• (GFD-2024-21871) [HOAKS] Video Umat Katolik dan Kristen Gelar Aksi Protes Pembukaan Olimpiade Paris

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan umat Katolik di New York dan umat Kristen di Perancis melakukan aksi protes atas prosesi pembukaan Olimpiade Paris 2024.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut adalah hoaks.

    Sebagai konteks, pembukaan Olimpiade Paris sempat menuai kontroversi karena diklaim memparodikan lukisan "Perjamuan Terakhir" karya Leonardo Da Vinci dan dianggap melecehkan keyakinan umat Kristen.

    Narasi soal umat Katolik di New York dan umat Kristen di Perancis melakukan aksi protes terhadap pembukaan Olimpiade Paris dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan dua klip yang menampilkan kerumunan orang. Video itu diberikan keterangan demikian:

    Ribuan umat Katolik Pawai di New York sebagai respon pembukaan Olimpiade. Ribuan umat Kristen berdoa di Perancis sebagai respon pembukaan Olimpiade.

    Ribuan umat Kristen dan Katolik turun ke jalan aksi damai di kota New York, dan berdoa bersama di Perancis, sebagai respon dari "ritual" pembukaan Olimpiade Perancis yang dianggap sengaja dilecehkan Yesus dan simbol2 kristen. 

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang mengeklaim umat Katolik di New York dan umat Kristen di Paris memprotes pembukaan Olimpiade 2024.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com, menelusuri klip pertama yang diklaim menampilkan ribuan umat Katolik di New York melakukan pawai memprotes pembukaan Olimpiade Paris.

    Hasilnya, video tersebut identik dengan unggahan di Instagram @thenapainstitute pada 12 Oktober 2023. Napa Institute merupakan organisasi filantropi Katolik.

    Dalam keterangannya, video itu menampilkan 5.000 umat Katolik mengikuti prosesi Ekaristi di jalanan di Kota New York. Video itu diambil sebelum Olimpiade Paris 2024.

    Dikutip dari Churchpop.com, prosesi Ekaristi di jalanan Kota New York digelar pada 10 Oktober 2023 dengan diikuti para imam, biarawati, dan umat awam. 

    Kemudian klip kedua yang diklaim menampilkan umat Kristen di Perancis melakukan aksi doa bersama identik dengan unggahan akun X @Sanctuaire Notre-Dame de Lourdes pada 15 Agustus 2022.

    Dalam video itu, umat Katolik merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria di Perancis. Dengan demikian, kedua klip tersebut tidak terkait Olimpiade Paris.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa umat Katolik di New York dan umat Kristen di Paris melakukan aksi protes atas pembukaan Olimpiade Paris merupakan hoaks.

    Video aslinya menampilkan momen umat Katolik saat mengikuti prosesi Ekaristi di jalanan Kota New York pada 2023.

    Selain itu, video tersebut juga menampilkan umat Katolik di Perancis saat merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria pada 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21870) Benar, Video yang Memperlihatkan Masjid di Kamp Pengungsi Al Shati Gaza Dibom Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook akun ini, ini, ini, ini, dan ini yang diklaim memperlihatkan kondisi sebuah masjid di kamp pengungsian Al Shati di Jalur Gaza, yang diserang militer Israel.

    Video itu memperlihatkan orang yang berlari di jalan, di antara gedung dan reruntuhan, menuju sebuah tempat. Sesampainya di sana, terdapat beberapa orang terkapar dengan luka fisik yang parah. Tempat itu disebut masjid di Gaza yang diserang oleh militer Israel. Sementara orang-orang yang terkapar adalah korban atas serangan tersebut.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan masjid di Gaza yang diserang militer Israel?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo menelusuri lokasi video itu menggunakan mesin pencari dan kata kunci, sehingga didapati sejumlah petunjuk, disertai keterangan terkonfirmasi. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Video yang beredar memperlihatkan gedung dan reruntuhan, serta tiang yang mirip lampu merah, sebagaimana ditandai lingkaran biru. Tanda-tanda lokasi tersebut juga ditemukan dalam foto yang diterbitkan CNN.

    Demikian juga motif dan warna karpet dalam video yang beredar sama dengan foto berita tersebut. Foto itu diambil Omar Al-Qattaa dari AFP/Getty Images, tertanggal 13 Juli 2024, yang memperlihatkan tempat salat darurat yang telah diserang Israel.

    Diberitakan 20 orang meninggal seketika atas serangan di masjid kamp pengungsian Al Shati, di Gaza Barat itu. Sementara dua orang lain meninggal keesokan harinya karena parahnya luka akibat terkena serangan.

    Terdapat juga sejumlah korban yang masih hidup harus diamputasi karena luka parah dan alternatif pengobatan lain tak memungkinkan. Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Basal mengatakan serangan terjadi saat para korban beribadah salat Zuhur.

    “Sekitar pukul 13.00, IDF (militer Israel) dilaporkan menyerang sebuah masjid darurat di dalam Kamp Pengungsi Ash Al Shati', sebelah barat Kota Gaza. Laporan menunjukkan bahwa karena IDF menyerang sesaat setelah salat Zuhur, banyak orang masih berada di dalam atau di dekat masjid,” bunyi pernyataan PBB terkait peristiwa itu.

    Sementara IDF belum melontarkan pernyataan apapun terkait informasi tersebut. CNN juga menyertakan keterangan bahwa artikel tersebut akan terus diperbarui sesuai dengan informasi yang berhasil mereka peroleh.

    Keterangan serupa diterbitkan Anadolu Agency, agensi berita asal Turki. Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 38.400 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, oleh serangan militer Israel, menurut otoritas kesehatan setempat.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan video yang beredar memperlihatkan masjid di kamp pengungsi Al Shati di Gaza yang telah diserang militer Israel adalah klaim yang benar.

    Bentuk reruntuhan bangunan, tiang mirip lampu merah, serta warna dan motif karpet dalam video yang beredar sama dengan foto berita yang tayang di CNN yang memberitakan serangan militer Israel pada Sabtu, 13 Juli 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21869) Keliru, Video Berisi Klaim Hamas Merampas Bantuan Kemanusian untuk Gaza

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita



    Video dengan durasi 49 detik memperlihatkan sebuah kendaraan truk berjalan dengan kecepatan tinggi dikawal beberapa orang bersenjata diklaim merupakan peristiwa Hamas merampas bantuan kemanusian untuk warga Gaza, Palestina beredar di media sosial Instagram [ arsip ]. 

    Video yang diunggah pada 7 Maret 2024 menambahkan narasi “HAMAS, truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke GAZA sepenuhnya diambil alih dan di rampas oleh HAMAS. Sebagian besar bantuan untuk warga sipil gaza di ambil isi beserta truknya dikuasai oleh HAMAS Warga sipil gaza yg membutuhkan bantuan makanan melongo malah tidak berani mendekat atau menyetop truk yang dibawa dan dikawal milisi senjata hamas”.



    Lantas benarkah kendaraan truk dengan muatan bantuan kemanusian untuk warga Gaza, Palestina dirampas Hamas?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo bekerja sama dengan jaringan pemeriksa fakta di Arab ( Arab Fact-checker Network /AFCN) untuk memverifikasi konten dan klaim tersebut. Hasilnya, selama ini Polisi Palestina yang bertanggung jawab untuk mengamankan perjalanan truk-truk bantuan ke gudang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). 

    Polisi Palestina tersebut adalah pasukan sipil dan tidak diklasifikasikan sebagai militer di bawah hukum Palestina sehingga mereka tidak memiliki afiliasi dengan Hamas.

    AFCN telah memverifikasi bahwa video tersebut diambil dari depan gerbang penyeberangan perbatasan Rafah di Jalan Salah al-Din. Video itu kemungkinan direkam sebelum 7 Mei 2024, atau sebelum Israel menduduki wilayah itu, mulai dari penyeberangan dan seluruh wilayah Gubernuran Rafah di ujung selatan Gaza.

    Masuknya seluruh bantuan telah dihentikan, setelah Israel menguasai penyeberangan tersebut atau setelah 7 Mei 2024.

    Al Jazeera telah mendokumentasikan adegan-adegan pengambilalihan penyeberangan Rafah dan sekitarnya oleh penjajah Zionis Israel di tautan ini: https://short-link.me/IW02.

    Kepada AFCN, Wael Abu Omar, Direktur Media di perlintasan Rafah mengatakan bantuan diangkut dengan truk dari perlintasan menuju gudang utama UNRWA sebelum didistribusikan kepada warga. Polisi Palestina bertanggung jawab untuk mengamankan perjalanan truk-truk ini ke gudang UNRWA.

    Israel telah berulang kali menuduh bahwa Hamas mencuri bantuan-bantuan internasional untuk warga Gaza karena polisi mengamankan pengirimannya. 

    Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim ini. Polisi Palestina yang dimaksud adalah pasukan sipil dan tidak diklasifikasikan sebagai militer di bawah hukum Palestina, sehingga mereka tidak memiliki afiliasi dengan Hamas.

    Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina (UNRWA) juga tidak melaporkan adanya peristiwa tersebut. UNRWA justru menyebutkan jika sejak perang Gaza meningkat pada 7 Oktober 2023, pihaknya terus menghadapi serangan misinformasi dan disinformasi yang berhubungan dengan pengungsi Gaza. Beberapa klaim dan tuduhan yang berhubungan Gaza di media sosial bahkan tidak memiliki dasar. 

    David Satterfield, Utusan khusus Amerika Serikat untuk urusan kemanusiaan Timur Tengah seperti dikutip dari Antara bahkan mengatakan, "tidak ada bukti" kelompok Hamas mengambil bantuan ke Jalur Gaza. Pihaknya tidak melihat  ada upaya dari Hamas untuk merebut truk bantuan yang berisikan bahan bakar, air bersih dan kebutuhan rumah sakit.

    Sebaliknya, Israel yang justru mempersulit masuknya bantuan internasional ke Gaza hingga menyebabkan kelaparan. Menurut laporan Reuters, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai "senjata perang." Dan pejabat lembaga bantuan mengatakan birokrasi Israel memperlambat arus truk yang membawa pasokan makanan.

    Sebelum pengiriman bantuan memasuki Gaza, mereka menjalani serangkaian pemeriksaan Israel, dan pengiriman yang disetujui pada satu tahap proses tersebut kemudian dapat ditolak, menurut 18 pekerja bantuan dan pejabat PBB yang terlibat dalam upaya bantuan tersebut. 

    Di satu persimpangan dari Israel ke Gaza, barang-barang diturunkan dua kali dari truk dan kemudian dimuat ulang ke truk lain yang kemudian membawa bantuan ke gudang-gudang di Gaza. Proses pengiriman bantuan juga dapat menjadi rumit karena adanya tuntutan internasional yang saling bersaing, dengan beberapa negara menginginkan kontribusi mereka diprioritaskan.

    Bantuan yang berhasil masuk ke Gaza dapat dijarah oleh warga sipil yang putus asa, terkadang menjadi mangsa geng-geng bersenjata, atau ditahan oleh pos-pos pemeriksaan tentara Israel. Separuh gudang yang menyimpan bantuan di Gaza tidak lagi beroperasi setelah terkena serangan dalam pertempuran.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim Hamas merampas kendaraan truk bantuan kemanusian untuk warga Gaza, Palestina adalah keliru.

    Polisi Palestina adalah pasukan sipil dan tidak diklasifikasikan sebagai militer di bawah hukum Palestina sehingga mereka tidak memiliki afiliasi dengan Hamas. Sebaliknya, Israel yang justru mempersulit masuknya bantuan internasional ke Gaza hingga menyebabkan kelaparan. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-21868) [PENIPUAN] Dedi Mulyadi Memberikan Rp10Juta Bagi yang Membutuhkan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    “REAL AMANAH KHUSUS YANG SEDANG MEMBUTUHKAN”

    “Yang mau di bantu Hubungi saja nomor WhatsApp :point_right:0852-6808-6237:point_left: Atau klik https://wa[dot]me/6285268086237”

    Narasi dalam video:

    “Assalamualaikum semua, hari ini saya akan membagikan 10.000.000 per orang bagi siapa saja yang sedang membutuhkan syarat cukup tekan love dan tanda panah saja ini benar ya jangan bilang hoax nanti menyesal ya”

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Kompas.

    Beredar sebuah video dari akun Facebook “Nanda Lestari” yang menampilkan mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi ingin membagikan Rp10.000.000 bagi mereka yang membutuhkan, pada komentar postingan tersebut Nanda menyebut bagi yang membutuhkan dapat menghubungi kontak WhatsApp yang diberikan.

    Namun faktanya video tersebut telah dimanipulasi. Dilansir dari Kompas.com, video asli diunggah pada Instagram resmi Dedi Mulyadi, @dedimulyadi71 pada 26 Juli 2024, dalam video tersebut ia mengapresiasi Titin Prialianti yang merupakan kuasa hukum Saka Tatal dalam kasus Vina Cirebon. Menurutnya Titin orang yang paling paham konstruksi hukum dalam kasus Vina Cirebon.

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga memeriksa audio dalam video tersebut dengan menggunakan Hive Moderation, hasilnya ditemukan sebesar 98,2% audio dalam video tersebut adalah buatan AI.

    Dengan demikian, video Dedi Mulyadi akan memberikan Rp10.000.000 bagi yang membutuhkan adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya audio dalam video sudah dimanipulasi yang dibuat dengan AI. Dalam video aslinya Dedi Mulyadi memberikan apresiasi kepada kuasa hukum Saka Tatal dalam kasus Vina Cirebon, Titin Prialianti. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan