• (GFD-2024-20520) [KLARIFIKASI] Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Bukan Demo di Cirebon

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim memperlihatkan suasana demonstrasi di Kota Cirebon, Jawa Barat, pada 1 Juni 2024.

    Berdasarkan hasil Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi pada video itu keliru.

    Video suasana unjuk rasa di Cirebon pada 1 Juni 2024 disebarkan oleh Facebook ini, ini, ini, dan ini. Video tersebut menampilkan ratusan orang berjalan memadati jalan raya.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    MERINDIIING!!!!Suasana Kota Cirebon 1 Juni 2-024 Meminta Keadilan Sila ke-5MENYALA NETIZEN

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut telah beredar sejak tahun lalu dan tidak terkait demo di Cirebon. 

    Dalam video, orang-orang memadati jalan raya saat menjemput jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, pada Kamis (28/12/2023)

    Video serupa ditemukan di kanal YouTube Tribunnews, pada 29 Desember 2023.

    Seperti diberitakan Kompas.com, massa mengiringi jenazah Lukas dari Bandar Udara Sentani menuju Sekolah Theologia Atas dan Kejuruan Injili (STAKIN), Kabupaten Jayapura.

    Prosesi iring-iringan jenazah beberapa kali terhambat karena bentrok antara warga dan aparat keamanan.

    Pemakaman yang dijadwalkan pada 28 Desember 2023 diundur, karena prosesi penjemputan jenazah berlangsung hingga malam hari.

    Narasi soal demo di Cirebon pada 1 Juni pernah beredar dan dikaitkan dengan kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon.

    Kompas.com telah melakukan penelusuran dan melabeli narasi tersebut dengan konteks keliru.

    Adapun ratusan warga menggelar aksi damai tabur bunga di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 1 Juni 2024.

    Jembatan tersebut merupakan lokasi penemuan jenazah Vina, pada 27 Agustus 2016.

    Koordinator aksi, Andre mengatakan, mereka menuntut penegakan keadilan atas kasus Vina sesuai sila ke-5 Pancasila.

    Kesimpulan

    Video iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe disebarkan dengan konteks keliru. Video tersebut tidak terkait demonstrasi di Cirebon pada 1 Juni 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20519) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Gunung Anak Krakatau Sedang Erupsi

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/06/2024

    Berita

    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Gunung Anak Krakatau sedang erupsi, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 4 Mei 2024.
    Klaim video Gunung Anak Krakatau sedang erupsi menampilkan sebuah daratan di tengah perairan mengeluarkan asap yang membumbung ke langit dan sejumlah perahu yang berada di perairan
    Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
    "Yang belum tau, ini dia kalau aktiv anak krakatau kalau lagi erupsi"
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Wujud sekitar gunung akan krakatau kalau sedang erupsi"
    Benarkah klaim video Gunung Anak Krakatau sedang erupsi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Gunung Anak Krakatau sedang erupsi, dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Lens.
     
     
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Abu Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Warga Parimo" yang dimuat situs channelsulawesi.id, pada 1 Mei 2024.
    Artikel situs channelsulawesi.id memuat foto yang identik dengan klaim.
    Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Gunung Ruang, Kabupaten Sitaru kembali muntahkan abu Vulkanik, Selasa 30 April 2024. (FOTO : Istimewa)"
    Artikel situs channelsulawesi.id menyebutkan, Abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaru, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), saat ini dirasakan oleh masyarakat Parigi Moutong ( Parimo) yang berada di wilayah Utara Kabupaten itu meletus pada, Selasa 30 April 2024, dan kembali erupsi hingga statusnya naik menjadi level IV.
     
    Penelusuran juga mengarah pada video berjudul "Gunung Ruang di Sulawesi Utara Erupsi" yang dimuat akun YooTube resmi METRO TV, pada 30 April 2024.
     
    Akun YouTube resmi METRO TV memuat video yang identik dengan klaim, diberi keterangan sebagai berikut.
    "MetroTV, Gunung Ruang di Sulawesi Utara Erupsi, akibat dari erupsi Gunung Ruang banyak warga terdampak.".
     

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video Gunung Anak Krakatau sedang erupsi tidak benar.
    Dalam video tersebut adalah peristiwa erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Sitaru, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

    Rujukan

  • (GFD-2024-20518) Keliru, Klaim bahwa Vaksin mRNA Memproduksi Lonjakan Protein Berbahaya

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/06/2024

    Berita

    Sebuah video pendek wawancara dengan ahli jantung Peter McCullough telah diunggah di Instagram dengan narasi bahwa vaksin mRNA punya efek samping. Video itu diberi judul “Side Effect mRNA Vaksin Bekerja dalam Jangka 5-15 Tahun”.  

    Dalam potongan wawancara penyiar televisi tersebut, Peter menjelaskan bahwa vaksin berbasis mRNA menghasilkan protein spike yang berbahaya setelah disuntikan ke dalam tubuh. Spike tersebut kemudian menyebabkan komplikasi pembekuan darah, serangan jantung, masalah neurologis bahkan kanker. “Kami melihat pengaruh-pengaruh yang terjadi sekarang beberapa tahun setelah injeksi,” kata Peter.

    Benarkah vaksin mRNA menghasilkan spike berbahaya yang menyebabkan pembekuan darah hingga kanker dalam 5-15 tahun?

    Hasil Cek Fakta

    Meski berlatar sebagai ahli jantung, namun Dr. Peter Andrew McCullough beberapa kali menyebarkan pernyataan yang tidak akurat dan berkontribusi pada penyebaran informasi yang salah saat pandemi COVID-19. Pada 24 Maret 2023 misalnya, situs pemeriksa fakta isu kesehatan, Health Feedback membantah pernyataan McCullough tentang long COVID yang disebabkan oleh lonjakan protein yang terus-menerus di dalam tubuh.

    Klaim berikutnya tentang lebih dari 1500 atlet menderita serangan jantung sejak vaksinasi COVID dimulai, dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya 29 per tahun, yang dibantah Australian Associated Press

    Daftar pernyataan McCullough yang pernah disanggah oleh pemeriksa fakta independen dapat dibaca lebih lanjut melalui Google Fact Check Tools.

    Lonjakan protein (spike) yang diproduksi dalam tubuh dari vaksinasi COVID-19 secara luas dianggap aman, baik dari vaksin mRNA (misalnya Moderna, Pfizer) atau vaksin vektor virus (misalnya AstraZeneca, Johnson & Johnson). Lonjakan protein dari vaksinasi COVID-19 ini berperan penting dalam melatih sistem kekebalan tubuh untuk melindungi tubuh dari COVID-19, menurut para pakar kesehatan pada 2022 yang dihimpun oleh Meedan, organisasi independen yang berbasis di Inggris.

    Sejauh ini tidak ada bukti bahwa vaksin mRNA atau protein lonjakan yang dihasilkannya di dalam tubuh dapat mempengaruhi DNA tubuh kita atau menyebabkan kanker. Sebaliknya, para peneliti dan ilmuwan berharap teknologi mRNA dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah kanker. Para peneliti di Pfizer-BioNTech dan Moderna sedang mengerjakan vaksin mRNA untuk kanker sebelum pandemi COVID-19 dan dapat menggunakan pengalaman mereka dengan teknologi tersebut untuk mengembangkan vaksin mRNA COVID-19 yang tersedia saat ini.

    Penelitian lain juga menunjukkan, meski vaksin mRNA mungkin secara tidak terduga mendorong sel untuk memproduksi sejumlah kecil protein yang tidak diinginkan, namun tidak ada bukti bahwa kesalahan tersebut membahayakan keamanan vaksin COVID-19, yang telah menyelamatkan jutaan nyawa, dan para peneliti telah mengusulkan perbaikan yang dapat membantu membuat vaksin atau obat berbasis mRNA di masa depan lebih aman dan bahkan lebih efektif.

    Dikutip dari Fact-check, organisasi cek fakta di Amerika serikat, bahwa National  Cancer Institute   dan  American Cancer Society   juga menyatakan tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 menyebabkan kanker, membuatnya lebih agresif, atau menyebabkan kambuhnya kanker. 

    Menurut epidemiolog, Dicky Budiman, mRNA yang ada pada vaksin Pfizer dan Moderna bekerja dengan cara menginstruksikan sel-sel tubuh untuk memproduksi protein spike yang merupakan bagian dari virus Sars-CoV-2. Protein spike inilah yang kemudian dikenali atau diidentifikasi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan respon imun guna melawan penyakit atau virus tadi.

    Saat ini jutaan dosis vaksin mRNA sudah diberikan di seluruh dunia. Data menunjukkan bahwa efek samping serius sangat jarang terjadi. Adapun efek samping yang dijumpai, bersifat umum seperti nyeri di tempat suntikan, demam ringan dan kelelahan.

    Kesimpulan

    Hasil verifikasi Tempo, klaim bahwa side effect mRNA vaksin bekerja dalam jangka 5-15 tahun adalah keliru.

    Faktanya, efek samping vaksin sangat kecil dibandingkan manfaatnya. sebagian besar komponen vaksin mRNA yang disuntikkan sudah dipecah dan dihilangkan oleh tubuh dalam beberapa hari setelah vaksinasi. Dan mRNA tersebut tidak masuk ke inti sel tempat DNA berada.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20517) Akad nikah hanya bisa dilaksanakan pada hari dan jam kerja? Cek faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/06/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah poster digital dengan background warna hijau dan terdapat logo Kementerian Agama (Kemenag) RI menarasikan bahwa pertanggal 1 Januari 2025, akad nikah hanya bisa dilaksanakan pada hari dan jam kerja saja.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PENGUMUMAN

    Pertanggal 1 Januari 2025

    Akad nikah hanya bisa dilaksanakan pada hari dan jam kerja saja.”

    Namun, benarkah Kemenag mengeluarkan aturan akad nikah hanya bisa dilaksanakan pada hari dan jam kerja?

    Hasil Cek Fakta

    Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah dalam akun Instagram resminya menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan tidak benar atau hoaks.

    Dilansir dari laman Kemenag Jateng, layanan Kemenag yang hanya bisa dilaksanakan saat hari dan jam kerja yaitu menikah di KUA.

    “Dengan demikian, bagi calon pengantin yang berkenan melangsungkan pernikahan di KUA, hanya bisa dilaksanakan di jam kerja. Jika mereka menghendaki pelaksanaan di hari libur dan di luar jam kerja, maka pelaksanaan nikah tidak bisa dilakukan di KUA,” kata Abdur Rozak, pegawai Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Semarang.

    Kepala KUA Bakumpai Barito Koala Kalsel, Muhyiddin mengatakan dalam laman Kemenag, saat dirinya menjabat Kepala KUA Wanaraya, sering melayani pernikahan warga pada waktu-waktu yang ditentukan permintaan keluarga calon pengantin. Misalnya, akad nikah dilakukan jam 05.00 atau tepat sehabis Subuh. Ada juga keluarga yang meminta akad nikah dilakukan jam 10 malam. Permintaan lainnya, akad nikah selesai Shalat Idul Adha.

    Sebagai instansi pelayan publik, KUA telah memberikan pelayanan, bukan saja pada waktu jam kerja, tetapi juga di luar jam kerja dan di luar kantor. Karena nikah bukan semata-mata sebuah peristiwa administratif negara, tetapi menyangkut aspek sosial, budaya, dan keyakinan.

    Menurut mantan Dirjen Bimas Islam, Abdul Djamil, KUA merupakan satu-satunya pelayanan publik pemerintah yang melayani masyarakat sesuai dengan kehendak mereka dan KUA telah melayaninya dengan baik.

    Klaim: Akad nikah hanya bisa dilaksanakan pada hari dan jam kerja mulai 1 Januari 2025

    Rating: Misinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan