Jakarta: Beredar di media sosial X (Twitter) sebuah video yang menarasikan ada modus paket COD dari China yang berisi narkoba .
Video tersebut diunggah oleh akun X @Boediantar4 pada 26 Mei 2024 lalu. Dalam unggahannya itu, ia menuliskan ada paket COD yang dikirim dari China.
Berikut narasi lengkapnya:
“Hati-hati paket COD penipuan sindikat narkoba, jangan diterima,” tulis narasi tersebut.
Pada unggahan tersebut, pemilik akun juga menuliskan bahwa modus paket COD berisi narkoba tersebut adalah si pengantar meminta penerima untuk difoto bersama orderan barangnya dengan alasan untuk konfirmasi ke China.
Selain itu, pemilik akun juga meminta kepada masyarakat jangan sampai terjebak modus tersebut karena modus tersebut merupakan pemerasan jaringan narkoba.
“Awas! Jangan mau difoto, biarpun maksa,” lanjutnya.
Cuitan dan video yang diunggah pada 26 Mei tersebut telah disukai lebih dari 429 orang, dikutip dan dibagikan ulang lebih dari 313 kali, serta telah dilihat lebih dari 27.500 kali.
Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .
(GFD-2024-20348) Cek Fakta: Modus Paket COD dari China Berisi Narkoba, Ini Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 04/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan video yang dinarasikan ada modus paket COD dari China yang berisi narkoba itu tidaklah benar. Informasi ini merupakan hoaks lama yang muncul kembali.
Tidak pernah ada kasus paket COD yang terbukti berisi narkoba dari Cina. Modus yang terbukti dari pengiriman paket COD tersebut adalah pihak pengirim yang ingin mengambil keuntungan dari pembayaran COD, bukan narkoba.
Tidak pernah ada kasus paket COD yang terbukti berisi narkoba dari Cina. Modus yang terbukti dari pengiriman paket COD tersebut adalah pihak pengirim yang ingin mengambil keuntungan dari pembayaran COD, bukan narkoba.
Kesimpulan
Video yang dinarasikan ada modus paket COD dari China yang berisi narkoba adalah hoaks, karenatidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Rujukan
(GFD-2024-20347) [HOAKS] Komedian Sule Meninggal karena Kecelakaan
Sumber:Tanggal publish: 03/06/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar konten di media sosial yang mencatut nama komedian Sule atau Entis Sutisna.
Beberapa akun Facebook membagikan tautan artikel dengan judul menyebut Sule meninggal akibat kecelakaan.
Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut hoaks. Konten itu memuat judul yang sensasional untuk menarik pembaca atau clickbait.
Narasi bahwa Sule meninggal karena kecelakaan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan tautan artikel pada Mei 2024 dengan judul: Kabar Duka Cita Innalilahi...!! Akang Sulle Meninggal Dunia, Akibat Kecel4kaan M4ut.
Kemudian, terdapat gambar mobil dengan pelat nomor F 118 GR yang terlihat ringsek.
Beberapa akun Facebook membagikan tautan artikel dengan judul menyebut Sule meninggal akibat kecelakaan.
Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut hoaks. Konten itu memuat judul yang sensasional untuk menarik pembaca atau clickbait.
Narasi bahwa Sule meninggal karena kecelakaan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan tautan artikel pada Mei 2024 dengan judul: Kabar Duka Cita Innalilahi...!! Akang Sulle Meninggal Dunia, Akibat Kecel4kaan M4ut.
Kemudian, terdapat gambar mobil dengan pelat nomor F 118 GR yang terlihat ringsek.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan foto serupa yang memperlihatkan mobil berpelat nomor F 118 GR di laman JPNN ini.
Mobil itu mengalami kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi KM 31 arah Jakarta-Bogor, pada 18 April 2015.
Lima mahasiwa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menumpangi mobil tersebut mengalami luka parah.
