• (GFD-2024-23176) Puan bakal gantikan Gibran jadi Wapres Prabowo, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video beredar di platform YouTube menarasikan dan mempertanyakan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sepakat menjadikan Ketua DPR Puan Maharani akan menggantikan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029 Gibran Rakabuming Raka.

    Video yang beredar pada Rabu tersebut, menarasikan Puan akan menggantikan Gibran sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut :

    “MPR SEPAKAT. PUAN JADI WAPRES?”

    Namun, benarkah MPR sepakati Puan jadi Wapres gantikan Gibran?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, video yang ada dalam unggahan youtube tersebut hanyalah potongan video dari channel YouTube Rocky Gerung Official yang berjudul  “PDIP MERAPAT KE PEMERINTAHAN PRABOWO. JOKOWI & GIBRAN TERSINGKIR?!”.

    Dalam video tersebut Rocky Gerung membahas tentang kemungkinan akurasi politik yang ideal pada saat ini, yaitu PDI-P masuk ke pemerintahan Prabowo.

    Beberapa hari lalu, Puan Maharani menanggapi pertanyaan terkait isu dirinya menggantikan Gibran menjadi Wapres. Dalam unggahan YouTube iNews berjudul "Sambil Tersenyum, Puan Maharani Buka Suara soal Isu Gantikan Gibran Sebagai Wapres". Dalam narasi tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bereaksi dengan tersenyum lalu menjawab sekenanya pertanyaan awak media soal potensi dirinya menggantikan Gibran dengan bertanya balik.

    "Apa ya? Ya, sudah itu saja?" jawab cucu Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno, lalu tersenyum di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2024).

    Namun hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai pernyataan tersebut.

    Klaim: MPR memutuskan Puan Maharani gantikan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih.

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-23175) [KLARIFIKASI] Korea Utara Larang Turis AS, tetapi Bolehkan Turis Israel dan Jepang

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Korea Utara diklaim melarang wisatawan berkewarganegaraan Israel, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) mulai musim dingin 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, sebagian narasi keliru dan informasinya perlu diluruskan.

    Informasi bahwa Korea Utara melarang wisatawan Israel, Jepang, dan AS disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan TikTok ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 4 September 2024:

    Secara resmi, Korea Utara mengumumkan akan membuka pariwisata ke seluruh negara di dunia, kecuali negara yang memiliki kewarganegaraan Israel, Jepang, dan Amerika, pada musim dingin tahun 2025.

    Apakah Anda akan mengunjungi Korea Utara?

    akun Facebook Tangkapan layar akun Facebook, 4 September 2024, dengan narasi sebagian benar mengenai larangan wisatawan mancanegara ke Korea Utara.

    Hasil Cek Fakta

    Korea Utara memang mengatur dengan ketat kunjungan wisatawan mancanegara, terutama sejak pandemi Covid-19 empat tahun lalu.

    Namun negara pimpinan Kim Jong Un ini berencana kembali membuka wisata internasional di satu kota, yakni Kota Samijoyon pada Desember 2024.

    Kabar ini diumumkan oleh perusahaan tur yang berbasis di Beijing, China, Koryo Tours di situs web resminya.

    Dilansir BBC, sejak awal 2024, Korea Utara hanya mengizinkan wisatawan Rusia memasuki negaranya, di tengah menghangatnya hubungan antara kedua negara.

    Sejauh ini, tidak ada larangan bagi wisatawan berkewarganegaraan Israel dan Jepang.

    Dikutip dari Ivisa Travel, wisatawan mancanegara diizinkan mengunjungi Korea Utara kecuali pemegang paspor Korea Selatan, Malaysia, dan AS karena larangan dari masing-masing pemerintah.

    Selebihnya, warga negara lainnya boleh berkunjung mulai Desember 2024.

    Kesimpulan

    Sebagian narasi benar mengenai larangan wisatawan mancanegara ke Korea Utara.

    Korea Utara kembali membuka wisata internasional di Kota Samijoyon pada Desember 2024. Semua negara diizinkan berkunjung, kecuali Korea Selatan, Malaysia, dan AS.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23174) [HOAKS] Elon Musk Menutup Akun X Milik Taylor Swift

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim pemilik platform media sosial X (Twitter), Elon Musk, akan menutup akun X milik penyanyi Taylor Swift.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi akun X Taylor Swift ditutup oleh Elon Musk dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini, pada September 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Elon Musk Akan Memblokir Akun X Taylor Swift, Menyebabkannya Kehilangan 7 Juta Pengikut dan 100 Juta Dolar AS dari Para Brand

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun X Taylor Swift untuk memverifikasi narasi yang mengeklaim Elon Musk menutup akun tersebut.

    Pada Selasa (1/10/2024), akun X milik Swift @taylorswift13 (terverifikasi) masih bisa dibuka. Akun itu memiliki 95,2 juta pengikut dan twit terbarunya diunggah pada 22 Juni 2024.

    Sementara itu, data yang dihimpun Social Blade per Selasa (1/10/2024) menunjukkan bahwa akun X @taylorswift13 mengalami penurunan 12.876 pengikut dalam 30 hari terakhir.

    Angka itu tidak sesuai dengan klaim dalam narasi yang beredar di Facebook bahwa Swift kehilangan 7 juta pengikut.

    Menurut USA Today, X sempat "melarang" sementara pencarian terkait Swift pada Januari 2024.

    Tindakan tersebut dilakukan setelah platform dibanjiri dengan gambar-gambar eksplisit Swift yang dibuat oleh artificial intelligence (AI).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi akun X Taylor Swift ditutup oleh Elon Musk adalah hoaks.

    Akun X Swift @taylorswift13 masih aktif dan bisa dibuka pada Selasa (1/10/2024).

    Rujukan

  • (GFD-2024-23173) Keliru, Video yang Diklaim Azan Menyerupai Islam di Gereja Kalimantan Barat

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp dan YouTube yang diklaim sebuah gereja di Kalimantan Barat mengumandangkan azan menyerupai umat Islam. Video itu beredar dengan judul “Cuma di NKRI, gereja di Kalimantan Barat menyerupai azan umat Islam”.

    Video itu memperlihatkan sejumlah orang memasuki gereja yang memiliki pilar-pilar tinggi dengan tanda papan bertuliskan Gereja Katedral Santo Yoseph. Terdengar suara panggilan ibadah dalam bahasa Arab. Video itu memuat narasi: “Marilah kita shalat setiap hari minggu di gereja ini”.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan orang-orang yang salat setiap hari Minggu di Gereja di Kalimantan Barat?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Gereja Katedral Santo Yoseph tidak mengumandangkan panggilan ibadah yang mirip dengan azan umat Muslim. Video tersebut hasil rekayasa yang menggabungkan video suasana Gereja Katedral Santo Yoseph dengan video panggilan ibadah di sebuah gereja. 

    Video tersebut bermula disebarkan oleh akun TikTok @andra688. Namun, akun tersebut sudah dihapus di platform TikTok.

    Pastor Rekan di Paroki Keluarga Kudus Pontianak Keuskupan Agung Pontianak, Gregorius Kukuh Nugroho CM, menyatakan bahwa Gereja Katedral Santo Yoseph tidak mengumandangkan panggilan ibadah dalam bahasa Arab tersebut. “Narasi video itu keliru,” kata dia dihubungi Tempo, 26 September 2024. 

    Pihak gereja juga tidak pernah menggelar shalat untuk umat Muslim setiap hari Minggu di gereja. Dia meminta semua pihak tidak mempercayai video tersebut dan menjaga persatuan bangsa. “Mari kita jaga persatuan bangsa,” kata pria yang kerap disapa Romo Greg tersebut. 

    Mengenai suara mirip azan dalam video yang beredar tersebut, Romo Gereja Theresia Jakarta, Johannes Hariyanto, SJ mengatakan tidak ada komunitas Katolik di Indonesia yang berbahasa Arab untuk panggilan ibadahnya. 

    Dia mengatakan, video tersebut kemungkinan hanya menggunakan tampilan Gereja Katedral Santo Yoseph sebagai ilustrasi. Namun Gereja tersebut juga tidak mengumandangkan panggilan ibadah dalam bahasa Arab.

    “Gaya suaranya seperti azan, tetapi saya nggak tau versi siapa. Sejauh yang saya tahu, tidak ada komunitas Katolik berbahasa Arab (dalam beribadah, di Indonesia),” kata Romo Hariyanto pada Tempo melalui pesan, Rabu, 2 Oktober 2024.

    Meski begitu, pihak gereja Katolik selalu terbuka pada tamu Muslim dan akan menyiapkan tempat shalat jika dibutuhkan.  

    Tempo kemudian menelusuri video mirip azan yang dilakukan di gereja di Youtube dengan sejumlah kata kunci dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasilnya, Tempo menemukan video mirip azan itu pertama kali dipublikasikan oleh kanal AMENTV pada 29 Maret 2017, berjudul Prayer Calling to come to Christ for Salvation. copyright@jafer young atau jika diterjemahkan menjadi: “Doa Panggilan untuk datang kepada Kristus demi Keselamatan. Hak cipta @jafer young”.

    AMENTV dalam keterangannya menulis bahwa mereka adalah organisasi Kristen nirlaba yang didirikan oleh seorang mualaf. Pria yang melantunkan panggilan ibadah dalam bahasa Arab itu adalah pendeta Rev Jacob, seperti yang terlihat dalam video-video lain dalam kanal tersebut.

    Video tersebut kemudian banyak dibagikan akun-akun lain di Youtube dengan klaim yang juga keliru sebagai panggilan ibadah Kristen Ortodoks di Timur Tengah.

    Sejarah Gereja Katedral Santo Yoseph

    Gereja Katedral Santo Yoseph atau Santo Yosef didirikan tahun 1908 yang berlokasi di Jalan Patimura No. 195, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Pontianak, sebagaimana diberitakan JPNN.com.

    Pemberkatan gereja sekaligus pendirian Paroki Katedral Pontianak, dilakukan tanggal 9 Desember 1909. Prefek Apostolik Dutch Borneo Mgr. Pacificus Bos, OFMCap adalah tokoh utama dalam pembangunan gereja tersebut. 

    Gedung gereja yang baru telah dibangun ulang pada tahun 2011 sampai selesai dan diresmikan tahun 2014. Tahun 2013, gereja tercatat memiliki 1.700 umat.

    Arsitektur bangunan memperlihatkan perpaduan antara karakteristik desain Romawi dan Timur Tengah. Bagian eksteriornya didominasi ornamen khas Dayak. Sementera interiornya diisi lebih banyak ornamen Tionghoa dan gaya klasik Eropa.

    Selain menarik karena keindahan arsitekturnya, Gubernur Kalimantan Barat (2008-2018) Drs. Cornelis, MH, yang meresmikan bangunan baru itu, menyatakan bahwa gereja tersebut merupakan gereja Katolik terbesar di Asia Tenggara.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan video Gereja Katedral Santo Yoseph mengumandangkan panggilan ibadah yang mirip azan umat Muslim adalahkeliru.

    Video tersebut hasil rekayasa yang menggabungkan video suasana Gereja Katedral Santo Yoseph dengan video panggilan ibadah di sebuah gereja di kanal YouTube. 

    Rujukan