Beredar video yang diklaim penangkapan Linda teman Vina dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. Pada video itu terdapat dua cuplikan video, video pertama memperlihatkan seorang wanita rambut pirang memakai rompi oranye yang ditangkap oleh pihak kepolisian. Sedangkan video kedua memperlihatkan wanita berhijab hitam sedang diintrogasi polisi.

Faktanya, kedua video tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus Pembunuhan Vina Cirebon. Video pertama, wanita rambut pirang adalah tersangka kurir narkoba 10.027 butir ekstasi dari Malaysia yang terjadi tahun 2023.

Sedangkan video kedua merupakan penangkapan perempuan asal Aceh yang mencuri emas demi berlibur dan membeli ponsel. Kejadian tersebut terjadi pada Juni 2022.

Dengan demikian, video yang diklaim penangkapan Linda teman Vina adalah tidak benar. Dua cuplikan video tersebut tidak ada kaitannya dengan kasusu pembunuhan Vina di Cirebon pada tahun 2016.

Video tersebut bukan penangkapan Linda dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. Faktanya, dua cuplikan video itu merupakan penangkapan kasus narkoba dan pencurian Emas.

Beredar kembali sebuah video yang memperlihatkan dua wanita kolonial yang diklaim memberikan sembako kepada anak-anak Pribumi. Video tersebut tampak seperti rekaman lama pada masa penjajahan. Pengunggah video di TikTok @secr3thm4nz56.5, menambahkan narasi yang menggambarkan potret kekejaman rezim terhadap rakyat kecil.

Faktanya, Video tersebut merupakan film karya Gabriel Veyre yang direkam di Vietnam antara tahun 1899-1900. Video aslinya dapat dilihat pada kanal YouTube Early Cinema dengan judul “Vietnamese Children (1900, French Indochina) – by Gabriel Veyre” diunggah pada tahun 2020.

Benda yang dilemparkan dua orang wanita ke arah kerumunan anak-anak bukanlah makanan atau sembako, melainkan koin. Dengan demikian klaim gambaran cara bagi-bagi sembako di zaman kolonial adalah tidak benar.

Hoaks lama beredar kembali. Benda yang dilemparkan dua orang wanita ke arah kerumunan anak-anak bukanlah makanan atau sembako, melainkan koin. Video tersebut merupakan film karya Gabriel Veyre yang direkam di Vietnam antara tahun 1899-1900.

Akun Twitter @opposite6892 mengunggah narasi yang mengklaim Starbucks dan Pizza Hut telah berganti nama untuk menghindari aksi boikot produk pro Israel. Pengunggah menyebut nama baru Starbucks adalah Vista Coffe, dan nama baru Pizza Hut adalah Ristorante. Pada unggahan itu, dia menghimbau pembaca untuk berhati-hati agar aksi boikot tetap berjalan.

Faktanya, Starbucks tidak berganti nama menjadi Vista Coffe. Vista Coffe merupakan nama brand sementara yang akan menggantikan Starbucks di salah satu gerai Bandara Dublin Irlandia. Pihak bandara menjelaskan melalui akun X @DublinAirport hal ini dilakukan karena kontrak Starbucks telah berakhir pada Desember 2023.

Sedangakan Ristorante, yang diklaim nama baru Pizza Hut juga tidak benar. Ristorante adalah manifestasi dari inovasi lokal, yaitu sebuah ide yang diluncurkan oleh pihak Pizza Hut Indonesia. Restoran ini dirumuskan dan dijalankan oleh orang Indonesia langsung dan untuk masyarakat Indonesia.

Informasi yang menyebutkan Starbucks dan Pizza Hut berganti nama adalah tidak benar. Nama Vista Coffe merupakan brand kopi lain yang akan menggantikan posisi Starbucks di gerai Bandara Dublin Irlandia. Sedangkan Ristorante, yang diklaim nama baru Pizza Hut merupakan bagian dari konsep Pizza Hut Indonesia, bukan nama baru Pizza Hut.

Kembali beredar hoaks kiriman paket berwarna coklat yang diklaim berasal dari Cina. Unggahan TikTok @jenggo.erpah, menuliskan narasi yang mengatakan bahwa ada paket yang sengaja dikirim ke rumah-rumah padahal penerima tidak pernah order paket tersebut. Paket tersebut diklaim berisi narkoba. Bahkan, pengunggah menghimbau penerima untuk berhati-hati.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, isu tentang paket dari Cina berisi narkoba tersebut telah lama beredar sejak tahun 2018. Turnbackhoax.id, telah beberapa kali mengunggah artikel debunking terkait hal ini.

Dedi Prasetyo yang saat itu menjabat sebagai Karopenmas Divisi Humas Polri menjelaskan memang benar bahwa ada seorang petugas ekspedisi datang ke sebuah toko untuk mengirim paket sedangkan pemilik toko merasa tidak memesan paket tersebut. Namun ia mengungkapkan bahwa isi paket dari China di Yogyakarta ternyata berisikan jam tangan, bukan narkoba.

Hoaks lama beredar kembali. Isu ini telah beredar sejak tahun 2018. Saat itu, Divisi Humas Polri menjelaskan jika isi paket tersebut merupakan Jam tangan bukan Narkoba.