keterbatasan yang signifikan. Oleh karena itu, menggunakan vaksin nOPV2 dengan berbagai risiko yang belum sepenuhnya dinilai adalah keputusan yang berbahaya.
Kami mencoba menelusuri dokumen milik BPOM yang diklaim rahasia tersebut. Sebagai informasi, artikel tersebut sendiri juga melampirkan tautan yang mengarah ke dokumen yang disebut “dokumen rahasia” tersebut.
Dokumen berjudul “Public Assesment Report Vaksin nOPV2”berisi informasi produk nOPV2 yang terdiri dari pembahasan soal aspek mutu, aspek khasiat dan keamanan, studi klinik dan non-klinik, dan evaluasi khasiat dan keamanan dari vaksin tersebut.
Dalam dokumen tersebut, kami tidak menemukan klaim studi klinik M4a yang menunjukkan 40 persen subyek mengalami severe adverse events (SAE), seperti yang disebutkan.
Selanjutnya, dalam studi M4 yang terlampir dalam dokumen tersebut, juga tidak disebutkan bahwa kelompok yang menerima vaksin nOPV2 melaporkan efek samping yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol historis Sabin OPV, seperti sakit kepala, kelelahan, diare, dan nyeri perut.
Untuk memastikan sejumlah klaim dan isi dokumen tersebut, kami melakukan penelusuran dengan menelusuri laman resmi milik BPOM, instansi yang namanya dicatut dalam dokumen tersebut. Hasilnya, kami menemukan penjelasan resmi dari BPOM terkait isu adanya dokumen rahasia yang menyebut bahwa vaksin polio nOPV2 berbahaya bagi kesehatan.
BPOM memastikan bahwa informasi tentang dokumen rahasia BPOM bocor merupakan informasi yang tidak benar. Dijelaskan, tautan dokumen yang dicantumkan dalam pemberitaan tersebut merupakan informasi publik yang dapat diakses masyarakat dan bukan merupakan dokumen rahasia sehingga tidak terjadi kebocoran dokumen rahasia.
Lebih lanjut, instansi yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan tersebut memastikan bahwa vaksin Novel Oral Poliomyelitis Vaccine Type 2 (nOPV2) atau vaksin polio yang diproduksi PT Bio Farma telah melalui uji klinik fase 1, 2, dan 3, serta dievaluasi oleh BPOM bersama Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat.
Vaksin ini juga telah memenuhi standar prequalification (PQ) Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) dalam hal mutu, keamanan, dan efektivitas, termasuk memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB). Diketahui, vaksin nOPV2 produksi PT Bio Farma merupakan satu-satunya vaksin nOPV2 di dunia dan telah digunakan di banyak negara.
“Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, vaksin polio telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu, serta diberikan persetujuan izin edar pada Desember 2023. Dengan demikian vaksin ini aman digunakan dalam program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio,” tulis BPOM dalam keterangan resmi Jumat (2/8/2024)
Saat ini, BPOM, Kemenkes, dan Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komnas PP KIPI) terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap isu KIPI.
Terakhir, BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans.
Sebagai informasi, Kemenkes RI mencatat, pada periode 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1.
Kasus-kasus itu tersebar di 8 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten. Lebih lanjut, Kemenkes mencatat sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr. Yudi Pramono menyampaikan, dengan adanya laporan kasus polio serta risiko penularan virus polio yang tinggi, Kemenkes berinisiatif menggelar PIN Polio tahap kedua. PIN Polio ini telah dilaksanakan mulai minggu ketiga Juli 2024.
Sebagai informasi, berdasarkan laman WHO, polio merupakan penyakit yang sangat menular dan sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (sekitar 1 dari 200 infeksi) atau kematian (2-10 persen dari yang lumpuh).
Virus polio ditularkan dari orang ke orang, terutama melalui jalur tinja-oral atau, lebih jarang, melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Virus ini berkembang biak di usus, dari mana ia dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Masa inkubasi biasanya 7-10 hari tetapi bisa berkisar antara 4-35 hari. Hingga 90 persen dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau mengalami gejala ringan dan penyakit ini biasanya tidak terdiagnosis.
Menanggapi wabah polio di Indoneisa, pemerintah Indonesia telah meminta persetujuan Direktur Jenderal WHO untuk pelepasan vaksin nOPV2. Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal WHO telah menyetujui pelepasan lebih dari 20 juta dosis nOPV2 di Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim adanya dokumen rahasia milik BPOM yang menyebut bahwa vaksin nOPV2 yang digunakan dalam PIN Polio membahayakan kesehatan.
BPOM sendiri secara resmi telah membantah klaim tersebut. BPOM memastikan vaksin polio telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu, serta diberikan persetujuan izin edar pada Desember 2023. Direktur Jenderal WHO juga telah menyetujui pelepasan lebih dari 20 juta dosis nOPV2 di Indonesia.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa ada dokumen rahasia milik BPOM yang menyebut bahwa vaksin nOPV2 yang digunakan dalam PIN Polio membahayakan kesehatan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
BPOM sendiri secara resmi telah membantah klaim tersebut. BPOM memastikan vaksin polio telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu, serta diberikan persetujuan izin edar pada Desember 2023. Direktur Jenderal WHO juga telah menyetujui pelepasan lebih dari 20 juta dosis nOPV2 di Indonesia.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa ada dokumen rahasia milik BPOM yang menyebut bahwa vaksin nOPV2 yang digunakan dalam PIN Polio membahayakan kesehatan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=783388640535713&id=100065937512906
- https://www.facebook.com/groups/337291849993793/posts/2471486656574291/
- https://investigasi.org/dokumen-rahasia-bpom-bocor-vaksin-polio-nopv2-membahayakan-kesehatan-publik/?fbclid=IwY2xjawEvvMtleHRuA2FlbQIxMAABHdBiWlvN0WkHLMv34favLwrymWWHN4SSRO8daHrQhKEaKEHOSqDBDutW3w_aem_CQ7k4o5IFDxlniq8BZ3oIA
- https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/8096347421689066309.pdf
- https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-publik-nomor-hm-01-1-2-08-24-47-tanggal-2-agustus-2024-tentang-dokumen-bpom-terkait-keamanan-vaksin-polio
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240720/2146061/pentingnya-pin-polio-untuk-mencegah-klb/
- https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2024-DON500
Halaman: 1648/6508