• (GFD-2024-20635) [KLARIFIKASI] Rumah Lansia Palestina Dirampas Warga Israel, tetapi Asal Perampas Tidak Diketahui

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto dengan narasi yang menyebut pasangan lanjut usia (lansia) asal Palestina melihat rumah lamanya kini ditempati oleh pasangan warga Israel.

    Narasi yang disertakan menyatakan bahwa pasangan warga Israel itu merupakan pendatang dari Brooklyn, New York, Amerika Serikat.

    Namun setelah ditelusuri narasi tersebut perlu diluruskan. Sebab, tidak ada bukti valid yang menunjukkan penghuni rumah tersebut merupakan pendatang dari Brooklyn. 

    Foto dengan dengan narasi pasangan lansia Palestina melihat rumah lamanya yang kini ditempati oleh pasangan dari Brooklyn dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto dengan keterangan sebagai berikut:

    Pasangan lansia Palestina melihat rumah yang pernah mereka tinggali, kini ditempati oleh pasangan dari Brooklyn

     

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir Snopes, gambar tersebut telah beredar pada 2021. Foto itu merupakan tangkapan layar video pemberitaan media Al Jazeera dalam Bahasa Arab. 

    Video kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris pada Mei 2020 oleh Rima Najjar Merriman, pensiunan profesor sastra Inggris di Universitas Al-Quds.

    Dalam video, reporter Al Jazeera yang bernama Najwan Simri menemani pasangan lansia asal Palestina, Abu dan Hajjeh Im Samir mengunjungi lokasi rumah lama mereka di desa bernama Ijzim yang berada di sebelah selatan Haifa.

    Rumah tersebut dirampas oleh orang Yahudi saat perang Arab-Israel pada 1948.

    Namun, dalam laporan Al Jazeera tidak dijelaskan terkait identitas orang yang kini menempati rumah tersebut. Tidak terdapat pula penjelasan bahwa bahwa penghuni rumah berasal Brooklyn.

    Dikutip dari, Al Jazeera pada 1948  Israel mengusir sedikitnya 750.000 warga Palestina dari rumah dan kampung halaman mereka. Saat itu, Israel merebut sekitar 78 persen wilayah Palestina yang bersejarah.

    Pengusiran tersebut disebut oleh warga Palestina sebagai Hari Nakba atau malapetaka. Nakba diperingati setiap tanggal 15 Mei dengan demonstrasi. 

    Kesimpulan

    Foto dengan narasi pasangan lansia Palestina melihat rumah lamanya yang kini ditempati oleh pasangan dari Brooklyn, New York perlu diluruskan.

    Foto tersebut berasal dari tangkapan layar video yang diproduksi Al Jazeera, dan  memberitakan pasangan lansia Palestina mengunjungi rumah lamanya yang dirampas pada 1948.

    Namun, dalam pemberitaan Al Jazeera tidak dijelaskan terkait identitas orang yang kini menempati rumah tersebut. Tidak ada pula penjelasan bahwa mereka berasal dari Brooklyn.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20634) [HOAKS] Warga Palestina Menyiksa Keledai yang Dicat Bendera Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai warga Palestina mengecat seekor keledai dengan gambar bendera Israel dan menyiksa hewan tersebut.

    Narasi itu disertai kolase gambar yang terdiri dari dua foto.

    Foto pertama menunjukkan seekor keledai putih dengan tubuh dicat bendera Israel. Sementara, foto kedua memperlihatkan seekor keledai putih terbakar.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks dan kedua gambar itu dibagikan dengan konteks keliru.

    Narasi soal warga Palestina mengecat seekor keledai dengan gambar bendera Israel dan menyiksa hewan tersebut dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Konten tersebut dibagikan pada Juni 2024 dengan narasi sebagai berikut:

    A donkey was painted with Israeli flag and tortured, another donkey with Israeli flag was burned by Palestinians. This poor animals!

    (Seekor keledai dicat dengan bendera Israel dan disiksa, keledai lain dengan bendera Israel dibakar oleh warga Palestina. Kasihan sekali hewan-hewan ini!)

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri kedua foto itu menggunakan Google Lens. Foto seekor keledai dicat bendera Israel terdapat di situs Getty Images dan diunggah pada 26 September 2011.

    Foto itu disertai takarir (caption) sebagai berikut:

    Warga Palestina memamerkan seekor keledai yang dicat dengan bendera Israel dalam sebuah demonstrasi mendukung upaya Palestina di PBB untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara pada tanggal 23 September 2011 di desa Kfar Kadum, Tepi Barat.

    Warga Palestina di seluruh Tepi Barat bersiap untuk merayakan pengajuan resmi upaya mereka untuk menjadi negara anggota PBB, meskipun ada tentangan dari Washington dan Israel. AFP PHOTO/JAAFAR ASHTIYEH.

    Selanjutnya, Kompas.com menemukan foto seekor keledai putih dengan tubuh dilalap api di situs Getty Images dan diunggah pada 26 April 2016.

    Foto itu disertai takarir sebagai berikut:

    Warga Palestina membakar keledai, yang sebelumnya terbunuh oleh serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada tanggal 6 Agustus 2014, sementara delegasi Israel dan Palestina bersiap-siap untuk melakukan perundingan penting di Kairo untuk mencoba memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam.

    Gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 5 Agustus, telah memberikan kelegaan bagi kedua belah pihak setelah satu bulan pertempuran yang menewaskan 1.875 warga Palestina dan 67 orang di pihak Israel. (Foto oleh Abed Rahim Khatib/NurPhoto).

    Berdasarkan deskripsi tersebut, kedua foto memiliki konteks peristiwa dan waktu pengambilan gambar yang berbeda.

    Kesimpulan

    Narasi soal warga Palestina mengecat seekor keledai dengan gambar bendera Israel dan menyiksa hewan tersebut adalah hoaks.

    Dua foto dalam kolase memiliki konteks peristiwa dan waktu pengambilan gambar yang berbeda.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20633) Cek Fakta: Hoaks Video yang Diklaim Hasto Kristiyanto Dipenjara Akibat Melawan Perintah Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dipenjara karena melawan perintah Presiden Jokowi beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu kanal YouTube pada 7 Juni 2024.
    Video berdurasi 10 menit 2 detik itu menampilkan thumbnail foto Jokowi yang sedang menunjuk sesuatu. Kemudian ada foto Hasto Kristiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam video itu terdapat narasi sebagai berikut.
    "KABAR MENGGEMPARKAN
    HASTO DISERET KE PENJARA
    AKIBAT MELAWAN PERINTAH JOKOWI"
    Video berjudul "MENGERIK4N‼️AKIBAT MELAWAN JOKOWI, HASTO DISERET KE PENJARA" yang disebarkan kanal YouTube tersebut telah 1.392 kali ditonton dan mendapat sejumlah respons dari warganet.
    Benarkah dalam video itu Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dipenjara akibat melawan perintah Jokowi? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dipenjara akibat melawan perintah Jokowi. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "hasto kristiyanto dipenjara jokowi" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya tidak ditemukan informasi valid dari media arus utama yang memuat kabar tersebut. Penelusuran juga dilakukan melihat keseluruhan dari video tersebut.
    Video itu memuat potongan klip dari tayangan pemberitaan Hasto Kristiyanto yang diperiksa di Polda Metro Jaya pada 4 Juni 2024 lalu. Klip tersebut identik dengan video berjudul "BREAKING NEWS - Sekjen PDIP Hasto Diperiksa Polda Metro Jaya Terkait Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu" yang dimuat kanal YouTube KOMPASTV pada 4 Juni 2024.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Dalam video itu juga terdapat narator yang membacakan artikel berjudul "Hasto Curiga Ada “Orderan” di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya" yang dimuat kompas.com pada 3 Juni 2024.
    Selain itu, narator dalam video juga membacakan artikel berjudul "Dipanggil Ke Polda Metro Jaya karena Bicara di Media, Hasto PDI-P: Besok Saya Hadir" yang dimuat kompas.com pada 4 Juni 2024. Sementara gambar thumbnail dalam video video tersebut diduga merupakan hasil rekayasa digital.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dipenjara akibat melawan perintah Jokowi ternyata tidak benar. Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung klaim tersebut. Video tersebut hanya menampilkan tayangan peristiwa ketika Hasto Kristiyanto diperiksa di Polda Metro Jaya.
     

    Rujukan

  • (GFD-2024-20632) Cek Fakta: Tidak Benar Kisah Dokter Sebi Menghilang Misterius Usai Promosikan Obat Alternatif

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kisah tentang seorang dokter bernama Sebi menghilang secara misterius usai mempromosikan sejumlah obat alternatif untuk berbagai penyakit beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Juni 2024.
    Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi kisah dokter Sebi yang memiliki sejumlah obat alternatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
    "Dokter terkenal bernama sebi menghilang secara misterius selepas memberitahukan 5 rahasia kesehatan ini," demikian narasi dalam video tersebut.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 5.400 kali dibagikan dan mendapat 194 komentar dari warganet.
    Benarkah kisah tentang dokter Sebi menghilang secara misterius usai mempromosikan sejumlah obat alternatif untuk berbagai penyakit? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kisah tentang dokter Sebi menghilang secara misterius usai mempromosikan sejumlah obat alternatif untuk berbagai penyakit.
    Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "dr sebi killed" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut.
    Satu di antaranya artikel berjudul "Dr. Sebi was killed “for revealing the truth” about the health benefits of burdock plants" yang dimuat situs politifact.com pada 19 Mei 2023.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Sebi bukan seorang dokter atau ahli kesehatan. Dia juga tidak punya gelar di bidang kedokteran. Sebi punya nama asli Alfredo Darrington Bowman dan berasal dari Honduras, Amerika Tengah.
    Ia kerap memberikan pengobatan kontroversial. Misalnya, ia mengklaim mengonsumsi sejumlah dedaunan bisa menyembuhkan penyakit. Ia kemudian dikabarkan menghilang secara misterius bahkan ada tudingan ia dibunuh.
    Dokter Sebi alias Bowman ternyata tidak menghilang secara misterius atau terbunuh. Dia meninggal pada tahun 2016 setelah tertular pneumonia saat berada di penjara di Honduras.
    Dia pernah ditangkap pada tahun 1987 dan didakwa melakukan praktik kedokteran tanpa izin di New York dan mengiklankan bahwa pengobatannya dapat menyembuhkan AIDS dan leukemia. Sejumlah selebriti termasuk rapper Lisa "Left Eye" Lopes, John Travolta, dan Michael Jackson sempat meminta nasihat dan pengobatan kesehatannya.
    Bowman juga digugat pada tahun 1993, ketika pengadilan memerintahkan dia untuk menghentikan klaim bahwa dia dapat menyembuhkan penyakit. Pada Mei 2016, ia ditangkap di Bandara Internasional Juan Manuel Gálvez, Honduras. Ketika itu ia membawa uang 37 ribu USD. Dari laporan The Telegraph, Bowman didakwa melakukan pencucian uang.
     

    Kesimpulan


    Kisah tentang dokter Sebi menghilang secara misterius usai mempromosikan sejumlah obat alternatif untuk berbagai penyakit ternyata tidak benar.
    Faktanya, dokter Sebi atau Alfredo Darrington Bowman meninggal dunia setelah mengidap pneumonia saat berada di penjara di Honduras pada 2016 lalu.

    Rujukan