• (GFD-2025-29948) [SALAH] Megawati Larang DPR Fraksi PDIP Sahkan RUU Perampasan Aset

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Bang Sukri” pada Jumat (21/9/2025) mengunggah video [arsip] berisi narasi:

    “Megawati larang DPR fraksi PDIP sahkan RUU Perampasan Aset
    Puan boikot semua rapat DPR
    Presiden Prabowo ultimatum bubarkan DPR RI”

    Hingga Senin (10/11/2025), unggahan telah disukai sekitar 3.900 akun, 418 kali dibagikan ulang, serta menuai 1.900-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran terhadap klaim dengan mengetikkan kata kunci “Megawati larang DPR fraksi PDIP sahkan RUU Perampasan Aset” di mesin pencarian Google. Namun, tidak terdapat informasi kredibel yang membenarkan klaim.

    Penelusuran teratas merujuk pada artikel kompas.com berjudul “Cek Fakta: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?”.

    Pada artikel yang tayang Selasa (4/9/2025) itu dijelaskan bahwa Megawati dan PDIP mendukung adanya RUU Perampasan Aset. Hanya saja, Megawati mengkhawatirkan adanya potensi penyalahgunaan oleh aparat penegak hukum.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “tengah malam KPK periksa Puan Maharani dan petinggi PDIP” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-29947) Hoaks Purbaya Akan Sewa Hacker untuk Bobol Data Anggaran DPR

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/11/2025

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial unggahan yang menyebut bahwa Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta izin kepada rakyat Indonesia untuk menggunakan uang negara untuk menyewa peretas (hacker) dalam rangka membobol data anggaran di DPR.
    #inline1 img{max-width: 300px !important;height:auto;margin: 20px auto;}

    ADVERTISEMENT

    Narasi tersebut juga menyebut Purbaya berniat menggandeng tim hacker lokal guna menelusuri dan memperkuat sistem keuangan negara, termasuk menelusuri aliran anggaran rakyat yang disebut tersimpan di DPR dan lembaga terkait. Langkah itu disebut sebagai bagian dari upaya transparansi total dalam pengelolaan keuangan negara, dan diklaim disampaikan langsung oleh Purbaya kepada publik.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Klaim ini beredar di sejumlah akun Facebook, antara lain “Lintas Berita”, “Chandra Ismail”, dan “Ardhi Ardhaz”(arsip) pada periode Minggu (26/10/2025) hingga Selasa (28/10/2025).
    #inline3 {margin:1.5em auto}
    #inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    “Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali membuat gebrakan tak biasa. Kali ini, ia menyampaikan niat untuk menggandeng tim hacker lokal guna menelusuri dan memperkuat sistem keuangan negara, termasuk menelusuri aliran anggaran rakyat yang selama ini tersimpan di DPR dan lembaga terkait," bunyi dari bagian dari takarir unggahan tersebut.
    #inline4 {margin:1.5em 0}
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Hoaks Purbaya Akan Sewa Hacker untuk Bobol Data Anggaran DPR.

    Langkah ini, menurut Purbaya, merupakan bagian dari upaya transparansi total dalam pengelolaan keuangan negara. Ia bahkan dengan rendah hati menyampaikan kepada publik.

    ADVERTISEMENT

    “Kalau rakyat izinkan, saya pakai sedikit saja uang rakyat untuk bayar para ahli keamanan siber ini. Mereka akan bantu kita bongkar data anggaran yang selama ini tertutup,” bunyi takarir itu juga, diklaim disebut oleh Purbaya.

    Sepanjang Selasa (28/10/2025) hingga Sabtu (8/11/2025) atau selama 11 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 7,3 ribu tanda suka, 1,9 ribu komentar dan telah dibagikan sebanyak 179 kali.

    Lantas, bagaimana kebenaran klaim itu?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto menelusuri klaim tersebut dengan memasukan kata kunci terkait klaim ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami tidak menemukan satupun adanya pernyataan resmi dari Purbaya yang meminta izin kepada rakyat Indonesia untuk menggunakan uang negara untuk menyewa hacker dalam rangka membobol data anggaran di DPR.

    Kami justru menemukan pernyataan resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui unggahan dalam akun PPID Kemenkeu yang membantah klaim tersebut. Disebutkan bahwa Menteri Keuangan tidak pernah mengeluarkan pernyataan mengenai rencana menyewa hacker untuk membobol data anggaran di DPR.

    “Beredar unggahan di platform media sosial Facebook mengenai pernyataan Menteri Keuangan yang meminta izin kepada rakyat Indonesia menggunakan uang rakyat menyewa hacker untuk membobol data anggaran di DPR. Dapat diinformasikan bahwa unggahan tersebut merupakan HOAKS. Menteri Keuangan tidak pernah mengeluarkan pernyataan mengenai rencana menyewa hacker untuk membobol data anggaran di DPR,” tulis keterangan PPID Kemenkeu, Senin (27/10/2025).

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim yang menyebut bahwa Purbaya meminta izin kepada rakyat Indonesia untuk menggunakan uang negara untuk menyewa peretas (hacker) dalam rangka membobol data anggaran di DPR bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Menteri Keuangan Purbaya tidak pernah mengeluarkan pernyataan mengenai rencana menyewa hacker untuk membobol data anggaran di DPR. Kementerian Keuangan juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa klaim yang beredar merupakan hoaks.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-11:53CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0000:00UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios

    Rujukan

  • (GFD-2025-29946) Cek Fakta: Hoaks Dedi Mulyadi Bagikan Uang Ratusan Juta dengan Tebak Kata di Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/11/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membagikan uang ratusan juta rupiah hanya dengan menebak nama kota di Facebook. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun tersebut mempostingnya pada 7 November 2025.
    Dalam postingannya terdapat video Dedi Mulyadi dengan narasi sebagai berikut:
    "Assalamualaikum sampurasun saya Dedi Mulyadi mengadakan kuis tebak kata berhadiah ratusan juta rupiah bagi siapa saja yang bisa tebak nama kota yang ada di gambar ini.
    Segera Anda kirimkan jawaban dan nomor Whatsapp Anda di pesan messenger saya yang benar akan saya langsung saya hubungi".
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Tebak nama kota di bawah ini dan menangkan bantuannya"
    Lalu benarkah postingan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membagikan uang ratusan juta rupiah hanya dengan menebak nama kota di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah Dedi Mulyadi di akun Instagram resminya, @dedimulyadi71 yang bercentang biru atau terverifikasi pada 7 Juli 2025.
    Dalam video asli Dedi Mulyadi sama sekali tidak mengadakan kuis berhadiah ratusan juta rupiah seperti dalam postingan. Video asli membahas pernyataan terkait polemik yayasan Al-Ihsan.
    Penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan website pendeteksi video AI, Hive Moderation. Hasilnya video dalam postingan diduga manipulasi AI hingga 89,8 persen.
    Selain itu dalam kolom komentar dalam postingan itu terdapat ajakan untuk menghubungi nomor yang terdapat pada akun tersebut. Ini merupakan modus agar masyarakat mengklik tautan menuju website yang bisa mencuri data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Postingan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membagikan uang ratusan juta rupiah hanya dengan menebak nama kota di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29945) [SALAH] Prabowo Perintahkan Kopassus untuk Menyamar demi Ungkap Polisi Agen Narkoba

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Ruang Publik” pada Jumat (13/8/2025) mengunggah video [arsip] berisi narasi:

    “KOP4SUS L3TN4N H4ND4Y4N1 DI UTUS PR3S1D3N Pr4b0w0
    MENJADI WANITA MAL4M UNTUK UNGKAP K45vS 30.40 PARA POL151 YANG MENJADI 4G3N N4RKOBOY.
    Dibalik g3merl4p mal4m W4n1ta ini mempertaruh Kan ny4w4nya.
    ia harus menghadapi para b4ndar Permainan kotor ditvbuh K3p011si4n dan s3r4g4m
    Saat bukti mulai t3rungkaр, justru kini nya4ny4 menjadi t4rg3t utama”

    Hingga Senin (10/11/2025), unggahan telah disukai sekitar 8.700 akun, dibagikan ulang lebih dari 200 kali, serta menuai 200-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Prabowo perintahkan Letnan Handayani menyamar untuk ungkap kasus Polisi jadi agen narkoba” di mesin pencarian Google. Namun, tidak terdapat informasi kredibel yang membenarkan klaim.

    TurnBackHoax melanjutkan penelusuran dengan mengetikkan kata kunci “Letnan Handayani”. Hasil teratas merujuk ke video di kanal YouTube Cahaya Hikmah Story “Kopassus Ini Menyamar Menjadi Wanita Malam! Demi Ungkap Kasus Narkoba Polisi” yang diunggah pada Agustus 2025. Kreator konten tersebut menambahkan keterangan bahwa kisah dalam video itu adalah fiktif.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Prabowo perintahkan Letnan Handayani untuk menyamar demi ungkap polisi yang jadi agen narkoba” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan