Jakarta (ANTARA/JACX) – Akhir-akhir ini, masyarakat dihebohkan dengan kontroversi terkait program Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) yang baru diluncurkan oleh pemerintah yang bertujuan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan perumahan dengan mewajibkan setiap pekerja menyisihkan 3 persen dari gajinya.
Sebuah unggahan di Facebook menarasikan iuran Tapera yang diwajibkan pemerintah ini untuk membiayai program presiden terpilih Prabowo-Gibran, yaitu makan siang gratis dan Pembangunan IKN.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Program baru pemerintah menaikkan
"UKT"
Dan
"TAPERA"
Apakah dana ini untuk makan siang gratis atau untuk membangun mega proyek IKN yg masih mangkrak.”
Namun, benarkah Tapera digunakan untuk program makan siang gratis dan Pembangunan IKN?
(GFD-2024-20359) Tapera digunakan untuk program makan siang gratis dan Pembangunan IKN, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 05/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah bahwa ada upaya pemerintah membiayai program makan gratis dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) lewat dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
"Tapera ini tidak ada hubungannya dengan APBN, enggak ada upaya pemerintah untuk membayar makan gratis, apalagi untuk IKN. Semuanya sudah, IKN sudah ada anggarannya," kata Moeldoko, dilansir dari ANTARA.
Moeldoko menegaskan bahwa dana Tapera dikelola secara transparan melalui Komite Tapera yang dipimpin oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan beranggotakan Menteri Keuangan, Menteri Ketenagakerjaan, Komisioner OJK serta kalangan profesional.
Pembentukan Komite Tapera ini untuk mengawal pemupukan dana Tapera milik masyarakat agar tepat sasaran. Menurut Moeldoko, pro dan kontra terhadap program Tapera muncul karena masyarakat belum mengetahui program Tapera.
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2024
"Tapera ini tidak ada hubungannya dengan APBN, enggak ada upaya pemerintah untuk membayar makan gratis, apalagi untuk IKN. Semuanya sudah, IKN sudah ada anggarannya," kata Moeldoko, dilansir dari ANTARA.
Moeldoko menegaskan bahwa dana Tapera dikelola secara transparan melalui Komite Tapera yang dipimpin oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan beranggotakan Menteri Keuangan, Menteri Ketenagakerjaan, Komisioner OJK serta kalangan profesional.
Pembentukan Komite Tapera ini untuk mengawal pemupukan dana Tapera milik masyarakat agar tepat sasaran. Menurut Moeldoko, pro dan kontra terhadap program Tapera muncul karena masyarakat belum mengetahui program Tapera.
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2024
(GFD-2024-20358) Jokowi usut langsung kasus Vina di Cirebon, mobil plat RI 1 terparkir didepan Polsek Cirebon, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 05/06/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang dilayar lebar dan ditonton lebih dari lima juta, kasusnya kembali naik dipublik. Namun, kasus pembunuhan Vina di Cirebon masih menuai banyak tanya.
Sebuah unggahan video di TikTok menarasikan Presiden Indonesia, Jokowi menemui langsung Polsek Cirebon, terlihat dari foto mobil RI 1 yang parkir didepan Polsek Cirebon.
Berikut narasi dalam video tersebut:
“mobil presiden Jokowi dgr2 parkir di polres Cirebon bnr kah??kpn??
BAPAK JOKOWI MEMANG HARUS DATANG LANGSUNG KEPOLSEK
Momen Mobil RI 1 Terparkir di Depan Polsek, Ada Apa?”
Namun, benarkah foto mobil plat RI 1 terparkir didepan Polsek Cirebon?
Sebuah unggahan video di TikTok menarasikan Presiden Indonesia, Jokowi menemui langsung Polsek Cirebon, terlihat dari foto mobil RI 1 yang parkir didepan Polsek Cirebon.
Berikut narasi dalam video tersebut:
“mobil presiden Jokowi dgr2 parkir di polres Cirebon bnr kah??kpn??
BAPAK JOKOWI MEMANG HARUS DATANG LANGSUNG KEPOLSEK
Momen Mobil RI 1 Terparkir di Depan Polsek, Ada Apa?”
Namun, benarkah foto mobil plat RI 1 terparkir didepan Polsek Cirebon?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, foto tersebut merupakan saat mobil RI I parkir di depan Polsek Tiworo Kupulauan Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin, 13 Mei 2024., serupa dengan unggahan RBTV yang berjudul “Momen Mobil RI 1 Terparkir di Depan Polsek, Ada Apa?”.
Ketika singgah ke Polsek tersebut, Presiden Jokowi menanyakan jumlah anggota yang bertugas dan situasi kondisi dilokasi tersebut yang langsung dijawab oleh anggota aman dan selalu melayani masyarakat serta siaga selalu di kantor.
