• (GFD-2024-21984) Salah, Cek Kadar Kolesterol dengan Menggenggam Jari Tangan

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/08/2024

    Berita

    tirto.id - Media sosial menjadi alat penyebar beragam informasi dan klaim. Salah satu isu yang banyak dibahas adalah tips dan trik terkait kesehatan. Sayangnya, beberapa tips kesehatan ini tidak berdasar fakta ilmiah atau bukti medis.

    Sebelumnya, Tirto pernah memeriksa video yang berisi soal langkah-langkah mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari. Hasilnya, berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, klaim dari sebuah video yang menunjukkan trik mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari tangan kiri, tidak tepat dan belum terbukti secara ilmiah atau medis.

    Baru-baru ini, kembali beredar di media sosial video mengenai cara mudah untuk mengecek kadar kolesterol melalui jari tangan. Menurut isi video tersebut, langkah awal untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh adalah dengan menggenggam jari tangan secara kuat selama 30 detik. Kemudian, jika ujung jari berubah menjadi warna merah, artinya kadar kolesterol tubuh terhitung tinggi.

    Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “Cahaya Alam” (arsip) lewat video reels yang diunggah pada Senin (12/8/2024). Berikut bunyi klaim di video:

    “Cara mudah dan simpel cek kolesterol hanya menggunakan jari tangan. Caranya, genggam tangan kuat-kuat dan tahan selama 30 detik, kemudian lihat ujung-ujung jari apakah berwarna merah? Jika berwarna sangat merah itu tandanya kolesterol kamu tinggi.”

    Sepanjang Senin (12/8/2024) hingga Selasa (20/8/2024), atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 6,1 ribu tanda suka, 175 komentar, dan telah dibagikan ulang sebanyak sekitar seribu kali.

    Jika melihat kolom komentar dalam unggahan tersebut, beberapa warganet terdengar percaya dengan tips tersebut dan mengaku telah mempraktikkannya. Namun, ada juga yang meragukan kebenaran tips tersebut.

    Lantas, bagaimana kebenaran tips ini?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, sebagai informasi, menukil artikel Halodoc yang telah ditinjau oleh dr. Rizal Fadli, kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh, dan juga berasal dari makanan hewani. Senyawa ini membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

    Dalam kadar yang sesuai, kandungan tersebut sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru. Gunanya agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.

    Namun, jika kadarnya dalam darah melampaui kadar normal, maka kondisi ini disebut sebagai hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke karena pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah.

    Kembali ke klaim, untuk memastikan kebenaran klaim tersebut secara medis, Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten. Dokter Nurul mengatakan, informasi soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan tidak tepat.

    “Pernyataan diatas tidak valid dan tidak ada studi ilmiah yang meneliti hal tersebut,” katanya saat dihubungi Tirto, Selasa (20/8/2024).

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat. Prosedur ini juga sebaiknya dilakukan pasien dalam keadaan berpuasa.

    Adapun klaim soal cara mengecek kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan bukanlah metode yang tepat. Sebab, jari tangan mengandung pembuluh darah yang membuat jari tangan terlihat berwarna kemerahan.

    “Apabila digenggam lalu dilepaskan, secara otomatis, pembuluh darah di area jari tangan pun akan merespon dan menunjukkan perubahan warna kemerahan. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kadar kolesterol. Untuk mengetahui kadar kolesterol, tetap diperlukan pemeriksaan darah melalui pengambilan darah vena,” sambung dr. Nurul.

    Menurut dr. Nurul pula, pemeriksaan kolesterol total biasanya terdiri dari LDL atau low density lipoprotein, atau yang sering dikenal dengan kolesterol tidak baik, serta HDL atau high density lipoprotein, atau yang sering dikenal “kolesterol baik”, dan trigliserida, atau lemak yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.

    “Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien dan hasilnya keluar dalam bentuk angka. Baru bisa diketahui berapa kadarnya, apakah normal atau tinggi. Kadar normal kolesterol total sebaiknya kurang dari 200 mg/dl,” katanya.

    Senada dengan penjelasan Dokter Nurul, menukil penjelasan yang dimuat di Antara, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, dari Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, menyebut pemeriksaan kolesterol akan lebih akurat hasilnya bila dilakukan dari pembuluh darah vena, bukannya pembuluh kapiler seperti di ujung jari pada pemeriksaan gula darah.

    “Jangan berharap melihat dari tampilan fisik, tetapi harus melalui pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini harus diluruskan. Masyarakat sering melihat periksa kolesterolnya dari jari seperti periksa gula darah. Jangan menunggu perubahan fisik untuk mendeteksi dislipidemia,” ujar dia seperti dikutip Antara, Sabtu (14/8/2021).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan studi ilmiah atau bukti penjelasan medis yang membenarkan klaim soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan secara kuat seperti dalam klaim unggahan.

    Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, menjelaskan, pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat.

    Jadi, informasi soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan seperti dalam klaim unggahan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-21983) [KLARIFIKASI] Foto Lama Diklaim sebagai Bukti Ukraina Gunakan Senjata Kimia

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim menunjukkan militer Ukraina menyerang wilayah Kursk, Rusia, dengan senjata kimia.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu dibagikan dengan konteks keliru.

    Foto yang dinarasikan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata kimia dibagikan oleh akun X (Twitter) ini pada 11 Agustus 2024.

    Gambar serupa dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada 11 Agustus 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Gambar pertama serangan KIMIA oleh artileri Ukraina di KURSK !!!!!!! Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan senjata kimia di wilayah Kursk

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar yang dibagikan dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, gambar serupa ditemukan dalam pemberitaan BBC, 12 Maret 2015, tentang bom klorin milik ISIS yang dilumpuhkan oleh pasukan Irak di dekat desa Tikrit, Irak.

