Pada 29 Juli 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim pada judul tentang baru saja terjadi sebuah kota yang digulung habis oleh ombak dari Samudera Hindia.

Namun saat disimak isi video tersebut memiliki kemiripan dengan pembahasan artikel dari Radar Banyumas yang berjudul “Tinggi Gelombang di Perairan Cilacap Masuk Kategori Sedang, Ketinggian Capai 2,5 Meter”.

Pada artikel tersebut hanya menjelaskan mengenai pemaparan dari prakirawan cuaca BMKG Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan, yang memperkirakan gelombang air di Samudra Hindia selatan akan berkisar antara 1,5 – 2,5 meter yang artinya ini masuk kategori sedang, oleh karena itu masyarakat di pesisir Cilacap diminta untuk berhati-hati.

Hingga akhir video tidak dijelaskan mengenai adanya peristiwa gelombang tinggi yang menghanyutkan satu kota penuh.

Isi video tidak menunjukan benar adanya gelombang tinggi yang menghanyutkan sebuah kota, video hanya berisi informasi mengenai wilayah pesisir Cilacap yang akan berpotensi mengalami gelombang setinggi 1,5-2,5 meter saja.

Ditemukan sebuah unggahan di Facebook yang menampilkan Maia Estianty dan Irwan Mussry yang seperti berfoto bersama di depan sebuah toko gadget. Maia Estianty juga tampak sedang mengenakan sebuah jam tangan, dalam unggahan ini juga tertera caption jika mereka berdua menjadi brand ambassador dari sebuah merk jam tangan pintar.

Untuk memastikan kebenaran dari foto yang beredar tersebut, dilakukan pencarian dengan Google Lens yang akhirnya didapatkan hasil jika foto tersebut bersumber dari akun Instagram milik Maia Estianty (@maiamussry) yang diunggah pada 24 April 2023 yang lalu.

Faktanya pada foto yang sebenarnya, Maia dan suaminya tidak berfoto di depan toko gadget, selain itu terlihat juga perbedaan yang mencolok antara foto yang diunggah Maia di Instagramnya dengan foto yang diunggah oleh akun tiruan Maia Estianty di Facebook.

Foto aslinya memperlihatkan jika Maia Estianty tidak mengenakan jam tangan pintar berwarna jingga, melainkan mengenakan sebuah jam tangan analog yang berwarna silver. Selain itu di foto yang asli Maia dan Irwan sedang mengenakan pakaian berwarna biru muda bukan kuning.

Melalui temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika foto yang beredar di Facebook tersebut adalah hasil manipulasi, Maia dan suami bukan merupakan brand ambassador merk jam tangan pintar, foto tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi saja.

Faktanya foto yang beredar di Facebook tersebut adalah hasil manipulasi, Maia dan suami bukan merupakan brand ambassador suatu produk jam tangan pintar apapun. Foto tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi saja.

Muncul sebuah postingan Tiktok berisi informasi mengenai pinjaman KUR BRI tanpa jaminan yang dapat dilakukan secara online. Informasi ini dibagikan oleh akun yang bernama @pinjamanbankbrii.

Saat dilakukan pengecekan lebih jauh, pada bagian deskripsi akun tercantum sebuah nomor Whatsapp pribadi jika ingin mengajukan pinjaman.

Faktanya dilansir dari Liputan6, jika ingin mengajukan pinjaman KUR ke BRI secara online maka dapat dilakukan melalui laman https://kur.bri.co.id/. Selain itu meskipun dapat diajukan secara online, pemohon tetap harus menjalani survei fisik. Pemohon juga akan diarahkan ke unit kerja BRI terdekat untuk proses selanjutnya, termasuk penandatanganan dokumen.

Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan Bank BRI tersebut berpotensi untuk menipu, oleh karena itu disarankan untuk tidak mengajukan pinjaman BRI selain melalui laman resmi BRI.

Faktanya pengajuan pinjaman KUR BRI secara online hanya dilakukan melalui situs resmi mereka saja, akun yang membagikan informasi mengenai pinjaman KUR melalui Whatsapp tersebut dapat diwaspadai sebagai media untuk melakukan penipuan online.

Artikel disadur dari Kompas.

Beredar unggahan di media sosial Facebook yang mengklaim warna tutup botol air dalam kemasan menandakan jenis air. Dalam video unggahan tersebut seorang pria mengklaim bahwa warna biru menandakan air kemasan berasal dari sumber air bawah tanah yang disuling. Warna tutup botol hijau menandakan air kemasan bersumber dari air bawah tanah yang mengandung mineral tinggi. Merah atau oranye menandakan air memiliki rasa tertentu atau branding tanpa alasan spesifik.

Faktanya, klaim tersebut adalah tidak benar. Dilansir dari kompas.com, Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Eka Rosmalasari menjelaskan, warna tutup botol tidak menandakan jenis air. Warna pada tutup botol pada air minum dalam kemasan ditentukan sendiri oleh produsen. BPOM tidak menetapkan penggunaan warna tutup botol berbeda terhadap air minum dalam kemasan berdasarkan kandungannya.

Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim warna tutup botol dalam kemasan menandakan jenis air adalah tidak benar. Faktanya BPOM tidak menetapkan warna tutup botol berdasarkan kandungannya. Warna tersebut ditentukan oleh produsen.

Klaim mengenai warna tutup botol dalam kemasan menandakan jenis air adalah tidak benar. Faktanya BPOM tidak menetapkan warna tutup botol berdasarkan kandungannya. Warna tersebut ditentukan oleh produsen