sobat BRI..!!
Yuk ikuti program Undian berhadiah FESTIVAL BRIMO khusus yang sudah menggunakan aplikasi BRImo bisa ikutan daftar secara Gratis..!!
Sobat bisa memenangkan HADIAH GRAND PRIZE dan hadiah lain nya.
Buruan daftar sekarang dengan cara Klik DAFTAR di bawah ini
:arrow_down::arrow_down:
(GFD-2024-21435) [PENIPUAN] Festival BRIMO 15 Juli 2024
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 28/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Pemeriksa Fakta Tirto.
Sebuah akun facebook bernama BRImopoin Festival telah memposting sebuah postingan mengenai program undian berhadiah Festival BRIMO, dalam postingan tersebut juga mencantumkan tautan yang digunakan untuk pendaftaran undian.
Dilansir dari tirto.id, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran ke situs resmi Bank BRI bri.co.id. Berdasarkan penelusuran kami di situs resmi Bank BRI tersebut, tidak ditemukan informasi yang membenarkan klaim terkait adanya sejumlah undian berhadiah seperti yang dimuat di unggahan.
Tim Riset Tirto sendiri sempat mencoba melakukan penelusuran dengan mengeklik tautan pendaftaran yang ada dalam unggahan. Hasilnya, peringatan "situs berbahaya" muncul di situs web tersebut. Selain itu, tautan tersebut tidak mengarah ke situs web resmi Bank BRI. Situs web tersebut diketahui meminta data pribadi nasabah seperti nama lengkap, 16 digit nomor kartu, CVV (3 digit terakhir dari kartu terakhir), dan nomor handphone.
Kemudian, Bank BRI sendiri hanya memiliki satu akun Facebook resmi yang disebut "Bank BRI (terverifikasi)". Dalam situs web resminya, bank tersebut meminta pelanggan untuk berhati-hati terhadap tautan palsu yang disebut sebagai BRI. BRI juga meminta pelanggan untuk senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi mereka seperti nomor kartu, PIN, CVV/CVC, OTP, dan masa berlaku kartu.
Sebuah akun facebook bernama BRImopoin Festival telah memposting sebuah postingan mengenai program undian berhadiah Festival BRIMO, dalam postingan tersebut juga mencantumkan tautan yang digunakan untuk pendaftaran undian.
Dilansir dari tirto.id, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran ke situs resmi Bank BRI bri.co.id. Berdasarkan penelusuran kami di situs resmi Bank BRI tersebut, tidak ditemukan informasi yang membenarkan klaim terkait adanya sejumlah undian berhadiah seperti yang dimuat di unggahan.
Tim Riset Tirto sendiri sempat mencoba melakukan penelusuran dengan mengeklik tautan pendaftaran yang ada dalam unggahan. Hasilnya, peringatan "situs berbahaya" muncul di situs web tersebut. Selain itu, tautan tersebut tidak mengarah ke situs web resmi Bank BRI. Situs web tersebut diketahui meminta data pribadi nasabah seperti nama lengkap, 16 digit nomor kartu, CVV (3 digit terakhir dari kartu terakhir), dan nomor handphone.
Kemudian, Bank BRI sendiri hanya memiliki satu akun Facebook resmi yang disebut "Bank BRI (terverifikasi)". Dalam situs web resminya, bank tersebut meminta pelanggan untuk berhati-hati terhadap tautan palsu yang disebut sebagai BRI. BRI juga meminta pelanggan untuk senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi mereka seperti nomor kartu, PIN, CVV/CVC, OTP, dan masa berlaku kartu.
Kesimpulan
Faktanya, akun facebook tersebut bukanlah merupakan akun resmi dari BRI. Tautan pendaftaran yang disertakan dalam unggahan juga tidak mengarah ke situs resmi milik Bank BRI.
Rujukan
(GFD-2024-21434) [SALAH] Hasil Rontgen Paru - Paru Menunjukkan Adanya Kecoa Dikarenakan Mesin Rontgen India
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 28/07/2024
Berita
Di Rumah Sakit India.
Hasil Rontgen Pasien
Menunjukkan
Ada Kecoa
Di Dalam Dadanya.
.
Berbekal Hasil Rontgen
Si Pasien Ke Singapura.
.
Dokter Singapura Bilang:
Tidak Ada Kecoa Di Dada Si Pasien.
Dipastikan,
Kecoa Kecil Itu Ada Di Mesin Rontgen
Di Negara Asalnya, India.
:weary::weary::weary::weary:
Hasil Rontgen Pasien
Menunjukkan
Ada Kecoa
Di Dalam Dadanya.
.
Berbekal Hasil Rontgen
Si Pasien Ke Singapura.
.
Dokter Singapura Bilang:
Tidak Ada Kecoa Di Dada Si Pasien.
Dipastikan,
Kecoa Kecil Itu Ada Di Mesin Rontgen
Di Negara Asalnya, India.
:weary::weary::weary::weary:
Hasil Cek Fakta
Akun twitter Agus Susanto IV telah memposting sebuah postingan mengenai hasil rontgen paru - paru yang menunjukkan adanya kecoa, hal tersebut dikarenakan adanya kecoa di mesin rontgen India. Postingan tersebut telah dilihat lebih dari 2 juta penonton di twitter.
Setelah dilakukan penelusuran melalui google search image, diarahkan pada artikel berita asal india gujarat.factcrescendo.com. Dalam artikel tersebut ditemukan gambar serupa dengan postingan akun twitter Agus Susanto IV.
Dilansir dalam gujarat.factcrescendo.com, gambar rontgen tersebut merupakan gambar hasil manipulasi dari situs web wikipedia yang berjudul “Chest radiograph”. Foto dalam postingan twitter tersebut menambahkan foto kecoa ke dalam hasil rontgen yang ada dalam web wikipedia tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut dengan memakai keyword “cockroach X-ray” telah ditemukan artikel yang serupa pada tahun 2018. Dilansir dalam khmertimeskh.com, foto yang diposting di postingan seorang pasien di Singapura dengan kecoa di dadanya seperti identik pada postingan di twitter adalah palsu. Foto tersebut telah diedit dengan bantuan photoshop dan diposting di media sosial untuk menyesatkan orang.
Foto serupa juga telah ditemukan pada artikel berita afp.com, dalam unggahan artikelnya pada tahun 2023, AFP menyebutkan bahwa foto tersebut merupakan hasil editan dari gambar X-ray yang ada pada web commons.m.wikimedia.org pada tahun 2017. Sehingga, dapat dipastikan bahwa foto dalam postingan twitter Agus Susanto tersebut merupakan hasil editan dan telah dimanipulasi.
Setelah dilakukan penelusuran melalui google search image, diarahkan pada artikel berita asal india gujarat.factcrescendo.com. Dalam artikel tersebut ditemukan gambar serupa dengan postingan akun twitter Agus Susanto IV.
Dilansir dalam gujarat.factcrescendo.com, gambar rontgen tersebut merupakan gambar hasil manipulasi dari situs web wikipedia yang berjudul “Chest radiograph”. Foto dalam postingan twitter tersebut menambahkan foto kecoa ke dalam hasil rontgen yang ada dalam web wikipedia tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut dengan memakai keyword “cockroach X-ray” telah ditemukan artikel yang serupa pada tahun 2018. Dilansir dalam khmertimeskh.com, foto yang diposting di postingan seorang pasien di Singapura dengan kecoa di dadanya seperti identik pada postingan di twitter adalah palsu. Foto tersebut telah diedit dengan bantuan photoshop dan diposting di media sosial untuk menyesatkan orang.
Foto serupa juga telah ditemukan pada artikel berita afp.com, dalam unggahan artikelnya pada tahun 2023, AFP menyebutkan bahwa foto tersebut merupakan hasil editan dari gambar X-ray yang ada pada web commons.m.wikimedia.org pada tahun 2017. Sehingga, dapat dipastikan bahwa foto dalam postingan twitter Agus Susanto tersebut merupakan hasil editan dan telah dimanipulasi.
Kesimpulan
Faktanya, gambar rontgen tersebut merupakan hasil manipulasi dari gambar asli X-ray pada web wikipedia.
Rujukan
(GFD-2024-21433) [SALAH] Ditemukan Pedang Kuno Sepanjang 7 Meter di Sungai Matterhorn
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 28/07/2024
Berita
Ditemukan Pedang Kuno Sepanjang 7 Meter di Sungai Matterhorn
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok @radja.fz, mengunggah video yang mengklaim telah ditemukan pedang raksasa di sungai Matterhorn perbatasan Swiss dan Italia. Pedang metalik tersebut terlihat berukuran sangat besar. Beberapa manusia mengelilingi pedang yang telah berlumuran tanah. Menurut cerita pada unggahan tersebut, pedang ini ditemukan melalui perjalanan panjang di pegunungan Matterhorn.
Setelah dilakukan penelusuran Google Image Search, ditemukan kemiripan foto dengan unggahan TikTok @aienigmatica pada 15 Mei 2024. Didapatkan fakta jika akun tersebut merupakan pengunggah asli foto pedang raksasa itu. Pada unggahan videonya, ia memberikan label “dihasilkan AI” yang menunjukkan jika penemuan pedang kuno di sungai Matterhorn adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Pada Mei 2024, TikTok secara resmi akan memberikan label pada konten yang dibuat ai. Dilansir dari laman resmi TikTok.com, kebijakan ini dilakukan untuk membantu mencegah penyebaran informasi menyesatkan di TikTok. Kebijakan ini diharapkan dapat menjelaskan kepada penonton terkait konten yang tidak diubah dan konten yang diubah atau dimodifikasi oleh teknologi AI.
Setelah dilakukan penelusuran Google Image Search, ditemukan kemiripan foto dengan unggahan TikTok @aienigmatica pada 15 Mei 2024. Didapatkan fakta jika akun tersebut merupakan pengunggah asli foto pedang raksasa itu. Pada unggahan videonya, ia memberikan label “dihasilkan AI” yang menunjukkan jika penemuan pedang kuno di sungai Matterhorn adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Pada Mei 2024, TikTok secara resmi akan memberikan label pada konten yang dibuat ai. Dilansir dari laman resmi TikTok.com, kebijakan ini dilakukan untuk membantu mencegah penyebaran informasi menyesatkan di TikTok. Kebijakan ini diharapkan dapat menjelaskan kepada penonton terkait konten yang tidak diubah dan konten yang diubah atau dimodifikasi oleh teknologi AI.
Kesimpulan
Foto pedang raksasa yang pengunggah klaim berada di Sungai Matterhorn tersebut adalah hasil artificial intelligence (AI).
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/07/28/salah-ditemukan-pedang-kuno-sepanjang-7-meter-di-sungai-matterhorn/
- https://www.tiktok.com/@aienigmatica/video/7368902475446816008
- https://support.tiktok.com/id/using-tiktok/creating-videos/ai-generated-content
- https://m.antaranews.com/berita/4097001/tiktok-mulai-memberikan-label-pada-konten-yang-dibuat-oleh-ai
(GFD-2024-21432) [SALAH] Video Proses Pembuatan Tropi Piala Dunia
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 28/07/2024
Berita
BEGINILAH PROSES PEMBUATAN TROPI PIALA DUNIA YANG KITA SERING SAKSIKAN DI TV
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok @mhd.arviansyah mengunggah video yang diklaim proses pembuatan trofi Piala Dunia yang sering muncul di televisi. Video itu memperlihatkan proses pembuatan trofi dari bahan semen, hingga akhirnya menjadi mirip seperti trofi Piala Dunia asli yang berlapis emas. Unggahan itu telah dilihat 7 juta pengguna TikTok.
Faktanya, video itu adalah proses pembuatan trofi tiruan Piala Dunia, bukan yang asli. Unggahan tersebut diambil dari akun TikTok @dovaninhlifeart, seorang pematung yang merupakan pengunggah video pertama proses pembuatan tiruan trofi Piala Dunia dari semen.
Dilansir dari laman resmi FIFA, bahan trofi Piala Dunia asli terbuat dari emas murni 18 karat. Trofi ini memiliki tinggi 36,8 cm dan berat 6,175 kg. Pada bagian dasarnya berdiameter 13 cm. Trofi asli Piala Dunia saat ini berada di markas FIFA yang berada di Zürich, Switzerland.
Trofi Piala Dunia tidak akan diserahkan kepada tim pemenang secara permanen. Sebagai gantinya, pemenang Piala Dunia mendapatkan trofi replika perunggu berlapis emas. Replika trofi tersebut dibuat oleh GDE Bertoni sebuah perusahaan Italia yang telah dipercaya bertahun-tahun membuat replika trofi Piala Dunia tersebut.
Faktanya, video itu adalah proses pembuatan trofi tiruan Piala Dunia, bukan yang asli. Unggahan tersebut diambil dari akun TikTok @dovaninhlifeart, seorang pematung yang merupakan pengunggah video pertama proses pembuatan tiruan trofi Piala Dunia dari semen.
Dilansir dari laman resmi FIFA, bahan trofi Piala Dunia asli terbuat dari emas murni 18 karat. Trofi ini memiliki tinggi 36,8 cm dan berat 6,175 kg. Pada bagian dasarnya berdiameter 13 cm. Trofi asli Piala Dunia saat ini berada di markas FIFA yang berada di Zürich, Switzerland.
Trofi Piala Dunia tidak akan diserahkan kepada tim pemenang secara permanen. Sebagai gantinya, pemenang Piala Dunia mendapatkan trofi replika perunggu berlapis emas. Replika trofi tersebut dibuat oleh GDE Bertoni sebuah perusahaan Italia yang telah dipercaya bertahun-tahun membuat replika trofi Piala Dunia tersebut.
Kesimpulan
Faktanya video tersebut adalah proses pembuatan trofi tiruan Piala Dunia, bukan yang asli.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/07/28/salah-video-proses-pembuatan-tropi-piala-dunia/
- https://www.tiktok.com/@dovanvinhlifeart/video/7370675924699712811
- https://www.fifa.com/en/articles/world-cup-trophy-in-numbers-fifa-world-cup-qatar-2022
- https://youtu.be/rtmS8AeMk78?si=YkApB2X94oyGmHJP
- https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/berita/d-6469419/bahan-trofi-piala-dunia-terbuat-dari-apa-ini-serba-serbi-dan-sejarahnya/amp
Halaman: 1409/6140