    Haider Taher, dari Tim Penjinak Bom Irak, mengatakan bahwa pasukannya telah menjinakkan puluhan bom yang mengandung klorin.

    Sementara itu, Ukraina diberitakan telah menghancurkan jembatan kedua yang melintasi Sungai Seym di Kursk, Rusia.

    Dilansir Al Jazeera, ini adalah serangan kedua terhadap jembatan di Kursk sejak Ukraina melancarkan serangan lintas batas pada 6 Agustus 2024.

    Namun, tidak ditemukan pemberitaan dari media kredibel tentang penggunaan senjata kimia oleh Ukraina selama serangan di Kursk.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang dinarasikan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata kimia perlu diluruskan.

    Foto itu merupakan gambar lama dari upaya pasukan Irak pada Maret 2015 untuk melumpuhkan bom klorin yang dimiliki oleh ISIS.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21982) [KLARIFIKASI] Manipulasi Video Anies Bicara di Depan Lukisan

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara di depan lukisan.

    Narasi yang disertakan, Anies mengalami gangguan jiwa karena kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.

    Video Anies berbicara di depan lukisan dibagikan oleh akun Facebook ini. Berikut narasi yang dibagikan: Sakit jiwa krn keok pilpres kek kadrun pd gil4.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa, yakni ketika Anies melakukan dialog imajiner di depan lukisan Mohammad Hatta atau Bung Hatta, salah satu Proklamator Kemerdekaan RI.

    Berdasarkan unggahan di akun X (Twitter) @aniesbaswedan, Anies mengunjungi rumah kelahiran Wakil Presiden RI pertama itu di Bukittingi, Sumatera Barat, pada November 2023.

    Saat itu, Anies melakukan dialog imajiner di depan lukisan Bung Hatta. Videonya diunggah di akun Instagram Anies, pada 3 November 2023.

    Dalam dialog imajiner tersebut, Anies bicara soal keadilan, perekonomian, dan kesejahteraan di Indonesia yang kondisinya sedang tidak baik.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Video Anies ketika melakukan dialog imajiner di depan lukisan Bung Hatta telah dimanipulasi.

    Video dialog imajiner itu diunggah pada 3 November 2023 atau sebelum pemungutan suara Pilpres 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21981) [HOAKS] Cara Mengecek Kadar Kolesterol melalui Ujung Jari Tangan

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video mengenai cara mudah untuk mengecek kadar kolesterol melalui ujung jari tangan.

    Namun, menurut dokter spesialis penyakit dalam, narasi itu menyesatkan.

    Video soal cara memeriksa kadar kolesterol melalui ujung jari tangan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Dalam video dijelaskan, langkah awal untuk mengetahui kadar kolestrol, yakni dengan menggenggam jari selama 30 detik.

    Kemudian, jika ujung jari berwarna sangat merah, maka tandanya kadar kolestrol tinggi.

    Hasil Cek Fakta

    Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni mengatakan, cara mengecek kadar kolesterol melalui ujung jari merupakan informasi keliru.

    Menurut dia, kadar kolestrol hanya dapat diketahui dari pemeriksaan darah.

    "Disinformasi ya, dari mana kita tahu penyebab jari merahnya itu hanya murni satu faktor saja? Kan komponen dalam darah ada banyak, tidak hanya kolestrol saja. Untuk membuatnya jelas, tentu harus diperiksa," ujar Andi, kepada Kompas.com, Jumat (16/8/2024).

    Andi menambahkan, sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat mendeteksi kadar kolestrol tanpa mengambil sampel darah.

    "Sekarang standarnya masih pemeriksaan darah," ujar Andi

    Dokter spesial penyakit dalam Adeline Intan Pratiwi Pasaribu menyatakan hal senada. Ia mengatakan, pemeriksaan darah diperlukan untuk mengetahui kadar kolestrol seseorang.

    Idealnya, kata Adeline, pengambilan sampel darah dilakukan melalui pembuluh vena. 

    "Tidak benar, itu tidak tepat. Kalau dari mekanisme penyakitnya tidak tepat, dari pemeriksaan untuk kolestrol tinggi juga tidak tepat ya," kata Adeline, saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

    Adeline menuturkan, tanda seseorang mengalami kolestrol tinggi bisa dilihat dari kondisi mata, yakni muncul xanthoma atau gumpalan berwarna kuning di bawah kulit.

    Namun, bukan berarti orang yang tidak memiliki xantoma dipastikan tidak memiliki kadar kolesterol tinggi.

    "Jadi itu (xanthoma) bisa menumpuk di lutut, pergelangan kaki, di dekat bola mata dan lainnya. Warnanya terlihat kuning di kulit. Tapi bukan berarti kalau yang tidak ada xantoma tidak kolestrol tinggi," tutur dia.

    Adeline menambahkan, kolestrol tinggi biasanya tidak akan menimbulkan gejala spesifik. Sehingga, banyak orang diketahui memiliki kolestrol tinggi ketika menderita penyakit lain, seperti serangan jantung atau stroke.

    Kesimpulan

    Pengecekan kadar kolesterol tidak dapat dilihat melalui ujung jari tangan, melainkan dengan pemeriksaan sampel darah.

    Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat mendeteksi kadar kolestrol tanpa memeriksa sampel darah.

    Tanda seseorang mengalami kolestrol tinggi bisa dilihat dari kondisi mata, yakni muncul xanthoma atau gumpalan berwarna kuning di bawah kulit.

    Namun, bukan berarti orang yang tidak memiliki xantoma dipastikan bebas dari kadar kolestrol tinggi.

    Rujukan