(GFD-2024-22751) Keliru, Klaim Mengatasi Tabung Gas Elpiji Bocor Dengan Merendamnya ke Air
Sumber:Tanggal publish: 19/09/2024
Berita
Video pendek tentang cara mengatasi tabung gas elpiji yang bocor diunggah sebuah akun di Facebook [ arsip ].
Konten tersebut memuat klaim bahwa saat tabung gas elpiji bocor sebaiknya direndam dengan air untuk mencegah bau gas tidak menyebar. “Dan, jangan menghidupkan api bila bau gasnya belum hilang.” tulis pengunggah konten.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai 7,8 ribu dan dibagikan 1,2 ribu kali. Benarkah bila gas tiba-tiba bocor cara mengatasinya dengan memasukkan ke ember berisi air supaya gas tidak menyebar di ruangan?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan menghubungi staf pengajar dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga, Tahta Amrillah, SSi, MSc, PhD. Menurut dia, merendam gas elpiji yang bocor ke dalam air tidak sepenuhnya mencegah gas yang keluar.
Tahta mengatakan memasukkan tabung ke dalam air lebih tepat hanya untuk mendeteksi letak kebocoran. Akan tetapi gas dari dalam tabung tetap bisa keluar, meski jumlahnya tidak banyak. “Sebagian terjebak di air,” kata Tahta pada 18 September 2024.
Menurut Tahta, cara yang lebih tepat untuk mengatasi tabung gas yang bocor, sementara waktu bisa menggunakan kain basah. Hal tersebut untuk mencegah agar gas tidak memenuhi ruangan.
Narasi tersebut sebenarnya pernah viral pada 18 November 2022 yang diunggah lewat TikTok. Dikutip dari kantor berita Antara, Ketua Tim Perlindungan Konsumen Odang Saefudin, mengatakan upaya merendam tabung gas hanya untuk mendeteksi kebocoran tabung.
Tabung gas yang bocor akan mengeluarkan gelembung udara saat direndam dengan air.
Walau demikian, cara yang beredar di TikTok tersebut bukanlah solusi untuk menghindari ledakan dan kebakaran akibat kebocoran tabung gas.
Dikutip dari Rinnai.co.id, ada beberapa cara yang perlu dilakukan ketika ada kebocoran atau suara mendesis pada tabung gas elpiji. Langkah tersebut yakni dengan mencabut regulator, menghindari kontak dengan listrik, pakai kain basah jika api sudah keluar, dan membawa tabung gas keluar ruangan.
Kesimpulan
Hasil verifikasi Tempo tentang klaim memasukkan tabung gas ke dalam air untuk mengatasi kebocoran adalahkeliru.
Cara tersebut hanya untuk mendeteksi kebocoran bukan untuk menghentikan gas yang keluar dari tabung.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1259539415033197
- https://web.archive.org/web/20240919020948/
- https://www.facebook.com/reel/1259539415033197
- https://www.antaranews.com/berita/3329751/misinformasi-atasi-kebocoran-gas-dengan-rendam-tabung-di-air
- https://www.rinnai.co.id/tabung-gas-tiba-tiba-bocor-jangan-panik-dan-ikuti-cara-di-bawah-ini/
(GFD-2024-22750) [SALAH] Paus Fransiskus Datang ke Indonesia untuk Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 19/09/2024
Berita
“Inilah misi paus datang ke Indonesia
Melegalkan pernikahan sesama jenis(homo)
Dan para munafikun beramai ramai cium tangan paus.”
Melegalkan pernikahan sesama jenis(homo)
Dan para munafikun beramai ramai cium tangan paus.”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Zie Zian memposting sebuah gambar infografik Sindonews yang terdapat narasi ” Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berganti Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui”. Postingan yang diunggah pada 5 September 2024 pukul 07.31 tersebut juga disertai caption sebagai berikut :
“Inilah misi paus datang ke Indonesia
Melegalkan pernikahan sesama jenis(homo)
Dan para munafikun beramai ramai cium tangan paus.”
Setelah ditelusuri, melansir dari manado.tribunnews.com dalam artikel berjudul “Cek Fakta Paus Fransiskus Datang ke Indonesia Mengesahkan Pernikahan Sesama Jenis” Senin, 9 September 2024 pukul 13.18 WITA. Dalam artikel tersebut ditemukan informasi bahwa setelah tim cek fakta Kompas menelusuri judul artikel yang mirip dengan postingan tersebut diunggah pada Oktober 2023 dengan judul “Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Bisa Berkati Pasangan Sesama Jenis” yang diunggah oleh Sindonews. Setelah dibaca secara keseluruhan artikel tersebut tidak berkaitan dengan kunjungan paus ke Indonesia pada 3 sampai 6 September 2024.
Selama kunjungan di Indonesia Paus Fransiskus tidak mengeluarkan pernyataan terkait pernikahan sesama jenis. Kunjungan Paus ke Indonesia merupakan kunjungan apostolik. Kunjungan tersebut didasari oleh hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Vatikan, hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara panitia kunjungan Paus Fransiskus, Romo Thomas Ulun Ismoyo.
Dengan demikian klaim bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk melegalkan pernikahan sesama jenis merupakan informasi yang tidak benar. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan kunjungan apostolik. Dalam artikel yang identik dengan infografik Sindonews pada postingan diunggah pada tahun 2023 sedangkan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia terjadi di tahun 2024 dan tidak ada kaitanya dengan kunjungan nya ke Indonesia, sehingga hal tersebut termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
“Inilah misi paus datang ke Indonesia
Melegalkan pernikahan sesama jenis(homo)
Dan para munafikun beramai ramai cium tangan paus.”
Setelah ditelusuri, melansir dari manado.tribunnews.com dalam artikel berjudul “Cek Fakta Paus Fransiskus Datang ke Indonesia Mengesahkan Pernikahan Sesama Jenis” Senin, 9 September 2024 pukul 13.18 WITA. Dalam artikel tersebut ditemukan informasi bahwa setelah tim cek fakta Kompas menelusuri judul artikel yang mirip dengan postingan tersebut diunggah pada Oktober 2023 dengan judul “Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Bisa Berkati Pasangan Sesama Jenis” yang diunggah oleh Sindonews. Setelah dibaca secara keseluruhan artikel tersebut tidak berkaitan dengan kunjungan paus ke Indonesia pada 3 sampai 6 September 2024.
Selama kunjungan di Indonesia Paus Fransiskus tidak mengeluarkan pernyataan terkait pernikahan sesama jenis. Kunjungan Paus ke Indonesia merupakan kunjungan apostolik. Kunjungan tersebut didasari oleh hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Vatikan, hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara panitia kunjungan Paus Fransiskus, Romo Thomas Ulun Ismoyo.
Dengan demikian klaim bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk melegalkan pernikahan sesama jenis merupakan informasi yang tidak benar. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan kunjungan apostolik. Dalam artikel yang identik dengan infografik Sindonews pada postingan diunggah pada tahun 2023 sedangkan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia terjadi di tahun 2024 dan tidak ada kaitanya dengan kunjungan nya ke Indonesia, sehingga hal tersebut termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Informasi tersebut yang tidak benar. Faktanya, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan kunjungan apostolik. Dalam artikel yang identik dengan infografik Sindonews pada postingan diunggah pada tahun 2023 sedangkan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia terjadi di tahun 2024 dan tidak ada kaitanya dengan kunjungan nya ke Indonesia.
Rujukan
(GFD-2024-22749) [SALAH] Gambar Imam Masjid Istiqlal Mencium Kening Jokowi
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 19/09/2024
Berita
“Salah Kecup, Imam Masjid Istiqlal Langsung Sariawan”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Oman Syah memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel dengan judul “Salah Kecup, Imam Masjid Istiqlal Langsung Sariawan”. Dalam artikel tersebut terdapat gambar Imam Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mencium kening Jokowi. Kedua orang tersebut sama-sama menggunakan pakaian berwarna putih.
Jika diperhatikan perawakan Jokowi tidak sebesar pada gambar tersebut. Menggunakan Google Image ditemukan gambar yang asli pada artikel CNN Indonesia. Gambar seseorang yang dicium keningnya oleh Imam Masjid Istiqlal bukan Jokowi, melainkan Paus Fransiskus. Gambar tersebut diambil saat Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Paus Fransiskus saat sang Imam mengantarkan Bapa Suci meninggalkan Masjid Istiqlal.
Mengenai artikel dengan judul “Salah Kecup, Imam Masjid Istiqlal Langsung Sariawan” saat ditelusuri menggunakan google tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut.
Dengan demikian gambar yang menampilkan Imam Masjid Istiqlal mencium Jokowi tidak benar. Gambar tersebut telah diedit pada bagian wajah orang yang dicium Nasaruddin Umar. Gambar yang asli adalah Nasaruddin Umar sedang mencium kening Paus Fransiskus. Artikel pada postingan juga tidak diterbitkan dimanapun, sehingga masuk dalam kategori parodi.
Jika diperhatikan perawakan Jokowi tidak sebesar pada gambar tersebut. Menggunakan Google Image ditemukan gambar yang asli pada artikel CNN Indonesia. Gambar seseorang yang dicium keningnya oleh Imam Masjid Istiqlal bukan Jokowi, melainkan Paus Fransiskus. Gambar tersebut diambil saat Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Paus Fransiskus saat sang Imam mengantarkan Bapa Suci meninggalkan Masjid Istiqlal.