Pasca mendengar jawaban langsung dari personil Polsek Tiworo Kepulauan tersebut, Presiden pun pamit karena ingin melanjutkan kunjungan lagi.
ANTARA memberitakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal kasus pembunuhan Vina dan teman lelakinya, Muhammad Rizky atau Eky di Cirebon, dikawal secara terbuka dan transparan.
Presiden meminta agar tidak ada yang perlu ditutupi terhadap berjalannya proses hukum kasus Vina.
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2024
Ketika singgah ke Polsek tersebut, Presiden Jokowi menanyakan jumlah anggota yang bertugas dan situasi kondisi dilokasi tersebut yang langsung dijawab oleh anggota aman dan selalu melayani masyarakat serta siaga selalu di kantor.
Pasca mendengar jawaban langsung dari personil Polsek Tiworo Kepulauan tersebut, Presiden pun pamit karena ingin melanjutkan kunjungan lagi.
ANTARA memberitakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal kasus pembunuhan Vina dan teman lelakinya, Muhammad Rizky atau Eky di Cirebon, dikawal secara terbuka dan transparan.
Presiden meminta agar tidak ada yang perlu ditutupi terhadap berjalannya proses hukum kasus Vina.
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-20357) Artikel Menteri Agama akui dana haji untuk pembangunan IKN, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 05/06/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan Menteri Agama (Menag) minta masyarakat ikhlaskan dana haji digunakan pemerintah untuk Pembangunan IKN.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Dana haji, mau kalian pake...
Dana di jiwasraya yg macet ,kalian pake
Dana di Bumiputra ,kalian pake
Dan sekarangg..., kalian mau pake potongan Tapera???? Urusin sanaaa duit2 yg dikorupsiii!!!
Kok malakain terus rakyat mu..???”
Namun, benarkah artikel Menteri Agama akui dana haji untuk pembangunan IKN?
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Dana haji, mau kalian pake...
Dana di jiwasraya yg macet ,kalian pake
Dana di Bumiputra ,kalian pake
Dan sekarangg..., kalian mau pake potongan Tapera???? Urusin sanaaa duit2 yg dikorupsiii!!!
Kok malakain terus rakyat mu..???”
Namun, benarkah artikel Menteri Agama akui dana haji untuk pembangunan IKN?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, judul artikel tersebut merupakan editan. Artikel aslinya berjudul “Menag Yaqut Cholil Qoumas Diminta Turun dari Jabatannya, Buntut Ucapan Selamat Lebaran” yang diunggah di media Pikiran Rakyat.
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas menegaskan informasi yang menyebutkan dana perjalanan ibadah haji digunakan untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah tidak benar.
Menag Yaqut dalam konferensi persnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, mengatakan justru pemerintah melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah mensubsidi jamaah haji agar biaya haji yang harus dibayarkan menjadi lebih ringan.
“Tidak benar, hoaks kalau ada yang mengatakan bahwa dana haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu, termasuk keperluan untuk membangun IKN. Itu sama sekali tidak benar,” ujarnya, dilansir dari ANTARA.
Klaim: Artikel Menteri Agama akui dana haji untuk pembangunan IKN
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2024
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas menegaskan informasi yang menyebutkan dana perjalanan ibadah haji digunakan untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah tidak benar.
Menag Yaqut dalam konferensi persnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, mengatakan justru pemerintah melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah mensubsidi jamaah haji agar biaya haji yang harus dibayarkan menjadi lebih ringan.
“Tidak benar, hoaks kalau ada yang mengatakan bahwa dana haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu, termasuk keperluan untuk membangun IKN. Itu sama sekali tidak benar,” ujarnya, dilansir dari ANTARA.
Klaim: Artikel Menteri Agama akui dana haji untuk pembangunan IKN
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-20356) [HOAKS] Video Pernikahan Sesama Jenis di Wonosobo
Sumber:Tanggal publish: 04/06/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim memperlihatkan prosesi perkawinan sesama jenis di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim sebagai pernikahan sesama jenis di Wonosobo dibagikan oleh akun Instagram ini serta akun Facebook ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan dua laki-laki memakai baju pengantin. Video tersebut diberi keterangan demikian:
Astagfirullah.Pernikahan sesama jenis..
Wonosobo
#11-Mei-2024
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, narasi yang mengeklaim terjadi pernikahan sesama jenis di Wonosobo, Jawa Tengah
Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim sebagai pernikahan sesama jenis di Wonosobo dibagikan oleh akun Instagram ini serta akun Facebook ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan dua laki-laki memakai baju pengantin. Video tersebut diberi keterangan demikian:
Astagfirullah.Pernikahan sesama jenis..
Wonosobo
#11-Mei-2024
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, narasi yang mengeklaim terjadi pernikahan sesama jenis di Wonosobo, Jawa Tengah
Hasil Cek Fakta
Melalui akun Instagramnya, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonosobo memastikan informasi tersebut hoaks.
Kemenag Kabupaten Wonosobo menjelaskan, pernikahan itu dilakukan dua pasangan pengantin laki-laki dan perempuan di tempat yang sama.
Hal itu karena mempelai perempuan merupakan kakak beradik.
Pernikahan berlangsung pada 11 Mei 2024 di kediaman mempelai perempuan, Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.
"Konsep pelaksanaan akad nikah yaitu antara mempelai wanita dan laki-laki tidak dijadikan dalam satu meja. Dalam arti dipisahkan tempat, namun masih dalam majelis yang sama, sesuai dengan ketentuan syariat agama Islam," dikutip dari akun @kemenag_wonosobo, Selasa (4/6/2024).
Hal senada disampaikan oleh penghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan Mojotengah Ahmad Soleh. Ia membantah video tersebut merupakan prosesi perkawinan sesama jenis.
"Menanggapi video yang beredar, saya penghulu yang menghadiri pernikahan pengantin tersebut akan memberikan klarifikasi bahwa video tersebut telah di-framing negatif, hoaks dan tidak benar," ungkap Soleh, dikutip dari video YouTube Kemenag Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, dua pasangan pengantin yang menikah, yakni atas nama Zidan Yusron Wijanarko dengan Harum Nurin Setya Wening dan Affan Mujahid dengan Nahyati Sri Febriningsyih.
"Jadi pelaksaan akad nikah yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan benar-benar sesuai rukun dan syarat yang telah ditetapkan, yaitu adanya calon mempelai laki-laki dan calon mempelai perempuan. Kemudian, itu dilakukan dua kali karena kakak beradik," ungkap Soleh.
Kemenag Kabupaten Wonosobo menjelaskan, pernikahan itu dilakukan dua pasangan pengantin laki-laki dan perempuan di tempat yang sama.
Hal itu karena mempelai perempuan merupakan kakak beradik.
Pernikahan berlangsung pada 11 Mei 2024 di kediaman mempelai perempuan, Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.
"Konsep pelaksanaan akad nikah yaitu antara mempelai wanita dan laki-laki tidak dijadikan dalam satu meja. Dalam arti dipisahkan tempat, namun masih dalam majelis yang sama, sesuai dengan ketentuan syariat agama Islam," dikutip dari akun @kemenag_wonosobo, Selasa (4/6/2024).
Hal senada disampaikan oleh penghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan Mojotengah Ahmad Soleh. Ia membantah video tersebut merupakan prosesi perkawinan sesama jenis.
"Menanggapi video yang beredar, saya penghulu yang menghadiri pernikahan pengantin tersebut akan memberikan klarifikasi bahwa video tersebut telah di-framing negatif, hoaks dan tidak benar," ungkap Soleh, dikutip dari video YouTube Kemenag Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, dua pasangan pengantin yang menikah, yakni atas nama Zidan Yusron Wijanarko dengan Harum Nurin Setya Wening dan Affan Mujahid dengan Nahyati Sri Febriningsyih.
"Jadi pelaksaan akad nikah yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan benar-benar sesuai rukun dan syarat yang telah ditetapkan, yaitu adanya calon mempelai laki-laki dan calon mempelai perempuan. Kemudian, itu dilakukan dua kali karena kakak beradik," ungkap Soleh.
Kesimpulan
Video yang diklaim memperlihatkan prosesi pernikahan sesama jenis di Wonosobo merupakan hoaks.
Faktanya, pernikahan itu dilakukan dua pasangan pengantin laki-laki dan perempuan di tempat yang sama, karena mempelai perempuan merupakan kakak beradik.
Penghulu perkawinan tersebut memastikan bahwa narasi mengenai pernikahan sesama jenis adalah hoaks.
Faktanya, pernikahan itu dilakukan dua pasangan pengantin laki-laki dan perempuan di tempat yang sama, karena mempelai perempuan merupakan kakak beradik.
Penghulu perkawinan tersebut memastikan bahwa narasi mengenai pernikahan sesama jenis adalah hoaks.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1159762965338052
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1616593059180390&id=100024891336688&mibextid=oFDknk&rdid=G4s5LUgpMyFpgSg6
- https://www.facebook.com/groups/414398342881559/permalink/1208717666782952/?mibextid=oFDknk&rdid=jgNYjLYSW6RZjmoz&share_url=
- https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fshare%2Fp%2FUo6yDQEtWyYEq4Wx%2F%3Fmibextid%3DoFDknk
- https://www.instagram.com/p/C7EESQ_q_a2/?hl=en
- https://www.youtube.com/watch?v=kpbmcBEFtNU
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1618/6083