• (GFD-2025-28005) [KLARIFIKASI] Tidak Benar BRICS Luncurkan Mata Uang Baru

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Kelompok negara berkembang BRICS diklaim telah meluncurkan mata uang dan uang kertas baru sebagai alat tukar untuk menyaingi dollar yang merupakan mata uang Amerika Serikat.  

    Narasi yang beredar mencantumkan foto Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan selembar uang kertas. Uang itu menampilkan bendera berbagai negara, salah satunya Indonesia.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan sebab informasinya keliru.

    Narasi BRICS meluncurkan mata uang baru dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada Juli 2025. Salah satu narasi dibagikan pada Kamis (17/7/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Keren bendera dan nama Indonesia ada di mata uang BRICS.. mencoba tidak tergantung dengan dollar... Gimana menurut kalian warga FB pro

    Hasil Cek Fakta

    Narasi soal uang kertas BRICS yang memuat bendera Indonesia mulai beredar setelah Indonesia mengikuti KTT ke-17 BRICS di Brasil pada 6 Juli 2025.

    Kendati demikian, isu BRICS meluncurkan uang kertas atau mata uang baru telah beredar di internet sejak beberapa tahun lalu.

    Wacana sistem pembayaran alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS memang pernah disampaikan dalam forum BRICS. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada peluncuran mata uang.

    Pada KTT ke-16 BRICS di Kazan, Rusia, pada Oktober 2024, Putin menyerukan sistem pembayaran alternatif untuk mencegah AS menggunakan dolar sebagai senjata politik.

    "Dolar digunakan sebagai senjata. Kita benar-benar melihat hal ini. Saya pikir ini adalah kesalahan besar," kata Putin, sebagaimana diberitakan The Guardian. 

    Kendati demikian, pernyataan resmi dari pertemuan puncak itu mengindikasikan bahwa sedikit kemajuan telah dicapai pada sistem pembayaran alternatif.

    Selang beberapa bulan kemudian, dilansir Anadolu Agency, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa BRICS tidak membahas pembentukan mata uang bersama.

    "Tidak ada pembicaraan tentang pembentukan mata uang bersama BRICS. Diskusi semacam itu belum dan tidak sedang berlangsung," ujar Peskov dalam jumpa pers di Moskow, pada 31 Januari 2025.

    "Sebaliknya, BRICS berfokus pada pengembangan platform investasi bersama baru untuk memfasilitasi investasi dan proyek bersama di negara ketiga," kata dia.

    Pernyataan tersebut disampaikan Peskov untuk menanggapi ancaman Presiden AS Donald Trump yang bakal mengenakan tarif impor 100 persen pada negara-negara BRICS, jika mereka mencoba memperkenalkan mata uang baru atau alternatif terhadap dolar AS.

    Sementara itu, foto Putin memegang barang yang diklaim sebagai "uang kertas" BRICS dapat ditemukan di laman KTT ke-16 BRICS. Foto itu diunggah pada 23 Oktober 2024.

    Berikut keterangan foto yang dicantumkan:

    Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pertemuan para kepala delegasi negara-negara BRICS dalam format yang diperluas dalam rangka KTT BRICS XVI di Kazan.

    Dikutip dari AFP Fact Check, uang kertas yang dipegang oleh Putin disebut sebagai "tiruan" atau simbolik, oleh kantor berita Rusia, seperti TASS dan RIA.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi BRICS meluncurkan mata uang baru dan memuat gambar bendera Indonesia perlu diluruskan.

    Wacana sistem pembayaran alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS memang pernah disampaikan dalam forum BRICS, tetapi belum ada peluncuran mata uang.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28004) Cek Fakta: Hoaks Artikel Erick Thohir Minta Polisi Hentikan Pengusutan Kasus Ijazah Palsu Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/07/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Erick Thohir meminta polisi menghentikan pengusutan kasus ijazah palsu mantan presiden Jokowi. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Juli 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari CNBC.com berjudul:
    "Erick Thohir Minta ke Polisi Tidak Usah lagi usut Ijazah Palsu Jokowi Jika Diusut Mau Mati Tragis Kayak Laskar FPI Berapa Tahun yang Lalu"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Kalau benar Erick Thorir berkata demikian berarti bliau takut jokowi kalah dalam.persidang Ijazah palsu habislah koruptor semua jungkir balik"
    Lalu benarkah postingan artikel Erick Thohir meminta polisi menghentikan pengusutan kasus ijazah palsu mantan presiden Jokowi?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah CNBC.com pada 8 Juli 2025.
    Kesamaan terdapat pada foto, nama penulis, dan juga waktu tayang artikel tersebut. Namun dalam artikel asli berjudul:
    "Erick Thohir Akan Berkantor di Danantara Seminggu Sekali"
     
    Dalam artikel tersebut sama sekali tidak membahas permintaan Erick Thohir pada polisi untuk menghentikan kasus ijazah palsu mantan presiden Jokowi.
    Isi artikel tersebut menjelaskan rencana Erick Thohir untuk berkantor di gedung Wisma Danantara sekali dalam sepekan.

    Kesimpulan


    Postingan artikel Erick Thohir meminta polisi menghentikan pengusutan kasus ijazah palsu mantan presiden Jokowi adalah tidak benar. Faktanya judul dalam artikel tersebut telah disunting.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28003) [SALAH] Video “Pengakuan Kekalahan Israel”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/07/2025

    Berita

    Pada Senin (14/7/2025) akun Facebook “Ipang Frantina” membagikan video [arsip] berisi narasi :

    “”PM Israel Akui Kekalahan: ‘Kami Bukan Israel Lagi’”

    Dalam pernyataan mengejutkan yang mengguncang dunia, Perdana Menteri Israel akhirnya mengakui kekalahan negaranya dalam perang panjang melawan perlawanan Palestina, khususnya dari kelompok Hamas. Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada rakyat Palestina dan Hamas, menyatakan bahwa negaranya telah kalah. “Dalam perang, ada yang menang dan ada yang kalah. Kami kalah. Negara Israel kini sudah tidak ada. Kami bukan Israel lagi,” ungkapnya dengan nada penuh penyesalan. Pengakuan ini menjadi titik balik sejarah, membuka harapan baru bagi perdamaian dan kebebasan Palestina.”

    Hingga Senin (21/7/2025) unggahan mendapatkan 50 tanda suka, 13 komentar dan telah dibagikan ulang 15 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar dari video itu lewat Google Lens. Pencarian teratas mengarah ke unggahan kanal YouTube IsraeliPM dengan judul berbahasa Ibrani: “רה”מ נתניהו ברצועת עזה: ״אנחנו ממשיכים עד הסוף – עד הניצחון. שום דבר לא יעצור אותנו. עם ישראל חי״” (Perdana Menteri Netanyahu di Jalur Gaza:”Kami akan terus sampai akhir – sampai kemenangan. Tidak ada yang bisa menghentikan kami. Bangsa Israel hidup.”).

    Dalam video yang diunggah November 2023 itu, Netanyahu menyatakan Israel memiliki tiga tujuan utama dalam perang ini, yaitu menghancurkan Hamas, memulangkan seluruh sandera yang ditawan, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi keamanan Israel. Tidak ditemukan narasi Netanyahu menyatakan kekalahan militer Israel maupun permintaan maaf kepada Palestina.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “pengakuan kekalahan Israel” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28002) [SALAH] Video “Warga Israel Mengungsi di Gurun Pasir”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/07/2025

    Berita

    Pada Sabtu (28/6/2025) akun TikTok “sriramawati81” membagikan video [arsip] berisi narasi :

    “UPDATE TERBARU PENGUNGSI WARGA ISRAEL YANG BERTAHAN

    pengungsi warga ISRAEL yang bertahan Di Gurun pasir mulai di serang Trauma Berat Bahkan team Medical melaporkan dampak ini bisa menjadi ke lebih parah, yaitu Gila Massal

    Pintu2 perbatasan telah ditutup, gimana nasib warga israel?”

    Hingga Senin (21/7/2025) unggahan mendapatkan lebih dari 4.384 tanda suka, 365 komentar dan telah dibagikan ulang 589 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar dari video itu lewat Google Lens. Pencarian teratas mengarah ke video unggahan akun Instagram jurnalis Gaza “mazen_breem” pada Minggu (1/6/2025).

    Diketahui, konteks asli video bukan mengenai warga Israel yang mengungsi di gurun pasir. Dalam takarirnya, “mazen_breem” menuliskan “Gunfire on Unarmed Civilians During Delivery of U.S. Aid Leaves Dozens Dead and Injured” (Penembakan terhadap Warga Sipil Tak Bersenjata saat Pengiriman Bantuan AS, Puluhan Tewas dan Terluka).

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “warga Israel mengungsi di Gurun Pasir” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan