KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto yang diklaim memperlihatkan unjuk rasa mahasiswa di depan Markas Komando Korps Brigade Mobil (Mako Brimob).
Tampak massa yang mengenakan seragam oranye dan biru memadati sebuah jalan. Namun, narasi video tidak menyebutkan lokasi Mako Brimob yang dimaksud.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konteks foto tersebut perlu diperjelas agar tidak menimbulkan misinformasi.
Foto yang diklaim memperlihatkan unjuk rasa mahasiswa di depan Mako Brimob dibagikan oleh akun Facebook ini pada 7 September 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Update Terkini Mahasiswa dan rakyat demo besar-besaran...Mako Brimob. 7 September 2025
Konten serupa juga dibagikan dalam bentuk video oleh akun TikTok ini. Video TikTok itu dibubuhi teks sebagai berikut:
UPDATE TERKINI. GERAKAN TERBARU DEMONSTRASI MAHASISWA DAN RAKYAT DEMO BESAR-BESARAN MAKO BRIMOB. 7 SEPTEMBER 2025.
Screenshot Klarifikasi, ini bukan demonstrasi mahasiswa di Mako Brimob pada 7 September 2025
(GFD-2025-28978) [KLARIFIKASI] Tidak Ada Demonstrasi Mahasiswa di Mako Brimob pada 7 September 2025
Sumber:Tanggal publish: 10/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto dan video yang beredar, dan menemukan visual yang mirip pada unggahan YouTube Shorts ini.
Namun, video YouTube itu disebut sebagai aksi unjuk rasa mahasiswa di bawah Fly Over Makassar, Sulawesi Selatan, pada 1 September 2025.
Kemudian, Kompas.com melakukan penelusuran lebih lanjut dan menemukan video yang sama diunggah oleh akun Instagram @sulseltimesid.
Akun tersebut juga menyebutkan bahwa video itu merupakan unjuk rasa mahasiswa di bawah Fly Over Makassar pada 1 September 2025.
Aksi unjuk rasa itu juga diberitakan dalam artikel Detik.com. Massa mahasiswa diwartakan memadati area di bawah Fly Over Makassar pada 1 September 2025 sekitar pukul 15.40 Wita.
Massa aksi memblokade jalur dari arah Jalan AP Pettarani menuju Jalan Urip Sumoharjo dengan spanduk. Mereka juga membawa mobil komando dalam aksi tersebut.
Sementara itu, tidak ditemukan pemberitaan tentang aksi unjuk rasa di Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat pada 7 September 2025.
Situasi di area tersebut dilaporkan kondusif pada 1 September 2025, setelah selama beberapa hari diserbu massa.
Sebagaimana diketahui, Mako Brimob Kwitang sempat digeruduk massa yang marah atas kematian pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada 28 Agustus 2025 malam.
Namun, video YouTube itu disebut sebagai aksi unjuk rasa mahasiswa di bawah Fly Over Makassar, Sulawesi Selatan, pada 1 September 2025.
Kemudian, Kompas.com melakukan penelusuran lebih lanjut dan menemukan video yang sama diunggah oleh akun Instagram @sulseltimesid.
Akun tersebut juga menyebutkan bahwa video itu merupakan unjuk rasa mahasiswa di bawah Fly Over Makassar pada 1 September 2025.
Aksi unjuk rasa itu juga diberitakan dalam artikel Detik.com. Massa mahasiswa diwartakan memadati area di bawah Fly Over Makassar pada 1 September 2025 sekitar pukul 15.40 Wita.
Massa aksi memblokade jalur dari arah Jalan AP Pettarani menuju Jalan Urip Sumoharjo dengan spanduk. Mereka juga membawa mobil komando dalam aksi tersebut.
Sementara itu, tidak ditemukan pemberitaan tentang aksi unjuk rasa di Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat pada 7 September 2025.
Situasi di area tersebut dilaporkan kondusif pada 1 September 2025, setelah selama beberapa hari diserbu massa.
Sebagaimana diketahui, Mako Brimob Kwitang sempat digeruduk massa yang marah atas kematian pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada 28 Agustus 2025 malam.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang diklaim memperlihatkan unjuk rasa mahasiswa di depan Mako Brimob perlu diluruskan.
Narasi konten tidak menyebutkan dengan jelas lokasi Mako Brimob yang dimaksud. Setelah ditelusuri, peristiwa tersebut merupakan unjuk rasa mahasiswa yang berlokasi di bawah Fly Over Makassar pada 1 September 2025.
Narasi konten tidak menyebutkan dengan jelas lokasi Mako Brimob yang dimaksud. Setelah ditelusuri, peristiwa tersebut merupakan unjuk rasa mahasiswa yang berlokasi di bawah Fly Over Makassar pada 1 September 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/hajjah.naida.ydeightbjr/posts/pfbid0unF18kLgRDedWz5XUrHAVxeSocEYyKrbKfjdfWqtV38RUhNYCx3ZYcvrtcmBwDuWl
- https://www.tiktok.com/@alongsigli/video/7547179292241693960?_r=1&_t=ZS-8zbEYdl1cGL
- https://www.youtube.com/shorts/jmo71_8sHGs
- https://www.instagram.com/reel/DODbm9Jk-9l/
- https://www.detik.com/sulsel/makassar/d-8090654/mahasiswa-demo-di-flyover-makassar-jalan-pettarani-urip-sumoharjo-ditutup
- https://megapolitan.kompas.com/read/2025/09/01/08350461/update-pukul-0830-wib-jalan-depan-mako-brimob-kwitang-sudah-bisa
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-28977) [HOAKS] Bimas Kristen Kemenag Tawarkan Bantuan kepada Umat di Timor Leste
Sumber:Tanggal publish: 10/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang mengeklaim Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama (Ditjen Bimas Kristen Kemenag) menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste.
Bantuan itu dinarasikan sebagai bentuk kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Ditjen Bimas Kristen Kemenag menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste salah satunya dibagikan aku Facebook ini dan ini.
Dalam video, seorang pria yang mengaku bernama Lukas Kolo dan bertugas sebagai psikolog di Ditjen Bimas Kristen menginformasikan bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat di Timor Leste.
Untuk mendapat bantuan umat Kristen di Timor Leste diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp.
Bantuan itu dinarasikan sebagai bentuk kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Ditjen Bimas Kristen Kemenag menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste salah satunya dibagikan aku Facebook ini dan ini.
Dalam video, seorang pria yang mengaku bernama Lukas Kolo dan bertugas sebagai psikolog di Ditjen Bimas Kristen menginformasikan bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat di Timor Leste.
Untuk mendapat bantuan umat Kristen di Timor Leste diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp.
Hasil Cek Fakta
Saat dicermati, video itu tampak janggal. Gerakan bibir dan perkataan orang yang ada di dalam video tidak sinkron.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan video identik di kanal YouTube Roedy Silitonga ini pada 2020. Roedy diketahui merupakan pengajar Pendidikan Agama Kristen di Universitas Pelita Harapan.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa pria dalam video bukan Lukas Kolo, melainkan Roedy Silitonga.
Dalam video aslinya, Roedy tidak menyampaikan soal bantuan untuk umat Kristen Timor Leste, namun ia menjelaskan terkait sistem pemerintahan gereja.
Lalu bagaimana suara Roedy diubah sehingga menyampaikan hal berbeda? Umumnya, konten jenis ini melakukan manipulasi menggunakan artificial intelligence (AI).
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Roedy dalam video itu terdeteksi dihasilkan AI generator. Probabilitasnya mencapai 99,8 persen.
Kesimpulan
Narasi dalam unggahan video yang mengeklaim Ditjen Bimas Kristen menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste merupakan konten hasil manipulasi.
Video aslinya menampilkan seorang pengajar Pendidikan Agama Kristen di Universitas Pelita Harapan yang sedang menerangkan soal sistem pemerintahan gereja.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, konten yang beredar terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan video identik di kanal YouTube Roedy Silitonga ini pada 2020. Roedy diketahui merupakan pengajar Pendidikan Agama Kristen di Universitas Pelita Harapan.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa pria dalam video bukan Lukas Kolo, melainkan Roedy Silitonga.
Dalam video aslinya, Roedy tidak menyampaikan soal bantuan untuk umat Kristen Timor Leste, namun ia menjelaskan terkait sistem pemerintahan gereja.
Lalu bagaimana suara Roedy diubah sehingga menyampaikan hal berbeda? Umumnya, konten jenis ini melakukan manipulasi menggunakan artificial intelligence (AI).
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Roedy dalam video itu terdeteksi dihasilkan AI generator. Probabilitasnya mencapai 99,8 persen.
Kesimpulan
Narasi dalam unggahan video yang mengeklaim Ditjen Bimas Kristen menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste merupakan konten hasil manipulasi.
Video aslinya menampilkan seorang pengajar Pendidikan Agama Kristen di Universitas Pelita Harapan yang sedang menerangkan soal sistem pemerintahan gereja.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, konten yang beredar terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/v/1AEg8JRfvd/
- https://www.facebook.com/share/r/19oVsWM3F5/
- https://www.youtube.com/watch?v=lbdx0LjuovI&ab_channel=RoedySilitonga
- https://scholar.google.com/citations?user=-can2FQAAAAJ&hl=en
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-28976) Cek Fakta: Klarifikasi Video PT Gudang Garam Lakukan PHK Massal
Sumber:Tanggal publish: 11/09/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video PT Gudang Garam melakukan PHK massal pada karyawannya. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 September 2025.
Dalam postingannya terdapat video sejumlah orang saling menangis dan mengucapkan salam perpisahan. Video itu disertai narasi:
"Imbas Efisiensi? Gudang Garam PHK Ribuan Pekerja"
Lalu benarkah postingan video PT Gudang Garam melakukan PHK massal pada karyawannya?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan klarifikasi dari PT Gudang Garam yang dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia, Idx.co.id.
Heru Budiman, Direktur & Corporate Secretary PT Gudang Garam menjelaskan pihaknya tidak melakukan PHK massal seperti yang viral di media sosial.
"Kami sampaikan bahwa sebenarnya yang terjadi bukan PHK massal, melainkan proses pelepasan 309 karyawan secara normatif melalui mekanisme pensiun normal dan pensiun dini secara sukarela, serta berakhirnya kontrak kerja sesuai batas waktu kontrak kerja," bunyi pernyataan PT Gudang Garam.
"Saat ini operasional perseroan berjalan seperti biasa dari proses produksi hingga distribusi. Kejadian tersebut tidak memberikan dampak terhadap kelangsungan usaha perseroan."
Mereka juga menambahkan terus melakukan langkah-langkah adaptif terhadap kondisi pasar yang saat ini dipengaruhi oleh perkembangan ketentuan cukai dan penanganan terhadap rokok yang tidak memenuhi ketentuan cukai.
Kesimpulan
Postingan video PT Gudang Garam melakukan PHK massal pada karyawannya telah diklarifikasi pihak manajemen.
Rujukan
(GFD-2025-28975) [PENIPUAN] Akun Facebook Kemnaker "Bantuan BSU Terkini"
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/09/2025
Berita
Ditemukan akun [arsip] Facebook mengatasnamakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Akun tersebut berisi unggahan terkait informasi penerimaan bantuan subsidi upah (BSU). Salah satunya pada unggahan [ini].
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan pencarian melalui website resmi milik Kemnaker pada halaman “Berita” dengan menuliskan kata kunci “BSU - 2025”. Hasilnya, pencarian mengarah pada salah satu artikel dengan judul “Kemnaker Ingatkan Masyarakat Waspadai Link Palsu Terkait BSU” tayang Selasa, (15/7/2025).
Dalam keterangannya, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap tautan palsu yang mengatasnamakan program Bantuan Subsidi Upah (BSU). Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi mengatakan, tahun ini pemerintah kembali menyalurkan BSU kepada para pekerja dan buruh dengan besaran sebesar Rp 300.000 per bulan untuk dua bulan, yakni Juni dan Juli dan sudah selesai disalurkan pada pekan awal Agustus kemarin.
Akun Facebook yang ditemukan tersebut juga bukan merupakan akun resmi milik Kemnaker. Informasi resmi terkait BSU hanya disampaikan melalui situs dan media sosial resmi Kemnaker, antara lain:
Website http://bsu.kemnaker.go.id
Facebook https://facebook.com/KemnakerRI
Instagram https://www.instagram.com/kemnaker
X https://x.com/kemnakerri
YouTube https://kemnaker.go.id/null
Dalam keterangannya, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap tautan palsu yang mengatasnamakan program Bantuan Subsidi Upah (BSU). Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi mengatakan, tahun ini pemerintah kembali menyalurkan BSU kepada para pekerja dan buruh dengan besaran sebesar Rp 300.000 per bulan untuk dua bulan, yakni Juni dan Juli dan sudah selesai disalurkan pada pekan awal Agustus kemarin.
Akun Facebook yang ditemukan tersebut juga bukan merupakan akun resmi milik Kemnaker. Informasi resmi terkait BSU hanya disampaikan melalui situs dan media sosial resmi Kemnaker, antara lain:
Website http://bsu.kemnaker.go.id
Facebook https://facebook.com/KemnakerRI
Instagram https://www.instagram.com/kemnaker
X https://x.com/kemnakerri
YouTube https://kemnaker.go.id/null
Kesimpulan
Akun Facebook “Bantuan BSU terkini” merupakan konten tiruan (impostor content).
Rujukan
- http[kemnaker.go.id] Website Kementerian Ketenagakerjaan
- https://kemnaker.go.id [kemnaker.go.id] Kemnaker Ingatkan Masyarakat Waspadai Link Palsu Terkait BSU
- https://kemnaker.go.id/news/detail/kemnaker-ingatkan-masyarakat-waspadai-link-palsu-terkait-bsu
- https://www.facebook.com/share/1BRXcuXmU4/ (unggahan akun Facebook “bantuan BSU terkini)
- https://archive.ph/rUXmA (arsip unggahan akun Facebook “bantuan BSU terkini”)
Halaman: 154/6754