Sementara, setelah tautan dibuka, isi artikel hanya membahas soal kecelakaan di Jalan R Soekamto, Kota Palembang, pada 2016.
Artikel tersebut identik dengan pemberitaan di laman Sindonews ini.
Namun, nama korban diganti menjadi Suswantile atau Sule Wantile (20). Padahal, nama asli korban, yaitu Yuni Sarah (20).
Warga Kompleks Bumi Sako Damai, RT 99/03, Kecamatan Sako, Palembang itu tewas setelah motor yang ia kendarai menabrak truk tangki.
Selain itu, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi valid soal Sule meninggal dunia dalam kecelakaan.
Mobil itu mengalami kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi KM 31 arah Jakarta-Bogor, pada 18 April 2015.
Lima mahasiwa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menumpangi mobil tersebut mengalami luka parah.
Sementara, setelah tautan dibuka, isi artikel hanya membahas soal kecelakaan di Jalan R Soekamto, Kota Palembang, pada 2016.
Artikel tersebut identik dengan pemberitaan di laman Sindonews ini.
Namun, nama korban diganti menjadi Suswantile atau Sule Wantile (20). Padahal, nama asli korban, yaitu Yuni Sarah (20).
Warga Kompleks Bumi Sako Damai, RT 99/03, Kecamatan Sako, Palembang itu tewas setelah motor yang ia kendarai menabrak truk tangki.
Selain itu, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi valid soal Sule meninggal dunia dalam kecelakaan.
Kesimpulan
Narasi bahwa Sule meninggal karena kecelakaan adalah hoaks. Faktanya, foto mobil yang ringsek adalah kendaraan lima mahasiwa IPB.
Mereka mengalami kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi KM 31 arah Jakarta-Bogor, pada 18 April 2015.
Sementara, isi artikel hanya membahas soal kecelakaan di Jalan R Soekamto, Kota Palembang pada 2016 yang menewaskan seorang pengendara motor bernama Yuni Sarah.
Mereka mengalami kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi KM 31 arah Jakarta-Bogor, pada 18 April 2015.
Sementara, isi artikel hanya membahas soal kecelakaan di Jalan R Soekamto, Kota Palembang pada 2016 yang menewaskan seorang pengendara motor bernama Yuni Sarah.
Rujukan
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=292290823959147&id=100095346949363&mibextid=oFDknk&rdid=OqVL6zVItf9hnxYH
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=303569649490091&id=100095111753999&mibextid=oFDknk&rdid=kGQNzOu6VVQVwzt7
- https://www.facebook.com/share/p/da9tL3xsKz1y1ups/?mibextid=oFDknk
- https://www.jpnn.com/news/avanza-celaka-di-tol-jagorawi-lima-mahasiswa-luka-parah
- https://daerah.sindonews.com/berita/1146744/190/innalilahi-yuni-sarah-tewas-terseret-truk-tangki-minyak
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20346) [HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni
Sumber:Tanggal publish: 03/06/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar konten yang memuat narasi soal unjuk rasa terkait kasus Pegi Setiawan di Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (1/6/2024).
Pegi merupakan tersangka pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016. Ia ditangkap saat pulang dari tempat kerjanya sebagai buruh bangunan di Bandung, pada 21 Mei 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi mengenai unjuk rasa terkait kasus Pegi tidak benar.
Sebagai konteks, penangkapan Pegi dinilai kontroversial karena rekan-rekannya mengungkapkan bahwa tersangka tidak ada di lokasi pembunuhan Vina dan Eki.
Jenazah Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky Rudiana alias Eki ditemukan di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 27 Agustus 2016 malam.
Rekan kerja Pegi, Suharsono mengatakan, temannya itu berada di Bandung, Jawa Barat, saat terjadi pembunuhan Vina.
Suharsono merupakan rekan kerja sekaligus teman satu desa Pegi di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Rekan Pegi lainnya bernama Sandi Ibnu Zalil menegaskan, temannya tidak terlibat dalam pembunuhan Vina.
Dia mengaku bersama Pegi, Robi Setiawan (adik Pegi), dan Suparman di Bandung saat kejadian. Mereka menginap di bedeng dekat rumah yang sedang mereka bangun.
Narasi mengenai demo terkait kasus Pegi Setiawan di Cirebon, pada Sabtu (1/6/2024), dibagikan oleh akun Facebook ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Guys ada yg tau jawabannya? Saya bertanya2 dalam hati, Gini lho logika nya,, kenapa semua media gak publis demo Pegi hari ini?? Di TV juga di larang, di aplikasi2 TT juga selalu di banned,, ada yg live langsung gagal siaran, pasti udh tau lah ya jawaban nya ada orang yang mengatur sengaja banget gak di publikasikan, gak apa2 kwanku ada yg lagi demo di cirebon sekarang,, aku sruh video dan rekam terus.. Semoga kasus Vina ini terpecahkan...Up trus.....Kawanku mau live di t1kt0k, smpai di banned juga,, gak bisa2....Makin salut sama sila pancasila, sila ke 5....
Pegi merupakan tersangka pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016. Ia ditangkap saat pulang dari tempat kerjanya sebagai buruh bangunan di Bandung, pada 21 Mei 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi mengenai unjuk rasa terkait kasus Pegi tidak benar.
Sebagai konteks, penangkapan Pegi dinilai kontroversial karena rekan-rekannya mengungkapkan bahwa tersangka tidak ada di lokasi pembunuhan Vina dan Eki.
Jenazah Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky Rudiana alias Eki ditemukan di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 27 Agustus 2016 malam.
Rekan kerja Pegi, Suharsono mengatakan, temannya itu berada di Bandung, Jawa Barat, saat terjadi pembunuhan Vina.
Suharsono merupakan rekan kerja sekaligus teman satu desa Pegi di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Rekan Pegi lainnya bernama Sandi Ibnu Zalil menegaskan, temannya tidak terlibat dalam pembunuhan Vina.
Dia mengaku bersama Pegi, Robi Setiawan (adik Pegi), dan Suparman di Bandung saat kejadian. Mereka menginap di bedeng dekat rumah yang sedang mereka bangun.
Narasi mengenai demo terkait kasus Pegi Setiawan di Cirebon, pada Sabtu (1/6/2024), dibagikan oleh akun Facebook ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Guys ada yg tau jawabannya? Saya bertanya2 dalam hati, Gini lho logika nya,, kenapa semua media gak publis demo Pegi hari ini?? Di TV juga di larang, di aplikasi2 TT juga selalu di banned,, ada yg live langsung gagal siaran, pasti udh tau lah ya jawaban nya ada orang yang mengatur sengaja banget gak di publikasikan, gak apa2 kwanku ada yg lagi demo di cirebon sekarang,, aku sruh video dan rekam terus.. Semoga kasus Vina ini terpecahkan...Up trus.....Kawanku mau live di t1kt0k, smpai di banned juga,, gak bisa2....Makin salut sama sila pancasila, sila ke 5....
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati video tersebut untuk menemukan petunjuk tentang lokasi dan waktu pengambilannya.
Sebuah bangunan tinggi berwarna biru putih menjadi petunjuk yang mengindikasikan video itu diambil di sekitar Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.
Bangunan itu adalah Hotel MD7 yang beralamat di Jalan Siliwangi No 88, Kota Cirebon.
Petunjuk lain diperoleh dari pakaian yang dikenakan oleh para demonstran, yakni jaket almamater perguruan tinggi.
Berbekal petunjuk tersebut, Kompas.com melakukan penelusuran di Google dan berbagai platform media sosial dengan kata kunci "demo mahasiswa cirebon".
Hasilnya, sebuah video yang memiliki kesamaan penanda lokasi ditemukan di TikTok. Video itu diunggah oleh akun ini pada 11 April 2022.
Jika dicermati, video Facebook dan TikTok sama-sama memperlihatkan papan nama bertuliskan "Kimia Farma" dan "Klinik".
Video di Facebook dan TikTok dipastikan berasal dari tahun 2022, karena papan nama "Klinik" terakhir kali terlihat di dokumentasi Google Street View pada Maret 2022.
Sedangkan di dokumentasi Google Street View pada Maret dan November 2023, papan nama "Klinik" sudah tidak terlihat lagi.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, Kompas.com menemukan pemberitaan tentang demo mahasiswa di sekitar Gedung DPRD Kota Cirebon pada 11 April 2022.
Gedung tersebut beralamat di Jalan Siliwangi No 109, Kota Cirebon.
Dilansir Liputan6.com, sedikitnya 500 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Cirebon menggelar unjuk rasa pada 11 April 2022 dengan sejumlah tuntutan.
Pengunjuk rasa menuntut harga BBM tidak naik, mendesak DPRD Kota Cirebon untuk menolak penundaan pemilu, serta menolak perpanjangan periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo menjadi tiga periode.
Mereka mendesak masuk ke Gedung DPRD Kota Cirebon, tetapi dihalau oleh aparat kepolisian sehingga aksi saling dorong tak terhindarkan. Beberapa pengunjuk rasa terluka akibat insiden tersebut.
Sebuah bangunan tinggi berwarna biru putih menjadi petunjuk yang mengindikasikan video itu diambil di sekitar Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.
Bangunan itu adalah Hotel MD7 yang beralamat di Jalan Siliwangi No 88, Kota Cirebon.
Petunjuk lain diperoleh dari pakaian yang dikenakan oleh para demonstran, yakni jaket almamater perguruan tinggi.
Berbekal petunjuk tersebut, Kompas.com melakukan penelusuran di Google dan berbagai platform media sosial dengan kata kunci "demo mahasiswa cirebon".
Hasilnya, sebuah video yang memiliki kesamaan penanda lokasi ditemukan di TikTok. Video itu diunggah oleh akun ini pada 11 April 2022.
Jika dicermati, video Facebook dan TikTok sama-sama memperlihatkan papan nama bertuliskan "Kimia Farma" dan "Klinik".
Video di Facebook dan TikTok dipastikan berasal dari tahun 2022, karena papan nama "Klinik" terakhir kali terlihat di dokumentasi Google Street View pada Maret 2022.
Sedangkan di dokumentasi Google Street View pada Maret dan November 2023, papan nama "Klinik" sudah tidak terlihat lagi.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, Kompas.com menemukan pemberitaan tentang demo mahasiswa di sekitar Gedung DPRD Kota Cirebon pada 11 April 2022.
Gedung tersebut beralamat di Jalan Siliwangi No 109, Kota Cirebon.
Dilansir Liputan6.com, sedikitnya 500 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Cirebon menggelar unjuk rasa pada 11 April 2022 dengan sejumlah tuntutan.
Pengunjuk rasa menuntut harga BBM tidak naik, mendesak DPRD Kota Cirebon untuk menolak penundaan pemilu, serta menolak perpanjangan periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo menjadi tiga periode.
Mereka mendesak masuk ke Gedung DPRD Kota Cirebon, tetapi dihalau oleh aparat kepolisian sehingga aksi saling dorong tak terhindarkan. Beberapa pengunjuk rasa terluka akibat insiden tersebut.
Kesimpulan
Narasi mengenai demo terkait Pegi Setiawan di Cirebon, pada Sabtu (1/6/2024), merupakan hoaks.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang dibagikan merupakan unjuk rasa mahasiswa di Cirebon pada 11 April 2022, dan tidak terkait kasus Pegi Setiawan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang dibagikan merupakan unjuk rasa mahasiswa di Cirebon pada 11 April 2022, dan tidak terkait kasus Pegi Setiawan.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/29/151500865/rekan-kerja-sebut-penangkapan-pegi-salah-sasaran-ini-alasannya?page=all
- https://www.facebook.com/100012078286068/videos/471013152075656/
- https://www.tiktok.com/@badutcirebon.bule/video/7085260112566291738
- https://www.liputan6.com/regional/read/4936229/demo-11-april-di-cirebon-ricuh-aparat-hingga-mahasiswa-terluka?page=2
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20345) [HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China
Sumber:Tanggal publish: 03/06/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar pesan berantai soal kiriman paket dengan sistem cash on delivery (COD) di Yogyakarta yang diklaim dari sindikat pengedar narkoba China.
Paket itu dikirimkan ke rumah, padahal penerima tidak pernah memesan. Kemudian, kurir akan memaksa memfoto sebagai konfirmasi ke pengirim.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Pesan berantai soal kiriman paket COD dari sindikat pengedar narkoba China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Kamis (30/5/2024):
Hati2 Skrg Say na Krn banyak skali mi macam2 penipuan banyak skali mi org dpt kiriman paket dari tiktok dari Tokopedia pada hal tidak pernah pesan paket.kalau ada bgtu jgn di ambil langsung kembalikan saja apa lagi kalau kurir minta foto jgn diladeni
Pengguna Facebook menyertakan gambar yang sama, yakni foto paket disertai teks berikut:
Dapet info dr Jogya, bahwa mulai ada paket2 yg dikirim ke rumah2, ke toko2 & ke kantor, akan terus berdatangan COD tsb, katanya dr China. Padahal sipenerima tdk pernah order barang. Hati2 ini penipuan. Sindikat narkoba! Nanti kalau kita tolak, bilang kita gk order ini barang, sipengantar akan meminta kita difoto bersama orderan barangnya, katanya utk konfirmasi ke China. Jangan mau difoto. Biar ngotot maksa pun jangan mau difoto. Ini pemerasan jaringan narkoba! Tolong info semua saudara/i & teman2!
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (30/5/2024), soal pemerasan jaringan narkoba dari China melalui kiriman paket COD.
Paket itu dikirimkan ke rumah, padahal penerima tidak pernah memesan. Kemudian, kurir akan memaksa memfoto sebagai konfirmasi ke pengirim.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Pesan berantai soal kiriman paket COD dari sindikat pengedar narkoba China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Kamis (30/5/2024):
Hati2 Skrg Say na Krn banyak skali mi macam2 penipuan banyak skali mi org dpt kiriman paket dari tiktok dari Tokopedia pada hal tidak pernah pesan paket.kalau ada bgtu jgn di ambil langsung kembalikan saja apa lagi kalau kurir minta foto jgn diladeni
Pengguna Facebook menyertakan gambar yang sama, yakni foto paket disertai teks berikut:
Dapet info dr Jogya, bahwa mulai ada paket2 yg dikirim ke rumah2, ke toko2 & ke kantor, akan terus berdatangan COD tsb, katanya dr China. Padahal sipenerima tdk pernah order barang. Hati2 ini penipuan. Sindikat narkoba! Nanti kalau kita tolak, bilang kita gk order ini barang, sipengantar akan meminta kita difoto bersama orderan barangnya, katanya utk konfirmasi ke China. Jangan mau difoto. Biar ngotot maksa pun jangan mau difoto. Ini pemerasan jaringan narkoba! Tolong info semua saudara/i & teman2!
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (30/5/2024), soal pemerasan jaringan narkoba dari China melalui kiriman paket COD.
Hasil Cek Fakta
Foto paket yang beredar merupakan kiriman untuk Ulfa Fitria (45), pemilik toko pakaian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Seperti dilaporkan Harian Kompas, pada 18 September 2018, Ulfa mendapat kiriman paket berisi jam tangan dari China.
Ulfa menolak menerima paket dan membayar dengan sistem COD karena merasa tidak memesan.
Selain Ulfa, Sunaryo (36) warga Kabupaten Bantul juga menerima kiriman paket COD berisi sepatu, padahal tidak pernah memesan.
Kepolisian Daerah (Polda) DIY membenarkan peristiwa pengiriman paket misterius, tetapi isinya bukan narkoba.
Polisi menduga, pihak pengirim mengambil keuntungan dari pembayaran COD.
Adapun E-commerce menyediakan layanan COD yang memungkinkan pelanggan membayar barang saat diterima.
Namun, ketika ada ketidaksesuaian barang yang dikirim, kesalahan bukan dibebankan pada kurir.
Penerima COD dapat melakukan pengembalian barang, dengan syarat menerima dan membayar kepada kurir.
Kemudian, penerima melakukan proses pengembalian barang atau retur ke penjual melalui pusat resolusi yang tersedia.
External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menyarankan kepada masyarakat untuk merekam proses penerimaan, pembukaan paket, dan bukti-bukti lain untuk mengajukan retur.
“Kami juga menyarankan masyarakat untuk tidak melanjutkan komunikasi dan transaksi di luar platform Tokopedia, serta merekam video ketika membuka paket,” kata Chandra, dikutip dari Kompas.com, 17 Mei 2021.
Seperti dilaporkan Harian Kompas, pada 18 September 2018, Ulfa mendapat kiriman paket berisi jam tangan dari China.
Ulfa menolak menerima paket dan membayar dengan sistem COD karena merasa tidak memesan.
Selain Ulfa, Sunaryo (36) warga Kabupaten Bantul juga menerima kiriman paket COD berisi sepatu, padahal tidak pernah memesan.
Kepolisian Daerah (Polda) DIY membenarkan peristiwa pengiriman paket misterius, tetapi isinya bukan narkoba.
Polisi menduga, pihak pengirim mengambil keuntungan dari pembayaran COD.
Adapun E-commerce menyediakan layanan COD yang memungkinkan pelanggan membayar barang saat diterima.
Namun, ketika ada ketidaksesuaian barang yang dikirim, kesalahan bukan dibebankan pada kurir.
Penerima COD dapat melakukan pengembalian barang, dengan syarat menerima dan membayar kepada kurir.
Kemudian, penerima melakukan proses pengembalian barang atau retur ke penjual melalui pusat resolusi yang tersedia.
External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menyarankan kepada masyarakat untuk merekam proses penerimaan, pembukaan paket, dan bukti-bukti lain untuk mengajukan retur.
“Kami juga menyarankan masyarakat untuk tidak melanjutkan komunikasi dan transaksi di luar platform Tokopedia, serta merekam video ketika membuka paket,” kata Chandra, dikutip dari Kompas.com, 17 Mei 2021.
Kesimpulan
Pesan berantai soal kiriman paket dengan sistem COD dari sindikat pengedar narkoba China merupakan hoaks.
Foto paket yang beredar berasal dari kasus pengiriman paket COD misterius di Yogyakarta pada 2018. Polda DIY membenarkan kasus tersebut, tetapi isinya bukan narkoba.
Foto paket yang beredar berasal dari kasus pengiriman paket COD misterius di Yogyakarta pada 2018. Polda DIY membenarkan kasus tersebut, tetapi isinya bukan narkoba.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1375090757217414&set=a.119126922813810
- https://www.facebook.com/photo?fbid=937985291405553&set=a.423444982859589
- https://www.facebook.com/groups/1227079931160710/posts/1691426808059351/
- https://www.facebook.com/groups/157251194713650/posts/1907793702992715/
- https://www.kompas.id/baca/utama/2018/09/18/cerita-awal-mula-kehebohan-paket-misterius-di-yogyakarta
- https://money.kompas.com/read/2021/05/17/174452026/mengenal-cod-dan-cara-komplain-jika-barang-tidak-sesuai-pesanan
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1623/6085