KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara pada Sabtu (15/02/2025).
Informasi ini muncul setelah video yang diklaim memperlihatkan jeli yang tersebar di jalan, viral di media sosial.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara dibagikan sejumlah akun Facebook, misalnya ini, ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan seseorang sedang menunjukkan butiran mirip jeli.
Berikut narasi yang dihadirkan dalam keterangan teks:
FENOMENA HUJAN JELI DI GORONTALO
Warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dihebohkan dengan fenomena yang disebut sebagai hujan jeli.
Fenomena disebut terjadi pada Sabtu (15/2/2025) malam sekitar pukul 20.00 Wita.
(GFD-2025-25683) [KLARIFIKASI] Tidak Benar di Gorontalo Turun Hujan Jeli
Sumber:Tanggal publish: 18/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, kabar soal hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara merupakan informasi yang tidak benar.
Santi Malahedi (31), warga Desa Leyao yang pertama kali menyiarkan informasi tersebut mengatakan, di desanya tidak pernah turun hujan jeli.
Menurut dia, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak yang berbentuk serbuk.
"Ternyata siangnya ada anak-anak yang membuang serbuk mainan di jalan. Malam turun hujan, yang mengakibatkan serbuk menjadi jeli," kata Santi, Senin (17/2/2025).
Santi membantah anggapan bahwa dirinya adalah orang yang meramaikan video dengan narasi hujan jeli turun di Desa Leyao.
Lewat tayangan langsung di Facebook pada Sabtu (15/02/2025), ia justru bermaksud mengonfirmasi ke temannya apakah di daerah lain terdapat fenomena seperti di tempatnya.
Namun, saat sedang melakukan siaran langsung, jaringan wifi-nya terputus. Sehingga, ia tidak tersambung internet selama satu jam.
Karena penasaran, keesokan harinya Santi mencari informasi di sekitar rumahnya untuk memastikan asal muasal jeli tersebut.
Hasilnya ditemukan fakta bahwa jeli itu berasal dari mainan anak-anak.
Informasi itu diperoleh setelah ia menanyakan ke seorang anak yang juga masih kerabatnya, Marsya (9).
Ternyata Marsya dan teman-temannya lah yang menghamburkan serbuk mainan itu pada Sabtu (15/02/2025) siang, sebelum Desa Leyao diguyur hujan.
Malam harinya, ketika serbuk itu terkena air hujan bentuknya berubah menjadi butiran menyerupai jeli dan disalahartikan oleh beberapa warga.
Sementara itu, stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo juga memastikan bahwa tidak pernah ada hujan jeli di wilayahnya.
Santi Malahedi (31), warga Desa Leyao yang pertama kali menyiarkan informasi tersebut mengatakan, di desanya tidak pernah turun hujan jeli.
Menurut dia, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak yang berbentuk serbuk.
"Ternyata siangnya ada anak-anak yang membuang serbuk mainan di jalan. Malam turun hujan, yang mengakibatkan serbuk menjadi jeli," kata Santi, Senin (17/2/2025).
Santi membantah anggapan bahwa dirinya adalah orang yang meramaikan video dengan narasi hujan jeli turun di Desa Leyao.
Lewat tayangan langsung di Facebook pada Sabtu (15/02/2025), ia justru bermaksud mengonfirmasi ke temannya apakah di daerah lain terdapat fenomena seperti di tempatnya.
Namun, saat sedang melakukan siaran langsung, jaringan wifi-nya terputus. Sehingga, ia tidak tersambung internet selama satu jam.
Karena penasaran, keesokan harinya Santi mencari informasi di sekitar rumahnya untuk memastikan asal muasal jeli tersebut.
Hasilnya ditemukan fakta bahwa jeli itu berasal dari mainan anak-anak.
Informasi itu diperoleh setelah ia menanyakan ke seorang anak yang juga masih kerabatnya, Marsya (9).
Ternyata Marsya dan teman-temannya lah yang menghamburkan serbuk mainan itu pada Sabtu (15/02/2025) siang, sebelum Desa Leyao diguyur hujan.
Malam harinya, ketika serbuk itu terkena air hujan bentuknya berubah menjadi butiran menyerupai jeli dan disalahartikan oleh beberapa warga.
Sementara itu, stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo juga memastikan bahwa tidak pernah ada hujan jeli di wilayahnya.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan.
Faktanya, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak berbentuk serbuk yang dihamburkan pada Sabtu (15/02/2025) siang.
Mainan anak-anak itu berubah bentuk menjadi butiran mirip jeli ketika terkena air hujan pada Sabtu (15/02/2025) malam.
Stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo memastikan tidak pernah ada hujan jeli di wilayah itu.
Faktanya, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak berbentuk serbuk yang dihamburkan pada Sabtu (15/02/2025) siang.
Mainan anak-anak itu berubah bentuk menjadi butiran mirip jeli ketika terkena air hujan pada Sabtu (15/02/2025) malam.
Stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo memastikan tidak pernah ada hujan jeli di wilayah itu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/654862483745055
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1048436930641482&id=100064255556315&rdid=O457ipO488m5wehA
- https://www.facebook.com/watch/?v=1653807632155856&rdid=WEse1iC4buKdDAPu
- https://www.facebook.com/reel/1130392572159418
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=2845323665647857&id=100005107536361&rdid=4I5oAKMVaYE1gdgQ
- https://makassar.kompas.com/read/2025/02/17/143805978/ramai-soal-hujan-jeli-di-gorontalo-utara-ternyata-serbuk-mainan-anak?page=2
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25682) [HOAKS] Trump Menempatkan Patung Yesus Setinggi 200 Meter di Halaman Gedung Putih
Sumber:Tanggal publish: 18/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diklaim menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih, Washington DC, AS.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi Trump menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (17/2/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Gebrakan baru presiden Trumpberencana untuk memindahkan patung Yesus setinggi 200 meterdihalaman white house
Screenshot Hoaks, Trump pindahkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih
Narasi serupa juga dibagikan oleh pengguna Facebook berbahasa Inggris, yaitu ini, ini, dan ini, dan disertai foto yang menunjukkan patung Yesus dan pekerja konstruksi serta alat berat.
Berikut terjemahan dari narasi yang dibagikan:
Inilah mengapa saya mempercayai dan menghormati Donald Trump dan Melania TrumpPatung Yesus Kristus setinggi 200 kaki didirikan di halaman Gedung Putih
Amerika menyembah Yesus KristusMembawa Yesus kembali ke dalam hidup kita
Amerika akan berubah menjadi bangsa yang menghormati dan memuliakan Yesus Kristus.
Ketika Anda takut akan TuhanAnda tidak takut pada apapun di dunia ini.Hanya Yesus.
Screenshot Hoaks, Trump pindahkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi Trump menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (17/2/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Gebrakan baru presiden Trumpberencana untuk memindahkan patung Yesus setinggi 200 meterdihalaman white house
Screenshot Hoaks, Trump pindahkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih
Narasi serupa juga dibagikan oleh pengguna Facebook berbahasa Inggris, yaitu ini, ini, dan ini, dan disertai foto yang menunjukkan patung Yesus dan pekerja konstruksi serta alat berat.
Berikut terjemahan dari narasi yang dibagikan:
Inilah mengapa saya mempercayai dan menghormati Donald Trump dan Melania TrumpPatung Yesus Kristus setinggi 200 kaki didirikan di halaman Gedung Putih
Amerika menyembah Yesus KristusMembawa Yesus kembali ke dalam hidup kita
Amerika akan berubah menjadi bangsa yang menghormati dan memuliakan Yesus Kristus.
Ketika Anda takut akan TuhanAnda tidak takut pada apapun di dunia ini.Hanya Yesus.
Screenshot Hoaks, Trump pindahkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, narasi Trump akan menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih bersumber dari unggahan TikTok.
Akun TikTok @spectacularsights mengunggah sebuah video pada 14 Februari 2025, yang menunjukkan patung Yesus berdiri di halaman Gedung Putih.
Akan tetapi, video itu tidak ditemukan di pemberitaan media kredibel mana pun, dan tidak ada berita tentang pemindahan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek pemandangan terkini halaman Gedung Putih melalui webcam milik earthTV.
Kamera tersebut terpasang di gedung Associated Press dan mengarah langsung ke halaman Gedung Putih.
Berdasarkan pantauan webcam earthTV per Minggu (16/2/2025), tidak ada patung Yesus di halaman Gedung Putih.
Sementara itu, Lead Stories menemukan kejanggalan yang mengindikasikan bahwa video patung Yesus di halaman Gedung Putih adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Kejanggalan itu terlihat dari Gedung Putih dalam video tersebut yang memiliki tiga baris jendela. Sedangkan bangunan aslinya hanya memiliki dua baris jendela.
Akun TikTok @spectacularsights mengunggah sebuah video pada 14 Februari 2025, yang menunjukkan patung Yesus berdiri di halaman Gedung Putih.
Akan tetapi, video itu tidak ditemukan di pemberitaan media kredibel mana pun, dan tidak ada berita tentang pemindahan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek pemandangan terkini halaman Gedung Putih melalui webcam milik earthTV.
Kamera tersebut terpasang di gedung Associated Press dan mengarah langsung ke halaman Gedung Putih.
Berdasarkan pantauan webcam earthTV per Minggu (16/2/2025), tidak ada patung Yesus di halaman Gedung Putih.
Sementara itu, Lead Stories menemukan kejanggalan yang mengindikasikan bahwa video patung Yesus di halaman Gedung Putih adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Kejanggalan itu terlihat dari Gedung Putih dalam video tersebut yang memiliki tiga baris jendela. Sedangkan bangunan aslinya hanya memiliki dua baris jendela.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Trump menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih adalah hoaks.
Pantauan webcam milik earthTV per Minggu (16/2/2025) menunjukkan bahwa tidak ada pemindahan patung Yesus setinggi 200 meter di lokasi tersebut.
Narasi tersebut bersumber dari sebuah video TikTok yang terindikasi dihasilkan oleh perangkat AI generatif.
Pantauan webcam milik earthTV per Minggu (16/2/2025) menunjukkan bahwa tidak ada pemindahan patung Yesus setinggi 200 meter di lokasi tersebut.
Narasi tersebut bersumber dari sebuah video TikTok yang terindikasi dihasilkan oleh perangkat AI generatif.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid035LNFvF9oaSfLXtj2rPCyVNGXRB1RRX3mugoRxEnEjSfrx2m15AzMTyUc5KVGBdzJl&id=100077709723095
- https://www.facebook.com/bann.smith.16/posts/pfbid05a8V6E3jQtEK9YhM2cakzBmY5hznyYhbxBXYdYksvRgXfYsUNJMfVodUopS1RY9sl
- https://www.facebook.com/wendy.s.dorman.1/videos/1366172477883083/
- https://www.facebook.com/tan.lin.719270/posts/pfbid021TwZiz57D7jxrDoaGFNwSaGURTGQBHU2eJWFXKv1WgEDzqMLvnhUm8Ygv6gfJtvDl
- https://www.tiktok.com/@spectacularsights/video/7471133714332880158
- https://www.earthtv.com/en/webcam/washington-white-house/editors-pick
- https://leadstories.com/hoax-alert/2025/02/fact-check-200-foot-jesus-christ-statue-white-house.html
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25681) [KLARIFIKASI] Rahmat Mirzani Bacakan Pancasila dengan Lengkap Saat HUT ke-17 Gerindra
Sumber:Tanggal publish: 17/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Video Gubernur Lampung Rahmat Mirzani membacakan Pancasila saat HUT ke-17 Partai Gerindra beredar di media sosial.
Dalam video yang beredar, Rahmat tidak membacakan sila keempat.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi keliru.
Video Rahmat Mirzani luput membacakan sila ke-4 Pancasila disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (16/2/2025):
Insiden Penghapusan Sila ke 4 Pancasila di HUT GerindraMungkin memang gak mau mimpin rakyat dengan bijaksana lagi?
Dalam video yang beredar, Rahmat tidak membacakan sila keempat.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi keliru.
Video Rahmat Mirzani luput membacakan sila ke-4 Pancasila disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (16/2/2025):
Insiden Penghapusan Sila ke 4 Pancasila di HUT GerindraMungkin memang gak mau mimpin rakyat dengan bijaksana lagi?
Hasil Cek Fakta
Perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube partai terebut pada Sabtu (15/2/2025).
Pada menit ke-36 detik ke-26, tampak momen Rahmat Mirzani membacakan Pancasila.
Video di kanal YouTube Gerindra terpotong sehingga melewatkan pembacaan sila ke-4.
Melalui akun X resminya, Partai Gerindra meluruskan bahwa terjadi gangguan jaringan saat mengadakan siaran langsung.
Rahmat Mirzani lantas mengunggah pembacaan Pancasila saat HUT ke-17 Gerindra versi lengkap melalui akun Instagramnya.
Video itu diambil dari siaran langsung kanal YouTube Garuda TV.
Tidak ada satu sila pun yang terlewatkan dari pembacaan Pancasila oleh Rahmat.
Pada menit ke-36 detik ke-26, tampak momen Rahmat Mirzani membacakan Pancasila.
Video di kanal YouTube Gerindra terpotong sehingga melewatkan pembacaan sila ke-4.
Melalui akun X resminya, Partai Gerindra meluruskan bahwa terjadi gangguan jaringan saat mengadakan siaran langsung.
Rahmat Mirzani lantas mengunggah pembacaan Pancasila saat HUT ke-17 Gerindra versi lengkap melalui akun Instagramnya.
Video itu diambil dari siaran langsung kanal YouTube Garuda TV.
Tidak ada satu sila pun yang terlewatkan dari pembacaan Pancasila oleh Rahmat.
Kesimpulan
Video pembacaan Pancasila oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani disebarkan dengan konteks keliru.
Terjadi gangguan jaringan saat siaran langsung perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di kanal YouTube partai tersebut, sehingga sila ke-4 tidak terekam.
Namun pada video yang disiarkan kanal YouTube lain terdapat versi lengkapnya. Rahmat membaca Pancasila dengan utuh.
Terjadi gangguan jaringan saat siaran langsung perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di kanal YouTube partai tersebut, sehingga sila ke-4 tidak terekam.
Namun pada video yang disiarkan kanal YouTube lain terdapat versi lengkapnya. Rahmat membaca Pancasila dengan utuh.
Rujukan
- https://www.facebook.com/BAygon.ICe9/videos/1313412019897783/
- https://www.facebook.com/gobang.gocir.1884/videos/933822792295379/
- https://www.facebook.com/asril.djalawali.7/videos/618718737472814/
- https://www.facebook.com/ipung.muryadi/videos/1297464751531257
- https://www.facebook.com/jumarodin.jumarodin.39/videos/963977859165948/
- https://www.facebook.com/100075545655555/videos/962207356017439
- https://www.youtube.com/watch?v=qrX4piPhaYM
- https://x.com/Gerindra/status/1890914045806477509
- https://www.instagram.com/p/DGF6WPFz1cK/?hl=en
- https://www.youtube.com/watch?v=IPASD4e-F1s
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25680) [HOAKS] Pengobatan Ida Dayak di Nganjuk pada 17-18 Februari 2025
Sumber:Tanggal publish: 17/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berupa poster, dengan narasi yang menyebut Ida Dayak akan melakukan pengobatan alternatif di Nganjuk, Jawa Timur pada 17 sampai 18 Februari 2025.
Menurut klaim yang beredar, pengobatan Ida Dayak akan berlangsung di Gedung Balai Budaya Mpu Sendok, Kabupaten Nganjuk.
Namun, unggahan tersebut tidak benar atau hoaks. Ada indikasi bahwa ini merupakan modus penipuan.
Poster yang menginformasikan pengobatan Ida Dayak di Nganjuk dibagikan akun Facebook ini dan ini.
Dalam poster, disebutkan bahwa jumlah peserta pengobatan terbatas, hanya untuk 200 orang.
Masyarakat diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan untuk melakukan pendaftaran.
Melalui unggahan di akun Instagram Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), Pemkab Nganjuk memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
"Informasi tersebut adalah tidak benar," tulis Pemkab Nganjuk.
Pemkab Nganjuk sebagai pengelola Gedung Balai Budaya Mpu Sendok tidak pernah mengeluarkan izin pemakaian tempat untuk pengobatan Ida Dayak pada 17 sampai 18 Februari 2025.
Masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati terhadap informasi tersebut.
Adapun poster palsu pengobatan Ida Dayak sebelumnya juga beredar di sejumlah wilayah. Unggahan itu mengarah pada penipuan.
Modusnya selalu sama, pelaku meminta korban menghubungi nomor WhatsApp yang ada di dalam poster, kemudian diminta mentransfer sejumlah uang yang diklaim sebagai biaya pendaftaran.
Namun, kegiatan itu tidak pernah ada. Mereka yang menjadi korban telah kehilangan uang yang telah ditransfer ke pelaku.
Menurut klaim yang beredar, pengobatan Ida Dayak akan berlangsung di Gedung Balai Budaya Mpu Sendok, Kabupaten Nganjuk.
Namun, unggahan tersebut tidak benar atau hoaks. Ada indikasi bahwa ini merupakan modus penipuan.
Poster yang menginformasikan pengobatan Ida Dayak di Nganjuk dibagikan akun Facebook ini dan ini.
Dalam poster, disebutkan bahwa jumlah peserta pengobatan terbatas, hanya untuk 200 orang.
Masyarakat diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan untuk melakukan pendaftaran.
Melalui unggahan di akun Instagram Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), Pemkab Nganjuk memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
"Informasi tersebut adalah tidak benar," tulis Pemkab Nganjuk.
Pemkab Nganjuk sebagai pengelola Gedung Balai Budaya Mpu Sendok tidak pernah mengeluarkan izin pemakaian tempat untuk pengobatan Ida Dayak pada 17 sampai 18 Februari 2025.
Masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati terhadap informasi tersebut.
Adapun poster palsu pengobatan Ida Dayak sebelumnya juga beredar di sejumlah wilayah. Unggahan itu mengarah pada penipuan.
Modusnya selalu sama, pelaku meminta korban menghubungi nomor WhatsApp yang ada di dalam poster, kemudian diminta mentransfer sejumlah uang yang diklaim sebagai biaya pendaftaran.
Namun, kegiatan itu tidak pernah ada. Mereka yang menjadi korban telah kehilangan uang yang telah ditransfer ke pelaku.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Poster yang menyebut Ida Dayak akan melakukan pengobatan di Gedung Balai Budaya Mpu Sendok, Kabupaten Nganjuk pada 17-18 Februari 2025 adalah hoaks.
Pemkab Nganjuk sebagai pengelola gedung memastikan bahwa tidak ada kegiatan pengobatan Ida Dayak. Unggahan itu merupakan penipuan.
Pemkab Nganjuk sebagai pengelola gedung memastikan bahwa tidak ada kegiatan pengobatan Ida Dayak. Unggahan itu merupakan penipuan.
Rujukan
Halaman: 1007/6788