Mengenai artikel dengan judul “Salah Kecup, Imam Masjid Istiqlal Langsung Sariawan” saat ditelusuri menggunakan google tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut.
Dengan demikian gambar yang menampilkan Imam Masjid Istiqlal mencium Jokowi tidak benar. Gambar tersebut telah diedit pada bagian wajah orang yang dicium Nasaruddin Umar. Gambar yang asli adalah Nasaruddin Umar sedang mencium kening Paus Fransiskus. Artikel pada postingan juga tidak diterbitkan dimanapun, sehingga masuk dalam kategori parodi.
Kesimpulan
Gambar yang menampilkan Imam Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mencium Jokowi tidak benar. Faktanya, gambar tersebut telah diedit pada bagian wajah orang yang dicium keningnya oleh Nasaruddin Umar. Gambar yang asli adalah Nasaruddin Umar sedang mencium kening Paus Fransiskus saat mengantarkan Bapa Suci meninggalkan Masjid Istiqlal. Artikel pada postingan juga tidak diterbitkan dimanapun.
Rujukan
(GFD-2024-22748) [SALAH] Pesan berantai WhatsApp “kecelakaan beruntun didepan Pom Bensin Malang”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 17/09/2024
Berita
NARASI: “INNALILAHI WA’INNAILAIHI ROJI’UN Ada info baru :man_with_turban:Telah terjadi kecelakaan beruntun didepan Pom Bensin Malang :point_up:Mobil tangki Pertamina menabrak banyak motor korban sangat banyak :point_up:Dan baru saja terjadi :star2: Mohon di cek sanak saudara :pray:Karena banyak orang yang terlindas masih di kolong tangki:point_up::man_with_turban: Terjadinya Kecelakaan beruntun akibat dari Supir Truck Tangki kena serangan jantung sehingga wafat di mobil:point_up: Karena Supir Truck Tangki Pertamina wafat waktu pegang kemudi atau setir sehingga mobil tidak terkontrol maka terjadilah Tabrakan beruntun mobil nylonong kemana~mana gak tau arah . . . innalilahi wa’inailaihi roji’un banyak yang meninggal dunia karena serangan Truk tangki Pertamina :point_up::star2::man_with_turban::star2::point_up:.”
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video dengan menambahkan klaim yang TIDAK sesuai dengan fakta memanfaatkan peristiwa kecelakaan Truk Tangki yang baru-baru ini terjadi yang menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN, FAKTA: BUKAN di Malang, peristiwa terjadi di Jalan Plumpang Semper Jakarta Utara.
Google Street View: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Utara, berdasarkan logo BPJS Kesehatan di bangunan yang muncul di video.
Google Street View: Gapura “Selamat Datang di Kel. Tugu Selatan”, berdasarkan tulisan di Gapura yang muncul di video.
Hasil pencarian Google News, kata kunci: “kecelakaan truk tangki plumpang”.
Google Street View: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Utara, berdasarkan logo BPJS Kesehatan di bangunan yang muncul di video.
Google Street View: Gapura “Selamat Datang di Kel. Tugu Selatan”, berdasarkan tulisan di Gapura yang muncul di video.
Hasil pencarian Google News, kata kunci: “kecelakaan truk tangki plumpang”.
Kesimpulan
MENYESATKAN memanfaatkan peristiwa kecelakaan Truk Tangki yang baru-baru ini terjadi. FAKTA: BUKAN di Malang, peristiwa terjadi di Jalan Plumpang Semper Jakarta Utara.
Rujukan
- http[1] First Draft News: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate)
- https://firstdraftnews-org.translate.goog/long-form-article/understanding-information-disorder/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en-US&_x_tr_pto=nui / archive.today
- https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan). [2] Google Street View
- https://www.google.com/maps/@-6.1292561,106.9078755,3a,37.5y,213.74h,86.62t/data=!3m6!1e1!3m4!1sXzH1tSMl6XRp3W6Rb8BMVA!2e0!7i16384!8i8192?coh=205409&entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDkwNC4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D / archive.today
- https://archive.ph/FuQA7 (arsip cadangan). [3] Google Street View
- https://www.google.com/maps/@-6.1292561,106.9078755,3a,37.5y,121.16h,93.23t/data=!3m6!1e1!3m4!1sXzH1tSMl6XRp3W6Rb8BMVA!2e0!7i16384!8i8192?coh=205409&entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDkwNC4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D /
- https://archive.ph/7NbHt (arsip cadangan). [4] Google News
- https://www.google.com/search?q=kecelakaan+truk+tangki+plumpang&tbm=nws / Ghost Archive
- https://ghostarchive.org/archive/KZTT7 (arsip cadangan).
Halaman: 959/6014